Penyesalan

#Cerita ini hanya cerita fiksi belaka

*Brakkkk!!!

Rey jatuh terkapar bersimbah darah di depan halaman rumah sakit.

"Cepat urus mayatnya dan segera singkirkan jauh-jauh. Jangan sampai ada jejak ataupun bukti yang tertinggal!" titah Bisma memberikan komando kepada anak buahnya.

"Baik Tuan,"

Beberapa orang lelaki berbadan tegap segera bergegas menghampiri Rey, dan membawa mayat pemuda itu pergi.

Untuk menghilangkan rekam jejaknya, Bisma sengaja membakar bangsal perawatan Adrian.

"Kebakaran, kebakaran!!" seru semua orang berlarian saat si jago merah mulai melalap apapun yang dilewatinya.

******

"Serius kau ingin membuang mayat itu ke halaman mu!"

"Tentu saja, lagipula jika kita membuangnya di sini maka polisi bisa cepat menemukannya. Sekalian aku juga mau menjenguk istriku yang baru melahirkan, jadi aku tidak keberatan. Toh aku tahu tempat terpencil yang tidak akan mungkin di jamah oleh siapapun kecuali apara pemburu hantu jadi kau jangan khawatir. Jangan lupa minta bonus yang besar pada Ketua karena kita sudah membereskan mayat Tuan Muda dengan rapi,"

"Baiklah terserah kau saja," jawab lelaki itu memberikan amplop coklat padanya.

"Jangan lama-lama dan cepatlah kembali," imbuhnya

"Baik bos," lelaki itu segera melesatkan mobilnya dengan kecepatan tinggi.

Setelah melakukan perjalanan kurang lebih dua belas jam lelaki itu tiba juga di desa Mojokerto Jawa Timur.

Ia kemudian menghentikan mobilnya disebuah hutan belantara dan menyerat tubuh Adrian memasuki hutan itu.

Langkahnya berhenti didepan sebuah sumur tua yang dianggap angker oleh masyarakat sekitar.

"Daripada kau dimakan binatang buas lebih baik kau tidur di dalam Sumur itu menemani Panglima Kebo Iwa, karena nasib kalian benar-benar mirip semoga kalian bisa akur di dalam sana," ucap lelaki itu kemudian memasukan tubuh Adrian kedalam sumur tua itu.

*Bruugghh!!!

Ia kemudian menutup sumur itu dengan ranting kering dan dedaunan .

"Selesai sudah, sekarang saatnya aku pulang,"

Lelaki itu segera membalikkan badannya, namun betapa terkejutnya dia saat melihat sosok lelaki tinggi besar muncul dihadapannya.

"Ha...ha...hantuuuu!!!" serunya kemudian pingsan

Lelaki itu kemudian berjalan menuju ke sumur tua itu, ia kemudian segera melompat kedalam sumur itu.

Ia kemudian memeriksa kondisi pemuda itu.

"Inikah jawabanmu setelah aku menunggu selama enam ratus tahun lamanya, bukannya membawa musuh bebuyutan ku kemari tapi kau malah mengirimkan sesosok mayat ke rumahku," tukas lelaki itu tersenyum getir

Saat ia akan meninggalkan jasad Adrian, tiba-tiba lengan Adrian menarik bajunya.

"Ajaib sekali, bagaimana mayat bisa hidup setelah aku sentuh," Kebo Iwa segera menoleh kearah Adrian yang berusaha menggerakkan bibirnya.

Karena iba melihat kondisi Adrian, Kebo Iwa pun mendekatkan telinganya untuk mendengarkan apa yang diucapkan oleh pura itu.

"To...long...a...ku," ucap Adrian lirih

"Kau bisa bertahan meskipun sudah berada di ambang Neraka, kau mengingatkan aku pada diriku enam ratus tahun yang lalu,"

*Flashback

Pada abad ke 14 saat Patih Gajah Mada sedang gencar-gencarnya menyatukan Nusantara demi mewujudkan sumpah Palapa yang di gagas olehnya.

Kesaktian sosok Kebo Iwa yang merupakan Panglima perang Kerajaan Bali membuat Gajah Mada kesulitan menaklukkan kerajaan tersebut. Kemampuannya dalam mengatur strategi perang membuat Patih Gajah Mada harus takluk kepadanya.

Demi mempersatukan Nusantara Patih Gajah Mada pun kemudian membuat siasat untuk membunuh Sang Panglima Perang.

Atas seijin Ratu Majapahit Tribuana Tunggadewi maka Patih Gajah Mada pun mendatangi kerajaan Bali untuk menyampaikan pesan darinya.

Saat tiba di perairan wilayah Bali seorang panglima perang lainnya yaitu Ki Pasung Grigis menghampirinya.

