Satu minggu setelah acara tunangan Saira bersiap untuk melengkapi keperluan Saira kuliah dan tinggal kost di kota Bandung.
"Bu, Saira sebenarnya sedih karena sebentar lagi Saira akan jauh dari ibu. Nanti yang membantu ibu berjualan dan merapikan rumah siapa?" kan tidak mungkin ayah atau kak Safa bu." Tanya Saira sedih. "Tidak apa apa Saira, ibu masih bisa melakukan sendiri, kan masih ada ayah yang bisa membantu. Sudah kamu tenang saja, belajar yang rajin dan sungguh sungguh supaya bisa tercapai cita cita mu nak." Ujar ibu menasihati.
"Bu, Saira janji akan berusaha belajar semaksimal mungkin untuk menggapai impian Saira, yaitu membahagiakan ibu dan ayah. Supaya ayah dan ibu tidak usah bekerja lagi cukup Saira saja dan kak Safa." Ucap Saira menggenggam kedua tangan ibu.
"Ibu doakan yang terbaik untuk mu nak, di mana pun kamu berada Allah SWT selalu senantiasa menjaga dan melindungi mu dari hal hal buruk, dan mempermudah segala urusanmu nak. Dan jangan lupa solat lima waktunya jangan ketinggalan ya nak." tangan ibu mengusap kelapa Saira yang sudah menahan mata yang sudah berkaca kaca.
"Baik, bu." Saira langsung memeluk ibu.
Karena hari senin depan sudah masuk kuliah. Saira berangkat lebih awal ke Bandung untuk mencari kost kosan mahasiswa yang dekat dengan kampusnya. Kebetulan ada teman Juan yang tahu tempat kost terdekat dari kampus Saira.
"Saira besok kakak akan mengantar mu ke Bandung besok pagi!" Ujar Juan.
"Baik, kak." Ucap Saira tersenyum.
Keesokan harinya,
" Saira sudah siap semuanya, sudah di cek kembali perlengkapan yang akan dibawa ke Bandung.
?" Tanya ibu sambil mengabsen satu persatu barang bawaannya.
"Bu, banyak sekali bawaannya," Saira kaget melihat ibunya membekali banyak pakaian tebal dan makanan karena di kota Bandung terkenal dengan udara yang dingin.
"Tidak apa apa nak, di sana udaranya dingin tidak seperti di sini, pasti kamu akan membutuhkannya nanti. Dan makanan ini ibu buat untuk beberapa hari ke depan kamu tinggal menghangatkannya saja." Ujar ibu penuh perhatian.
"Baiklah bu," huft.. Pasrah Saira melihat apa yang akan di bawanya.
"Untung saja kak Juan yang mengantar, bagaimana kalau pakai kendaraan umum." Batin Saira.
Di luar terdengar suara mobil Juan yang baru sampai rumah Saira. Dan langsung di sambut oleh ayah di depan rumah.
"Assalamualaikum", ucap Juan.
"Waalaikumsalam." Jawab ayah.
"Nak Juan, ayah titip Saira dan maaf sudah merepotkan nak Juan sampai mau mengantarkan Saira ke Bandung. Ayah dan ibu tidak bisa ikut mengantarkan Saira karena ayah sedang kurang sehat." Ucap ayah yang terlihat sedih karena baru pertama kali Saira jauh dari keluarga.
"Tidak apa apa yah, saya akan menjaga Saira dan terus mengawasinya dari jauh."Jawab Juan tersenyum menenangkan ayah.
"Saira dan ibu keluar menghampiri Juan dan ayah di ruang tamu.
"Sudah siap Saira?" tanya Juan
"Sudah kak," sambil memperlihatkan barang bawaannya. "Ya sudah kakak bawakan ke mobil dibantu oleh ayah dan kak Safa yang ikut menghampiri ayah dan Juan.
"Ayah, ibu dan kak Safa. Saira pergi ya, nanti kalau Saira ada libur kuliah insya Allah Saira akan pulang." Ucap Saira sambil mencium tangan ayah, ibu dan kak Safa di ikuti Juan.
"Hati hati Saira dan nak Juan!" ucap ibu tampak sedih.
Mobil Juan sudah meninggalkan kediaman rumah Saira.
Dan setelah menempuh perjalanan kurang lebih dua jam sampailah ke tempat kostan yang dituju dan langsung menurunkan barang bawaannya yang sebelumnya datang ke rumah pemilik kosan untuk mengambil kunci.
"Kak, langsung di letakan saja koper dan barang bawaan lainnya di dalam sana. Nanti Saira akan membereskannya. "Saira sambil meletakan barang bawaannya dan merapikannya. "Ya sudah, kakak akan membelikan makanan dulu sebelum pulang kita makan bersama disini." Ucap Juan pergi keluar mencari tempat makan yang dijawab anggukan oleh Saira.
Tak lama Juan datang dengan membawa makanan yang tadi di beli dan langsung di makan bersama.
"Saira kamu hati hati di sini kalau ada apa apa langsung hubungi kakak. Kakak kalau ada waktu libur akan datang ke sini melihatmu. "Iya kak, kakak juga hati hati dan selalu jaga hati di sana tanpa Saira." sambil memeluk Juan.
Juan membalas dengan mencium bibir Saira dan kening. "Take care sayang!" ucap Juan. "Yes, honey." Saira tersenyum hangat.
Juan pun masuk ke mobil dan langsung beranjak pergi. Saira melihat mobil Juan sudah tidak terlihat lagi langsung masuk ke dalam kamar kosannya dan langsung merapikan serta menyusun barangnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments