Tak...
Sebuah keranjang rotan jatuh dari tangan mungil milik Val, tomat-tomat merah segar berhamburan dilantai.
Val tidak menyangka makan siang sudah siap dihidangkan, bahkan beberapa juru masak tengah beristirahat setelah menyelesaikan pekerjaan mereka.
"Ya ampun, lihat siapa yang datang." Seorang juru masak lelaki mendekati Val dan Zhu Rey.
Kedua tangan besar dan kasar itu mengusap kepala anak kembar dengan lembut.
"Apa kalian sangat lapar sampai-sampai langsung datang kemari?" Juru masak perempuan ikut mendekati Val
Zhu Rey.
Mata nya tertuju pada tomat-tomat yang berserakan dan sekeranjang kentang ditangan Zhu Rey.
"Kami kesini untuk memasak makan siang, tapi siapa sangka kalian sudah membuat nya." Sahut Zhu Rey jujur.
"Kalian berdua telat datang, kalau begitu bantu kami membawanya ke asrama murid tukang."
Val tetap terdiam, melihat gadis disampingnya tidak mengucapkan sepatah katapun Zhu Rey menolak. Dia tahu perasaan Val sedang buruk kemudian mengajak Val keluar dari dapur.
Berjalan sambil menggandeng tangan Val, gadis itu tetap saja tidak mengucapkan sepatah kata pun. Membuat Zhu Rey cemas dia tidak tahu harus membawa Val kemana mungkin saja, kembali ke asrama murid tukang lebih baik Zhu Rey berharap Hao Tian sudah sadar.
Atau pun Ru Qian juru masak itu seperti nya pandai membuat anak kecil merasa senang.
"Kalian berdua! Kemari." Panggil anak lelaki berusia 15 tahun memanggil Zhu Rey dan Zhu Val.
"Kau memanggil kami?"Tanya Zhu Rey ragu.
"Kau kira aku memanggil orang lain? Lihat dibelakang kalian saja tidak ada orang lain."
Haish kenapa banyak orang menyebalkan? Tapi jika Zhu Rey menolak mungkin saja berakibat buruk. Statusnya yang sekarang saja lebih rendah dari spirit beast tingkat rendah.
Mau tak mau Zhu Rey menghampiri seorang murid jalur alkemis, dilihat dari lencana yang dikenakan nya sangat mudah di ketahui identitas pemuda itu.
"Bawakan ini."
Di sodorkan sebuah keranjang rotan berisi tanaman herbal kepada Zhu Rey. Dengan kasar Zhu Rey meraihnya.
"Bawakan yang itu juga lalu ikut aku ke balai pengobatan!"
Kenapa murid-murid jalur alkemis terlihat begitu sombong? Mereka sangat memuakkan dimata Zhu Rey. Jika saja tidak ada Val mungkin dia sudah melakukan sesuatu kepada mereka.
"Val tetap ikuti aku kau tidak perlu membawa semua keranjang ini biar ku masukkan kedalam cincin dimensi."
"Bodoh." Ketus Val datar."Mereka akan merebut benda itu dari mu jika kau menunjukkan nya."
Val pergi meninggalkan Zhu Rey yang masih menatap Val dengan mulut terbuka lebar. Apa yang barusan terjadi?
"Kenapa dia berubah mendadak? Bahkan tidak seperti Val yang dulu!"
Pemuda itu segera berlari menyusul Val, mendadak dia terjatuh sesuatu menyandung kakinya.
"Argh...aku benci jadi manusia." Pekik Zhu Rey kesal.
Sesuatu menyilaukan menarik perhatian Zhu Rey, pemuda itu menemukan sebutir batu berlian berwarna putih didekat kakinya. Tanpa ragu meraih berlian kecil itu dan menatap benda berkilau tersebut dengan seksama.
"Kenapa ada batu murahan disini? Apa ini milik murid yang sombong tadi? Entahlah tidak peduli aku akan menyimpannya untuk Val."
Dengan cepat Zhu Rey menyimpan nya di cincin penyimpanan nya, kemudian kembali berlari mengejar Val.
"Hei aku baru pertama ini melihat warna rambut yang langka seperti mu."Oceh anak lelaki disamping Val.
"Iyaaa." Jawab Val malas.
