Bel tanda masuk sekolah sudah berbunyi. Siswa-siswi kembali berhamburan menuju kelas masing. Begitu pula Tania yang sedari tadi berada didepan di kelas 11. Segera keluar dari kelas dan menuju ke kelasnya.
“Ad, nanti jadi pulang bareng kan?” Tanya Tania.
“Jadi kak.” Kata Adrian.
Meski mereka berpacaran, Adrian masih memanggil Tania dengan sebutan Kakak. Itu karena Adrian malu memanggil Tania dengan sebutan sayang di sekolah.
Adrian merupakan siswa terpandai disekolahnya. Dia juga cukup terkenal di kalangan cewek-ceweknya di sekolahnya. Bagaimana tidak terkenal, Adrian anak yang cerdas bukan hanya cerdas tetapi wajahnya juga tampan. Ditambah lagi dia terkenal sebagai anak yang kaya. Karena orang tuanya merupakan pebisnis terbesar.
Tania adalah cinta pertamannya. Sehingga Adrian sangat mencintai Gadis itu. meski banyak godaan tetapi dirinya tidak akan tergoda. Karena Adrian sangat mencintai Tania. Adrian duduk di kelas, kembali memfokuskan dirinya untuk mendengarkan materi yang disampaikan guru di depan kelas.
Pelajaran terus berlanjut. Hingga tanda bel yang menghentikan pembelajaran. Adrian memasukan bukunya kedalam tas. Dia segera keluar dari kelasnya. Kali ini dia bersama Tania akan pulang bersama. Sekaligus mereka akan makan siang bersama. Adrian menunggu Tania di halaman kelasnya. Tania menghampirinya dan tersenyum.
“Maaf ya, kamu harus nunggu lama.” Kata Tania.
“Gak apa-apa kok kak.” Jawab Adrian.
“ yuk Kita jalan.” Ajak Tania sambil mengalungkan tangannya di tangan Adrian. Adrian hanya tersenyum melihat perlakuan manis Tania padanya.Tanpa mereka sadari sepasang mata melihat dengan perasaan sedih.
Adrian dan Tania menuju arah mobil Adrian yang sudah terparkir. Mereka berdua menaiki mobil itu. Adrian membawa mobil itu menuju tempat makan yang sering dia dan Tania kunjungi.
“O ya sayang. Setelah makan, bisa kita ke mall sebentar. Aku mau beli sesuatu.” Kata Tania.
“Iya, Nanti setelah makan yah. Kata Adrian.
“Iya sayang.” Kata Tania sambil menyenderkan kepalanya ke bahu Adrian.
Mobil melaju ke tempat makan yang sering mereka kunjungi. Adrian lalu memarkir mobilnya. Mereka berdua turun dari mobil dan masuk kesebuah rumah makan. Tania dan Adrian duduk dan memesan makanan. Pelayan lalu mengantar makan yang mereka pesan.
Tania tersenyum ke Adrian, sebaliknya Adrian juga tersenyum kepada kekasihnya itu. mereka memakan makanan yang sudah mereka pesan tati. Setelah makan, Adrian pergi kekasir untuk membayar makanan yang mereka berdua telah cicipi. Mereka berdua kembali ke mobil.
“Jadi ke Mall kan?” tanya Adrian.
“Jadi dong.” Kata Tania.
Mobil kembali berjalan menuju Mall.
Disisi lain Alisya, Bunga dan Dafa sedang mengelilingi Mall.
“Sebenarnya kamu mau beli apa si Bunga. Aku udah capek keliling tau gak.” Kata Alisya dengan nada kesal.
“Kamu gimana si! Baru keliling itu saja udah mengeluh.” Kata Bunga.
“Jelaslah jika aku mengeluh dari tadi kita udah keliling dan aku tuh belum makan sejak tadi.” Kata Alisya.
“Yaudah, gak usah berantem. Lebih baik kita mencari makan.” kata Daffa.
“Tapi, kakak yang traktir kan?” tanya Bunga dengan sedikit malu-malu.
“Eh, situ yang ngajak kita kesini. Jadi dirimu yang traktir dong.” Kata Alisya.
“Tapi.. aku lagi krisis keuangan. Uang ku habis terkuras beli photocard member Seventeen. Belum lagi aku mau beli boneka karakter seventeen gitu.” Kata Bunga dengan nada pelan.
Alisya hanya menepuk jidatnya mendengar penuturan dari Bunga. Dia begitu heran dengan Bunga yang segitu cintanya dengan idol korea itu. namun, Daffa hanya tertawa melihat ekspresi kedua orang di depan ini.
“Yaudah. Hari ini aku yang traktir. Yuk kita cari makan.” Kata Dafa lalu berjalan mencari tempat makan.
“Yes!” seru Bunga yang begitu senang mendengar jika dirinya ditraktir Daffa.
Bunga lalu berjalan mengikuti Dafa. Sedangkan Alisya masih terdiam mendengar Daffa yang metraktir mereka. Padahal Alisya ingin sekali mengerjai Bunga temannya itu.
“ Eh, tungguin.” Kata Alisya saat dirinya sudah ditinggali oleh Daffa dan Bunga.
Mereka bertiga sampai di sebuah tempat makan. Daffa sedang memesan makanan. Tinggal Alisya dan Bunga yang tengah duduk.
“Kamu beneran gak pacaran sama kak Dafa?” tanya Bunga kepada Alisya.
“Gaklah, kita cuman temenan kali. Aku udah menganggap kak Dafa seperti abangku sendiri.” Kata Alisya.
“Emang kamu gak ada perasaan sebagai seorang cowok sama sekali gitu ma Kak Daffa.” Tanya Bunga lagi.
“Ya gaklah. Kan udah aku bilang aku udah menganggap Kak Daffa seperti abangku sendiri.” Jawab Alisya.
“Padahal kak Dafa itu udah ganteng, baik pula. Kamu malah gak ada rasa cinta sama sekali sama dia.” Kata Bunga.
“Emang kenapa? Kamu suka ma kak Dafa. Mau aku comblangin?” tanya Alisya.
“Gak lah, aku cuman mau bilang doang. Lagian aku masih mau pengen setia sama Vernon oppa.” Kata Bunga.
Mendengar ucapan Bunga, Alisya memutar bola matanya.
“Setia? Belum tentu VERNON OPPAMU yang di korea sana itu setia. Kenal aja kagak.” Kata Alisya dengan nada penuh penekanan pada kalimat Vernon oppamu.
Daffa menghampiri mereka berdua.
“Maaf yah lama, bentar lagi makanan pesanan kita diantar.” Kata Dafa.
“gak apa-apa kok kak.” Kata Bunga sambil tersenyum.
“Sebelumnya terima kasih ya kak atas traktirannya.’ Lanjur Bunga.
“ Iya, sama-sama.” Kata Kak Daffa sambil tersenyum.
Adrian dan Tania sudah sampai di mall yang dituju. Mereka berdua keluar dari mobil. Mereka berdua memasuki mall.
“Kamu mau membeli apa?” Tanya Adrian.
“Nanti kamu juga tahu. Ayuk.” Ajak Tania untuk mengelilingi Mall.
Disisi lain Alisya, Bunga dan Daffa sedang menikmati makanannya. Setelah selesai makan, Daffa menyuruh mereka keluar sedangkan dirinya ke kasir untuk membayar makanan. Saat tengah berdiri menunggu Daffa. Tanpa sadar mata Bunga melihat Adrian dan Tania yang sedang berjalan mengelilingi mall.
“Al, bukannya itu Adrian sama Kak Tania yah.” Kata Bunga sambil menunjukan letak Adrian dan Tania berada.
Alisya mengarahkan matanya sesuai dengan arah tangan Bunga. Dilihatlah Tania sedang mengandeng mesra tangan Adrian. Hatinya benar-benar sakit melihat pasangan itu. Alisya lalu pergi begitu saja meninggal Bunga.
“Al, tungguin.” Teriak Bunga.
Mendengar teriakan Bunga, Daffa lalu segera keluar setelah membayar makanan. Dilihatlah Tania dengan Adrian disana.
“Tania!” seru Daffa dengan suara pelan sambil menatap tajam kearah pasangan itu.
Dafa lalu segera menghampiri Alisya dan Bunga.
Tania menyungging senyumnya.
“Sayang, sebenarnya kamu mau beli apa?” Tanya Adrian yang begitu bingung karena dari tadi Tania hanya mengajak mengelilingi mall tanpa membeli sesuatu.
“Ah, gak jadi. Yuk kita pulang.” Kata Tania.
Alisya terus berlari dengan air mata yang sudah menetes dipipinya. Kenapa dia harus bertemu mereka disini? Kurang sakit apa lagi melihat kemesraan mereka di sekolah. Begitula yang dipikiran Alisya saat ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments
Tiwik Firdaus
suka seseorang jangan terlalu dintunjukkkan bikin besar kepala dan tania pasti tau kalau alisnya suka amdrian makanya dia sengaja memanas2i
2023-05-08
1