Romi memasukkan mobil ke dalam area Cafe yang kini sedang viral dikalangan anak muda. Mobil berhenti di parkiran Cafe.
Cici terlihat sedang asik melihat sekeliling Cafe yang terlihat ramai.
"Wah rame ya Mas di sini? Kok bisa tau ada Cafe bagus begini, pasti sering main ke sini ya?" tanya Cici asal.
"Nggak. Aku tadi sempat searching dan tanya mbah Google Cafe yang lagi banyak di tongkrongin anak muda" Jawab Romi.
"Di sini?" tanya Cici lagi.
"Nggak, di sebelah" jawab Romi asal.
"Jadi kok kita berhenti di sini?" tanya Cici polos.
"Ya di sinilah Ci masak di sebelah. Di sebelah gedung perkantoran gitu kok" jawab Romi gemas pengen rasanya cubit pipi Cici yang cuek ini.
"Turun yuk" ajak Cici.
Cici langsung membuka pintu mobil Romu dan keluar dari mobil.
Nih anak kok gak ada feminimnya ya.. Biasanya para wanita yang pergi bersamaku pengen terus di manjain. Misalnya diajak turun, dibukain pintu mobil, digandeng dan lain - lainnya. Tapi dia malah pergi sendiri meninggalkan aku. Batin Romi.
Akhirnya Romi segera keluar dari mobil dan mengejar Cici agar dia tidak kehilangan Cici.
Sesampainya mereka di Cafe Cici langsung memilih meja yang dia suka tanpa persetujuan Romi. Entah mengapa Romi mengikuti saja semua keinginannya tanpa protes.
Tidak seperti biasanya. Biasa kalau Romi sedang berjalan dengan wanita Romi yang pegang kendali. Sang wanita hanya tinggal duduk diam. Tapi Cici berbeda dia terlihat sangat cuek dan terkesan sesuka hatinya.
"Maaas... oi.. Maaas" panggil Cici cuek.
"Ih kamu ini wanita atau bukan sih, masak panggil pelayan seperti itu. Yang sopan donk sedikit.
"Hehehe.. Ups.. Sorry Mas kebiasaan buruk memang. Aku sering di marahin Mama kalau seperti ini" jawab Cici malu.
"Mas" Romi memanggil seorang pelayan.
Sang pelayan datang kehadapan mereka dengan membawa buku daftar menu.
"Ada yang bisa saya bantu Mas, Mbak?" tanya seorang pelayan.
"Ada donk Maaas, kami ke sini kan karena laper, jadi sekarang kami mau pesan makan dan minuuuum" jawab Cici cerewet.
Membuat Riko senyum - senyum melihat tampilan wajah Cici yang menurut Romi gemesin.
"Mbak mau pesan apa?" tanya Pelayan.
"Sebentar... " Cici membuka buku daftar menu dan melihat - lihat makanan yang ingin dia pesan.
"Nah ini dia, steak pakai nasi putih plus kentang goreng dan minumnyaaaaa... mmm.... ada yang pakai es krim gak menu minumannya?" tanya Cici.
"Ada Mbak. Ini Strawberry Cheesecake Smoothie" sang pelayan menunjukkan menu minuman yang sesuai dengan keinginan Cici.
"Haaa... ini aja. Aku suka. GPL ya" pesan Cici dengan ceria
"GPL?" tanya Romi.
"Gak pakai lama lho Maaas" jawab Cici.
"Ooo... " sambut Romi.
"Si Masnya mau pesan apa?" tanya Pelayan.
"Saya mm.. kopi sama buttermilk waffle" jawab Romi.
"Baik Mas, tunggu sebentar ya" pelayan mencatat pesanan Romi dan Cici kemudain dia pergi meninggalkan mereka.
"Sikit amat Mas pesanannya" ujar Cici.
"Aku lagi jaga body gak seperti kamu yang pesan makanan banyak banget seperti kuli bangunan saja" sindir Cici.
"Kan udah aku bilang kalau aku laper. Biar tenagaku full Mas. Jadi kalau Mas Romi mau macem - macem padaku aku bisa smackdown Mas Romi sampai terkulai lemah" ujar Cici dengan nada membara.
Smackdown di tempat tidur aja deh Ci, kalau itu sudah pasti aku dan kamu akan terkulai lemas hahahah.... Romi tertawa dalam hati.
"Kamu masih kuliah?" Romi mulai menyelidiki.
"Iya, semester lima" jawab Cici.
"Kuliah dimana?" tanya Romi.
"Kuliah di Surabaya lah Mas. Kan tadi awal perkenalkan aku dah bilang kalau aku datang dari Surabaya dan tinggal di rumah Tante" jawab Cica ngegas.
"Ih jadi cewek kok judes amar, nanti gak laku baru tau" ledek Romi.
"Aku pasti laku. Karena aku percaya Allah itu menciptakan manusia berpasangan - pasangan. Kalau sekarang biar aja gak laku. Wong aku masih kuliah. Nanti setelah tamat baru cinta yang datang sendiri menghampiriku" tegas Cici.
"Pede amat" sindir Romi.
"Harus pede donk. Mas pernah dengar gak? Kecantikan wanita itu 75% dari rasa percaya dirinya. Namanya inner beauty, jadi kalah dia percaya diri bahwa dirinya cantik pasti jadi cantik. Nah 25% lagi baru tampilan luar. Itupun zaman sekarang ini banyak yang palsu. Cantik karena polesan" ungkap Cici.
Romi terdiam mendengar jawaban Cici.
Benar juga yang dibilang nih cewek, selama ini wanita yang aku temui ketebalan make up nya. Batin Romi.
"Jadi kuliah dimana?" tanya Romi lagi.
"Di Universitas XXX" jawab Cici.
"Jurusan?" Tanya Romi.
"Mau tau aja apa mau tau bangeet. ayoo.... selidik - selidik udah kayak polisi" elak Cici.
"Aku tebak aja deh. Kamu pasti kuliah jurusan hukum. Dari tadi pinter ngeles dan gak takut di tekan dan diancam" jawab Romi akhirnya.
Dia semakin gemas dengan sikap gadis yang ada di hadapannya ini.
"Mas salaaah.. aku kuliah jurusan ekonomi. Biar gampang cari kerja" ujar Cici.
"Tapi banyak juga saingannya" sindir Romi.
"Yah kalau itu mah tergantung rezeki Mas. Buka usaha di rumah juga bisa kok. Tapi yang Mas bilang itu sih gak salah juga. Hidup ini memang butuh persaingan. Bahkan saat kita mau lahir ke dunia ini juga dengan persaingan ketat" ungkap Cici.
"Lahir aja bersaing, emangnya kamu anak kembar?" tanya Romi.
"Nggak. Maksud aku saat terjadinya pembuahan antara sel sperm* ke sel telur itu kan bersaing juga Mas. Mas gak pernah lihat videonya. Kecebong nya kan banyak Mas tapi hanya satu yang berhasil membuahi jadilah manusia" jawab Cici.
"Kamu salah jurusan kalau begitu. Kamu lebih cocok jurusan biologi" ujar Romi.
"Hehehe... iya Mas, cita - cita aku pengen jadi dokter seperti Susan cuma karena aku gak begitu pintar nilainya cuma nyangkut di Fakultas Ekonomi" jawab Cici.
"Siapa Susan?" tanya Romi bingung.
"Ish Mas Romi gak asik.. Waktu kecil apa sih lagu yang suka dinyanyiin?" tanya Cici.
"Lagu goyang dombret" jawab Romi.
"Pantes suka goyang" sindir Cici.
"Sok tau kamu, cepat katakan siapa Susan?" Romi sudah penasaran sekali tentang semua yang diucapkan Cici.
"Ini lho Mas. Susan.. Susan.. Susan.. kalau gede kamu mau jadi apa? Aku kepingin pinter biar jadi dokter" jawab Cici sambil bernyanyi.
"Hahahahaha.... aku pikir siapa Ciiiiii.... ciiii... " Romi tertawa bebas.
Baru kali ini dia bertemu dengan gadis polos dan lucu. Romi jadi betah berlama-lama dengan Cici.
"Ya Mas Romi nya aja yang lambat mikirnya. Udah tua kale makanya gak langsung nalar" ejek Cici.
"Hahahaha... kamu lucu ya.. harusnya pindah jurusan aja Ci seni budaya. Biar jadi pelawak" sambung Romi.
.
.
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 273 Episodes
Comments
Nurmala
cwitt cwiiiit mas romiiii
2022-07-27
1
Novika Riyanti
😂😂😂😂
2022-06-12
1
Chu Shoyanie
semoga jodohnya Romi Cici ini ya thor...biar polos tp cerdas&bisa bela diri,aman dr playboynya Romi🤲🥰💪
2022-06-11
1