"Maafkan atas kedatangan hamba tanpa memberi kabar terlebih dahulu. Hamba adalah utusan Kerajaan Majapahit bernama Patih Gajah Mada, kedatangan Hamba atas kehendak Ratu Tribhuwana Tunggadewi untuk menyampaikan sepucuk surat kepada Raja Bali Aga,” kata Gajah Mada

Melihat ketulusan dan kesopanan Patih Gajah Mada membuat Ki Pasung Gerigi menerima kedatangan Patih Majapahit itu.

"Baik Patih Mada (Gajah Mada), kami akan mengantar anda menghadap Sri Baginda Raja. Tetapi alangkah baiknya jika Patih Mada beserta rombongan beristirahat sejenak,” kata Ki Pasung Grigi

Setelah beristirahat sejenak Ki Pasung Grigi mengajak Patih Gajah Mada bertemu dengan Raja Bali.

Raja Bali menerima dengan baik kedatangan Patih Gajah Mada dan mengijinkan Kebo Iwa untuk ikut bersama Patih Gajah Mada ke tanah Jawa untuk dinikahkan dengan seorang Puteri dari Lemah Tulis sebagai tanda persahabatan kedua Kerajaan tanpa sedikitpun menaruh curiga.

Sebelum berangkat ke Tanah Jawa Kebo Iwa terlebih dahulu menemui kekasihnya untuk berpamitan.

"Maafkan kanda Dinda, bukan maksudku untuk mengkhianati dirimu. Aku menikahi wanita itu hanya untuk menghindar terjadinya perang besar antara Majapahit dan kerajaan Bali. Percayalah meskipun kau hanya akan menjadi selir ku kelak, tapi kau tetap menjadi permaisuri dalam hatiku. Karena aku hanya mencintai dirimu saja," ucap Kebo Iwa meyakinkan kekasihnya

"Tentu saja Kanda, aku tidak keberatan Kanda menikahi wanita itu, asal cintamu tetap untukku. Dan berjanjilah padaku untuk segera kembali dan meminang ku," jawab wanita itu berkaca-kaca

"Tentu saja Dinda, aku pasti akan segera kembali dan menikahi mu," jawab Kebo Iwa memeluk erat wanita itu

Saat pagi menjelang, Kebo Iwa pun meninggalkan Kerajaan Bali menggunakan perahu bersama Patih Gajah Mada dan anak buahnya.

Ambisi untuk menyingkirkan Kebo Iwa membuat Patih Gajah Mada sengaja membocori perahu yang dinaiki oleh Kebo Iwa, hingga perahunya tenggelam di tengah samudera saat menuju ke Majapahit.

Namun tanpa di duga selain sakti mandraguna Kebo Iwa juga memiliki kemampuan berenang yang cukup tinggi, ia bahkan mampu mengarungi samudera dan bertahan hidup saat tak seorangpun menolongnya.

Ia berenang seperti ikan paus membuat Patih Gajah Mada terkagum-kagum melihatnya.

Sesampainya di Majapahit Gajah Mada mengajak Kebo Iwa kesebuah Sumur yang akan dihadiahi untuknya.

Saat berdiri diatas Sumur itu Patih Gajah Mada sengaja mendorong tubuh Kebo Iwa hingga masuk kedalam Sumur tersebut.

Ia bersama pasukannya sengaja menutup sumur itu dengan pasir dan batu agar sang Panglima mati.

Kebo Iwa merasa kecewa saat mendengar ucapan Patih Gajah Mada yang ingin membunuhnya hanya demi menaklukkan kerajaan Bali dan mewujudkan sumpah Palapanya.

Lelaki itu kemudian keluar dari dalam Sumur dan menantang duel Patih Gajah Mada.

Keduanya kemudian terlibat pertarungan sengit dan berlangsung berhari-hari karena keduanya sama-sama kuat. Namun ditengah pertarungan Kebo Iwa menanyakan alasan Patih Gajah Mada melakukan hal licik itu kepadanya.

"Kenapa seorang Patih yang sangat di segani seperti anda melakukan hal hina seperti ini?"

"Kewajiban seorang ksatria untuk memperluas wilayah kerajaannya, serta mempersatukan nusantara di bawah panji-panji Majapahit. Karena Patih Kebo Iwa merupakan batusandungan, jadi wajib untuk disingkirkan,” jawab Gajah Mada

"Hahahaha!!" Kebo Iwa terkekeh mendengar jawaban Gajah Mada,

Saat ia lengah Patih Gajah Mada segera menghunuskan pedangnya dan mengubur jasad Kebo Iwo kedalam sumur menutup sumur itu dengan batu kapur.

Dalam keheningan dan Kegelapan, Kebo Iwa pun menyesali keputusannya yang meninggal kekasihnya hanya demi sebuah tipuan belaka.

"Maafkan aku Dinda," ucapnya gusar.

Saat mengira Sang Panglima telah tewas Patuh Gajah Mada segera melakukan ekspedisi ke kerajaan Bali. Ia berhasil menaklukkan kerajaan Bali dan kekasih Kebo Iwa tewas dalam pertempuran itu.

Terpopuler

Comments

ᴅɪᴇ

ᴅɪᴇ

Kebo Iwa dianggap batu sandungan karena Patih Gajahmada mau memperluas wilayah. lah kekasihnya mati gak ketemu kebo Iwa kah? kan bs aja ketemu pas jadi setan 😅

2022-03-16

1

ᴅɪᴇ

ᴅɪᴇ

to the point yak😂

2022-03-16

0

ᴅɪᴇ

ᴅɪᴇ

typo, Apara
kecuali Apara pemburu hantu 😂

para*

2022-03-16

0

lihat semua
Episodes
1 Mayat Hidup
2 Penyesalan
3 Amnesia
4 mencari tahu
5 Aku masih hidup
6 Siapa kau sebenarnya???
7 Dia adalah aku
8 Maju
9 Takan Ku biarkan kau kali ini
10 Berhenti menyerangnya
11 Topeng
12 Drama di mulai
13 Pencitraan
14 Ujung terowongan
15 Jejak sang Pembunuh
16 Jebakan
17 Mencari jarum di tumpukan jerami
18 Sisi lain Refan
19 Titik terang
20 Kasih sayang seorang kakak
21 Bebas bersyarat
22 Ketua Cobra Hitam
23 Kuda Hitam
24 Serangan balik
25 Menerjang Badai
26 Masuk ke Sarang Macan
27 Menguak kejahatan Cyber
28 Bermain Pisau
29 Menangkap Tikus
30 Masuk perangkap
31 Dark night
32 Kenyataan Pahit
33 Memantau Bara di markas lawan
34 Perang di mulai
35 Menghadapi Sniper
36 Kotak Pandora
37 Mengumpulkan Bukti
38 Virus Valentine
39 Negosiasi
40 Memancing di air keruh
41 Bermain api
42 Tak Tik Gerilnya
43 Balapan Liar
44 Melawan Arus
45 Misi Rahasia
46 Asmara Terlarang
47 Zonk
48 Jebakan
49 Kambing Hitam
50 Jackpot
51 Bangkitnya sang Dewa
52 Perisai
53 Langkah Awal
54 Pintu Terbuka
55 Mati Kutu
56 Firasat
57 Pelarian
58 Kepercayaan
59 Leona
60 Amarah Iwa
61 Sang Dewa menyelesaikan semuanya
62 Terimakasih Kanda
63 Memburu pelaku sebenarnya
64 Jangan pergi Dinda
65 Sang Penguasa Pulau
66 Kabur dari Pulau
67 Bertemu Sang Raja
68 Perburuan Sang Raja
69 Wajah Sang Raja Sebenarnya
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Mayat Hidup
2
Penyesalan
3
Amnesia
4
mencari tahu
5
Aku masih hidup
6
Siapa kau sebenarnya???
7
Dia adalah aku
8
Maju
9
Takan Ku biarkan kau kali ini
10
Berhenti menyerangnya
11
Topeng
12
Drama di mulai
13
Pencitraan
14
Ujung terowongan
15
Jejak sang Pembunuh
16
Jebakan
17
Mencari jarum di tumpukan jerami
18
Sisi lain Refan
19
Titik terang
20
Kasih sayang seorang kakak
21
Bebas bersyarat
22
Ketua Cobra Hitam
23
Kuda Hitam
24
Serangan balik
25
Menerjang Badai
26
Masuk ke Sarang Macan
27
Menguak kejahatan Cyber
28
Bermain Pisau
29
Menangkap Tikus
30
Masuk perangkap
31
Dark night
32
Kenyataan Pahit
33
Memantau Bara di markas lawan
34
Perang di mulai
35
Menghadapi Sniper
36
Kotak Pandora
37
Mengumpulkan Bukti
38
Virus Valentine
39
Negosiasi
40
Memancing di air keruh
41
Bermain api
42
Tak Tik Gerilnya
43
Balapan Liar
44
Melawan Arus
45
Misi Rahasia
46
Asmara Terlarang
47
Zonk
48
Jebakan
49
Kambing Hitam
50
Jackpot
51
Bangkitnya sang Dewa
52
Perisai
53
Langkah Awal
54
Pintu Terbuka
55
Mati Kutu
56
Firasat
57
Pelarian
58
Kepercayaan
59
Leona
60
Amarah Iwa
61
Sang Dewa menyelesaikan semuanya
62
Terimakasih Kanda
63
Memburu pelaku sebenarnya
64
Jangan pergi Dinda
65
Sang Penguasa Pulau
66
Kabur dari Pulau
67
Bertemu Sang Raja
68
Perburuan Sang Raja
69
Wajah Sang Raja Sebenarnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!