Di Diskotik tempat mereka biasa ngumpul.
"Hai bro sama siapa tuh?" tanya Aril ketika melihat Riko berjalan dengan wanita cantik yang baru dia kenal.
"Oooh Riri" jawab Riko.
"Baru?" tanya Romi.
"Yah gitu deh " balas Riko.
"Hahaha... cepet banget cari yang baru" goda Aril
"Aku lagi suntuk, ketepatan dia datang" ujar Riko.
"Ketemu dimana?" selidik Romi
"Di cafe tadi, aku pas ada janji sama seseorang di sana eh malah di tinggal. Untung ada cewek cantik di sebelah ya sudah aku ajak ngobrol dan aku bawa kemari" ungkap Riko.
"Baguslah, persediaan cewek di sini sudah hampir habis. Kita kan sudah buat kesepakatan gak boleh gaet cewek yang udah jalan bareng yang lain. Untung aja kamu cari cewek di luar sana" balas Aril.
"Ya sudah aku balik ke meja dulu ya. Kasihan dia di tinggal, nanti minta pulang" canda Riko.
"Hahaha emang dia anak kecil minta pulang karena ditinggalin" sindir Romi.
"Paling juga minta enak - enak, pasti dia udah gak sabaran" ujar Aril.
"Yoi" Riko melambaikan tangannya kepada kedua sahabatnya dan membalik badannya berjalan menuju meja dimana Riri sedang duduk sibuk dengan ponselnya.
Sementara Romi dan Aril lagi sibuk mencari teman kencan mereka malam ini.
"Hai Ril.. Romi. Koo berdua aja. Riko nya mana?" Sapa seorang wanita.
Di Diskotik ini tiga sekawan itu sangat terkenal. Salain ketiganya tampan mereka juga kaya sehingga banyak para wanita yang ada di Diskotik ini rebutan ingin berkencan dengan mereka.
"Tuh si Riko" tunjuk Romi.
"Ooo udah bawa cewek sendiri rupanya. Trus kalian kenapa masih berduaan aja? belum dapat teman kencan malam ini?" tanya wanita itu.
"Kamu mau jadi teman kencan salah satu dari kami malam ini?" tanya Aril.
"Boleh, gak masalah" balas wanita itu.
"Udah Riiiiil langsung sikat ajaaa" perintah Romi.
"Oke bro, aku tinggal dulu ya" sambut Aril.
"Yoaaa... " balas Romi.
Romi menatap kepergian sahabatnya Aril kemudian melihat keberadaan Riko dengan wanita barunya. Kedua sahabatnya sudah menemukan teman kencan mereka malam ini, hanya tinggal dia sendiri yang masih sendiri malam ini.
Entah mengapa malam ini sangat enggan bermain dengan para wanita yang ada di Diskotik ini. Gak tau apa sebabnya hanya saja malam ini dia merasa bosan melihat mereka. Dia juga butuh orang baru seperti Riko.
Romi membayar minumannya dan hendak berjalan keluar dari Diskotik. Tiba - tiba saat sedang berjalan menuju pintu keluar tanpa sengaja tubuh Romi di dorong oleh seseorang dari belakang.
"Awaaaas" teriak seseorang yang Romi dengar adalah suara seorang wanita.
Tapi karena wanita itu berjalan sangat kencang sedangkan Romi tak sempat mengelak lagi akhirnya mereka saling bertabrakan dan wanita itu jatuh tepat di atas kedua paha Romi.
Mereka berdua jatuh di lantai dengan posisi Romi sedang berada di bawah wanita itu. Romi langsung di peluk oleh seorang wanita dengan mesra. Dia tidak mengenal siapa wanita itu. Sepertinya dia belum pernah bertemu sebelumnya.
"Hai cantik mengapa kamu langsung pergi?" tanya pria yang ada di belakang mereka.
Wanita itu berbisik di dekat telinga Romi.
"Tolong aku" ucap sang wanita.
"Kan aku sudah katakan kalau aku sedang menunggu pacarku di sini. Kini pacarku sudah datang" jawab Wanita itu.
Romi sudah mengerti situasinya saat ini. Ternyata wanita ini ingin menghindar dari pria yang ingin mengejarnya.
"Sayang kamu gak apa - apa? Kok jalannya terburu - buru begitu?" tanya Romi lembut.
"A.. aku tadi gak sabar menanti kedatangan kamu. Makanya aku berlari mengejar kamu" jawab wanita itu.
Menarik... walau dia tampak malu - malu untuk bersandiwara tapi sepertinya aku suka. Aku belum pernah melihat wajah wanita ini di sini. Cantik, masih muda daaaan tubuhnya bagus. Sepertinya aku dapat teman baru nih malam ini. Batin Romi.
Wanita itu keluar dari pangkuan Romi dan berdiri, Romi juga berdiri tepat di samping wanita itu.
"Sorry bro, ini wanitaku jadi tolong jangan ganggu kami" ancam Romi dengan tatapan tajam kepada pria yang mengejar wanita ini.
"Siaaal" umpat pria itu dan dia berbalik badan meninggalkan Romi dan wanita itu.
Romi mengulurkan tangannya kepada sang wanita untuk berkenalan.
"Romi" ucap Romi memperkenalkan diri.
"Cici" jawab Wanita itu.
Romi tersenyum menatap wanita itu.
Nama yang imut, seimut orangnya. Puji Romi dalam hati.
"Maa.. makasih ya Mas Romi udah bantuin saja dari kejaran pria hidung belang tadi" ucap Cici.
"Oh gak apa, sudah biasa" sambut Romi dengan gaya sok berwibawa.
"Mau balik ke dalam atau kita ke luar aja?" tanya Romi setelah itu.
"Emangnya Mas Romi gak ada acara lain?" tanya Cici.
"Nggak, aku tadi ke sini bareng teman - teman tapi mereka udah pada sibuk sama pasangannya masing-masing" jawab Romi.
"Jadi Mas Romi ini jomblo hahaha?" tanya Cici sambil tertawa.
Sepertinya gadis ini wanita baik - baik, biasa kalau wanita pemain dia pasti langsung connect langsung godain aku. Dia malah polos ngatain aku jomblo. Dan dari tampangnya sepertinya dia masih kuliah. Romi memperhatikan tubuh Cici dari atas sampai bawah.
"Yaaah seperti yang kamu lihat? Kamu sendiri ngapain datang ke sini sama siapa?" selidik Romi.
Mereka ngobrol sambil berjalan keluar dari Diskotik.
"Aku tadi ke sini bareng sepupu aku dan pacaranya. Aku baru datang dari Surabaya bareng sahabat aku. Tapi kami pisah di Jakarta dan aku tinggal di rumah Tante aku. Anaknya ngajakin aku main di sini. Aku pikir tak apalah sekali - sekali ingin ikut dan lihat - lihat kehidupan Jakarta malam hari. Gak taunya ketemu pria hidung belang" jawab Cici.
Kamu gak tau Ci, aku sama belangnya sama mereka tapi bukan hidungku yang belang, melainkan buluku hihihi... tawa Romi dalam hati.
Mereka sampai di mobil Romi.
"Kita mau kemana nih?" tanya Romi.
"Ke Cafe aja ya Mas Romi. Aku laper belum makan" jawab Cici.
Gadis yang berani, dia gak malu - malu ungkapin isi hatinya kalau dia kelaparan, menarik. Batin Romi.
"Ya sudah, yuk kita makan" ajak Romi.
Mereka masuk ke dalam mobil. Romi menyalakan mobilnya dan mengemudikan mobil keluar dari Diskotik.
"Kamu gak tau aku larikan?" tanya Romi penasaran.
"Mas Romi mau larikan aku kemana?" tanya Cici.
"Kemana aja, ke hotel atau aku bawa ke apartemen aku" jawab Romi.
"Nggak takut, aku kan bisa baca. Dah gitu kalau Mas Romi macem - macem ya aku karate aja langsung" jawab Cici.
"Lho kamu bisa beladiri?" tanya Romi terkejut.
Cici mengangukkan kepalanya.
"Trus kenapa tadi lari waktu di kejar pria hidung belang?" tanya Romi.
"Pria itu mabuk Mas dah gitu di dalam kan gelap banyak orang dan sempit. aku gak mau buat keributan. Jadi lebih baik aku langsung menghindar kalau dia memaksa dan melecehkanku baru aku tendang selangkanga*nya biar gak bisa main - main lagi" jawab Cici tegas.
Mati aku kalau seandainya Cici melakukan itu padaku bisa pensiun jadi playboy. Batin Romi.
.
.
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 273 Episodes
Comments
Nurmala
jodohin romi dengan cici aja thor
2022-07-26
1
Fitri Sri Dewi
oh ini toh kisahnya romi ketemu chisela.. semasa romi mash jd playboy cap kampret 😄
2022-06-25
2
Novika Riyanti
takut dia 😅
2022-06-12
1