"Apa terasa berat? Biar ku bantu."
"Terimakasih."
"Tidak apa apa."
Grrrr...
Rasanya benar-benar panas! Zhu Rey tidak suka dengan pemuda yang sok akrab dengan Zhu Val.
"Nama mu siapa?"
"Zhu Val."
"Aku Bai Ling murid dari jurusan alkemis tingkat dua."
"Oh ya? Val murid tukang tingkat satu."
Bai Ling tertawa kecil."Aku tidak menyangka akan ada peri secantik mu di murid tukang."
"Rasanya aku ingin menghancurkan wajahnya yang sombong itu." Dengus Zhu Rey dia berjalan di belakang Zhu Val.
Tanpa disadari mereka sudah berada di depan balai pengobatan, bangunan dengan bau khas herbal itu tampak mengagumkan. Arsitektur yang sempurna dengan tema klasik.
"Ayo masuk."
Bai Ling membuka pintu balai pengobatan, mengajak kedua anak kecil yang di bawa nya itu masuk kedalam. Diruangan awal biasanya digunakan sebagai tempat gawat darurat untuk memberikan pertolongan pertama atau pun murid-murid yang terluka karena hal sepele. Mereka bertiga berjalan menuju ruangan kedua yang dipakai untuk murid yang perlu menginap Jika luka nya parah.
Diruangan ketiga tidak ada penampakan deretan kasur kecil, melainkan tergantikan dengan meja meja panjang bersama barang-barang aneh diatasnya.
"Tempat ini biasanya digunakan untuk praktek, aku suka kesini untuk membuat obat." Jelas Bai Ling.
"Val mengerti."
"Ikuti aku ke ujung sana," Bai Ling mengedikkan dagunya kearah lemari kayu besar.
"Disana kau akan menyimpan herbal yang kami bawa?" Tanya Zhu Rey.
"Tepat sekali, lemari itu bukan milik ku sendiri semua murid jalur alkemis mempunyai lemari sendiri."
Lemari besar itu terdapat 30 rak masing-masing rak hanya berukuran sama. Serta memiliki kunci masing-masing, Bai Ling membuka salah satu nya yang terlihat hanya cahaya putih bukan seperti rak biasanya.
"Sangat mengesankan aku tidak menyangka rak nya terhubung ke ruang dimensi."Ucap Zhu Rey.
Val mengerucut kan bibir kenapa dunia yang ditempati nya, sangat luar biasa dan tidak masuk akal sehat. Dia memberikan keranjang yang berisi herbal kepada Bai Ling kemudian keranjang itu dimasukkan kedalam lemari.
"Nah karena kalian sudah membantu ku, dengan mudah hati aku mengajari kalian membuat obat." Kata Bai Ling bersemangat.
Zhu Rey mengerutkan keningnya."Bukankah itu hal yang tidak boleh kau lakukan? Setiap murid yang mendapat kan ilmu dari gurunya tidak boleh membagikan nya ke murid yang berbeda jurusan."
"Oh.. hahahaha aku lupa itu, tapi selama dia tidak tahu bukankah itu tidak apa-apa?" Bai Ling menggaruk kepala nya yang tidak gatal.
"Yah terserah mu sih, itu juga bagus untuk kami baiklah manusia tunjukkan kemampuan mu itu." Zhu Rey terlihat angkuh membuat Bai Ling tertawa kaku.
Sikap Zhu Rey yang kurang ajar membuat Bai Ling harus bersabar, meski dia bukan orang tipe yang sabar Namun, Zhu Rey hanyalah anak kecil yang berusia lima tahu. Sesuai yang diucapkan oleh Bai Ling tadi dia mengajari kedua anak kembar membuat obat tingkat rendah.
Yang mudah di praktik kan, yang mereka buat sekarang hanyalah obat peningkat stamina. Meski tidak yakin anak-anak yang diajarinya mengerti atau tidak, karena mereka terlalu kecil untuk memahami sesuatu. Bai Ling juga mengenal beberapa jenis tumbuhan herbal yang di perlukan.
Memberitahu barang yang mereka perlukan, seberapa banyak takaran yang merekam butuhkan untuk mencampur setiap bahan. Dan hal lainnya beruntungnya kedua anak yang di ajari Bai Ling memiliki elemen api.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments