“Lu gak berhak hukum gua ya” Ucap Garcia kesal
“Berhak, gua ketua osis di sini. Nama gua Raka” Ucap Raka memperkenalkan diri nya
“Gua gak peduli dan minggir dari hadapan gua sekarang!!” Ucap Garcia dengan penuh penekanan
Aura yang di keluarkan oleh Garcia membuat Raka merasa takut namun ini adalah tugas nya untuk menghukum semua murid yang telat masuk, mau tidak mau meskipun merasa takut Raka harus tetap menghukum Garcia.
“Se-sesuai peraturan, siapapun yang telat masuk harus berdiri di lapangan hingga jam pertama pelajaran selesai.” Ucap Raka gugup
“Dan lu ikut gua sekarang” Sambung Raka menarik tangan Garcia
“Lepasin tangan gua” Ucap Garcia mengibas tangan nya agar telepas dari genggaman Raka
“Gak, ntar lu kabur” Ucap Raka
Raka menarik tangan Garcia dan membawa nya menuju lapangan upacara bendera.
“Sekarang lu berdiri di sini dan hormat ke arah bendera” Ucap Raka
“Gua gamau” Ucap Garcia yang melangkah pergi namun tangan nya di pegang oleh Raka
“Ini peraturan” Ucap Raka
“Gua bilang gua gak peduli” Ucap Garcia kesal
Raka menyerah dan dia berjalan ke belakang Garcia dan langsung menarik tangan Garcia dan membuat hormat ke arah bendera. Posisi ini membuat jantung Raka berdetak kencang dan membuat nya bingung dengan jantung nya sendiri.
“Ada apa dengan diri gua? Kenapa jantung ini berdetak dengan sangat kencang?” Batin Raka
“Ekhemm....” Ucap seseorang yang datang dari arah belakang mereka
Raka dan Garcia menoleh ke belakang dan melihat siapa yang datang.
“Raka” Panggil Seseorang itu
“Iya pak?” Jawab Raka pada orang itu yang tak lain adalah guru BK
“Kamu ikut ke ruangan bapak, ada yang mau bapak bicarain” Ucap Guru BK
“Baik pak” Jawab Raka
“Lu tetep di sini jalanin hukuman lu, awas aja kalo kabur” Ucap Raka pada Garcia
Raka mengikuti Guru Bk itu keruangan nya dan ketika melihat Raka sudah tidak telihat baru lah Garcia menurunkan tangan nya dan mengibas-ngibaskan tangan nya karena pegal. Belom juga 5 menit Ci.
“Huft... Pegel banget, siapa sih tuh cowo ngeselin banget” Ucap Garcia
“Daripada di sini mending gua bolos deh kalo masuk kelas pun percuma ntar di hukum lagi kalo ketahuan kabur” Sambung nya
Garcia pun pergi dari lapangan dan menuju parkiran. Dia langsung melajukan mobil nya keluar dari area sekolah. Saat ini dia tengah berada di alun-alun kota, dia memarkir mobil nya di tempat parkir yang sudah di sediakan di sana. Dia keluar dari mobil nya dan berjalan di sekitar alun-alun dan pada akhirnya dia memutuskan untuk duduk di bangku alun-alun sambil menikmati burung dara yang sedang memakan makanan nya.
Tak jauh dari posisi Garcia terdapat seorang laki-laki yang baru saja menyelesaikan rapat bersama rekan kerja nya di sebuah kafe di dekat alun-alun dan saat akan menaiki mobil nya dia melihat seorang gadis yang masih berseragam SMK yang tak lain adalah Garcia. Laki-laki itu menyunggingkan senyuman yang menawan hingga membuat asisten nya kebingungan padahal tuan nya ini terkenal sangat dingin dan sangat jarang tersenyum, namun apa yang terjadi ini sungguh membingungkan.
“Kita memang di takdir kan bertemu” Batin Pria itu sambil tersenyum
“Tuan, anda baik-baik saja? Kenapa anda tersenyum? Anda tidak sedang kerasukan kan?” Tanya Asisten laknat itu
Mendengar ucapan asisten nya dia langsung mengubah raut wajah nya menjadi datar.
“Kau pergilah ke kantor Sam dan beritahu asisten ku untuk menggantikan ku hari ini” Ucap Orang itu dengan nada dingin
“Tapi kenapa? Lu hari ini ada rapat penting loh bro” Ucap Asisten itu yang bernama Samuel
“Saya tidak peduli dan cepat lakukan perintah saya” Ucap Orang itu dengan nada tegas
“Baik tuan” Ucap Samuel
Mereka berdua sebenarnya adalah sahabat dan terkadang saat mereka berada di luar mereka akan menggunakan bahasa yang santai tapi jika menyangkut perkerjaan mereka akan menggunakan bahasa formal.
“Saya izin pamit” Ucap Samuel
Orang itu hanya mengangguk kan kepalanya dan ketika melihat asisten nya sudah pergi dia langsung berjalan menghampiri Garcia yang sedang melihat burung-burung itu memakan makanan nya.
Sebelum menghampiri Garcia dia membeli makanan burung dara itu dan juga minuman untuk mereka minum berdua. Setelah membeli itu semua orang itu langsung menghampiri dan duduk di samping Garcia. Garcia yang melihat itu hanya acuh dan tak merespon sama sekali.
“Hai, aku boleh duduk sini gak?” Tanya orang itu pada Garcia
“Udah duduk ngapain tanya” Jawab Garcia dengan nada dingin
Mendengar jawaban Garcia, orang itu hanya tersenyum melihat Garcia sangat dingin terhadap nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 247 Episodes
Comments
dita18
kira2 siapa nih pria ya? apakah jodoh nya Garcia😅
2023-10-30
1