Hari ini seperti biasa Riko dan salah satu dari wanita - wanita sedang menikmati makan malam di sebuah Restoran mewah. Riko sengaja memesan tempat yang strategis agar dia bisa bermesra - mesraan dengan wanitanya.
Saat Riki dan wanitanya masuk ke dalam Restoran dan berjalan menuju meja yang dia pesan, Riko melihat Renita dan pria selingkuhannya yang tak lain bosnya juga ada di Restoran itu.
Mereka terlihat juga sedang makan malam bersama dengan mesranya.
Riko merasa sangat muak sekali melihat Renita. Kali ini Renita melihat Riko, tidak seperti kemarin saat Riko melihat mereka di hotel. Wajahnya terlihat terkejut sesaat tetapi setelah itu dia bersikap cuek seolah - oleh dia tidak mengenal Riko.
Wanita gila... bisa - bisanya dia berani selingkuh di depan sahabat dari suaminya tanpa rasa bersalah atau rasa takut. Aku semakin emosi melihatnya.
Makan malamku rusak karena keberadaan Renita dan pria itu. Mereka benar - benar membuat aku kehilangan selera makan malam ini. Ingin sekali melabraknya langsung tapi aku sadar aku bukanlah siapa - siapanya. Apakah perbuatannya ini harus aku laporkan kepada Refan? Setau aku bukannya Renita sedang hamil saat ini? Refan sangat bahagia atas kehamilan Renita karena sudah lima tahun mereka menikah belum juga di karuniai anak. Mengapa Renita jadi seperti ini? apa yang sedang merasuki hatinya. Aku benar - benar jadi gila sendiri memikirkannya. Terjadi perang batin di dalam hati Riko.
Riko terus menatap Renita dengan tatapan marah dan emosi sehingga akhirnya lama kelamaan Renita menjadi risih dan pergi dengan pria itu.
*******
Keesokan harinya.
Riko sedang sibuk bekerja di kantornya tiba - tiba ponselnya bergetar tanda pesan masuk.
Renita
Ko bisakah kita bertemu diluar sore nanti sepulang kerja?
Riko
Tumben kamu ngajak aku ketemuan diluar? gak pernah kan selama ini? Apa ada hubungannya dengan kejadian tadi malam?
Renita
Ya, ada yang harus aku jelaskan kepada kamu
Riko
Baiklah, kamu mau kita ketemuan dimana?
Renita
Di Cafe XXX
Riko
Okey, jam lima aku sampai di sana
Renita
Oke aku tunggu.
Riko menutup ponselnya, untuk sesaat Riko diam terpaku di atas kursi meja kerjanya. Menyusun rencana apa yang akan dia bicarakan dengan Renita nanti saat mereka bertemu.
Dia harus memperjelas hubungan Renita dengan pria itu yang Riko lihat tadi malam. Semua harus jelas demi sahabatnya Refan.
Sebagai seorang sahabat dan sesama pria, harga diri Riko merasa tersakiti oleh Renita. Seandainya Refan tau pasti dia akan sangat terluka.
Riko kembali menyiapkan pekerjaannya agar dia bisa pulang tepat waktu sore nanti. Karena Riko harus segera memastikan langkah apa yang harus dia lakukan untuk membantu menyelamatkan rumah tangga sahabatnya Refan.
Tepat jam empat sore, Riko sudah keluar dari kantornya dan sedang menuju tempat yang sudah ditentukan Renita untuk pertemuan mereka sore ini. Dan satu jam berikutnya dia sudah sampai di lokasi.
Riko segera menghubungi Renita.
"Halo Ren, aku sudah sampai" ucap Riko di telepon.
"Masuk aja Ko, aku udah nunggu kamu di dalam" balas Renita.
Riko keluar dari mobil dan segera masuk ke dalam Cafe. Saat masuk dia langsung bisa melihat Renita duduk di meja yang tak jauh dari jendela di dalam cafe tersebut.
Riko segera menghampiri Renita dan Renita menyambut kedatangan Riko.
"Duduk Ko" perintah Renita
Riko langsung duduk tepat di hadapan Renita.
"Apa yang ingin kamu katakan?" tanya Riko to the point.
"Mengenai kejadian tadi malam. Aku dan Arga tidak ada hubungan apapun" ucap Renita memulai pembicaraan mereka.
"Kalau kamu tidak punya hubungan apapun kenapa harus panik sampai klarifikasi seperti ini?" jebak Riko.
"Aku hanya tidak mau kamu berpikiran aneh - aneh Ko" jawab Renita.
"Justru sekarang aku merasa kamu semakin aneh" tekan Riko.
"Tadi malam kami hanya makan malam biasa. Kami baru selesai bertemu dengan client dan karena sudah waktunya makan malam Arga mengajak aku makan malam dulu sebelum pulang" ucap Renita membela diri.
"Kalau hanya makan malam biasa apa pantas seorang atasan makan malam dengan bawahannya saling suap - suapan mesra?" sindir Riko.
"Itu tidak seperti yang kamu kira Ko" protes Renita.
"Kamu masih mau ngelak Ren? Aku ini seorang pemain. Aku tidak bodoh Ren. Aku bisa membedakan mana hubungan kantor, pertemanan atau kekasih" ujar Riko.
Renita terdiam sesaat. Rasanya kali ini dia memang tidak bisa mengelak lagi. Renita tau Riko adalah seorang playboy yang tak bisa dibohongi.
"Baiklah. Ya aku ngaku sekarang pada kamu. Aku dan Arga saling mencintai" jawab Renita.
"Gila ya kamu? Kamu gak sadar kalau kamu itu sudah menikah, begitu juga dengan Arga. Dan saat ini kamu sedang hamil Ren. Bisa - bisanya ya selingkuh dalam keadaan hamil. Dasar Arga bajinga* wanita hamil juga di embat sama dia" umpat Riko.
"Itu gak ada hubungannya dengan kamu" elak Renita.
"Ada Ren, aku adalah sahabat Refan. Aku gak terima kalau kamu mengkhianati Refan. Refan sangat tulus mencintai kamu. Aku jadi curiga jangan - jangan kamu hamil bukan anak Refan" desak Riko.
"Ya emang kenapa? Kamu mau apa?" tantang Renita.
"Sintin* kamu Ren. Kamu sudah bertindak sangat jauh Ren. Kamu gak lihat Refan begitu bahagia ketika mengetahui kamu hamil. Tega sekali kamu mengkhianati Refan Ren" ujar Riko tak percaya dengan apa yang telah Renita lakukan pada Riko.
"Aku bosan Ko dengan keluarga Refan yang gak pernah bisa menerima keberadaanku sebagai istri Refan. Mereka dan juga Refan selalu memaksaku untuk mempunyai anak. Padahal aku belum siap. Aku masih ingin berkarier dan aku tidak mau tubuhku rusak karena hal itu. Hingga akhirnya cintaku pada Refan mulai pudar dan Arga muncul" jawab Renita membela diri.
"Lantas mengapa sekarang kamu malah hamil anak Arga? Bukannya kamu tidak mau hamil karena takut tubuh kamu rusak?" tanya Riko. Riko sangat emosi mendengarkan jawaban Renita.
"Sebenarnya ini diluar rencana, yah anggaplah sebuah kecelakaan tapi aku dan Arga saling mencintai dan dia akan bertanggungjawab. Setelah aku melahirkan aku akan bercerai dengan Refan. Setelah itu baru aku menikah dengan Arga" jawab Renita.
"Gila kamu Ren.. kamu benar - benar gila. Kamu tau Ren sudah lama aku mengalah pada keadaan. Karena melihat kamu dan Refan saling mencintai. Aku memilih lebih tau diri. Bertahun - tahun aku hanya bisa memandang kamu dari kejauhan dan berdoa semoga kamu dan Refan bahagia. Bahkan bisa di bilang karena kamu aku menjadi pria brengse* seperti sekarang ini. Bergonta ganti pasangan, demi menenangkan perasaanku dan menghapus bayang - bayang wajah kamu" ungkap Riko. Wajah Riko tampak sedih saat mengungkapkan perasaan hatinya.
"Aa.. apa maksud kamu Ko?" tanya Renita tak mengerti.
"Aku sudah lama menyukai kamu Ren.. Aku jatuh cinta pada kamu sejak pertama kita bertemu di malam pesta ulang tahun Ayu. Malam itu Refan mengajak aku untuk menjemput kamu ke rumah lalu kita berangkat bersama ke acara pesta ulang tahun Ayu. Sejak saat itu perasaan ini tidak pernah hilang malah tumbuh semakin dalam. Tapi aku sadar aku harus menahannya karena aku mempunyai prinsip tidak akan merebut milik sahabatku. Aku mengalah Ren, mundur untuk mencintai kamu hanya dalam hati demi kebahagiaan kalian. Tapi kini aku merasa pengorbanan aku sia - sia. Aku malah kasihan melihat Refan, setega itu kamu menyakiti hatinya dan menghancurkan hidup Refan? Refan sangat mencintai kamu Ren, dan dia sudah lama mengharapkan anak dari kamu" ungkap Riko.
"Aa.. a. apa... yang kamu katakan Ko?"
.
.
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 273 Episodes
Comments
Mur Wati
dasar renita gila itu udah manja selingkuh lagi bukannya terus terang m refan kalo udah gak mau ( pernikahan ke 2) asem tuh orang
2023-08-21
1
Nurmala
untung aja sekarang refan udah bahagia, nah si renita gak nyesel tuh?
2022-07-26
1
Fitri Sri Dewi
renita ini memang perempuan gatau diri.. baguslah akhirnya mati ga bikin geregetan pembaca.. coba klo dia msh hidup ditimpuk online pembaca kali
2022-06-25
2