Alisya duduk wajah yang masih tertunduk. Dirinya juga tak menyangka bahwa sang ayah merupakan sahabat dekat dengan ayahnya Adrian. Sesekali Alisya mengangkat wajah menatap wajah Adrian yang duduk di depannya. Dilihat Adrian terlihat cuek dan tak memperdulikan Alisya yang duduk berhadapan dengannya.
“Lama ya, kita tak makan malam bareng begini.” Kata Ibunya Adrian.
“Iya. Maklum para suami sibuk sama urusan bisnis.” Kata Ibunya Alisya.
“Silakan dimakan, kami memesan semua menu yang ada disini.” Kata Ibunya Adrian.
“Ah iya. Makasih ya bu.” Jawab ibunya Alisya sambil tersenyum.
“Rendi, bagaimna dengan bisnis kamu diluar kota itu , lancar?” Tanya ayahnya Adrian.
“Lumayanlah, masih ada kendala si sedikit.” Jawab Ayahnya Alisya sambil mencoba beberapa makanan yang sudah dihidangkan.
“Ini Alisya ya? Wah, udah gede ya sekarang. Makin cantik pula.” Kata Ibunya Adrian menatap Alisya sambil tersenyum.
“Makasih bu.” Jawab Alisya yang nampak masih malu-malu.
“Anak lelaki ibu Adrian juga terlihat tampan.” Kata Ibunya Alisya.
“Sudah dulu mujinya, nanti anak-anak malah pada malu. Lihat saja Alisya terlihat malu-malu begitu.” Goda ayahnya Adrian yang melihat Alisya masih tertunduk malu.
“Ck, apa-apaan sih!” Ucap Adrian pelan dengan ekspresi sinis.
“Kalau begitu bagaimana kita langsung membahas inti pertemuan kita malam ini.” Kata Ayahnya Alisya.
“Bagus tuh Rendi, langsung dibahas saja biar anak-anak cepat tahu dan nanti baru memikirkan rencananya.” Kata Ayahnya Adrian.
“Baiklah biar aku yang bicara. Jadi anakku Adrian dan Alisya, di makan malam ini ayah dan ibu kalian ingin membahas tentang perjodohan kalian.” Lanjut Ayahnya Adrian.
“APA!” teriak Alisya dan Adrian bersamaan.
“Apa maksud Ayah? Adrian masih sekolah kenapa harus membahas soal perjodohan segala si!” Kata Adrian dengan tegas.
“Iya Ayah, apa yang dikatakan Adrian benar. Kami masih sekolah Yah.” Kata Alisya.
“Waduh, anak pada kaget soal ini. baiklah sayang, kalian sudah kelas 2 SMA. Jadi tak apa-apa untuk membahas tentang perjodohan kalian.’ Kata Ibunya Alisya.
“Lebih bagusnya lagi kita segera melaksanakan pernikahan mereka. Biar kita dengan segera menjadi keluarga.” Kata Ibunya Adrian.
“Apa! Ayah dan ibu kenapa melakukan ini si! Adrian tidak mau ayah, kalau Adrian langsung menikah bagaiman dengan pendidikan Adrian. Bukannya Adrian melanjutkan sekolah dulu.” Kata Adrian.
Alisya masih terdiam. Dia begitu kaget dengan kata perjodohan dari mulut orang tua mereka. Namun, ada rasa bahagia yang terselip dihatinya. Setidaknya dirinya tak perlu susah payah mendapatkan hati Adrian. Toh, melalui perjodohan ini, dia sudah bisa memiliki Adrian.
“Baiklah kalau Adrian menolak untuk segera menikah. Bagaimana setelah kalau setelah naik kelas 3. Kalian baru menikah.” Kata Ayahnya Adrian.
“Tapi ayah, Adrian menolak perjodohan ini. Adrian tak mau Ayah.” Kata Adrian masih bersikeras.
“ADRIAN!’ teriak Ayahnya Adrian.
“Ini sudah menjadi keputusan ayah. Bagaimana pun juga kamu harus menikah dengan Alisya. Jika kamu tidak mau, kamu boleh keluar dari rumah dan semua ahli waris perusahaan ayah tak akan berikan padamu.”Kata Ayah Adrian yang terlihat marah akan sikap anaknya yang terus menolak perjodohan antara dirinya dengan Alisya.
Adrian hanya terdiam mendengar ucapan Ayahnya. Dirinya benar-benar akan gila mendengar keputusan ayahnya itu. jika dirinya tak menerima perjodohan itu bagaimana dengan aset yang selama ini diberikan ayahnya. Dia juga tak mau hidup melarat diluar sana.
“Eum.. ayah ibu serta om dan tente. Alisya izin ke toiler dulu yah.” Kata Alisya yang wajahnya masih menunduk.
“Ah, silakan sayang.” Kata ibunya Adrian.
Alisya segera menuju ke toilet. Alisya memasuki toilet. Didalam toilet ingin sekali dirinya berteriak senang. Ya, bagaimana Alisya tidak bahagia karena dirinya akan dijodohkan dengan Adrian cowok yang dicintainya itu. namun, ada kegelisahan bagaimana jika Adrian masih bersikeras untuk menolak perjodohan itu. Tetapi dengan mendengar ancaman ayah Adrian, Alisya yakin perjodohan itu akan tetap berlanjut.
Alisya merapikan dressnya dan keluar dan toilet. Saat dirinya sedang berjalan terdengar suara dari belakang.
“Bagaimana denganmu?” Tanya Adrian yang bersenderan ditembik samping pintu toliet.
Alisya yang mendengar pertanyaan itu terdiam. Dirinya membalikkan badan dan terdapat Adrian yang menatapnya dingin.
“Aku bertanya padamu nona Alisya, Bagaimna denganmu? Kenapa kamu tidak menolak perjodohan itu?” Tanya Adrian dengan raut wajah yang dingin.
“Eum.. aku.. aku menerima perjodohan itu.” Kata Alisya tertunduk.
“ Jadi kamu memilih menerimanya. Ck, Kenapa? Padahal kamu tahu aku sudah pacar.” Kata Adrian.
“Karena Ayah dan ibuku. Itu alasanya.’ Kata Alisya.
“Justru mereka menjodohkan kita karena kepentingan mereka. dan kamu mau begitu. Emang dasar cewek tolol.” Kata Adrian masih dengan wajah diingin.
Karena dikatakan tolol, Alisya yang tertunduk malu lalu mengangkat wajahnya.
“Maksud kamu apa? Bagaimana pun juga ini keputusan Orang tua kita. Kalau kamu tak mau kenapa kamu tidak menolaknya saja. Ah, kamu tak mau semua aset yang kamu miliki disita ayahmu. Dan asal kamu tahu aku akan tetap menerima perjodohan ini.” Kata Alisya.
“ck, baiklah terima saja perjodohan itu aku akan membuat menderita. Bagaimana pun juga aku tak akan pernah mencintaimu. Ingat itu!” Kata Adrian mengancam d.an pergi berlalu meninggalkan Alisya yang masih berdiri.
Hati Alisya terasa sakit mendengar ucapan Adrian bahwa dirinya tak akan pernah mencintai Alisya. Namun, perkataan itu tidak akan menggoyahkan Alisya. Alisya akan tetap menerima perjodohan. Dia berjanji pada dirinya sendiri, akan membuat Adrian mencintainya dan melupakan Tania.
Alisya kembali ketempat makan malam. Disana orang tuanya serta orangtua Adrian yang sedang bersanda gurau tetapi tidak dengan Adrian yang menatapnya tak suka. Dan Adrian sibuk memperhatikan hpnya.
“Baikalah, Alisya sudah ada disini. Mari kita bahas pernikahan mereka?” Kata Ayahnya Alisya.
“Bagaimana pernikahan mereka dilaksanakan saat mereka naik ke kelas 3, lebih cepat lebih baik.” Kata Ayah Adrian.
“Bagaimana Adrian dan Alisya apakah kalian berdua setuju?” Tanya Ibu Adrian.
“Terserah ayah dan ibu saja.” Jawab Adrian cuek.
“Aku pun sama Tante.” Kata Alisya.
“Tapi menurut aku, apa sebaik tunggu mereka selesai sekolah dulu.” Kata Ibu Alisya.
“Lebih baik mereka nikah siri saja dulu baru nanti setelah mereka selesai sekolah kita buat dengan pesta yang meriah.” Kata Ayahnya Adrian.
“Aku setuju itu.” Kata Ayahnya Alisya.
“Baiklah Kita akan membahasnya itu lain kali. Kita harus pulang anak-anak besok mau sekolah.” Lanjut Ayahnya Alisya.
Mereka semua keluar dari restoran itu. tak lupa Ayah Adrian dan ayah Alisya bersalam serta berpelukan sebagai tanda perpisahan. Alisya menatap Adrian yang terlihat diingin dan tak memperdulikan apa yang dilakukan orang tua mereka. Ayah Alisya mengajak Alisya untuk segera menaiki mobil. Mobil mulai berjalan meninggalkan tempat itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments