Alisya menatap Adrian dan Tania dengan rasa cemburu terlebih perlakuan Tania yang memeluk Adrian di depannya. Alisya memilih pergi dan berjalan kembali menuju kelas. Dari pada dirinya berdiri disitu, yang ada dirinya termakan api cemburu melihat kemesraan Adrian dan Tania.
Alisya sampai ke kelas, Bunga masih menatap layar ponsel dengan ekspresi seperti orang yang sedang jatuh cinta. Ya, jatuh cinta dengan oppa-oppa koreanya itu.
“Nih, pesanan mu.” Kata Alisya memberikan cimol pesenan Bunga.
“Makasih ya sayangku.” Kata Bunga.
“Hmm.. eh, kamu dari tadi senyum-senyum terus. Awas di kira gila loh. Senyum kok sama ponsel.” Tegur Alisya yang melihat Bunga senyum-senyum sambil mlihat ponsel.
“Ini, aku lagi nonton reality shownya Seventeen. Gila DK Oppa lucu banget. Makanya aku senyum-senyum dari tadi, ditambah lagi si Vernon Oppa ganteng banget.” Kata Bunga.
“Hmm. Stop dong nonton. Gak tau apa ada teman yang duduk. nikmatin makan berdua dong. Udah bela-belain beli sendiri ke kantin.” Kata Alisya.
“Aduh Alisya ku sayang. Tolong mengerti dengan sahabat mu ini. dari tadi sudah saat pelajaran sudah gak sabar menunggu momen ini tauk.” Kata Bunga sambil mengambil cimolmya.
“Tapi di rumah juga bisa kali. Sekarang temanin aku makan dong.” Kata Alisya.
“Ini juga aku temanin kamu makan.” Kata Bunga memasukan sambil memasukan cimol dalam mulutnya. Namun, arah matanya tak pernah pergi dari layar ponsel.
Alisya hanya menatap Bunga kesal. Namun, Alisya sedikit menyungging senyum liciknya.
“Aaaaaaaah.. pedes Al, pedes banget.. Kamu sengaja ya pesan cimolnya pedes. Hu..huh..” teriak Bunga yang kepedesan.
Alisya tertawa melihat Bunga yang kepedesan. Memang sedari tadi dirinya sudah merencanakan itu. karena dia tahu Bunga tak suka makanan pedas, makanya dia sengaja memesan cimol dengan ekstra pedas.
“Air.. mana air Al.” teriak Bunga lagi yang kepedesan.
Bunga meletakkan ponsel di meja dan segera merebut air mineral yang sedari tadi dipegang Alisya. Bunga lalu meneguk air mineral itu.
“Haaa.. akhirnya lega juga. Kamu sengaja ya pesan yang pedas.” Kata Bunga.
“Hahahaha.. emang iya.’ Kata Alisya mengejek.
“Dasar kamu ya. Nyebelin.” Kata Bunga kesal.
“Eh, salah sendiri tu mata bukannya ngelihatin makanan malah fokus ke layar ponsel. Jadi gak tau mana makanan yang pedes sama yang kagak.” Kata Alisya.
“Udah, kagak usah nunjukin wajah jelekmu itu. ini makan.” lanjut Alisya memberikan cimol yang tidak pedas ke Bunga.
Mereka berdua menikmati makanan mereka. Bel tanda masuk kelas sudah berbunyi. Alisya mengambil bungkusan cimol serta minuman mereka berdua dan membuangnya di tempat sampah. Karena tempat sampah berada diluar kelas. Alisya berjalan keluar kelas, tak sengaja dirinya berpapasan dengan dua sejoli yaitu Adrian dan Tania. Tani tersenyum kepada Alisya tetapi tidak dengan Adrian yang cuek dan tidak memperdulikan Alisya.Alisya menatap mereka berdua dengan kesal.
“Alisya, cepetan masuk kelas. Bentar lagi bu guru datang.” Kata salah satu teman kelas Alisya yang menyadarkan Alisya yang masih menatao kesal ke arah Adrian dan Tania.
“Ah, iya.” Kata Alisya kaget. Dirinya segera berjalan memasuki kelas.
Ibu Guru masuk ke dalam kelas. Kali ini pelajaran yang akan diterima Alisya merupakan pelajaran matematika. Yang merupakan pelajaran yang tidak disukai oleh Alisya maupun Bunga sahabatnya itu. ibu guru menerangkan materi, Alisya sibuk mencatat meski ada beberapa yang masih Alisya tak paham. Bunga kembali seperti awal, mengajak Alisya berbicara sambil matanya fokus menatap papan tulis.
“Al, bosen aku. Mana gak ada yang ku mengerti.”Kata Bunga pelan.
“Berhenti ngajak aku bicara. Kamu mau kita dihukum untuk ngerjain soal didepan.” Kata Alisya juga masih diposisi yang sama mencatat materi.
“Serius aku bosan.’ Kata Bunga lagi. Kali ini suara sedikit meninggi.
Alisya tak memperdulikan.
“Alisya.” Panggil Bunga.
“Bunga? Mau kerjakan soal di depan.” Tanya bu guru yang melihat Bunga sedari tadi mengeluarkan suara.
“Mampus aku.” Kata Bunga pelan sambil memukul jidatnya.
Alisya yang mendengar hanya terkekeh.
“Bunga, ayo kerjakan soal di papan tulis. Sedari tadi ibu mendengar suaramu.” Kata Bu guru.
Bunga menggaruk tenguknya yang tak gatal. Sedangkan Alisya terkekeh pelan melihat teman sebangkunya itu. Bunga berjalan menuju papan tulis, diambilnya spidol di meja guru. Bunga menghela nafasnya melihat soal di papan tulis. Dalam hati terus mengurutu memaki dirinya yang ceroboh.
“Bunga? Kenapa diam saja? Kerjakan soalnya.” Kata Bu guru.
Bunga masih berdiri memikirkan apakah dirinya lebih baik jujur saja. Jika dia tak tahu cara untuk mengerjakan dari pada dia berdiri seolah tahu akan cara kerjanya. Justru malah itu terlihat bodoh dan dirinya bakal ditertawakan oleh teman sekelasnya. Bunga mencari pertolongan dirinya menengok kebelakang menatap ke Alisya yang sedang tertawa melihat penderitaan teman sabangkunya ini. Bunga mencoba berkomunikasi dengan Alisya tanpa suara. Namun, Alisya memberikan isyarat jika dirinya tak tahu jawabannya.
Bunga menggaruk tenguknya yang tak gatal dan menghadap ke arah ibu guru yang sedang duduk dikursi.
“Maaf bu, Bunga tak tahu cara kerjanya bu.” Kata Bunga.
Ibu guru menatapnya datar.
“Makanya saat ibu menrangkan materi, kamu dibelakang jangan ngobrol. Sekarang malah gak paham kan.” Kata Ibu Guru.
“iya ibu. Maafkan aku.” Kata Bunga dengan wajah memelas.
“Baiklah, karena Bunga tidak tahu menjawab soal yang ada di papan tulis. Apakah ada yang bisa membantu Bunga mengerjakan soal di papan tulis?’ Tanya bu guru kepada semua murid yang ada di kelas.
“Aku bu.” Kata Aril teman sekelas Bunga sambil mengangkat tangannya.
Aril lalu berdiri berjalan menuju papan tulis menghampiri Bunga yang masih berdiri disana. Aril mengambil spidol ditangan Bunga. Melihat ada Aril membantunya mengerjakan soal di papan tulis. Bunga berniat kembali ketempat duduk. Namun, dirinya dicegah ibu guru. Ibu guru memintanya untuk tetap berdiri dan melihat aril mengejarkan soal di papan tulis.
Hari ini merupakan hari sial bagi Bunga. Sedari bel tanda selesai sekolah, Bunga terus mengerutu kesal akibat hukuman yang terimanya tadi. Dan Alisya hanya tertawa mendengar itu semua.
“Hahahaha. Kasian banget kamu, hahaha.” Kata Alisya yang terus menertawakan Bunga.
“Apaan si!” Seru Bunga kesal.
“ Kamu si lucu. Udah tau gurunya suka begitu masih aja ngajak aku bicara. Hahaha.” Kata Alisya yang masih tertawa mengingat penderitaan temannya itu.
“Puas kamu. Udah dikatain pak guru, salah makan makanan pedas eh tadi malah disuruh ngerjain soal di papan tulis. Untungnya ada Aril yang membantu.” Kata Bunga kesal.
“Salah mu sendiri. Jadi itulah resikonya. Hahaha.” Kata Alisya.
Alisya masih terus menertawakan temannya itu. Sedangkan Bunga masih menampak wajah kesal ditambah lagi Alisya yang tak berhenti menertawakannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments
Haslinda
alisya dikit2 nangis habis tuh air mata
2023-01-17
0