Semua juru masak sibuk menata makanan kedalam tandu yang akan dibawa ke kantin sekte. Ru Qian mengarahkan bawahannya untuk menata makanannya agar tidak tumpah dan tertata secara rapi.
Tandu yang di gunakan itu khusus makanan jadi orang-orang tak akan bisa menaikinya. Val melihat makanan yang di taruh ke dalam tandu mendekati Ru Qian.
"Paman Qian kemana makanan itu akan dibawa?"
"Makanan itu akan di bawa ke kantin sekte, apa kau mau makan siang Val? Paman sudah memisahkan nya untuk mu dan Zhu Rey." Ru Qian memberikan dua kotak makanan kepada Zhu Val.
Gadis itu menerimanya dengan senang hati."Terimakasih Paman, apa Val bisa keluar dari Area dapur? Bisa kah paman mengizinkan Val keluar bersama Rey?"
"Kami ingin menemui Luo Lin."Sambung Zhu Rey cepat.
Tak jauh dari mereka Bibi Su datang untuk menjemput Zhu Val dan Zhu Rey tak disangka dia mendengar hal itu.
"Tapi jika kalian berkeliaran diluar Yang ada hanya akan menimbulkan masalah besar."
"Paman tidak akan mengizinkan nya."
"Aku mengizinkan nya."
"Senior Su!" Ru Qian memberikan salam pada Bibi Su dia tak menyangka senior nya akan mengizinkan kedua anak kembar itu.
"Benarkah?! Bibi Su Val benar-benar bisa keluar?"
Val tidak akan menyangka Bibi Su akan memberikan izin pada nya, bukan kah jalan nya akan menjadi mudah? Bibi Su terlalu baik pada Val.
"Tentu saja, ini untuk mu dikantin ada banyak makanan manis Val pasti menginginkan makanan seperti itu bukan."Bibi Su memberikan sepuluh keping perak pada Val.
"Eh? Tidak perlu Val tidak berani menerima itu karena Val hanya mengerjakan dua pekerjaan remeh." Tolak Val halus bagaimana pun dia tak berhak mendapatkan banyak koin perak itu.
"Jika kau tak mau biar aku yang menerimanya."
"Anak baik nanti mereka akan pergi bersama kalian pulang lah sebelum matahari tenggelam."Bibi Su mendorong Val dan Rey agar pergi secepat nya.
"Ayo kita semua pergi, Kepala sekte sudah menunggu kita." Bisik Bibi Su pelan agar Zhu Rey dan Zhu Val yang baru saja pergi itu tak mendengar nya.
"Jadi gara-gara itu Senior membiarkan kedua anak itu pergi? Bukankah ada murid tukang yang akan menjaga mereka jika kita pergi."Protes Rui.
"Junior jangan terlalu memikirkan itu, murid tukang hanya akan memberikan banyak masalah pada kedua anak kecil yang polos itu."
"Aku menyetujui ucapan Senior, jangan buang-buang waktu lagi."Sela Ru Qian.
Semua juru masak yang ada di area dapur kedua menghilang lenyap bersama sisa kerlipan cahaya. Meski pun tidak ada siapa-siapa disana mereka tak akan khawatir karena sudah menyiap kan pelindung agar tidak ada yg mengacau di Area dapur kedua itu.
Val bersenandung riang dia mengikuti tandu makanan dengan Rey. Beberapa penjaga yang membawa tandu hanya menahan senyum. Didalam sekte jarang ada anak kecil berusia 5 tahun karena itu mereka berdua terlihat menggemaskan.
Tak lama kemudian mereka sampai dikantin sekte,bangunan kayu dengan tingkat tiga itu sudah di penuhi murid-murid yang hendak makan siang mereka tengah menunggu makanan datang.
"Sangat ramai." Kata Val takjub.
Zhu Rey mengawasi keadaan dia tak tahu seperti seperti apa rupa kedua Paman angkat Val itu. Tapi dia mengetahui aura yang sering dia rasakan ketika dia masih dalam wujud telur.
"Val seperti apa rupa Paman mu?"
Gadis di samping nya terdiam,"Tentu saja kedua Paman Val memiliki wajah tampan dan berwibawa bahkan di segani semua orang."
Plak...
"Bodoh! Itu tak akan berguna bagaimana jika salah orang Zhu Val."
"Val bisa mengenalinya Val hapal wajah mereka."
Zhu Rey menjitak kepala Zhu Val dengan gemas.
"Anak-anak kami akan masuk lewat belakang kalian mau tetap disini atau ikut memutar dengan kami?"
Mendengar Penjaga yang membawa tandu itu bertanya pada mereka, Zhu Rey menjawab lebih dulu dari Val.
"Kami akan tetap disini, untuk pulang kami tak perlu diantar aku ingat jalannya."
"Baiklah jaga diri kalian baik-baik."
"Iya Val mengerti!"
