Berpisah

Mereka berlima berangkat menuju ibu kota dengan jalanan terjal dan berbahaya. Jalanan menuju bawah bukit memang licin meski di buat tak selalu lurus menurun kebawah.

Zu ji shi mengusap kepala Zhu Val gemas, gerakan tangannya terhenti saat menyentuh benda berbentuk bulat dengan tali merah.

"Eh ini kan pita yang kemarin ku coba lepaskan namun tak bisa"

"Ada apa jiejie?" Tanya Val bingung.

"Pita mu Val, benda itu tak bisa dilepaskan oleh ku."

"Mungkin saja itu salah satu bagian terpenting milik Val lain kali kau tak boleh memaksa untuk melepasnya." Ucap Zu ji Xuan memperingati agar putrinya tak melakukan hal itu.

"Pita ini pemberian dari ayah, memang tak bisa dilepas orang lain hanya Val yang bisa melepasnya." Val menyentuh ujung pita yang mengikat rambutnya.

Sorot matanya terlihat sendu dia benar-benar merindukan Ayah baptisnya. Namun, untuk saat ini dia harus menahan semua nya. Dia bahkan tak tahu dimana Alyos dan Zhu yan bahkan Zhu long pun tak diketahui keberadaannya.Val harus menjadi kuat untuk bisa bertemu dengan mereka bertiga.

"Seperti nya itu harta berharga milik mu, Jiejie minta maaf." Zu ji shi memeluk Zhu Val hatinya tergetar saat tahu dirinya membuat Zhu Val teringat dengan sosok yang dirindukannya.

"Ayah apa untuk sampai ke kota memakan banyak waktu?" Tanya Zu ji shi tanpa memalingkan wajah dari Zhu Val yang berada di pangkuan Chu Zu.

"Iya, biasanya memakan waktu 3 hari untuk sampai disana."

"Tiga hari? Bukan kah itu terlalu lama pak tua?" Celetuk Zhu Rey dia tak suka berlama-lama di kereta.

"Hahaha itu sudah termasuk waktu yang singkat nak!" Zu ji Xuan menepuk bahu Zhu Rey.

Rombongan Zhu Val terus bergerak menjauhi perbukitan menuju ke ibu kota. Sementara itu pria-pria berpakaian serba hitam tengah merasa kesal ketika mereka mendapati rumah kecil itu kosong.

"Sialan jika saja kita tak menghabiskan waktu untuk membunuh para spiritbeast tingkat rendah."

"Kita tak mungkin kehilangan mereka!" Geram ketua kelompok itu.

Salah satu anak buahnya melihat titik berwarna kuning dari kejauhan. Titik itu berada di bawah bukit.

"Ketua! Saya melihatnya mereka tengah berada di bawa perbukitan."

"Apa? Cepat susul mereka kita tidak boleh kehilangan mereka."

"Baik ketua."

Sekelompok pria berbaju hitam itu cepat bergerak menyusul rombongan Zhu Val.

Hari semakin sore langitpun mulai menggelap. Zu ji Xuan memutuskan untuk beristirahat karena jika melanjutkan perjalanan dimalam hari akan menambahkan bahaya.

Mereka berhenti di pinggir sungai, Zu ji shi masih terlelap disandaran sang ayah. Sementara Zhu Val sama sekali tak tertidur hanya memejamkan mata.

"Umm? Kenapa berhenti?"

"Val'er kita beristirahat dulu karena hari semakin gelap." Jawab Chu Zu lembut dia turun dari kereta.

Zhu Ray tampak berseri-seri karena bisa menjauh dari Zu ji Xuan, Namun Zu ji shi tetap dikereta karena tak kunjung bangun dan Zu ji Xuan tak tega membangunkan putri nya itu.

"Pangeran hamba sudah memerintahkan, beberapa prajurit untuk mencari kayu bakar dan membuat api unggun." Ucap Kasim Gu seraya membungkukkan badan.

"Sementara sisanya menangkap ikan untuk makan malam."

Zu ji shi mengangguk." Terimakasih Kasim Gu saya sudah merepotkan mu."

"Tidak pangeran justru ini sudah menjadi tugas hamba."

Disisi lain Val tampak sedang berlari-lari mengejar Zhu Rey yang tak mau dekat dengan Zhu Val.

"Hey kenapa kau menjauh dari ku!" Teriak Val tak suka.

"Aku ingin sendiri oke? Kau jangan mengganggu ku terus!" Balas Zhu Rey dia tak ingin Val menempel padanya.

Val terus berlari ketika jaraknya semakin dekat dengan Zhu Rey, Val melompat dan mengalungi tangannya dileher. Dia terlihat senang bisa digendong Zhu Rey.

"Hahaha lihat kau sendiri tak bisa jauh dari ku."

Dahi Zhu Rey mengkerut dia benar-benartak suka itu."Turun manusia bodoh, atau kau akan ku bakar dengan api ku."

"Apa kau bilang api?" Zhu Val tergelak keras dia membayangkan api Zhu Rey sangat mungil seperti kadal.

"Jangan tertawa." Teriak Zhu Rey dengan wajah merah padam, dia tahu apa yang di bayangin gadis kecil itu.

Zhu Val terdiam dia duduk disamping Zhu Rey, kemudian bertanya " Kau bilang jika kita menetas aku akan mendapatkan sayap Phoenix."

"Seperti nya dugaan ku salah, mungkin suatu saat kekuatan kita terbangun sepenuhnya." Jawab Zhu Rey dengan senyum tipisnya lalu mengacak-acak rambut putih zhu Val.

"Kasim Gu liat anak kembar itu, astaga mereka sungguh menggemaskan." Kata salah satu penjaga yang berdiri dibelakang Kasim Gu.

Kasim Gu terdiam dia terus memperhatikan anak kembar yang terlihat harmonis itu."Sepertinya aku tak pernah melihat dua anak itu."

Zu ji Xuan yang mendengar ikut berbicara."Mereka anak-anak saya."

"Ah pangeran, saya minta maaf karena sempat bicara tak sopan."

Zu ji Xuan menggeleng." Tak apa lagi pula ini salah ku, tidak memberitahu mu dan Ayahku bahwa aku memiliki anak lagi."

Chu Zu yang tengah memanggang ikan terus mengawasi Zhu Val dan Zhu Rey dia takut putra putrinya bermain terlalu jauh darinya kemudian tersesat, disisi lain sekelompok pembunuh bayaran lagi-lagi tengah kesulitan mereka terjebak oleh jebakan benang spiritual milik Zhu Rey.

"Rey, aku benar-benar rindu dengan kakak long." Zhu Val menunduk kelu.

Zhu Rey terdiam dia merasa iba saat melihat Zhu Val. Wajahnya tetap datar seperti biasanya tangannya mendekap Zhu Val erat.

Zhu Val tersentak kaget saat orang berkepribadian dingin itu memeluknya erat."Bodoh, aku juga kakak mu memang nya kakak mu itu hanya Zhu long saja?!"

"Eh? Kenapa kau mendadak marah sih! Tapi kenapa mendadak kau mengakui diri mu sebagai."

"Diam lah, aku akan membantu mu mencari kakak mu itu, tapi setelah kita terlepas dari genggaman kedua pasangan Zu itu."

"Maksudnya orang tua angkat kita?", Zhu Val menatap Zhu Rey bingung tentu saja! Kenapa Zhu Rey tampak tak suka bersama Chu Zu dan Zu ji Xuan?

Tangan Zhu Rey mencubit pipi Zhu Val."Iya, aku tak suka mereka, mereka sangat memanja kan kita."

"Haish aku tak mengerti jalan pikiran mu, dan berhenti mencubit pipi ku."

Zhu Rey tertawa renyah lalu melepaskan pipi tembam Val."Bersiaplah sebentar lagi para pembunuh bayaran itu akan datang kesini."

"Maksudmu apa?"

"Bocah sepertimu mana mungkin tahu, kau terlalu bodoh atau apa sih."

"Anak-anak kemari ikannya sudah matang." Panggil Chu Zu membuat kedua kembar itu menoleh serentak.

"Kau mau makan Val?"

"Iya."

"Kalau begitu makanlah aku ada urusan sebentar, bilang Zu ji Xuan aku ada kepentingan pribadi."

"Kau mau kemana?" Tanya Zhu Valsaat Zhu Rey berjalan membelakangi nya.

Langkah Zhu Rey terhenti dia menoleh dan tersenyum." Mengurus nyamuk-nyamuk beracun."

Zhu Val membiarkan Zhu Rey pergi dia segera menghampiri Chu Zu,"Ibu Rey Gege pergi dia tak bisa makan malam bersama kita katanya dia hendak mengurus urusan pribadinya" Ucap Zhu Val dengan wajah polos.

Chu Zu yang mendengarnya menjadi salah tanggap dia mengira Zhu Rey sedang dalam panggilan alam.

"Ibu mengerti, ini makanlah."

Zhu Val meraih ikan bakar yang diberikan oleh Chu Zu padanya, lalu memakannya pelan-pelan.

'Ini tak seenak dugaan ku, ikan nya tak diberi bumbu sedikit pun hanya ada rasa manis dari ikannya karena masih segar.' bathin Zhu Val.

"Val'er! Kau sedang makan? Aku juga ingin makan kenapa kau tak membangunkan ku."

Teriakan Zu ji shi keras membuat perhatian semua orang tertuju padanya, Zu ji shi merasa malu segera mendekati Zhu Val dan berbisik.

"Dimana kakak mu itu?"

"Dia sedang panggilan alam," Jawab Chu Zu seraya memberikan ikan bakar pada anaknya.

"Ibu aku bertanya pada Val bukan dirimu."

"Hahahaha kau bertanya ketika Val sedang makan dia tak bisa menjawab lihatlah mulutnya penuh dengan daging ikan."

Di sisi lain Zhu Rey tengah berjalan menyusuri hutan yang gelap. Langkahnya terhenti di depan benang sutra hitam yang mengikat sekelompok pembunuh bayangan.

"Argh sialan, benang dari mana ini?! Bos bahkan benang ini sulit untuk di potong."

"Diam! Kau pikir aku tidak sedang berusaha? Bahkan elemen ku tak berfungsi.."

"Ckckck, lihat buruan kali ini sungguh berbeda dari biasanya." Zhu Rey berjalan mendekati mereka.

Dia mendongak menatap sekelompok pembunuh dengan tenang tanpa rasa takut.

"Hei nak! Sedang apa kau berkeliaran di hutan? Apa kau ..."

"Ini tidak wajar malam-malam seperti ini ada anak berusia 5 tahun berkeliaran di hutan? Bagaimana jika dia best yang sudah berubah wujud?"

"Hahaha kau bicara apa sih? Omong kosong!"

"Kalian sudah selesai bicaranya? Aku tidak mau membuang waktu ku sia-sia." Zhu Rey menatap mereka kesal dia mengibaskan tangan kanannya.

Kuku-kuku jari nya memanjang dan berwarna hitam, tangan mulai bermunculan sisik-sisik hitam mengkilat.

"Su-sudah ku bilang bukan kalau dia beast?"

"Kalian sudah tau , maka dari itu lebih baik lenyap saja." Seringai Zhu Rey dalam sekali kibasan tangan nya.

Orang-orang itu sudah tak bernyawa, darah mereka berceceran kemana-mana bau amisnya sangat menyengat. Memancing insting hewan-hewan spirit beast kemudian memangsa tubuh pembunuh bayaran itu.

Mereka tak berani menyentuh Zhu Rey yang memiliki aura pembunuh yang pekat.

"Haish aku melupakan sesuatu, seharusnya aku menanyakan siapa yang mengirim mereka bukan?"

Zhu Rey mengacak -ngacak rambutnya dengan perasaan kesal." Ya sudahlah tak usah dipikirkan lebih baik aku kembali."

Zhu Rey kembali ke rombongannya, saat kembali dia melihat Zhu Val sudah tertidur di tenda yang didirikan para prajurit.

Dia menatap Zu ji shi, Chu Zu, Zu ji Xuan ketiganya tertidur lelap bersama Val. Dia memutuskan untuk tidur di samping Val.

Ketika sedang memikirkan sesuatu mendadak tubuhnya terasa berat, gadis kecil disampingnya memeluknya erat bagaikan guling! Zhu Rey menepuk jidat yang tak bersalah nya.

"Hei lepaskan aku, kau tak tahu malu memelukku seperti ini?" Wajah Zhu Rey terlihat memerah.

Mata merah nya mengilat tajam, bukannya melepaskan pelukannya Zhu Val malah menggesekkan pipinya ke pipi Zhu Rey gadis kecil itu tengah bermimpi sedang menggesekkan wajahnya ke wajah Zhu long yang berwujud harimau putih besar.

"Kak...Val menyukai mu." Racau Val berulang kali gadis kecil itu mengucapkannya dan mempererat dekapannya pada Zhu Rey.

Deg...

Deg...

Deg...

Jantung Zhu Rey terpacu cepat ada apa? Kenapa mendadak jantung nya terasa berdegup kencang bahkan wajahnya terlihat panas. Ada rasa yang tak bisa dia pahami.

"Aku... Menyukai mu." Val mengecup pelan pipi Zhu Rey membuat pemuda itu terasa pusing.

Respon tubuhnya begitu berlebihan." Aaaa gadis sialan berhenti menggoda ku."

"Lepas, lepaskan pelukanmu itu."

Ucapannya tak di gubris Zhu Val yang masih terlelap tidur, Zhu Rey mengusap kasar wajahnya bisikan Val cukup membuatnya seperti orang gila." Ada apa dengan ku? Kenapa jadi seperti ini."

Tangannya tak sengaja merengkuh pinggang Zhu Val ." Apa yang ku lakukan astaga!"

Zhu Rey benar-benar salah tingkah dia memutuskan merengkuh Val dalam pelukannya, toh Val juga adiknya itu yang dipikirkan Zhu Rey.

Malam berlalu dengan mendebarkan, Val terbangun dia membuka matanya melihat wajah Zhu Rey yang begitu dekat dengannya.

"Cih, kemana saja kau tadi malam? Benar-benar menyebalkan meninggalkan Val sendiri disini." Dengan gemas Zhu Val mencubit kedua pipi Zhu Rey.

"Awww, manusia bodoh apa yang kau lakukan." Zhu Rey terbangun dia duduk dan mengucek matanya.

"Tadi malam kau kemana?"

Mata Zhu Rey mengerjap sejenak lalu menatap Val datar." Tentu saja membunuh tikus-tikus jelek."

"Adik!"

Seru Zu ji shi, dia tergesa-gesa mendekati kedua adik kembarnya. Sebelumnya dia sudah terbangun lebih awal dari kedua anak didepannya.

Val masih terlelap Zu ji shi memutuskan untuk mandi, sementara Zu ji Xuan dan Chu Zu tengah membantu yang lain bersiap-siap untuk berangkat melanjutkan perjalanan.

Mendadak terdengar lolongan kesakitan, dia begitu penasaran tapi ditahan oleh Chu Zu wanita itu memerintahkan kan anak nya untuk membangun kan Val dan Rey.

"Cepat bangunkan adik-adik mu!"

"Ta-tapi ada apa ? Apa yang terjadi?"

"Berhentilah bertanya shi'er cepat bangunkan adik-adik mu."

"Baik!" Jawab Zu ji shi patuh.

Dia bergegas berlari menuju tenda, jeritan kesakitan dan dentingan pedang memenuhi udara. Ketakutan memenuhi gadis kecil itu dia benar-benar ketakutan saat melihat darah.

Tubuh nya gemetaran tak henti dia terus berjalan menuju tenda. Val yang mendengar suara aneh keluar dia bertemu dengan kakak cantiknya dengan wajah terkejut.

"Ya ampun jie-jie kau mengagetkan Val!" Seru Val kaget.

Zu ji shi tak menjawab dia malah memeluk erat Zhu Val."Val'er a-ayo kita pergi..."

"Val kau pergilah bersama Zu ji shi disini tak aman." Zhu Ray menatap Val tajam dia mengangkat tubuh mungil Val lalu menyerahkannya pada Zu ji shi.

"Kau pergilah aku akan menolong orang tua mu." Ucap Zhu Ray datar.

Zu ji shi sangat terkejut mendengar nya dia hendak menghentikan Zhu Ray.Namun, anak kecil itu sudah pergi menghilang dari pandangan nya dalam sekejap. Val mencengkram erat baju Zu ji shi.

Begitu juga Zu ji shi dia mendekap erat Zhu Val. Air matanya menggantung di sudut mata nya. Bibir nya terkatup rapat tanpa banyak bicara dia melompat pergi berlari membawa Zhu Val dalam dekapannya. Mereka pergi tanpa arah.

Zhu Val menutup rapat matanya dia terus memegang erat Zu ji shi, gadis kecil itu tahu kakak angkat nya sedang menahan tangis. Tubuh Zu ji shi terus bergetar. Saat itu juga sekelebat sosok bayangan hitam melompat dan mendarat dihadapan mereka berdua.

"Kau mau pergi kemana?" Sosok berbaju serba hitam itu tertawa keras.

"Pergi! Jangan sakiti kami." Pekik Zu ji shi histeris.

"Anak bodoh ahahaha kami tidak akan me..."

Slaasss...

Percikan darah terpecik deras, mengenai wajah dan baju Zu ji shi dan Zhu Val. Kepala sosok hitam itu terlepas dari tubuh nya lalu terjatuh dan menggelinding berhenti didekat kaki Zu ji shi.

Tubuh anak perempuan itu semakin bergetar hebat. Lutut nya terasa lemas membuatnya jatuh berlutut mata nya terbelalak lebar. Seumur-umur dia belum pernah melihat pembunuhan secara langsung apa lagi melihat dengan mata kepalanya sendiri.

Akibatnya Zu ji shi pingsan, Val ikut terjatuh dia meringis kesakitan Namun, tak pelak lagi gadis itu gemetaran ketakutan.

"Hwaaaa... Kakak Rey tolong Val."Jerit Val keras tangisnya pecah.

Zhu Rey yang melihat nya hanya menepuk jidat."Gadis bodoh berhenti menangis."

"A-aku membunuhnya... Aku membunuhnya hwaaaa..."

Zhu Val tetap menangis dia terlihat shock berat tak menyangka perbuatan nya membuat, lelaki asing itu kehilangan kepalanya.

"Pa-pandahal aku hanya melempar kan pisau angin yang kakak long ajarkan." Mata Val berkaca-kaca menatap Zhu Rey.

Pemuda itu hanya menggaruk kepala, ini salah harimau bodoh itu. Mengajarkan teknik pisau angin tingkat enam. Jelas sekali, sekali tebas kultivator amatir atau kultivator berada di tahap pertarung awal akan berakhir mati.

Zhu Ray menghembuskan nafas pelan, dia menarik Zhu Val berdiri dan memeluk gadis itu erat seraya menepuk pelan punggungnya.

"Jangan menangis, kau sudah melakukan yang terbaik." Ucap Zhu Rey mencoba menghibur Zhu Val.

"Val takut...kakak Zu ji shi akan membenci Val."

"Itu tak akan terjadi dia pasti memaklumi nya kau hanya membela diri."Tegas Zhu Rey.

Gadis didepannya sangat polos, dia tak tahu kekejaman dunia kultivator dimana pembunuhan sering kali terjadi. Bahkan para pembunuh itu berkeliaran tanpa merasa bersalah sedikitpun.

"Val kau kuat mengangkat dia bukan?" Zhu Rey menunjuk Zu ji shi yang tak sadarkan diri.

Val mendongak menatap Zhu Rey dan mengangguk kecil."Iya aku kuat bahkan mengangkat batu seberat 1000kg pun kuat."

"Kalau begitu aku akan membawa dia pergi sampai ke istana dan Val kau tak boleh ikut dengan ku."Ucap Zhu Rey.

Dia gelisah takutnya jika kedua gadis kecil itu melanjutkan perjalanan mereka, ke istana maka semakin banyak pembunuh lain yang mengejarnya.

"Ke-kenapa? Bukankah..."

Tap!

Kedua tangan Zhu Rey meremas bahu Val kencang."Dengar disana bukanlah tempat yang aman, apa lagi ini sudah kedua kali nya aku bertemu dengan pembunuh yang mengejar kita."

Zhu Rey mendadak menggeleng kan kepalanya."Tidak, lebih tepatnya para pembunuh itu memburu orang tua Zu ji shi."

Zhu Val terdiam lalu mengangguk kan kepala, mendadak Zhu Rey menggeleng kan kepala."Tidak pergilah seorang diri aku akan mengantarkan keluarga Zu ke istana kemudian mencari mu."

"Untuk lebih mudah mencari mu lebih baik aku menanamkan sihir pelacak." Gumam Zhu Rey jari telunjuknya menyentuh kening Zhu Val.

Terlihat tanda api berkobar kemudian menghilang lenyap."Val pergilah, kau adalah barang berharga bagi manusia."

Val menggeleng keras."Val tidak mau sendiri! Val tidak mau pergi Val ingin bersama kakak!"

"Jangan keras kepala."Zhu Rey menatap Val tajam.

"Kau bukan lagi manusia, darah dan ensesi Phoenix mengalir ditubuhmu sekarang kau bagian dari spirit beast."

Perkataan Zhu Rey membuat Val terdiam, Zhu Rey benar dirinya bukan manusia lagi secara tersirat dari ucapan Zhu Rey. Mereka harus berpisah beberapa waktu agar mereka tak terdeksi oleh manusia yang serakah menangkap mereka.

Jika pun ada yang tertangkap setidaknya salah satu dari mereka berdua selamat. Zhu Val tersenyum getir pada akhirnya dia hidup sendiri dan maka tak lama lagi akan mati.

Tak perlu takut dia sudah merasakan kematian sekali, dia hanya belum tau cara bertahan hidup di dunia luar.

"Baik, Val paham kalau begitu jaga Zu ji shi jiejie untuk ku." Lirih Val pelan."Lalu segeralah cari Val."

Puk..!

Tangan kecil Zhu Rey mengusap lembut kepala Zhu Val."Aku janji akan mencari mu secepatnya tak peduli dimana pun kau berada aku akan menemukan mu."

Mata Zhu Val berkaca-kaca dia mendekap erat Zhu Rey."Kau adalah orang ke empat yang menempati hati Val setelah keluarga Val."

"Ya." Jawab Zhu Rey dengan senyum tertahan.

"Pergilah Val, kau akan menjadi kuat jika berpetualang tanpa diriku."

Kaki mungil milik gadis itu melangkah menjauhi Zhu Rey dan Zu ji shi yang tengah pingsan. Pundak nya terlihat menurun tak lagi tegap dia berjalan tanpa arah. Bahkan tak tahu kemana arah yang harus dia tuju.

"Kita akan bertemu lagi Zhu Rey."Bisik Val dengan wajah datar.

Terpopuler

Comments

Meri the dracula

Meri the dracula

pitanya berharga banget ya?

2023-07-20

0

lihat semua
Episodes
1 Telur awan kelabu
2 Keluarga baru
3 Telur itu menetas
4 Berpisah
5 Wei wuxiang
6 Kedatangan Long xu
7 Makam leluhur Jiankun
8 Kau bukan leluhur ku
9 Bunga kristal es
10 Sadar nya Val
11 Sekte hongzhi
12 Area dapur
13 keluar dari area dapur
14 Bertemu dengan Hao Tian
15 Berhenti memanggilku Bibi!!
16 Musuh yang tak terduga
17 Penguasa kegelapan
18 Denting Lonceng
19 Pengungsian diarea dapur
20 Gagal memasak
21 Permintaan Bibi Su
22 Kedatangan Chen Fen dan Weiheng
23 Zhu Xie dan sosok misterius
24 Bubur teratai terakhir
25 Menuju sekte Hua San
26 Bertemu dengan Hua Hyungi
27 Tebing misterius
28 Pencuri kecil
29 Bukit terlantar
30 Menyelamatkan hewan spirit
31 Permintaan Val
32 Pemeriksaan bakat
33 Latihan bersama
34 Pertandingan antar kelas
35 Pertandingan antar kelas 2
36 Pertarungan Chang Yi
37 Sebuah kekalahan
38 Kematian Ning Lian
39 Kecurigaan
40 Dimensi Kunlun
41 Benih Iblis Dalam Kerang
42 Serangan Dari Sosok Asing 1
43 Serangan Dari Sosok Asing 2
44 Menghilangnya Zhu Val dan Zhu Rey
45 Padang Rumput Berkabut
46 Harimau Putih Itu Kakak Val!
47 Lembah Hujan
48 Evolusi
49 Segel Val Terlepas
50 Siapa Dia?!
51 Menyegel Jiwa Pemimpin Klan Phoenix
52 Keluar dari Dimensi
53 Hadiah
54 Berlibur
55 Bertemu Kembali
56 Anak ayam atau bebek?
57 Kaisar Zu
58 Jalan Yang Berbeda
59 Akhir Liburan
60 Time Skip
61 Pantai
62 Perjalanan Di Mulai
63 Anak Ayam Itu Istimewa
64 Perubahan Wujud
65 Zona Merah
66 Kebimbangan Zhu Rey
67 Udang Dibalik Undangan
68 Hasrat sang guru
69 Ayah baptis! kita bertemu kembali;)
70 Mimpi buruk itu nyata
71 Ini Yang Terakhir Kali Nya
72 Takdir Yang Di Tukar
73 Aku Sangat Mencintai Nya, Sungguh!
74 Terlahir kembali
75 End: kita bertemu kembali dan jangan pergi lagi!
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Telur awan kelabu
2
Keluarga baru
3
Telur itu menetas
4
Berpisah
5
Wei wuxiang
6
Kedatangan Long xu
7
Makam leluhur Jiankun
8
Kau bukan leluhur ku
9
Bunga kristal es
10
Sadar nya Val
11
Sekte hongzhi
12
Area dapur
13
keluar dari area dapur
14
Bertemu dengan Hao Tian
15
Berhenti memanggilku Bibi!!
16
Musuh yang tak terduga
17
Penguasa kegelapan
18
Denting Lonceng
19
Pengungsian diarea dapur
20
Gagal memasak
21
Permintaan Bibi Su
22
Kedatangan Chen Fen dan Weiheng
23
Zhu Xie dan sosok misterius
24
Bubur teratai terakhir
25
Menuju sekte Hua San
26
Bertemu dengan Hua Hyungi
27
Tebing misterius
28
Pencuri kecil
29
Bukit terlantar
30
Menyelamatkan hewan spirit
31
Permintaan Val
32
Pemeriksaan bakat
33
Latihan bersama
34
Pertandingan antar kelas
35
Pertandingan antar kelas 2
36
Pertarungan Chang Yi
37
Sebuah kekalahan
38
Kematian Ning Lian
39
Kecurigaan
40
Dimensi Kunlun
41
Benih Iblis Dalam Kerang
42
Serangan Dari Sosok Asing 1
43
Serangan Dari Sosok Asing 2
44
Menghilangnya Zhu Val dan Zhu Rey
45
Padang Rumput Berkabut
46
Harimau Putih Itu Kakak Val!
47
Lembah Hujan
48
Evolusi
49
Segel Val Terlepas
50
Siapa Dia?!
51
Menyegel Jiwa Pemimpin Klan Phoenix
52
Keluar dari Dimensi
53
Hadiah
54
Berlibur
55
Bertemu Kembali
56
Anak ayam atau bebek?
57
Kaisar Zu
58
Jalan Yang Berbeda
59
Akhir Liburan
60
Time Skip
61
Pantai
62
Perjalanan Di Mulai
63
Anak Ayam Itu Istimewa
64
Perubahan Wujud
65
Zona Merah
66
Kebimbangan Zhu Rey
67
Udang Dibalik Undangan
68
Hasrat sang guru
69
Ayah baptis! kita bertemu kembali;)
70
Mimpi buruk itu nyata
71
Ini Yang Terakhir Kali Nya
72
Takdir Yang Di Tukar
73
Aku Sangat Mencintai Nya, Sungguh!
74
Terlahir kembali
75
End: kita bertemu kembali dan jangan pergi lagi!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!