Bab 10

Mengawali kegiatan perkuliahan Saira di kampusnya, mulai dari ospek selama seminggu selama itu juga Saira mulai beradaptasi dengan lingkungan kampus dan mahasiswa lainnya.

Karena Saira cenderung susah bergaul dar i kecil. Sekarang Saira harus mulai sedikit terbuka untuk berteman agar mempermudah beradaptasi dan berbaur dengan yang lainnya karena jauh dari keluarga.

Pertama kali mengikuti ospek, Saira berlari menghampiri barisan menurut nomor urut kelasnya.

"Hos..hos..hos" Saira tergesa gesa berlari.

"Hai..kamu baru datang?" tanya seorang wanita yang berbaris di sampingnya karena jadi perhatian beberapa orang di sana. " Iya, tadi telat karena mencari barisan kelas." Jawab Saira.

" Kenalkan aku Tania, dan ini Fika teman ku." Ucap wanita itu menjulurkan tangannya. " Saira." Jawab Saira tersenyum sembari menjabat tangan juga.

Selama ospek Saira ditemani beberapa teman yang sekarang menjadi teman di kelasnya yaitu Tania dan Fika.

"Ra, coba kamu bantu aku buat tugas yang di suruh kating tadi. Ko tugas kamu sudah selesai..kamu kelihatannya mudah sekali mengerjakannya sedangkan aku sama Fika susah banget." Ujar Tania kesal.

"Coba aku lihat," Saira sambil membantu mengerjakan tugas Tania dan Fika.

Flasback on

"Untuk tugas hari ini para maba silahkan mengerjakan tugas yang korlap kating siapkan di setiap kelompok besok harus sudah dikumpulkan." Ucap salah satu ketua koordinator kating.

"Kamu, Saira kan," tanya laki laki yang sepertinya kating di kampusnya yang melihat Saira duduk dipojokan sendiri.

"Iya kak." Jawab Saira tersenyum. "Boleh saya bantu tugasnya sepertinya kamu kesulitan."

"Tidak usah kak, biar saya saja yang mengerjakan. Tidak enak dengan yang lain." Saira menolak dengan halus.

Tapi laki laki itu tak menggubris ucapan Saira dan langsung mengambil alih tugas yang tadi sudah di putar putar Saira karena bingung mengerjakannya.

Saira hanya diam memperhatikan laki laki tersebut dan langsung teringat ucapan Juan.

"Sudah kak, selebihnya biar saya saja yang menyelesaikannya. Terima kasih atas bantuannya." ujar Saira tersenyum segan.

"Baiklah, kalau ada yang susah kamu jangan sungkan bertanya langsung sama saya." ucapnya.

"Oh iya perkenalkan nama saya Valen, saya jurusan Ekonomi juga." laki laki tersebut mengenalkan dirinya.

"Saya Saira kak, maba jurusan ekonomi." kalau begitu saya permisi mau ikut bergabung dengan yang lain kak." Ucap Saira sambil mengangguk dan meninggalkan valen sendiri.

"Cantik, dan sepertinya gadis itu berbeda dengan yang lainnya terlihat natural dan baik." Gumam Valen sambil tersenyum.

"Ngapain sih Val, kamu ngurusin maba yang itu, dia kan gadis yang culun biasa saja." Tanya teman Valen yang tidak suka melihat perhatian Valen yang berlebihan terhadap Saira.

"Tidak kok, aku cuma bertanya saja siapa tahu dia kesulitan mengerjakan tugasnya." Jawabnya malas.

"Masa kamu nanyanya sama dia saja, kan yang terlihat sulit banyak." Tanyanya lagi.

"Memang apa urusanmu Sel, ngatur ngatur aku harus perhatian ke siapa saja. Jangan ikut campur urusanku ya" ketus Valen.

"Tapi kan dia masih maba yang harus sama dengan yang lain tugasnya. Ujar Seila tapi tidak dihiraukan Valen karena langsung berlalu tanpa menjawab lagi.

Flash back off

Sepulangnya dari kampus, Saira langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur setelah membersihkan diri.

"Ah, lelahnya hari ini." Di saat matanya akan terpejam terdengar suara telepon berbunyi.

Dert..dert..

Juan : Assaalamualaikum..

Saira : Walaikumsalam..

Juan : Bagaimana kegiatan hari ini, beres?

Saira : Alhamdulillah selesai, tapi hari ini sangat melelahkan kak.

