“Bawakan laporan restoran kemari” Ucap Garcia
“Baik, saya izin pamit” Ucap Manager itu beranjak dari duduk nya dan membungkuk badannya memberikan salam lalu pergi dari sana
“Berkharisma sekali epribadi” Ucap Bila yabg takjub melihat Garcia berbicara tadi
“Kalian ada bisnis apa?” Tanya Garcia tanpa memperdulikan ucapan bila
“Masih belum, tapi kita berdua rencana mau bangun hotel bareng” Ucap Bila
“Rencana bangun dimana?” Tanya Garcia
“Kita mau bangun di deket pantai, banyak orang yang menyukai pantai termasuk orang asing dan tentu nya jika mereka berlibur ke pantai bukan kah mereka butuh penginapan?” Ucap Mauza
“Strategis” Ucap Garcia datar
“Oh iya Zif, kenapa orang tadi manggil lu Emer?” Tanya Bila
“Nama gua” Ucap Garcia datar
“Tapikan nama lu Zifanya Adelin dan gaada usur Emer nya” Ucap Bila
Garcia hanya menanggapi ucapan Bila dengan mengangkat kedua bahu nya. Tak lama Manager kembali dengan membawa sebuah map yang berisi tentang semua laporan restoran.
“Ini nona” Ucap Manager memberikan map itu
“Hmm kamu boleh pergi” Ucap Garcia ketika menerima map itu
“Baik nona” Ucap Manager
Setelah kepergian Manager, Mauza merasa cemberut dan Garcia menyadari itu.
“Kenapa?” Tanya Garcia pada Mauza
“Ha? Enggak Zif hehe” Ucap Mauza gelagapan
“Dia demen sama Manager lu” Ucap Bila
“Apaan sih lu” Ucap Mauza kesal
“Lu sedih kan Manager nya di suruh pergi sama Zifa” Ucap Bila
“Iya sihh, abisnya Manager nya cakep” Ucap Mauza dengan mata berbinar dan senyum yang mengembang
“Kenalin dong Zif” Ucap Bila dan Mauza bebarengan
Mendengar ucapan kedua temannya membuat Garcia malas menanggapi dan lebih fokus ke map yang sedang berada di tangannya.
“Di kacangin kita girl” Ucap Bila memelas
“Lebih baik kalian makan makanan kalian” Ucap Garcia dingin
Mereka lebih memilih menuruti perkataan Garcia daripada mengganggu nya, mereka sudah ketakutan ketika Garcia berbicara dengan nada dingin daripada mati ketakutan mending memakan makanan yang ada di depan mereka, begitulah pikir mereka.
Garcia melirik sekilas ke arah teman-teman yang sedang melahap makanan mereka dengan diam tanpa suara. Hal seperti itu membuat Garcia tersenyum tipis dan menggeleng kan kepala nya melihat kedua temannya takut pada dirinya.
Tingg...
Satu pesan masuk di ponsek Garcia, dia yang sedang fokus dengan map teralihkan dengan nada pesan di ponsel nya.
...Bang William
...
Gua udah dapet, mau di kirim atau lu kesini
^^^30 menit lagi^^^
Oke, gua tunggu
Setelah membalas pesan Garcia melihat kedua temannya yang menatap dirinya.
“Udah selesai?” Tanya Garcia
“Udah” Jawab Bila dan Mauza bebarengan
“Ayoo pergi” Ucap Garcia membereskan barang-barang nya dan mulai beranjak dari duduk nya
“Lu belum makan” Ucap Bila menahan tangan Garcia
“Gua gak laper” Ucap Garcia
“Pokok nya harus makan” Ucap Bila langsung mengarahkan Garcia untuk duduk lagi
“Mau gua suapin gak?” Tawar Mauza
“Gak usah” Jawab Garcia datar
“Mangkanya makan, daritadi lu sibuk mulu dan gak makan-makan” Ucap Mauza
“Oke gua makan” Ucap Garcia mengalah
Akhirnya Garcia memutuskan untuk makan terlebih dahulu sebelum pergi, meskipun dia sedang buru-buru tapi cara dia makan tetap santai dan terkesan elegan. Tak lama makanan yang dia makan akhirnya habis dia memutuskan untuk langsung pergi dari Mall dan menuju ke H7D
“Udah selesai” Ucap Garcia mengusap bibir nya menggunakan tissue yang sudah di sediakan
“Ayoo pergi” Ucap Garcia
“Oke” Ucap Mauza
Mereka bertiga pergi dari Mall dan menuju ke rumah masing-masing tetapi beda dengan Garcia dia langsung memutuskan untuk pergi ke H7D. Sesampainya di sana dia melihat beberapa mobil terparkir di garasi khusus tentu nya dia sangat tahu mobil milik siapa saja ini. Garcia langsung memutuskan untuk pergi ke lantai khusus dimana seseorang menunggu nya di ruang santai.
“Bang” Panggil Garcia pada orang yang duduk di ruang santai
“Uhh adekk abang, abang kangen banget sama kamu” Ucap Orang itu yang tak lain adalah William abang sekaligus wakil ketua di Mafia nya.
William langsung beranjak dari tempat duduk nya dan langsung memeluk Garcia yang sudah dia anggap seperti adik nya sendiri.
“Gimana kabar mu selama di sana bang?” Tanya Garcia
“Cukup baik” Jawab William
“Bang Ronald, Bang Andre, Bang Kevin mana?” Tanya Garcia
“Andre sama Kevin lagi ke dapur ambil minuman, terus kalo bang Ronald tadi dia mau ke bawah sebentar katanya” Ucap William
“Rip my kitchen” Ucap Garcia yang tahu dapur nya pasti akan berantakan jika kedua orang itu berada di sana
“Hahaha sabar” Ucap William tertawa namun hanya di balas eye roll oleh Garcia
Tak lama Ronald kembali dengan membawa beberapa paperbag di tangan nya.
.
.
.
.
.
.
Untuk menebus karena selama 3 hari gak update..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 247 Episodes
Comments