“Kenapa lagi?” Ucap Garcia membuka matanya
“Ini ada makanan ringan” Ucap Teman sebangku Garcia menyodorkan cemilan yang di beli nya.
“Gausah, gua gak laper” Ucap Garcia datar
“Udah gapapa ambil aja” Ucap Temannya teman sebangku Garcia
“Oke makasih” Ucap Garcia mengambil snack tersebut
“Kenalin gua Nabila Putri Florenza, panggil aja Bila” Ucap Bila menyodorkan tangan nya dan di jabat oleh Garcia
“Nahh kalo gua Mauza Elvara, panggil aja Za” Ucap Mauza yang tak lain teman sebangku Garcia
“Kalian udah denger nama gua tadi kan?” Ucap Garcia datar
“Iya, Btw lu blasteran ya? Blasteran apa?” Tanya Bila
“Inggris – Indonesia” Ucap Garcia datar sambil membuka snack nya
“Nanti lu ada waktu gak? Kita main yok” Ajak Bila
“Kapan?” Tanya Garcia sambil memakan snack nya
“Pulang sekolah maybe?” Ucap Bila
“Oke” Jawab Garcia
Mendengar jawaban dari Garcia membuat Nabila dan Mauza merasa senang.
“Ke mall G•Mall aja gimana mau gak?” Usul Mauza
“G•Mall?” Tanya Garcia
“Iya” Jawab Mauza dan Nabila bebarengan
“Oke” Jawab Garcia
Di waktu yang bersamaan Garcia mendapatkan telpon dari seseorang.
“Bentar” Ucap Garcia pada Mauza dan Bila dan langsung pergi menjauh sedikit dari kedua orang itu.
“Kenapa?” Ucap Garcia datar ketika menjawab telpon
“Terus?” Tanya Garcia
“Oke” Jawab Garcia langsung mengakhiri telpon tanpa tahu orang yang disana sedang mengumpat kesal.
“Udah selesai?” Tanya Bila ketika melihat Garcia kembali duduk di bangku nya
“Hmm” Jawab Garcia singkat
Mendengar jawaban Garcia membuat Bila kebingungan harus bagaimana dia menanyakan sesuatu lagi, sebab semua pertanyaan nya hanya di jawab singkat oleh Garcia dan itu mematikan topik yang sudah dia pikir kan. Bila pun mengkode Mauza melalu mata untuk mengajak ngobrol Garcia, namun nasib otak lemot Mauza malah tidak mengerti kode dari Bila.
“Mata lu kenapa sih bil?” Ucap Mauza membuat Bila mendengus kesal
“Yatuhan kenapa engkau memberi hamba teman yang otak nya setengah-setengah seperti nya” Ucap Bila mendramatis
Garcia yang melihat itu hanya tersenyum sangat tipis dia yakin kedua orang ini sangat menyebalkan namun juga unik.
“Lu kalo temenan sama kita harus sabar ya zif terutama sama dia, otak nya kalo loading tuh lamaaa ” Ucap Bila menunjuk Mauza
“Iya” Ucap Garcia singkat
“Jangan jawab singkat terus dong zif kita bingung mau ngomong apa lagi” Ucap Bilaa
“Terus gua harus gimana?” Tanya Garcia datar
“Yaa gimana gitu” Ucap Bil
“Udah udah, waktu istirahat kan masih lama nih gimana kalo kita keliling aja kan zifanya gatau letak-letak sekolah ini” Usul Mauza
“Bagus juga, lu mau gak zif?” Tanya Bila
“Terserah kalian” Jawab Garcia
“Oke, let’s go” Ucap Mauza excited
Mereka pun keluar kelas dan berkeliling sekolah untuk menunjukkan beberapa tempat yang ada di sekolah ini. Tempat yang mereka akan datangi pertama adalah perpustakaan sekolah.
“Ini perpustakaan kita, cukup besar dan di isi anak-anak ambis” Ucap Mauza ketika mereka berada di depan perpustakaan
“Bagus juga” Ucap Garcia mengintip dari luar
“Yaa lumayan lah, sekarang kita lanjut ke lapangan”
Mereka berjalan ke arah lapangan yang terlihat beberapa anak sedang bermain basket di sana.
“Nahh ini lapangan basket kita, sebenernya sih kita punya lapangan sendiri-sendiri kayak lapangan voli sama sepak bola ada sendiri tapi gak perlu kita tunjukin kali ya cukup satu aja” Jelas Bila
“Luas juga dong sekolah ini?” Tanya Garcia
“Selain luas sekolah ini mahal hahaha” Ucap Mauza sambil tertawa
“Lu tau mereka gak? Mereka tuh most wanted di sekolah ini” Ucap Bila menunjuk laki-laki yang sedang bermain basket
“Yang lagi pegang bola itu namanya kak Fadil dia yang paling populer di sini” Ucap Mauza menunjuk Fadil
“Nah kalo yang itu namanya kak Arya, terus itu kak Rendy, itu kak Ardi, dan yang itu kak Roy” Ucap Bila menunjuk satu persatu dari mereka
“Ohh” Jawab Garcia singkat
“Kita ke sana yokk, gua mau liat kak Fadil dia ganteng banget sumpah” Ucap Bila excited langsung menarik Mauza dan Garcia
“Aaaa gilaa cakep bangett” Ucap Bila heboh ketika sudah sampai di kursi penonton
“Oh god mau ninggoy” Ucap Mauza yang tak kalah heboh
Mendengar ucapan Mauza yang sedikit aneh membuat Garcia menoleh kepadanya dengan mengangkat satu alis nya.
“Kenapa?” Ucap Mauza yang sadar bahwa Garcia menatap nya
“Ninggoy itu apa?” Ucap Garcia bingung
“Hahaha lu gatau zif?” Ucap Bila sambil tertawa
“Enggak” Jawab Garcia
“Ninggoy itu meninggal gituloh bahasa gaul lah ceritanya” Jelas Mauza
“Ohh iyaiya” Ucap Garcia yang akhirnya paham meskipun dia merasa bahasa itu sedikit aneh
Disisi lain Arya Dkk mereka sempat melihat Garcia dan teman-teman berada di kursi penonton namun mereka mengabaikan nya karena sedang fokus bermain. Setelah puas bermain mereka beristirahat sebentar sambil meminum air mineral, beda lagi dengan Rendy yang suka tebar pesona setelah meminum air dia langsung mengguyur dirinya dengan air tersebut hingga membuat para gadis-gadis yang berada di kursi penonton berteriak histeris namun tidak dengan Garcia yang hanya bersikap datar dan dingin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 247 Episodes
Comments
Wahyuni
😭😭😭aku juga baru tau kalau meninggoy itu meninggal
2022-08-18
2