20.

Aleana menggenggam kedua tangan Kevin,ia tersenyum melihat Kevin yang sedang merasa cemburu mungkin.

"Kak,aku sangat mencintai kamu. Tidak ada yang lain di hati aku,entah kenapa aku sulit untuk melupakan kamu bahkan menghilangkan namamu saja aku gak bisa kak. Asal kamu tahu kak,aku sengaja mengambil studi di luar negeri karena aku ingin menghindari dirimu,aku ingin melupakan mu. Karena aku berfikir tidak mungkin kamu juga mencintai aku. Dari pada aku semakin menderita karena sering melihat dirimu,lebih baik aku menghindari mu. Ternyata aku salah,semenjak di London aku terus memikirkan kamu,bahkan merindukan dirimu kak" tak terasa air mata Aleana menetes,ia menangis dikala mengingat betapa menderitanya ia dalam kerinduan yang menjerat hati nya. Kevin yang melihat Aleana menangis pun langsung memeluknya. Ia tak tega jika melihat orang yang ia sayangi menangis didepannya.

"Maafkan aku,Al. Aku terlalu lama mengatakan cintaku padamu. Aku pun juga merasakan apa yang kamu rasakan dulu,Al. Ketika kamu berada di London aku benar-benar merindukan dirimu. Aku benar-benar tersiksa karena rindu itu,Al." Kevin mengusap sudut mata nya yang mengeluarkan air mata.

"Al,dua hari lagi aku akan membawa orang tua ku dan keluargaku kesini untuk melamar mu,apakah kamu siap menjalani kehidupan baru dalam berumah tangga denganku?" tanya Kevin kepada Aleana.

"Iya kak, insha Allah aku siap dan ikhlas menjalaninya" Aleana menganggukkan kepala

"Alhamdulillah,aku benar-benar ingin segera mengikatmu dalam sebuah pernikahan"

Mereka saling tatap dan tersenyum,Kevin semakin mendekap tubuh Aleana kedalam pelukannya. Malam ini adalah malam terindah bagi mereka.

_____________________________________________________________________

Dua hari kemudian kedua orang tua Kevin yang ditemani oleh paman dan bibinya serta anaknya yang masih berusia empat tahun Sudah tiba di kota B. Kevin menjemput mereka di bandara dan mengajak mereka untuk beristirahat di apartemen miliknya. Kevin memiliki apartemen yang cukup besar,apartemen tersebut memiliki tiga kamar. Jadi,bisa menampung kedua orang tuanya dan juga paman dan bibinya. Setibanya di apartemen Kevin menunjukkan kamar yang akan mereka tempati.

"Wah,besalnya lumah kak Kevin" ucap Clarissa sepupu kecilnya itu

Kevin pun tersenyum "ini apartemen sayang bukan rumah,kamu suka tempat ini?" tanya Kevin kepada Clarissa. Sepupunya itu pun hanya mengangguk dan tersenyum

"Nak,bagaimana persiapan untuk acara malam ini?apakah ada yang kurang untuk seserahannya?" tanya sang ibu

"Ibu bisa melihatnya di kamar Kevin,bu" Kevin mengajak ibu dan ayahnya juga yang lain untuk menuju kamarnya. Disana sudah ada beberapa seserahan untuk di ia bawa kerumah Aleana nanti malam.

"Apa segini cukup,bu?atau masih ada yang kurang?" tanya Kevin kepada ibunya

"Ini sudah cukup nak,bagaimana soal cincinnya?" Kini sang bibi yang bertanya kepada Kevin

"Untuk cincin lamaran Kevin sudah memberikannya kepada Aleana dimalam Kevin menyatakan cinta Kevin." Kevin menggaruk kepalanya yang tak gatal,ia merasa malu mengatakan itu. Sang bibi pun tersenyum dengan tingkah malu-malu keponakannya itu.

"Jadi,kamu melamar putri orang terlebih dahulu baru mengatakannya kepada kami?dasar anak durhaka" ayah Kevin berpura-pura marah dengan putranya itu

"Hehe,maaf ayah ibu,itu juga sebenarnya acara lamaran dadakan" Kevin pun menceritakan semua kejadian dimalam ia menyatakan cinta dan langsung melamar Aleana.

Paman dan bibi Kevin pun tertawa mendengar cerita dari keponakannya itu. "Kamu ini ya,Vin,ada-ada saja,makanya jangan suka curi-curi pandang sama anak gadis orang,haha" ucap paman Kevin

Kevin hanya nyengir seperti kuda dan mengusap tengkuk lehernya yang tak gatal. Semuanya tertawa terkecuali si Clarissa,kemana anak itu? Clarissa sedang asik bermain mainan yang diberikan oleh Kevin di ruang tamu. Siang pun tiba Kevin memesan beberapa makanan untuk nya dan keluarganya. Setelah sholat zuhur berjamaah mereka langsung menikmati makan siang bersama-sama.

Malam yang dinantikan pun tiba,Kevin memboyong keluarganya untuk menuju mension Alfarez. Setibanya di halaman mension,mereka sudah disambut oleh Kendra.

"Assalamu'alaikum" ucap Kevin dan keluarganya bersamaan

"Wa'alaikumsalam,selamat datang di mension kami om tante dan ini siapa nama gadis manis ini?" ucap Kendra seraya menunduk menghadap Clarissa.

"Clalissa,om" jawab Clarissa yang memang bicaranya agak sedikit cadel,ia belum bisa bilang huruf R dengan pasih.

Kendra pun tertawa "Ayo,semuanya masuk yang lain sudah menunggu" Kendra menuntun mereka untuk masuk kedalam.

"Wah,lumahnya lebih besal dali lumah kak Kevin" ucap Clarissa yang langsung membuat mereka tertawa dengan ucapan polosnya itu.

Sesampainya mereka di dalam,kedatangan keluarga Kevin sudah disambut senyuman oleh keluarga Alfarez. Mereka saling sapa dan saling bersalaman jarak jauh,mereka harus tetap menjaga protokol kesehatan dimana pun mereka berada. Arman mempersilahkan calon besan dan calon menantunya itu untuk duduk.

"Silahkan duduk bapak-bapak dan ibu-ibu,sambil menunggu putri kami turun silahkan diminum dan di cicipi kuenya" ucap Arman mempersilahkan calon besannya untuk menyicipi hidangan yang tersaji

Aleana turun menggunakan lift bersama Dira,sedangkan baby Darren digendong oleh pengasuhnya,penampilan mereka membuat semua terpana apalagi Kevin yang menatap calon istrinya itu tanpa mengedip. Aleana semakin terlihat begitu cantik menggunakan style hijab yang modern tapi tetap syar'i.

"Assalamu'alaikum" ucap Dira dan Aleana menangkupkan kedua tangan mereka di depan dada

"Wa'alaikumsalam" jawab semua orang yang ada disana

"Wah,ada dedek bayi,ciapa namanya tante?" tanya Clarissa,ia mendekat ke arah baby Darren. Tentu Clarissa sudah memakai handsinitiser sebelum menyentuh baby Darren.

"Gantengnya anak mu,Ra,boleh ibu gendong?" tanya ibu Kevin dan mendekat untuk menggendong baby Darren.

"Boleh dong tante" jawab Dira

Kemudian ibu Kevin menggendong baby Darren dan mengajaknya duduk disebelah sang suami dan diikuti oleh Clarissa.

"Dede nya boleh buat Clarissa gak,nek?" tanya polos Clarissa kepada sang nenek

Ibu Kevin tertawa "coba kamu tanya ke tante Dira dan om Kendra" ucapnya lanjut sambil menunjuk ke arah Dira dan Kendra.

Kendra dan Dira tersenyum,mereka semua bercengkrama, tertawa dan ngobrol biasa sebelum acara utama dimulai. Setelah beberapa menit akhirnya acara inti malam ini dimulai dengan sambutan dari pihak keluarga Kevin yang diwakili oleh pamannya Kevin yaitu adik kandung dari ayahnya. Paman Kevin memperkenalkan diri dan juga mengutarakan maksud dari tujuannya datang ke mension ini. Dilanjutkan sambutan dari pihak keluarga Aleana yang diwakilkan oleh Toni ayah Dira. Karena cincin lamaran sudah disematkan ke jari Aleana beberapa hari lalu. Jadi,acaranya hanya sambutan dan seserahan saja.

Pernikahan Kevin dan Aleana akan dilaksanakan setelah baby Darren berusia empat puluh hari. Itu artinya kurang lebih dua bulan lagi mereka akan menikah. Semua menyetujui keputusan itu dan kini acara lamaran selesai. Kemudian kakek Alfarez meminta ke semua keluarga Kevin untuk menikmati makan malam. Mereka semua berjalan menuju ke ruang makan,baby Darren dititipkan ke pengasuhnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!