Keesokan harinya Riko, Romi, Aril, Bagus dan istrinya sudah sampai di rumah Refan sekitar jam sepuluh pagi. Para pelayat sudah banyak yang berdatangan.
Jenazah Renita sedang dimandikan dan bersiap untuk acara pemberangkatan. Sekitar jam setengah sebelas acara pemberangkatan dimulai.
Kata sambutan dari ketua RT komplek perumahan Refan baru saja selesai kini kata duka dari rekan kerja yang diwakili oleh Arga selaku atasan Renita di kantor.
"Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Saya selaku atasan Almarhumah Renita mengucapkan turut berbelasungkawa atas meninggalnya rekan kerja kami Renita Subrata. Semasa hidupnya Almarhumah adalah pribadi yang ceria, baik dan rajin dalam bekerja. Dia juga sangat bertanggung jawab terhadap pekerjaannya selama ini. Hal ini yang membuat beliau cepat menduduki posisi yang tinggi di Perusahaan kami dengan usia Almarhumah yang masih bisa dibilang muda. Kami sangat terkejut mendengar kabar duka atas kepergian Almarhumah tadi malam. Kepergian yang sangat tiba - tiba membuat kami merasa sangat kehilangan. Kepada Bapak Refan tidak ada yang bisa kami ucapkan selain kata sabar, semoga Bapak dan keluar yang ditinggalkan bisa menerima kepergian Almarhumah Renita dengan lapang dada. Dan semoga Allah memberikan tempat yang terbaik di sisiNYA untuk Almarhumah. Akhir kata, kami selalu rekan kerja Almarhumah meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada keluarga Almarhumah bila mana selama Almarhumah bekerja di Perusahaan ada perkataan dan perbuatan kami yang kurang pada tempatnya dan kami juga selalu rekan kerja Almarhumah juga sudah memaafkan semua perbuatan Almarhumah baik yang disengaja ataupun tidak disengaja. Cukup sekian kata duka dari saya mewakili rekan kerja Almarhumah. Assalamu'alaikum " ucap Arga.
Riko terus mengepalkan tangannya geram selama Arga memberikan kata dukanya tadi. Ingin rasanya dia memukul wajah Arga yang tampak tidak ada rasa bersalah dan sedih. Padahal semua ini terjadi tak luput dari kesalahan dan dosa besarnya.
Tiba - tiba seseorang menepuk bahu Riko.
"Kamu kenapa Ko? Kok tegang banget?" tanya Aril.
"Gak tau dari tadi malam kepalaku berat sekali" jawab Riko.
"Periksa bro.. siapa tau tekanan darah dan kolesterol lagi tinggi" ujar Bagus.
"Dia mah nafs* yang tinggi" sindir Romi.
"Awas kamu ya" ancam Riko sambil bercanda.
"Hahaha.. " yang lain ikut tertawa.
Kata sambutan dari perwakilan keluarga juga sedang berlangsung yang diwakili oleh Bapak Reno Subrata. Orang tua kandung dari Renita Subrata.
Kata sambutan penuh haru dan tangis dari orang tua Almarhumah Renita. Tampak Refan yang duduk tepat di samping jenazah Almarhumah Renita kembali menangis.
Semua orang tau bagaimana hancurnya Refan ketika kehilangan Renita. Para keluarga dan sahabat mengerti dan memaklumi keadaan Refan saat ini. Refan benar - benar sangat terluka.
Akhirnya sekitar jam sebelas lewat jenazah Renita dibawa ke mesjid komplek untuk di shalatkan dan setelah itu akan langsung dibawa ke TPU yang terletak tidak jauh dari komplek perumahan Renita.
Setelah semua acara berjalan dengan lancar kini selesai sudah acara penguburan Almarhumah Renita. Para sahabat tidak langsung pulang, mereka berdiri tak jauh dari keberadaan keluarga Refan ataupun Renita.
Riko dapat melihat secara jelas saat Arga menghampiri Refan untuk berpamitan pulang setelah selesai acara.
"Saya pamit pulang dulu Pak Refan. Sekali lagi semoga Anda bersabar atas kepergian istri Anda. Bagaimana pun masih ada anak Anda yang masih membutuhkan kasih sayang orang tuanya" ujar Arga.
"Iya Pak Arga, terimakasih banyak" sambut Refan dengan sendu.
Riko menyaksikan semua itu. Walau Refan yang dikhianati tapi hati Riko juga ikut terbakar emosi.
Pria ini memang benar - benar brengsek.. bisa - bisanya dia berbuat seperti biru pada Refan. Lihat saja, suatu saat kau yang pasti akan bertekuk lutut di hadapan Refan. Umpat Riko dalam hati.
Arga tampak sedang berjalan keluar dari tempat pemakaman dimana di depan jalan pintu keluar Riko dan teman - temannya sedang berdiri.
Saat melewati Riko Arga tampak membuang pandangannya ke arah Bagus dan Istrinya.
"Yuk duluan ya" sapa Arga ramah.
"Iya" jawab Bagus sambil tersenyum hormat ke arah Arga.
Ketika Arga sudah menjauh dari mereka Aril kembali melirik Riko.
"Kamu sepertinya masih kesal dengan Arga?" tanya Aril.
"Ya jelas donk. Dia kan atasan yang tak punya belas kasih. Yang penting perusahaannya untung, apa yang terjadi dengan bawahannya dia tidak peduli. Saat ini dia hanya tinggal ucapkan turut belasungkawa kepada Refan. Sementara lihat Refan yang terluka dan hancur karena kehilangan Renita" jawab Riko.
"Pelajaran juga buat kita, jangan sampai kita melakukan hal yang sama di Kantor" sambut Romi.
"Ya sudah, yuk kita pamitan pada Refan lalu pulang" ajak Bagus.
Mereka berjalan menghampiri Refan. Sebelum pergi meninggalkan makam Renita, Riko menatap nama Renita yang tertulis di batu nisan.
Selamat jalan Renita, kami hanya bisa mengantarkanmu di tempat peristirahatanmu yang terakhir. Hanya doa yang bisa kuucapkan semoga Allah mengampuni dosamu. Doa Riko dalam hati.
Riko, Romi, Aril, Bagus dan istrinya juga berjalan meninggalkan Refan dan keluarga intinya yang masih bertahan di pemakaman.
"Guys... kemana kita setelah ini?" tanya Aril.
"Ke tempat biasa donk" jawab Romi.
"Kalian duluan aja ya. Aku mau istirahat sebentar, pulang ke apartemen. Nanti kalau badanku sudah enakan aku akan menyusul" ujar Riko.
"Aku gak ikut ya Bro.. Kami mau pulang, ada janji sama anakku" ungkap Bagus.
"Ok Gus. Hati - hati" sambut Romi.
Mereka berpisah di parkiran TPU tempat Renita di kuburkan. Setelah itu berpencar menuju tujuan masing - masing. Riko seperti rencananya tadi hendak pulang ke apartemen saja. Karena dia juga masih sangat berduka atas kematian Renita, wanita cinta pertamanya.
******
Dua bulan setelah kepergian Renita.
Refan
Aku akan menikah malam ini di Rumah Sakit tempat Naila di rawat.
Riko
Lho Fan, Naila sakit? Sakit apa?
Bagus
Gila, baru dua bulan Renita meninggal kamu sudah menemukan penggantinya?
Aril
Cepat banget Fan, tiba - tiba aja kami dapat kabar seperti ini dari kamu. Siapa calon istri kamu?
Refan
Kalian ingat wanita yang dulu sempat akan aku nikahi? Tapi akhirnya batal karena aku menolak perjodohan kami. Ternyata dia juga sekarang menjanda, suaminya meninggal karena kecelakaan. Mama dan orang tuanya kembali menjodohkan aku dengannya. Dan saat di Rumah Sakit sore ini, dia menerima lamaran dari Mamaku dan nanti malam kami akan melangsungkan pernikahan di Rumah Sakit ini.
Romi
Wah gila juga ya tuh cewek masih mau menerima kamu. Padahal sudah pernah di tolak dulu?
Refan
Awalnya dia menolak perjodohan kami tapi setelah melihat anakku di Rumah Sakit dia merasa kasihan dan akhirnya menerima lamaran Mama dan meminta pernikahan kami di segerakan agar dia bisa total menjaga Naila.
Bagus
Selamat Fan, sepertinya dia wanita yang baik. Mau berkorban demi anak kamu. Semoga dia tulus menyayangi dan mengasuh Naila ya
Aril
Jangan lupa kami tunggu undangan resepsi pernikahan kamu
Riko
Semoga kamu dan anak kamu bahagia Fan
Riko menatap layar ponselnya lama. Diantara mereka berlima Riko memang paling dekat dengan Refan. Dia yang tau bagaimana cintanya Refan pada Renita. Bahkan dia rela melawan amanah almarhum ayahnya yang ingin menjodohkannya dengan wanita lain dan memilih menikah dengan Renita.
Semoga pernikahan kamu kali ini, kamu mendapatkan kebahagian yang tulus Fan, bukan palsu seperti yang diberikan Renita. Doa Riko dalam hati.
.
.
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 273 Episodes
Comments
Erika Darma Yunita
gw aja emosi liat tuh arga dana🤣🤣🤣🤣
2022-01-24
1
ike
lanjuttt mba Winnnn, pengen aku ulek2 tu si Arga 😡😡😡
2022-01-20
2
Neni Nurhaeni
lanjut ...
2022-01-18
1