"Aku bukan hanya sahabat Refan tapi juga sahabat Renita. Aku datang mengunjungi makam sahabat yang tak bisa aku selamatkan dari lobang dosa hingga akhirnya dia hamil diluar nikah dari pria yang tak bertanggung jawab" jawab Riko.
Arga terdiam begitu mendengar perkataan Riko.
"Semua sudah berlalu dan kita tidak bisa mengubah atau membenahinya. Renita sudah tiada. Hanya tersisa penyesalan. Aku sangat menyesal dengan apa yang terjadi diantara kami" ungkap Arga.
Riko tersenyum geram.
"Cih sekarang baru kamu bilang menyesal. Memang benar penyesalan itu selalu datang terlambat. Coba dulu kamu mau mendengar peringatanku pasti tidak akan sampai seperti ini. Tidak akan ada korban dari hubungan kalian. Kamu sadar kan siapa yang telah menjadi korban? Anak kamu Naila" Suara Riko semakin kuat karena sedang emosi.
"Di.. dimana dia sekarang?" tanya Arga.
"Ngapain kamu tanya dimana dia? Apa kamu peduli dengan anak kamu, darah daging kamu? cih kamu hanya pura - pura, munafik. Mungkin kamu malah bersyukur Renita meninggal dengan begitu bau busukmu tidak akan tercium oleh istri dan keluarganya. Kamu pembunuh Arga. Pembunuh berdarah dingin" maki Riko.
"A.. aku tidak bisa berbuat banyak untuk saat ini, tolong kamu sembunyikan dulu masalah ini sampai aku bisa memikirkan jalan keluarnya. Aku mohon... atas nama Renita" Arga memohon kepada Riko.
"Kalau bukan karena Refan aku sudah membongkar kebusukan kalian. Saat ini dia sangat hancur karena kehilangan istri yang sudah mengkhianatinya. Aku tidak mau dia semakin hancur ketika mengetahui semua ini. Tapi percayalah Arga, suatu saat. Pasti.. suatu saat semua ini akan terbongkar dan djsaat apa yang aku katakan ini menjadi kenyataan kamu akan merasa jauh lebih menyesal daripada saat ini. Bahkan tangisanmu pun tidak akan ada artinya lagi. Ingat kata - kataku ini" ancam Riko.
Riko beranjak dan berjalan meninggalkan Arga. Kini dia berjalan menuju ke makan Renita. Sesampainya disana Riko meletakkan kembang kesukaan Renita tepat di dekat makam.
"Assalamu'alaikum Renita... aku harap kamu baik - baik disana. Hari ini aku baru pulang dari acara syukuran pernikahan Refan dengan istrinya yang baru. Dia belum mengetahui rahasia kamu. Dia masih menganggap Naila sebagai putri kandungnya sendiri. Dia sangat menyayangi Naila bahkan dia pasrah menikah lagi demi Naila. Yaaah agar Naila bisa diasuh dan dibesarkan oleh wanita yang tepat. Dan perasaanku akan hadirnya wanita itu disisi Refan, adalah langkah yang tepat. Aku merasa dia adalah wanita yang baik, yang bisa menjaga Naila dan Refan. Aku harap dengan adanya wanita itu hidup Naila dan Refan berubah Nan. Pergilah dengan tenang, biarkan Refan dan Naila bahagia dengan hidup mereka yang baru. Aku juga akan melupakan kamu, karena dunia kita kini sudah berbeda" Riko tertunduk sambil menatap batu nisan Renita.
Tak terasa air matanya kembali jatuh. Air mata karena penyesalan dan cinta. Renita adalah cinta pertamanya dan sangat sakit rasanya melihat hidup wanita yang dia cintai menjadi seperti ini.
Riko menghapus air matanya yang jatuh di pipi.
"Aku akan selalu mendoakan semoga kamu diberikan tempat yang terbaik di sisi Allah. Semoga Allah mengampuni semua dosa - dosa kamu. Begitu juga dengan dosa - dosaku" sambung Riko.
Setiap mengingat dosa Renita, Riko seperti melihat cermin pada dosa - dosanya sendiri karena dosa - dosa dia juga sama bahkan mungkin lebih besar dari dosa Renita.
Itu sebabnya sampai saat ini Riko tidak bisa menghentikan keinginannya untuk sering - sering datang ke makam Renita. Dengan dia datang ke makam ini dia seperti diingatkan bahwa kematian itu sangat dekat. Dia masih belum mempunyai bekal untuk menghadap Yang Maha Kuasa.
Makam Renita untuk saat ini ampuh menjadi pengingatnya untuk tidak melakukan dosa yang sama. Untuk tidak kembali pada kesalahan yang sama.
Setelah selesai berdoa, Riko mengusap wajahnya dengan kedua tangannya dan bergerak meninggalkan makam Renita. Hari sudah semakin senja, langit cerah menjelang matahari terbenam.
Sinar cahaya keemasan bercampur baru dengan warna jingga membuat langit tampak sendu, seperti sendunya perasaan Riko senja itu.
Tuhan... bantu aku, kirimkanlah istri yang baik seperti Refan. Walau aku sangat sadar dosaku lebih banyak dari dia tapi bisakan aku sangat meminta kepadaMU seorang pendamping yang akan selalu mengingatkan dan mendekatkan aku kepada kebaikan. Aku sudah muak hidup seperti ini. Aku ingin ketenangan dan ketentraman hidup.
Riko masuk ke dalam mobil dan kembali ke apartemennya. Dia segera mandi dan bersih - bersih kemudian shalat maghrib. Sejak kematian Renita dia sudah banyak berubah, walau masih banyak yang tinggal tapi setidaknya sekarang Riko sudah mulai shalat.
Kepergian Renita bukan hanya memukul kehidupan Refan tetapi hidupnya juga ikut terpengaruh. Refan lebih beruntung karena dalam waktu yang singkat dia mungkin sudah mendapatkan pengganti Renita yang jauh lebih baik.
Seandainya Refan bisa melihat dan merasakannya pasti dia akan jauh bersyukur dari pada Riko yang masih berusaha menata hidupnya kembali.
*****
Beberapa minggu kemudian.
Aril
Guys.. kita diundang Refan untuk makan malam ke rumahnya.
Riko
Kapan?
Refan
Hari minggu besok ya
Romi
Oke Fan, aku pasti datang
Bagus
Aku juga
Refan
Gus, ajak Ayu dan anak kamu.
Bagus
Pasti.
Romi
Kalau kami boleh bawa pasangan juga gak Fan?
Refan
Boleh, tapi pasangan masa depan ya.. kalau cuma mainan kalian aku tidak mau mengenalkannya pada istriku
Aril
Cie.. mentang - mentang udah jatuh cinta sama istri barunya
Refan
Hahaha... dia wanita yang baik ternyata.. Wajar kan kalau aku menyukainya. Dia menyayangi anakku dengan tulus dan melayaniku dengan sangat baik. Aku seperti raja di rumahku. Semua kebutuhanku selalu jadi yang utama. Nanti kamu lihat sendiri deh bagaimana istriku melayaniku. Jangan ada yang iri ya, kalau iri cari aja istri kalian masing-masing
Aril
Bucin kamu 😋
Romi
Refan kan selalu begitu
Riko
Itu namanya setia bro. Refan selalu totalitas dalam mencintai istrinya. Tidak seperti kita yang suka gonta ganti cewek
Refan
Yup betul. Terimakasih Ko
Aril
Tapi benar ya kata orang, kalau suami saat meninggal istrinya nangisnya parah biasanya akan cepat cari pengganti 😛
Refan
Sompret lo 🤬
Aril
Kalau marah berarti benar 🤣🤣🤣
Refan
Awas kamu ya Ril.. 😡😡
Riko menatap ponselnya lama. Saat ini dia sedang duduk di balkon apartemennya sambil menikmati kopi panas.
Sudah beberapa bulan ini dia jarang ke diskotik lagi kecuali kalau Aril dan Romi mengajaknya. Itupun dia tidak mau sampai mabuk - mabukan.
Memang dia belum bisa total meninggalkan kehidupannya yang dulu tapi setidaknya dia sudah mulai berhasil mengurangi dosa - dosa yang biasa dia lakukan.
Sekarang dia juga sudah tidak pernah bermain - main dengan wanita. Riko masih terbayang - bayang bagaimana dosa Renita dulu. Dia tidak ingin mengorbankan wanita lain. Seandainya dia berbuat hal yang sama lagi dia tidak akan jauh berbeda dengan Arga.
Padahal Riko sangat membenci Arga, masak dia malah mengikuti jejak Arga. Riko kini lebih berhati - hati mendekati para wanita. Dia sangat takut berbuat zina apalagi kalau sampai menghasilkan sorang anak.
Akan tercipta Naila - Naila yang lain yang hidup tanpa hubungan yang jelas dan akan membawa nasib buruk mereka sampai besar.
Riko meminum kopinya sampai kandas, kemudian masuk ke dalam apartemen dan langsung berjalan ke kamar mandi. Dia belum shalat maghrib, setelah shalat Riko akan berencana langsung istirahat tidur.
.
.
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 273 Episodes
Comments
@ntie
bagus riko perlahan tapi pasti dlm menuju kebaikan
2022-01-26
2
mamahna ajizah aulia❤💚
alhamdulilaah,,istiqomah ya kooo,,
2022-01-21
1
Atieh Natalia
lanjut thor
2022-01-20
1