Juan : Sabar ya sayang belajar itu butuh perjuangan.

Merekapun berbincang saling bertukar kabar lewat telepon dan telepon dimatikan Siara langsung tertidur karena kelelahan.

Hari terakhir ospek Saira dan teman teman tinggal menyelesaikan tugas tugas yang ringan dari ketua pelaksana dan pemaparan pemaparan dari ketua prodi dari masing masing jurusan.

"Don, kamu catat nomor para maba yang mengikuti ospek di tiap kelompoknya supaya mempermudah kita men-share kegiatan kegiatan di kampus kita. Perintah Valen ke doni yang merupakan ketua pelaksana ospek.

Dengan cara itu Valen bisa mendapatkan nomor telepon Saira.

"Akhirnya selesai juga ospek kita hari ini, dan kita sekarang sudah menjadi mahasiswa sesungguhnya" Ujar Fika lega.

" Perjuangan masih panjang Fik ini baru permulaan. " Welcome the club". Jawab Saira.

Hari senin mulai aktifitas kuliah dimulai. Dan jadwal mata kuliah Saira mulai padat sehingga mengurangi intensitas komunikasi Juan dan Saira. Dan di sini ego masing masing mulai terlihat.

Saira berangkat ke kampus pagi karena jadwal mata kuliah pagi. Setelah selesai kuliah siangnya mereka bertiga Saira, Fika dan Tania pergi ke kantin untuk makan siang.

"Saira, maaf aku mau tanya apa kamu sudah memiliki pacar?" tanya Tania penasaran. "Saira, tidak menjawab hanya senyuman yang di berikan." Ish, kamu Ra aku tanya malah senyum senyum aja. "Aku lihat cincin yang di pakai seperti cincin tunangan atau pernikahan, atau jangan jangan kamu sudah menikah lagi." Tanya Fika ikut penasaran. "Ya belum lah, aku belum menikah tenang saja. Jawabnya ringan.

Tiba tiba ponselnya berbunyi. Terdapat pesan masuk.

?? : Hai, Saira..sudah tidak ada kelas lagi."

Saira : Maaf ini siapa ya"?

?? : kamu terlihat cantik pakai baju hijau itu.

Saira langsung menutup handphone nya dan tidak membalasnya lagi.

"Siapa Ra?" Tanya Tania. "Tidak tahu, pesan ga jelas." Jawab Saira mengacuhkan.

"Ra, kamu mau pesean apa jadinya?" Tanya Fika yang ditanya sibuk dengan ponselnya.

"Oh iya aku pesan mie ayam saja Fik," Jawab Saira. "Kamu ya setiap makan pasti yang di pesan mie ayam, ga bosan kamu Ra?" Ucap Fika aneh.

"Tidak tuh, aku memang seneng." Jawab Saira tersenyum lebar.

Setelah pesanan datang mereka langsung makan sambil membicarakan tugas tugas yang harus segera dikumpulkan.

"Tan, Fik kalian week end ini pulang tidak?" Tanya Saira. "Aku sepertinya pulang Ra, jawab Tania. Aku juga Ra, sudah sebulan aku tidak pulang, mau perbaikan gizi dulu di rumah hehe.." Jawab Fika tertawa.

"Kamu Ra, pulang tidak?" Tanya Tania. "Tidak Tan, ibu dan ayahku akan ke sini menengok ku sambil melihat tempat kosan aku.

"Loh, memangnya ayah dan ibumu belum tahu tempat kosan kamu?" Tanya Fika. "Sudah sih lewat photo yang aku kirim." Saira tersenyum.

"Hah..!" Tania dan Fika kaget.

"Lalu, siapa yang mengantarmu sampai kesini. Jangan bilang kamu di usir sama orang tua mu jadi datang sendiri." Tanya Fika penasaran. "Ya tidak lah Fika, aku ke sini dengan seizin orang tuaku terus kalau orang tua yang mengusirku siapa yang bayar kuliah aku Fik." Saira tergelak.

"Terus siapa yang mengantarmu kesini?" Tanya nya lagi. " Ada deh mau tahu saja atau mau tahu banget." Saira menggoda.

"Ish..Saira setiap aku tanya kamu selalu balik tanya." Wajah Fika kesal.

"Nanti juga kalian tahu sendiri deh." Ucap Saira.

Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Pengumuman
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Pengumuman
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Pengumuman
120 Pengumuman
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Pengumuman
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Pengumuman
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Pengumuman
120
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!