Selesai Feng Lin membuat segel hidup mati, Feng Lin segera berangkat menuju istana neraka dengan menggunakan Cerberus sebagai hewan tunggangan nya.
"Ayo, Kucing kecil. Kita akan menuju ke istana Raja Neraka." Ucap Feng Lin Kepada Cerberus, Tanpa Memperhatikan Wajah Dari Cerberus Yang Sekarang Nampak Kesal, Karena Dirinya Dipanggil Kucing Padahal Dia Jelas-jelas Anjing Penjaga Neraka.
Meski begitu Cerberus sudah tak ambil pusing karena dirinya sekarang sudah menjadi hewan peliharaan Feng Lin.
setelah 1 jam kemudian, Akhirnya Lin Feng sampai di depan istana yang menurutnya cukup menakutkan bagi yang melihatnya tapi tidak bagi Feng Lin.
Pasalnya istana yang dilihatnya ini terlihat seperti rumah hantu apalagi ditambah dengan tengkorak yang sangat besar diletakkan di pintu masuk dan juga patung kerangka manusia yang nampak berjejer di samping jalannya masuk.
Feng Lin tidak menghiraukan itu, Ia langsung masuk di istana itu dan setelah Feng Lin masuk, Feng Lin tidak melihat satu penjaga dimana pun dan hanya terlihat seperti istana yang tidak pernah dihuni.
Feng Lin pun mencoba merasakan keberadaan dari Raja Neraka, Dan setelah menemukan nya Feng Lin segera menuju ke tempat dimana Raja Neraka berada.
Setelah Feng Lin sampai, Dia melihat banyaknya pasukan dari Raja Neraka yang nampak seperti iblis dan juga ia melihat seorang seperti manusia yang juga ditemani seekor anjing berkepala tiga yang nampak seperti hewan peliharaan Feng Lin yaitu Cerberus. Feng Lin menduga bahwa yang duduk di kursi itu adalah Raja Dari Sang Penguasa Neraka atau biasa disebut Raja Yama.
Feng Lin yang ingin segera mendatangi Raja Neraka itu terhenti ketika mendengar perkataan salah satu jendral iblis tersebut.
"Yang Mulia apakah rencana untuk berperang dengan para dewa akan segera kita mulai." Tanya Jendral Itu Kepada Raja Neraka. Dan Juga Mereka Tidak Sadar Bahwa Feng Lin Sedang Mendengar Percakapan Mereka, Karena Mereka Tidak Bisa Merasakan Hawa Keberadaan Feng Lin. Sebelum Feng Lin Memasuki Istana Raja Neraka Ia Segera Menekan Aura Keberadaannya Sampai Ke Tahap Dimana Bahkan Sang Penguasa Surga Pun Tidak Dapat Mendeteksinya.
"Ya, Dua bulan lagi kita akan berperang dengan para dewa sialan itu, Jadi kalian harus berlatih sampai dimana kekuatan kalian setara dengan pasukan mereka." Ucap Sang Yama Kepada Jendral Yang Bertanya Tadi. Jendral Yang Bertanya Kepada Yama Itu Adalah Salah Satu Dari 7 Jendral Yang Dimiliki Raja Yama. Dia Berada Di Posisi Ke Tujuh Karena Dia Adalah Yang Terlemah Dari Jendral Yang Lain, Walaupun Begitu Kekuatannya Tak Bisa Dianggap Remeh.
Jendral Ke Tujuh.
"Dan juga panggilkan jendral Pertama, kedua, dan ketiga. Ada yang ingin aku sampaikan kepada mereka." Lanjut Sang Yama.
"Baik Yang Mulia." Jawab Jendral Ke Tujuh Membungkuk Dan Memberi Hormat Kemudian Pergi Memanggil Jendral Pertama, Kedua, Ketiga, Itu.
Setelah cukup lama Sang Yama menunggu, Akhirnya dia melihat 3 jendral yang sangat disegani olehnya,Yaa 3 jendral yang dimaksud Sang Yama itu adalah Jendral Pertama, kedua, Dan ketiga.
Mereka berempat pun langsung memberi hormat kepada Yama.
"Salam Yang Mulia, Saya sudah membawa jendral pertama, Kedua, Dan Ketiga." Ucap Jendral Ketujuh Kepada Yama.
"Kalian berempat berdirilah. Dan juga para pasukan ku kalian keluar dulu ada yang ingin aku bicara kan kepada para jendral kalian." Ucap Raja Yama, Walaupun Dia Terlihat Sangat Menakutkan Tapi Dia Juga Sangat Baik Kepada Semua Pasukan nya Tak Terkecuali.
dan beberapa saat kemudian, Akhirnya ruangan yang tadi dipenuhi para pasukan sekarang hanya tersisa 8 yaitu jendral dan juga raja yama.
"Baiklah kalian bertujuh, Ada sesuatu yang ingin aku berikan kepada kalian." Ucap Yama Sambil Mengeluarkan Sesuatu Dari Pakaian Miliknya.
"Ini adalah buku tehnik yang ditinggalkan oleh Penguasa Neraka yang pertama, Penguasa Neraka yang pertama sudah memprediksi bahwa suatu saat nanti kita akan melawan para dewa itu maka diciptakanlah buku yang berisi tehnik untuk melawan para dewa, Tehnik yang ada di buku ini sangat sulit dipelajari bahkan aku saja yang sudah berlatih ribuan tahun pun hanya mencapai 90%. jadi kalian bertujuh berlatihlah sebisa mungkin dan jangan memaksakan diri kalian." Ucap Yama Kepada Para Jendral nya Itu Sambil Menjelaskan Buku Yang Diperlihatkan nya.
"Yang Mulia tenang saja, Kami bertujuh akan berlatih sebisa yang kami mampu. Kami tidak akan mengecewakan Yang Mulia." Ucap Jendral Ke 6 Kepada Yama.
Jendral Ke Enam.
"Yang dikatakan saudara ke 6 benar yang mulia, Kami akan berusaha sebisa mungkin untuk mempelajari buku yang diberikan oleh Yang Mulia kepada kami." Ucap Jendral Ke 5 Dan Ke 4 Secara Bersamaan. Mereka Tampak Berbicara Seperti Sesama Saudara Sendiri Walaupun.
Jendral Ke Lima.
Jendral Ke Empat.
"Hah… Dan juga ketika pertempuran nanti jangan ada yang mati di antara kalian, Walaupun aku penguasa neraka yang bisa membangkitkan makhluk hidup yang sudah mati. Tapi aku tidak akan melakukan itu kepada kalian, Akan ku biarkan jiwa kalian terlahir kembali melalui jalur reinkarnasi." Ucap Sang Yama Yang Mulai Menghawatirkan Para Jendral nya Itu.
"Yang Mulia tenang saja, Kami bertiga yang akan menjaga mereka ketika mereka sedang terdesak." Ucap Jendral Ketiga Kepada Yama Yang Mulai Menghawatirkan Mereka.
Jendral Ke Tiga.
"Adik ku benar Yang Mulia, Dan jika kita mati pun. Akan kami ingat semua kebaikan yang Yang Mulia berikan kepada kami." Ucap Jendral Ke Dua Yang Ternyata Kakak Dari Jendral Ke 3.
Jendral Ke Dua.
Sedangkan Jendral Pertama hanya berdiam diri saja dia, Dia nampak tak berbicara sepatah kata pun. Raja Yama yang pun melihat ke arah jendral pertamanya itu dan hanya tersenyum walaupun jendral pertamanya itu sangat pendiam tapi dia juga masih sangat memikirkan keselamatan tentang saudara dan adiknya itu.
Jendral pertama memiliki 3 orang adik, Yaitu Jendral Ke Dua dan Jendral Ke 3. Mereka bertiga sudah dari kecil sering bersama bahkan ketika salah satu dari mereka dalam bahaya maka yang kakak maupun adik akan membantu tanpa tau resiko apa yang akan didapatkan mereka.
Jendral Pertama.
"Baiklah, Kalian segera lah berlatih. Aku akan menunggu kabar baik dari kalian bertujuh." Ucap Yama Kepada Para Jendral Nya Itu.
"Baik Yang Mulia." Ucap Mereka Bertujuh Membungkuk Memberi Hormat Dan Kemudian Segera Pergi Meninggalkan Aula Tempat Mereka Berkumpul.
Setelah Yama melihat mereka bertujuh keluar dari ruangannya. Dia bergumam 'Hah… Semoga saja kalian tidak mati di pertarungan nanti, Aku tidak ingin kehilangan kalian bertujuh yang sudah menemaniku sekian lama'.
Yama pun segera pergi untuk berlatih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Wahid Geming
lanjutkan thor. dan selamat tahun baru
2021-12-31
0
ベルゼブブ
hmmm
2021-12-31
0