Keluarga baru

Dia telah lama menginginkan seorang adik Namun, ibu nya tak bisa memenuhi keinginan nya.

"Iya, tentu saja Val sangat senang."

"Jadi nama mu Val ya nak?" Chu Zu mengelus sang telur dengan jari telunjuknya pelan.

Zhu Val merasa nyaman ketika wanita itu membelai nya."Iya, nama Val itu Zhu Val."

Lalu terdengar suara asing yang berbicara dengan Zhu Val."Anak nya mengangkat mu sebagai adiknya, berarti bibi didepan kita adalah ibu angkat mu."

"Dan dia juga menjadi ibu angkat mu Zhu Hao." Ucap Val polos.

Zhu Hao menatap Val masam."Tidak ibu ku cukuplah satu, jika kau tak membawa ku pergi mungkin saja aku tetap bersama ibu ku."

"Tapi, andai aku tak membawa mu kau tak akan ada di hari ini kau pasti akan mati bersama burung itu."Bantah Val.

"Ah sudahlah, sebaiknya kau bersiap-siap kita akan menetas dua bulan lagi."Ketus Zu Hao.

Mereka bicara dalam benak mereka,"Apakah Val tidur?"

Zu ji shi menatap Telur ditangan nya dengan heran karena tak bersuara.

"Sepertinya Val sedang tidur, bagaimana jika Ji shi tidur siang bersama Val ?"

Mata Ji shi membulat." Apakah boleh? Tapi aku takut Val pecah Bu."

Chu Zu beranjak bangkit dia pergi kearah dapur lalu, kembali dengan sebuah keranjang rotan kecil yang biasa di pakai untuk piknik.

Dia memberikan kain sutra halus yang dia miliki kedalam keranjang itu."Val akan tidur di sini jadi Ji shi tak perlu takut Val hancur."

"Horeee, baiklah Bu ji shi akan tidur siang."

Chu Zu tersenyum kini gadis bungsu nya memiliki teman baru, ah tidak mungkin teman baru nya sudah menjadi bagian keluarga nya.

Zu ji shi merebahkan diri di kasurnya, tak lupa dia meletakkan Val di samping nya.

"Tidurlah Val, jiejie mu ini juga akan tidur."Zu ji shi menguap pelan lalu menutup matanya.

"Tidurlah jiejie Val akan menjaga mu."

"Baiklah kita akan berkultivasi sekarang kamu berada di tahap petarung bintang 7."Kata Zu Hao tanpa basa basi.

"Bukan kah aku masih berada di level perak bintang 5?" Val terlihat bingung kenapa mendadak tingkatkan levelnya menaik.

"Tidak, sekarang kau berada di level ini mereka menyembunyikan perihal tingkatan mu agar kamu rajin berlatih."

Apa? Zhu Val tak percaya tak mungkin Zhu long kakak nya menyembunyikan itu, apalagi ayah baptis nya Alyos. Apa mereka menginginkan hal yang di ucapkan Zhu Hao? Seperti nya iya.

Zhu Val terlihat murung, semenjak insiden desa tempat tinggalnya di serang kultivator yang memburu kakak nya dia terpisah bersama si telur. Karena gelombang air yang di ciptakan pendekar elemen air berhasil membawa nya ketempat entah berantah, zhu hao menyelamatkannya memasukannya kedalam telur.

Mereka terombang-ambing sampai kepantai, mendadak suhu panas meningkat drastis.

Panas matahari membuat air menguap mereka melayang ke udara, terbang akibat mantra yang dibacakan Val agar bisa mencari daratan. Tapi siapa sangka dia malah terjebak awan gelap aneh.

Dan menjatuhkan nya pada sebuah lumbung yang hangat.

"Tunggu bukankah kita akan menetas hari ini?" Tanya Val saat teringat hal itu apa lagi cangkang mereka baru redak sedikit.

Zhu Hao terdiam."Tidak itu hanya permulaan saat kau mencapai tahap petarung bintang 7."

Val mencebik bibirnya tak suka, kenapa dia harus berlama-lama didalam telur yg membuat tubuhnya berlendir?

"Apa jika kita menetas wujudku akan berubah menjadi Phoenix"

Zhu Hao tertawa mendengar perkataan konyol Zhu Val.

"Gadis bodoh, kau tetap menjadi manusia, tapi berhubung kau menyatu didalam dan menjadi embrio kemungkinan kau akan memiliki sayap Phoenix."

"Maksud mu? Bukankah kamu yang memiliki nya?"

"Tidak,tidak aku persilangan dari ras naga dan Phoenix."

Zhu Val terdiam dia membayangkan wujud Zhu Hao berbadan naga dan bersayap Phoenix. Memikirkan nya saja membuatnya tertawa keras ahh kenapa ini sangat konyol.

"Apa yang tertawakan?!" Seru Zhu Hao tak senang.

"Hahaha tidak, bukan apa apa."Zhu Val terkekeh.

Zhu Hao menatap Zhu Val tajam."Ingatlah, ketika kita menetas kau akan memiliki tanda Phoenix, itu terjadi karena kedua kekuatan disini tak mau menyatu."

"Andai aku tak membawa mu masuk, mungkin aku akan binasa jika tak bisa menyerap kedua energi itu dengan benar."

"Jadi maksudmu, aku harus menyerap kekuatan Phoenix dan kau menyerap kekuatan naga."

"Yeah seperti itu, aku memilih menjadi naga karena suatu saat aku akan membalas kematian ayah ku pada manusia di dunia atas."

'kenapa tidak Phoenix saja? Jelas-jelas ibunya sangat kuat di pertarungan waktu itu.' bathin Zhu Val kemudian dia menepis pikiran nya itu.

"Apakah aku akan menjadi spirit Beats?"

"Tidak sepenuhnya, kau tetap menjadi manusia, hanya saja sayap Phoenix itu akan tumbuh di punggung mu."

"Ahh aku tak peduli itu, kalau begitu beritahu aku cara menyerapnya." Kata Val tak sabar.

Zhu Hao yang mendengar nya, ingin sekali menjitak kepala Val."Hei jangan terburu-buru, satu bulan ini kau harus meningkatkan level mu di tahap jendral awal."

"Baiklah, kau harus mengajari ku kau tahu ayah baptisku tak disamping ku dia biasanya memberikan banyak pelatihan pada ku." Permintaan Val disanggupi oke Zhu Hao toh gadis itu hanyalah manusia biasa.

Jadi kemungkinan besar gadis itu tak tahu cara-cara berkultivasi.Sore menjelang bersama semburan orange di ujung barat, perlahan senja ditelan langit malam.

Bintang-bintang bermunculan menemani sang rembulan, Zu ji shi terbangun dia mendengar suara familiar.

"Istriku, dimana putri kesayanganku ?"

"Dia masih tertidur suami ku." Jawab Chu Zu saat sang suami kembali ke rumah tepat waktu.

"Bangunkanlah, kita akan mengadakan pesta ulangtahun ke 8 nya."Titah Zu ji xuan.

Rasa kantuk menghilang begitu saja ditelan kegembiraan, kini Ayah nya sudah datang dia akan merayakan ulang tahun ke 8 bersama ayah dan ibunya! tak lupa dengan Zhu Val.

"Val bangunlah Ayah ku sudah datang!"

Zu ji shi membangunkan Zhu Val dengan semangat.

Zhu Val yang larut dalam meditasi nya merasa terganggu, dia menyudahi kegiatan nya dan membalas Zhu Ji shi.

"Ada apa jiejie."

"Kita harus keluar dari kamar, dan menemui Ayah."

Zhu Val mengiakan, dia baru sadar ketika dirinya berada dalam keranjang rotan.

Zu ji shi mengeluarkan Zhu Val dia menggendong telur yang di anggapnya adik, Keduanya menuju ruang tamu.

Zu ji Xuan menatap putri bungsu nya dengan wajah berseri-seri."Kemarilah putri ku ayah membelikan mu sesuatu."

"Benarkah?!" Zu ji shi berlari mendekati Zu ji Xuan.

Chu Zu terkejut dia takut Val jatuh dan pecah."Jangan lari nak, Val akan terjatuh jika kau tersandung akibat berlari terlalu kencang."

Putri nya mendengar kan ucapan nya, Zu ji shi segera melambatkan langkah nya.

'Padahal kita tak mati meski cangkang akan hancur.' bathin Val.

'bodoh tubuh ku belum 100% terbentuk dengan sempurna."Gerutu Zhu Hao.

"Ah maaf Bu aku melupakan hal itu."Zu ji shi segera melambatkan langkahnya. Dia merasa bersalah pada Val.

"Lihat ayah memberikan roti isi daging untuk mu serta beberapa pakaian baru." Zu ji Xuan meminta gadis bungsu nya mendekat.

Zu ji shi mendekati perlahan dia menatap potongan roti isi daging dengan senang, tangannya meletakkan Zhu Val di atas meja.

"Telur apa itu?" Zu Ji Xuan mengernyit bingung.

"Itu ... Ji shi sendiri tak tahu." Jawab Zu ji shi.

Ibu nya mengecup kening sang anak, dia menaruh beberapa hidangan khusus di hari ulang tahu anak nya.

"Selamat ulang tahun ke 8 putri ku."

"Terimakasih ibu." Zu ji shi memeluk ibu nya dengan erat, kemudian dia memeluk Ayah nya."Terimakasih Ayah, kau rela menyusup ke kota untuk membelikan putri mu semua ini."

"Tak apa asal putri ayah bahagia." Zu ji Xuan mengelus kepala Zu ji shi dengan lembut.

Zhu Val yang melihatnya terasa sedih,"Aku merindukan ibu baptis dan ayah baptis ku."

"Jangan cengeng, jika kau ingin bertemu mereka kau harus jadi lebih kuat dari ini."Zhu Hao merasakan kesedihan yang melanda Zhu Val.

Jujur saja dia sendiri merindukan ayahnya, harusnya dia sudah menetas Namun. Sang ayah malah mengurungnya tetap dalam telur karena kesalahan yang ibu buat.

Hingga sang ibu di buang ke dunia bawah,"Aku tidak cengeng, aku hanya merindukan mereka." Bantah Zhu Val.

"Tentang telur ini, bisa kah kau menjelaskannya istri ku? Benda itu terlihat seperti sebuah pusaka."

Chu Zu mengangguk, dia menjelaskan mengapa Zhu Val bisa berada di rumah mereka. Zu ji Xuan yang mendengar nya merasa gelisah sebab telur didepan nya bisa saja menjadi bencana bagi keluarga kecilnya.

"Ayah kau jangan berpikir untuk membuang Val! Dia adalah adikku." Sungut Zu ji shi tak suka dia mendekap Val dan melemparkan tatapan tak bersahabat pada ayah nya.

"Nak, tapi benda itu sangat bahaya."Zu ji Xuan mencoba membujuk putri nya agar membuang Zhu Val.

"Tidak mau, dia adikku ayah dan ibu saja tak bisa memberikan ku adik."

Chu Zu menepuk pundak suami nya, meminta pria itu untuk mengalah.

"Aku kesepian, Bing Gege saja tak pernah pulang semenjak dia masuk kedalam Academy Zu."

Zu ji Xuan menghela nafas pelan, dia tak bisa memaksa jika alasannya seperti itu. Kemudian dia mengalihkan perhatian nya pada Zhu Val. Zhu Val yang merasa di perhatikan menjadi tak nyaman.

"Bisa kah paman berhenti menatap Val seperti itu?Val merasa ketakutan." Cicit Val kecil.

Lelaki dewasa di depan nya terkejut mengetahui fakta bahwa telur pusaka itu dapat berbicara.

"Hahaha, tenanglah nak paman tidak melukaimu." Jari Zu ji Xuan mengusap cangkang telur.

Sentuhan itu membuat hati Zu Val terasa hangat."Val merindukan Ayah."

Chu Zu tersenyum manis."Jika kau tau keberadaan orang tua mu mungkin kami akan membantu mu mencarinya."

"Apakah kita akan berkelana Bu?" Tanya Zu ji shi berbinar-binar.

Zu ji Xuan terkekeh."Itu pun jika telur manis itu mengetahui keberadaan orang tua nya."

"Val tidak tahu kemana ayah dan ibu pergi, Val ditinggalkan bersama kakak hanya saja sebuah kejadian tak enak membuat Val terpisah dengannya." Val kali ini benar-benar sedih dia merindukan keluarga angkatnya meski kenyataan mereka bukan keluarga kandung.

"Malang sekali nasib mu Val, tenanglah Jijie akan ada selalu untuk mu bersama ayah dan ibu."Zu ji shi memeluk Zhu Val erat.

"Ji shi jangan terlalu kuat." Pekik Chu Zu dia khawatir dengan Val.

"Ahahaha maaf Bu ji shi lupa."

Makan malam itu berjalan lancar, dengan kehangatan Zu ji Xuan dan Chu Zu. Membuat Val merasa nyaman belum lagi dirinya di angkat menjadi anak dari pasangan itu.

........

Langit mulai terang, semburat warna orange muncul di ufuk timur. Sinar sang Surya menyusup dari balik pegunungan dan jendela membuat para insan terbangun.

"Hwaaaa... Aku benar-benar bosan, andai aku dalam bentuk manusia mungkin bisa mengunjungi banyak tempat."

Mendengar celotehan Zhu Val, Zhu Hao merasa kesal gadis itu sempat-sempat memikirkan hal tak berguna.

"Ah jiejie belum terbangun, aku tak akan menggangu nya." Zhu Val melompat dari keranjang rotan.

Telur itu meloncat-loncat ke arah dapur sesekali menggelinding."Hey berhenti bertingkah gila, jika terus begini kita bisa mati."

"Ayolah, naga busuk ini menyenangkan." Ucap Zhu Val di sela-sela tawanya.

"Panggil aku Zhu Hao, dan berhenti membuat cangkang ini menggelinding." Bentak Zhu Hao dia tak suka dengan sifat Val yang kekanakan.

"Lagi pula kita tak mudah pecah seperti telur pada umumnya." Bantah Val dia tak mau kalah dengan saudara angkatnya itu.

Chu zu yang merasakan aura Zhu Val menoleh dan menghampiri telur itu, tangannya meraih dan meletakkan Zhu Val di meja makan.

"Kau sudah bangun Val'er? Apa kau lapar? Tunggu disini ibu mu ini akan memasakkan makanan enak untuk sarapan kita." Chu Zu segera berkutat dengan sayuran dan peralatan dapur lain.

"Umm Val tidak bisa makan seperti kalian." Ucap Val mengingat kan.

Chu Zu yang mendengar nya tertawa lepas, menyadari kebodohannya."Maaf kan ibu, ibu lupa akan hal itu."

"Tidak apa apa, ibu akan membuat apa?"

Val mendekati beberapa sayuran yang di letakkan di atas meja makan, dia memperhatikan akar - akar yang familiar.

"Ibu akan membuat bubur buah teratai, kakak mu pasti akan senang."

Val terkejut, jantung nya berdegup kencang.'Hey naga busuk apa itu akar teratai yang mendekap kita?'

"Manusia bodoh itu hanya buah teratai biasa." Zhu Hao terkekeh geli entahlah tingkah gaids itu selalu absurd.

Zhu Val menghela nafas lega."Syukurlah, ku kira itu dia."

"Hahaha tak mungkin itu terjadi."

Mendadak suara pintu belakang terbuka, terlihat Zu ji Xuan mencari sesuatu."Istriku apa kau tau di mana cangkul berada?"

"Kau mencarinya? Biar ku ambilkan sebentar." Chu Zu bangkit dia segera mengambil. Cangkul di gudang.

"Ayah, kau akan pergi kemana?" Val menatap Zu ji Xuan heran.

"Oh ayah akan pergi ke kebun, untuk mencangkul tanah agar bisa di tanami beberapa bibit wortel."

Mendengar itu Zhu Val meloncat, Zu ji Xuan segera menangkap telur nakal itu dia menatap Zhu Val hangat."Kau mau ikut Val'er?"

"Iya Val mau ikut!"

"Oh, dimana shi'er? Apa dia belum bangun?"

"Jiejie masih tertidur pulas di kamar."

"Hahaha ya sudah lebih baik jangan di bangunkan."

Chu Zu mendekati suami nya, dia memberikan cangkul yang tadi dia cari. Matanya menatap Zhu Val cemberut.,

"Val'er kau mau ikut dengan ayah mu?"

"Tentu saja ibu, Val ingin ikut."Seru Zhu Val senang.

Chu Zu menahan senyum dan mengangguk. Dia memang tak rela Val pergi Namun, seperti nya gadis itu terlihat senang jadi dia tak akan merusak kebahagiaan putri nya.

"Ya sudah hati-hati di jalan, nanti ibu akan menyusul untuk mengantarkan makan siang."

"Baik ibu."

"Istriku aku berangkat."

Chu Zu mengangguk, Zu ji Xuan berangkat dengan semangat dia tak pernah di temani oleh Zu ji shi pergi ke kebun Gadis itu selalu menolak.

Membuat Zu ji Xuan merasa sedih, sepertinya kali ini dia tak perlu sedih sebab Zhu Val menemani nya.

"Ayah, lihat itu mereka berterbangan dengan rapi." Zhu Val melihat sekelompok burung melintas diatasnya.

"Mereka selalu hidup berkelompok, nama burung itu burung wallet."

Zhu Val melompat-lompat kegirangan saat mengetahui itu."Jika Val besar, apa Val bisa terbang seperti mereka ayah?"

Zu ji Xuan tertawa mendengar nya."Itu tergantung dengan jenis mu."

"Val tahu, hati-hati jalannya terlalu licin." Ucap Zhu Val mengingatkan saat mereka menuruni jalan yang licin.

"Baiklah ayah akan hati-hati."

Zu ji Xuan berjalan dengan hati - hati, beberapa kali ia nyaris terpeleset. Perjalanan mereka tak memakan banyak waktu sehingga keduanya sudah sampai di tempat lahan yang luas.

"Kenapa kita tidak menanam di halaman rumah atau belakang rumah?"

Zu ji Xuan menaruh cangkulnya di tanah, sementara Zhu Val meloncat turun dari bahu Ayah angkat nya.

"Di sana sudah tak muat, banyak jenis herbal yang di tanam. Jadi tempat ini yang di pilih apa lagi jaraknya tak jauh dari rumah." Balas Zu ji Xuan.

"Val mengerti, apa boleh Val melihat-lihat? Val penasaran dengan tempat ini."

"Sebaiknya jangan terlalu jauh, kau mengerti Val'er?"

"Ya Val mengerti."

Zhu Val segera pergi dia menyusuri, tempat asing itu dengan mengikuti arah angin.

"Tak jauh dari sini ada sungai." Ucap Zhu Hao dia mendengar suara gemericik air meski sangat kecil.

"Apa kita akan menangkap ikan?"

Zhu Hao menggeleng pelan, itu tindakan sangat konyol bagi telur seperti mereka.

"Berhentilah bersikap konyol, sungai itu di penuhi ikan monster." Zhu Hao menyadari itu dari aura yang di pendarkan para ikan monster itu.

Zhu Val mengerti, biarpun begitu dia tetap penasaran."Jika kau penasaran dengan sungai itu lebih baik nanti saja."

"Kalau begitu apa kita bisa mencari sesuatu yang lebih menarik dari sungai itu?"

"Ya." Zhu Hao mengangguk, dia mengedarkan jaring spiritual agar mengetahui banyak hal di hutan bukit kecil itu.

"Aku menemukan nya, sebuah kelompok kelinci bertanduk."

"Apa gunanya kelinci itu? Kita bahkan tak bisa menjadikannya sate!" Pekik Zhu Val kesal.

"Tenanglah manusia bodoh, tanduknya bisa membuat kultivasi kita menaik," Zhu Hao menahan emosinya entah nasib apa dirinya di persatu kan dengan manusia bodoh seperti Zhu Val.

Kali ini yang mengambil alih pergerakan adalah Zhu Hao, dia tak ingin Zhu Val melakukan tindakan ceroboh.

Mereka terus bergerak menuju gerombolan kelinci bertanduk. Tak lama kemudian mereka menemukan kelinci bertanduk yang mereka cari tak jauh dari mereka berdua.

"Lihat ini, selain untuk merasakan keberadaan monster dan makhluk hidup jaring spiritual juga bisa mengendalikan spirit Beats level rendah." Ucap Zhu Hao.

Zhu Val mengangguk paham, dia memperhatikan Zhu Hao yang mulai menyebar jaring spiritual kearah kelinci bertanduk. Kemudian menjerat pikiran mereka.

"Mendekat!" Perintah Zhu Hao.

Sontak para kelinci mendekati telur yang mengeluarkan aura emas itu.

"Mereka sangat menggemaskan! Apa kita akan menyerap tanduk mereka disini?" Tanya Val.

Zhu Hao menggeleng, dia mengajak kelompok kelinci itu ketempat yang lebih aman. Kemudian menyerap energi dari tanduk kelinci tersebut.

Begitu juga Val, dia menyerap nya mengalirkan energi itu keseluruh dantian nya.

"Perlahan saja, tak perlu terburu-buru itu hanya akan membuat mu terluka."

Zhu Val mendengarkan perkataan Zhu Hao, keduanya melakukan kultivasi hingga bunyi ledakan saling ber susulan.

Zhu Val berhasil menembus tahapan petarung awal bintang 8, dia tersenyum senang. Sementara Zhu Hao berhasil menerobos tahap (.....)

"Jangan senang dulu jalan mu masih panjang, jika dua bulan ini tak bisa menerobos ke tahap jenderal awal lebih baik buang mimpi mu untuk menetas."

Perkataan tajam Zhu Hao membuat Zhu Val merasa kesal."Sebaiknya kita kembali hari sudah mulai siang, jika tidak ayah angkat mu akan mencari mu."

Benar saja ketika keduanya pulang terlihat Zu ji Xuan dan Chu Zu terlihat khawatir dan gelisah, tentu saja mereka kedua mengkhawatirkan anak angkat mereka.

Tak peduli anak angkatnya spirit Beats mereka tetap menyayangi nya.

"Ayah, Val kembali."

Mendengar suara yang di kenalinya, Chu Zu langsung menghela nafas lega melihat putri nya baik-baik saja.

"Dari mana saja Val'er? Kau sangat lama membuat kami berdua sangat khawatir dengan mu." Tutur Zu ji Xuan dia meraih telur yang di anggap anak nya itu.

"Maafkan Val, Val hanya melihat-lihat saja."

"Sudahlah tak apa lain kali jangan terlalu jauh bukit ini banyak tempat yang berbahaya."

Zhu Val mengangguk kelu saat Chu Zu memperingatkan, memang benar bukit ini terdapat tempat yang tak aman seperti sungai yang di penuhi ikan monster.

"Ah suamiku, saat ini usia Zu ji shi sudah 8 tahun, bukankah sudah waktunya dia belajar di sebuah sekte?" Tanya Chu Zu dia paham betul anaknya harusnya sudah memasuki Academy Zu di usianya yang ke enam tahun dulu.

Namun, Zu ji Xuan menolak mentah-mentah dia tak ingin putri nya jauh dari dirinya.

"Disini kita juga ada Val jadi kau tak akan kesepian." Ucap Chu Zu saat melihat wajah murung suami nya.

"Baiklah, aku akan meminta izin pada Yang mulia kaisar agar Zu ji shi bisa memasuki Academy Zu."

Zhu Val yang mendengar nya terlihat tak suka, bagaimana pun dia baru sehari bertemud engan Zu ji shi.

"Ibu bisa kah, Val ikut dengan jiejie? Lagi pula mereka tak akan tahu keberadaan ku."

Zu ji Xuan menggeleng tak setuju."Tidak, Ayah tak mengizinkan di sana berbahaya bisa saja kepala Academy mengetahui keberadaan mu."

"Dan itu bisa membahayakan keberadaan mu Val'er ibu tak ingin itu terjadi." Chu Zu membenarkan ucapan suami nya.

Zhu Val terdiam dan mengangguk lesu."Baiklah, Val'er apa kau mau ikut ibu pulang? Jiejie mu mencari mu tadi."

"Benarkah? Kalau begitu Val akan ikut."

Chu Zu menaruh Zhu Val dalam keranjang rotan yang di lapisi sutraembut bagian dalam nya, dan membawa telur itu pergi menuju rumah sederhana nya.

"Ayah kami pergi dulu."

"Iya hati-hati di jalan."

Di sisi lain Zu ji shi tampak kesal, tak mendapati Zhu Val di kamar saat dia terbangun. Tangan nya terus bergerak menulis beberapa materi yang di berikan oleh ibunya.

"Baiklah aku tak boleh kesal, aku harus menuntaskan ini sebelum ibu kembali." Katanya semangat.

"Aku harus menembus Perak bintang 9 bulan ini, agar Ayah mengizinkan ku masuk kedalam Academy."

Tangan nya terus bergerak, sesekali gadis itu memakan camilan yang di buat oleh sang ibu untuk menemani belajar nya.

Terpopuler

Comments

herry bjb

herry bjb

ide ceritanya bagus hanya saja terlalu berlebihan juga banyak kekurangan..val di dalam cangkang telur lalu bisa bicara,bisa berburu dll..emang bagaimana caranya val bisa melihat dari dlm telur..trus bagaimana cerita para penghuni hutan mangrove yg sedang di serang dan masih banyak hal yg gak nyambung

2023-10-16

1

Meri the dracula

Meri the dracula

keren thor

2023-07-20

1

lihat semua
Episodes
1 Telur awan kelabu
2 Keluarga baru
3 Telur itu menetas
4 Berpisah
5 Wei wuxiang
6 Kedatangan Long xu
7 Makam leluhur Jiankun
8 Kau bukan leluhur ku
9 Bunga kristal es
10 Sadar nya Val
11 Sekte hongzhi
12 Area dapur
13 keluar dari area dapur
14 Bertemu dengan Hao Tian
15 Berhenti memanggilku Bibi!!
16 Musuh yang tak terduga
17 Penguasa kegelapan
18 Denting Lonceng
19 Pengungsian diarea dapur
20 Gagal memasak
21 Permintaan Bibi Su
22 Kedatangan Chen Fen dan Weiheng
23 Zhu Xie dan sosok misterius
24 Bubur teratai terakhir
25 Menuju sekte Hua San
26 Bertemu dengan Hua Hyungi
27 Tebing misterius
28 Pencuri kecil
29 Bukit terlantar
30 Menyelamatkan hewan spirit
31 Permintaan Val
32 Pemeriksaan bakat
33 Latihan bersama
34 Pertandingan antar kelas
35 Pertandingan antar kelas 2
36 Pertarungan Chang Yi
37 Sebuah kekalahan
38 Kematian Ning Lian
39 Kecurigaan
40 Dimensi Kunlun
41 Benih Iblis Dalam Kerang
42 Serangan Dari Sosok Asing 1
43 Serangan Dari Sosok Asing 2
44 Menghilangnya Zhu Val dan Zhu Rey
45 Padang Rumput Berkabut
46 Harimau Putih Itu Kakak Val!
47 Lembah Hujan
48 Evolusi
49 Segel Val Terlepas
50 Siapa Dia?!
51 Menyegel Jiwa Pemimpin Klan Phoenix
52 Keluar dari Dimensi
53 Hadiah
54 Berlibur
55 Bertemu Kembali
56 Anak ayam atau bebek?
57 Kaisar Zu
58 Jalan Yang Berbeda
59 Akhir Liburan
60 Time Skip
61 Pantai
62 Perjalanan Di Mulai
63 Anak Ayam Itu Istimewa
64 Perubahan Wujud
65 Zona Merah
66 Kebimbangan Zhu Rey
67 Udang Dibalik Undangan
68 Hasrat sang guru
69 Ayah baptis! kita bertemu kembali;)
70 Mimpi buruk itu nyata
71 Ini Yang Terakhir Kali Nya
72 Takdir Yang Di Tukar
73 Aku Sangat Mencintai Nya, Sungguh!
74 Terlahir kembali
75 End: kita bertemu kembali dan jangan pergi lagi!
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Telur awan kelabu
2
Keluarga baru
3
Telur itu menetas
4
Berpisah
5
Wei wuxiang
6
Kedatangan Long xu
7
Makam leluhur Jiankun
8
Kau bukan leluhur ku
9
Bunga kristal es
10
Sadar nya Val
11
Sekte hongzhi
12
Area dapur
13
keluar dari area dapur
14
Bertemu dengan Hao Tian
15
Berhenti memanggilku Bibi!!
16
Musuh yang tak terduga
17
Penguasa kegelapan
18
Denting Lonceng
19
Pengungsian diarea dapur
20
Gagal memasak
21
Permintaan Bibi Su
22
Kedatangan Chen Fen dan Weiheng
23
Zhu Xie dan sosok misterius
24
Bubur teratai terakhir
25
Menuju sekte Hua San
26
Bertemu dengan Hua Hyungi
27
Tebing misterius
28
Pencuri kecil
29
Bukit terlantar
30
Menyelamatkan hewan spirit
31
Permintaan Val
32
Pemeriksaan bakat
33
Latihan bersama
34
Pertandingan antar kelas
35
Pertandingan antar kelas 2
36
Pertarungan Chang Yi
37
Sebuah kekalahan
38
Kematian Ning Lian
39
Kecurigaan
40
Dimensi Kunlun
41
Benih Iblis Dalam Kerang
42
Serangan Dari Sosok Asing 1
43
Serangan Dari Sosok Asing 2
44
Menghilangnya Zhu Val dan Zhu Rey
45
Padang Rumput Berkabut
46
Harimau Putih Itu Kakak Val!
47
Lembah Hujan
48
Evolusi
49
Segel Val Terlepas
50
Siapa Dia?!
51
Menyegel Jiwa Pemimpin Klan Phoenix
52
Keluar dari Dimensi
53
Hadiah
54
Berlibur
55
Bertemu Kembali
56
Anak ayam atau bebek?
57
Kaisar Zu
58
Jalan Yang Berbeda
59
Akhir Liburan
60
Time Skip
61
Pantai
62
Perjalanan Di Mulai
63
Anak Ayam Itu Istimewa
64
Perubahan Wujud
65
Zona Merah
66
Kebimbangan Zhu Rey
67
Udang Dibalik Undangan
68
Hasrat sang guru
69
Ayah baptis! kita bertemu kembali;)
70
Mimpi buruk itu nyata
71
Ini Yang Terakhir Kali Nya
72
Takdir Yang Di Tukar
73
Aku Sangat Mencintai Nya, Sungguh!
74
Terlahir kembali
75
End: kita bertemu kembali dan jangan pergi lagi!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!