Mendengar hal itu para penjaga segera bergegas pergi, semua murid telah menantikan makanan mereka datang secepatnya.
"Umm apa Rey ingin membeli sesuatu didalam?"
Zhu Rey menjitak kepala Zhu Val pelan gadis disamping nya benar-benar bodoh."Tidak kita harus menemukan kedua paman mu secepatnya."
"Tapi kita belum makan siang,"
Haish Val benar-benar membuat Zhu Rey hilang kesabaran. Tanpa sepertujuan Val pemuda itu menggenggam erat kerah baju Val bagian belakang dan mengangkat nya layaknya seekor kucing.
"Kau benar-benar membuat ku marah Val."
"Uhuk Rey lepas kan Val jika tidak Val akan mati."
"Hal itu tidak akan terjadi." Ketus Rey dia menurunkan Val dan meminta Val untuk mengikuti nya.
Aura familiar itu terasa samar - samar Zu Rey mengendus nya. Hingga berada di tempat yang tak boleh siapa pun injak.
"Tempat apa ini?" Val mendongak menatap pagoda bertingkat 9.
"Tempat dimana manusia latihan agar bisa menjadi kuat." Balas Rey singkat.
"Apa didalam sana ada paman Hao?"
"Bisa dibilang seperti itu, aura nya juga sangat kental disini."
"Kalau begitu ayo kita masuk Rey!"
Zhu Rey menggenggam tangan mungil Zhu Val keduanya saling menatap lalu, berjalan memasuki pagoda tersebut. Baru saja menginjakkan kaki di lantai mendadak terasa tekanan rendah, mungkin jika anak kecil biasa mereka akan jatuh terduduk tak bisa menahan tekanannya.
"Ini... bukan tempat latihan." Val menatap rak-rak besar yang tertata rapi dengan buku-buku tak terhitung jumlahnya.
"Perpustakaan." Gumam Zhu Rey.
Plak....
Sebuah gulungan kertas memukul kepala Zhu Val dan Zhu Rey. Mereka berdua meringis kesakitan.
"Anak-anak nakal pergilah ini bukan tempat yang bisa di kunjungi oleh sembarang orang."
Mendengar teguran tegas bernada sinis Val berbalik arah menatap lelaki tua dengan kacamata tebal, yang bertengger di hidung nya.
"Jangan ganggu kami tua bangka, kami kesini tidak bermaksud untuk membuat keributan." Zhu Rey berkacak pinggang dengan gaya menyebalkan.
Lelaki paruh baya itu menahan emosi nya bagaimana bisa ada anak yang tidak tahu malu, bahkan berani memanggil nya tua bangka?
Mata nya terpaku pada pakaian seragam yang dikenakan kedua anak kembar didepannya, hanya seorang murid tukang kenapa begitu berani datang kesini.
"Lebih baik kalian pergi sebelum aku marah."
"Tidak." tolak Val dengan bibir manyun.
Nyaris saja lelaki tua itu terjatuh pada keimutan Val, jantung nya cukup aman dia terbiasa dengan hal seperti itu cucunya tak kalah imut dengan Val.
"Pak tua kami kesini untuk mencari paman kami."
Mendengar hal itu lelaki tua tersebut mengerut kening, mereka mencari paman bukan mencari keributan? atau itu hanya alasan saja.
"Kau tidak sedang mencoba membohongi ku kan bocah?"
"Tentu saja tidak, sebentar Val memiliki token yang diberikan paman Val."
Zhu Val merogoh saku baju nya untung saja token nya tak hilang, salahnya juga tak menyimpan nya di kantung ruang yang diberikan ibu pada Val. Jika di ingat-ingat kantung ruangnya dipegang oleh Zhu Long.
"Ini."
Lelaki tua meraih token yang dimiliki oleh Val, tangan nya tergetar saat melihat jelas token tersebut. Bagaimana bisa gadis kecil memiliki nya? token yang dipegangnya bukan lah token palsu, sebab token itu tak bisa di duplikat.
"Dari mana kau dapat ini?"
"Paman Val sendiri yang memberikan itu pada Val dia bilang jika ingin mengunjungi nya Val harus datang ke sekte Hongzhi dan membawa token tersebut."
"Baiklah jika tidak salah ingat Paman mu ada dilantai 3 kalian bisa menunggu nya di tempatku."
"Nah ini ku kembalikan pada mu jaga benda itu baik-baik."
Val mengangguk dia meraih token nya dan menyimpan nya dengan baik,"Aku setuju adikku juga tak akan mempermasalahkan nya jika kau menyuguhi kami dengan makanan manis."
"Kau mau memeras ku bocah!"
"Tentu saja tidak, bukankah kau yang mengundang kami? jadi tamu pasti akan disuguhi dengan makanan."Zhu Rey tersenyum lebar.
Ah, Val tidak memedulikan mereka berdua dia hanya bisa berharap kedua Paman nya masih mengingat Val.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments