Di dalam kelas Tania dan Safira mencari Fika ternyata Fika belum datang.
" Ternyata Fika belum datang." Ujar Tania. "Mungkin macet dijalan Tan," Jawab Saira yang sebenarnya tidak tahu juga.
"Ra, maaf aku masih penasaran dengan tunangan mu itu, kamu kenal di mana dan benar kata Fika usia kamu dan tunangan mu seperti terlihat jauh."Tanya Tania yang masih penasaran.
Saira tersenyum sebelum menjawab pertanyaan Tania bingung harus menceritakan dari mana.
"Aku pertama kali mengenal kak Juan dari salah satu teman ku. Ketika aku sedang main ke rumah teman ku ternyata teman kakaknya juga sedang berkumpul dirumahnya karena dia sahabat kakak temanku. kemudian setelah pertemuan itu dia selalu menanyakan tentang aku kepada kakak temanku maka dia berinisiatif meminta no telepon aku melalui temanku. Nah dari situ dia selalu menghubungi ku dan sering datang ke rumah.
"Oh jadi kamu dijodohkan." Tanya Tania. "Bukan, tapi lebih tepatnya dia seorang gantelman yang berani mengungkapkan langsung kepadaku tanpa perantara." Jawab Saira. "Wah, kamu beruntung sekali Saira mendapatkan laki laki yang berani dan dewasa. Tapi aku melihat orangnya seperti dingin ya terhadap orang, terutama terhadap kamu seperti posesif gitu Ra." Ujar Tania. "Ya, seperti itu sifatnya keras tapi sangat perhatian sekali." Jawab Saira tersenyum. "Semoga kamu berjodoh ya Ra," Ucap Tania. "Aamiin." langsung dijawab Saira.
Fika datang sambil mengagetkan Tania dan Saira.
"Hayo, sedang ngobrolin apa hayo, pasti lagi ngomongin aku kan." Ujar Fika. "Ih GR banget sih kamu Fika siapa lagi yang ngomongin kamu." Jawab Tania. "Terus kalian lagi ngomongin apa sih ko aku tidak di ajak." Tanya Fika cemberut.
" Ada deh, lagian kamu kemana saja sih jam segini baru datang untung dosennya belum masuk. Tanya Tania penasaran.
"Sorry, aku tadi telat ban motorku bocor terpaksa aku pesan ojol tapi karena di jam sibuk aku susah dapat ojol nya. Tapi kamu tahu tidak untungnya ban motorku bocor aku jadi bisa ikut dengan babang Tamvan." Ujar Fika tersenyum girang.
"Memangnya siapa Fik, babang Tamvannya?" Tanya Saira. "Pasti kalian kenal malah sering ketemu." Jawab Fika masih dengan mode senang. "Siapa, Fik?" Tanya Tania juga. " Kak Valen kakak kelas kita yang ganteng itu." Jawab Fika. "Oh, kak Valen." Ucap Tania. "Iya Tan, aku seneng banget. "Ish, kamu biasa saja kali Fik." ketus Tania. "Biarin," jawab Fika ketus.
"Oh iya Fik, kata Tania kamu sudah dapat perusahaan tempat magang ya." Tanya Saira. "Iya Ra, paman aku kerja di sana aku sudah bilang sama paman kalau aku mau magang di sana Tania juga ikut. Kalau kamu mau bareng sama kita juga bisa tinggal masukan saja surat pengantar dari kampus untuk magang lewat paman aku." Jawab Fika.
"Beneran Fik," tanya Saira senang. "Bener Ra, masa aku bohong sih, kan biar kita sama sama lagi. "Alhamdulillah, terima kasih ya Fik." sambil memeluk Fika.
"Tapi tidak gratis ya," Ucap Fika. "Hah," kompak Saira dan Tania bingung. "Iya, kalau aku ada yang susah dalam pekerjaan nanti kalian bantu aku ya." Fika tersenyum terlihat giginya yang berjajar rapi. "Oh, iya siap bosqu." Jawab Tania. "Ok, jangan khawatir Fik, ada kita kok kita sama sama kalau ada yang kesulitan." Ujar Saira.
Dosen pun masuk mereka memulai materi mata kuliah pagi ini dengan semangat. Selesai mata kuliah sampai siang hari mereka bertiga beranjak ke kantin kampus untuk makan siang.
"Tan, Fik mau pesan apa?" Tanya Saira. "Aku biasa Ra, bakso." Jawab Tania. "Aku soto ayam saja Ra." Jawab Fika juga. "Ok." Saira langsung memesankan pesanan mereka. "Tan, ingat jangan terlalu pedas nanti perutnya sakit loh," Ujar Saira yang pernah merasakan sakit perut karena terlalu banyak pedas.
"Tenang saja Ra, aku kuat orangnya sama sambal." Ujar Tania dengan sombongnya. "Ish, kamu Tan sudah sakit saja tahu rasa kamu." Ucap Fika sebal. "Lihat Saira sekarang dia sudah insyaf tidak kuat sambal doi." Ledek Fika. "Asal jangan tomat saja (tobat kumat lagi). Tambah Tania di iringi tawa mereka bertiga.
Setelah selesai makan mereka pulang ke kosan masing masing. Setibanya di kosan Saira kaget kedatangan seseorang.
"Yang," Panggil Juan yang mengagetkan Saira. " Kak Juan, ko ada disini." Tanya Saira aneh. "Kakak kangen sayang." Jawab Juan sambil memeluk Saira yang kebetulan jalan depan kosan Saira sedang sepi. "Ayo masuk kak," Diikuti Juan masuk ke dalam kosan Saira.
"Kakak, kesini tidak mengabarkan dulu sebelumnya sama aku. Kasian kan kakak harus menunggu lama. Ujar Saira. "Tidak apa apa kakak kesini juga dadakan karena kerjaan kakak sudah beres jadi langsung ingat kamu. Jawab Juan.
"Yang kita keluar yuk, kamu lagi tidak banyak tugas kan?" Tanya Juan. "Untuk sekarang tidak ada cuma lagi menyiapkan untuk magang senin depan." Jawab Saira. "Kamu sudah dapat tempat magangnya?" Tanya Juan lagi.
"Alhamdulillah sudah kak. Fika teman aku punya kenalan di kantor tempat magang aku, bareng Tania juga kok. Jawab Saira senang. "Syukurlah kalau sudah ketemu. Semoga lancar ya magangnya." Ujar Juan. "Aamiin. Ya sudah aku siap siap dulu ya kak." Saira sambil membersihkan diri dan berganti pakaian dengan pakaian sederhananya karena Saira saat itu jarang membeli pakaian karena menghemat untuk makan dan biaya kuliah saja yang Siara utamakan.
Mereka pergi mencari tempat kencan mulai dari mall nonton hingga makan malam mereka habiskan waktu berdua
"Kak, sebentar aku ingin mampir ke toko baju itu, aku mau cari pakaian untuk magang nanti," Pinta Saira. "Iya," Juan mengikuti Saira dari belakang. "Kak, bagaimana baju ini cocok tidak. "Tanya pendapat Juan yang hanya dibalas dengan mengakat bahunya.
"Hemm," Saira mencari model lainnya dan terus bertanya pendapat Juan karena Juan pasti akan berkomentar diakhirnya dan perdebatan kecil pun sering terjadi sekedar hanya memilih.
Hingga selesai acara mencari perlengkapan untuk magang Saira. Juan mengantar Saira pulang ke kosan tidak ada perbincangan di dalam mobil hingga sampai ke kosan Saira.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments