10. Pernyataan Cinta

"Aww,sakit sayang" rengek Toni

"Cepat katakan,Ken" ujar July kembali dengan menahan rasa kesalnya.

Kendra tertawa "baiklah aku akan menyampaikan sesuatu pada kalian. Kalau aku…."

"Apa" tanya July dengan rasa penasaran yang membuncah

"Aku mencintai Dira dan aku ingin melamar Dira kepada om Toni dan juga tante." Jawab Kendra serius

July dan Toni terdiam menatap pria muda yang baru saja melamar putri mereka,Toni menatap sangat intens terhadap Kendra. Toni mencari sebuah kebohongan dari mata Kendra,tapi tidak sama sekali ada tersirat rasa keraguan atau kebohongan disana yang ada hanya tatapan tulus dan serius dari mata Kendra.

Toni tersenyum menatap Kendra "saya merestuimu anak muda" jawaban Toni berhasil membuat Kendra kegirangan dan melompat dari duduknya

"Jangan senang dulu,Ken. Tantemu belum memberi jawaban." Ucapan Risha menghentikan rasa kegembiraan yang sedang Kendra rasakan saat ini,seketika tubuhnya mematung dan menatap ke arah tantenya itu

July pun menatap ke arah kendra dengan sinis,menilai diri Kendra dari atas sampai ke bawah dan itu mampu membuat Kendra gugup dan susah menelan salivanya.

"Tante… Tidak…" July sengaja menjeda ucapannya agar kendra semakin gelisah. "Tante tidak menolak kalau kamu melamar putri tante,Ken. Tante merestui kamu melamar Dira." Jawab July dengan tersenyum,lalu Kendra berlari kecil menghampiri tantenya itu dan memeluk tubuh wanita yang selama ini selalu menyayangi Kendra sejak kecil.

*Flashback off*

...******...

Kendra menepati janjinya kepada Dira untuk membawanya ke suatu tempat. Kini mereka sedang berada di sebuah taman wisata yang menjanjikan mata bagi ya g berkunjung kesana.

Disana terdapat sebuah danau dan juga ada beberapa hewan seperti kuda,alpaca,rusa dan beberapa unggas. Disana juga terdapat sebuah taman bunga yang bermekaran dengan indah.

"Wah,indahnya." Kagum Dira melihat deretan bunga yang bermekaran dari kejauhan.

"Lebih cepat kak,aku tidak sabar ingin ke taman bunga itu dan menyentuhnya."

"Iya sabar... Mau secepat apapun taman itu gak bakalan lari,Ra." Kendra merasa lucu dengan tingkah Dira.

Mereka berjalan melewati jembatan diatas danau yang cukup lebar. Kendra menyuruh Dira untuk berhenti sejenak,disana terdapat teropong untum melihat pemandangan yang ada diseberang danau itu. Diam-diam Dira memotret Kendra dengan ponselnya,posisi Kendra membuat Dira berhasil menahan  tawanya,ia mendekap mulutnya agar tawa itu tidak pecah. Karena ia takut akan menyinggung Kendra.

Mereka melanjutkan perjalanan menuju taman bunga. Mata Dira menatap takjub dengan pemandangan di depan matanya itu.

"Kak Kendra sini." Pinta Dira sambil melambaikan tangan ke arah Kendra.

"Apa?"

Kendra berjalan menghampiri Dira yang berada diantara bunga-bunga yang sedang bermekaran itu.

"Lihat deh kak bunganya cantik ya!" Antusias Dira menunjukkan bunga itu.

"Iya cantik,tapi bagiku lebih cantik dirimu dibandingkan bunga itu,Ra."

"Aish, gombal nya kumat." Gerutu Dira

Kendra hanya terkekeh mendengar gerutu yang keluar dari mulut Dira.

"Aku tak berbohong,Ra. Kamu memang yang paling cantik." Ucap Kendra sambil menatap Dira dengan tatapan kagum. Tentu saja itu berhasil membuat Dira menjadi salah tingkah dan wajah Dira merona karena malu. Kendra semakin gemas melihat Dira seperti itu,dengan cepat Kendra meraih tangan Dira dan tangannya yang satunya lagi menangkup wajah Dira yang merona karena malu.

"Ra,ada yang aku ingin katakan kepadamu." Kendra menatap kedua mata Dira,ia menatap Dira dengan tatapan yang serius

"Aku mencintaimu,Ra."

Deg...

Seketika jantung Dira semakin berdetak dengan kencang. Dia hanya mampu mematungkan dirinya,ia berusaha menetralkan detak jantung nya dan juga ia berusaha mencerna setiap kata-kata yang barusan Kendra ucapkan.

"A-apa yang kakak katakan tadi?" Gagap Dira karena ia masih sangat syok

"Aku MENCINTAIMU Andira Rachman,maukah kamu menerima cintaku dan menjadikan aku kekasih halal mu?"

Kendra menekankan kata MENCINTAIMU agar Dira dapat mendengarnya dengan baik. Dira masih terdiam pikirannya masih melayang kemana-mana,bahkan ia memikirkan status dalam keluarganya dengan keluarga Alfarez. Dira pikir ini tak boleh terjadi karena Dira dan Kendra adalah saudara sepupu,walaupun mereka tak sedarah. Dira takut jika mereka menjalin hubungan sebagai kekasih akan merusak hubungan keluarganya dengan keluarga Kendra.

"Tapi,kak kita ini kan saudara,kamu adalah kakak sepupu aku."

Jawab Dira dengan menundukkan kepalanya.

Mendengar itu Kendra tersenyum dan segera mengangkat wajah Dira agar ia dapat menatap wajah yang selama ini terus menghantuinya untuk waktu yang cukup lama.

"Kamu mau mendengar sebuah cerita tentang siapa aku ini?" Dira menganggukkan kepalanya,akhirnya kendra menceritakan semua tentang dirinya yang hanya seorang anak angkat di keluarga Alfarez. Kendra juga menceritakan tentang bagaimana  dan sejak kapan ia jatuh cinta kepada Dira. Bahkan Kendra pun menceritakan soal pertemuan kedua keluarga di restauran tanpa sepengetahuan Dira.

Dira merasa terharu dan tiba-tiba buliran kristal yang sejak tadi ia tahan akhirnya keluar juga. Jari-jari Kendra menyentuh pipi Dira dan mengusap air mata itu dengan sangat lembut.

"Aku mencintaimu,aku sangaaaaattt mencintaimu,Ra. Maukah kamu menerima cintaku dan diriku apa ada nya?"

Dira sudah tak sanggup bicara lagi,ia hanya mampu menganggukkan kepalanya. Dira menerima cinta Kendra. Dira merasa sangat bahagia karena ternyata orang yang selama ini selalu ada untuknya mencintai dirinya begitu dalam.

Kendra merasa begitu bahagia karena cintanya tidak bertepuk sebelah tangan,cintanya di sambut baik oleh Dira. Kendra langsung memeluk Dira dengan sayang.

"Terimakasih,Ra. Aku benar-benar sangat bahagia hari ini. Aku mencintaimu."

"Aku juga mencintaimu kak." Ucap Dira dengan terus memeluk Kendra.

"Terimakasih ya Allah karena engkau mendengar dan mengabulkan semua doa-doa ku selama ini"

(Kendra berbicara di dalam hatinya,ia terus berucap syukur kepada sang ilahi karena telah mengabulkan doa nya) 

Setelah satu minggu berada di kota B,kini Kendra dan Dira sudah kembali ke Jakarta. Kendra menemani Dira untuk kembali ke Jakarta,Kendra akan tinggal selama tiga hari di Jakarta. Sedangkan urusan kantornya diserahkan kepada Kevin.

Mereka sudah tiba dirumah Dira,setelah memastikan Dira sudah sampai dirumah dengan selamat. Kendra langsung menuju ke kediaman Alfarez,ia merasa sangat rindu dengan kedua orang tua nya dan juga sang kakek. Kendra juga merasa sangat rindu dengan adik nya yang super menyebalkan itu,tapi sayang Aleana sedang melanjutkan studinya di London.

_________________________________________________________________

Semenjak terbongkarnya kebohongan yang dilakukan oleh Sona kepada Aaram beberapa minggu lalu. Aaram tidak pernah bertemu lagi dengan Sona,begitu pun dengan Sona. Aaram selalu mengurung diri di apartemennya itu,untung saja papah Aaram sigap dalam mencari seorang asisten. Jadi,untuk beberapa minggu urusan pekerjaan diserahkan ke asisten yang termaksud orang kepercayaan papahnya Aaram. Orang tua Aaram mengerti dengan kondisi sang putra,mereka memang sengaja membiarkan Aaram sendirian di apartemen,agar Aaram menyesali semua perbuatannya. Rico yang mengetahui keadaan Aaram dari orang tuanya memutuskan untuk sering datang ke apartemen Aaram dan melihat keadaan sahabatnya itu,ia takut Aaram berbuat nekat gantung diri karena gagal dalam percintaan. Rico selalu berada di sisi Aaram,ia selalu memberikan support padanya dan itu berhasil. Akhirnya setelah beberapa minggu Aaram berdiam di apartemen,kini ia mau keluar dan menjalani kehidupannya lagi. Saat ini Aaram sedang menuju kafe dimana ia dan teman-temannya sering menghabiskan waktu luang. Setibanya di kafe Aaram langsung melihat sosok yang ingin ia temui.

"Assalamualaikum,Ric. Maaf ya gue telat." Aaram menyapa Rico yang sudah tiba duluan sejak lima belas menit yang lalu.

"Santai Ar,gue juga belum lama nyampe loe mau pesan apa? biar sekalian gue pesankan."

"Samakan saja dengan pesanan loe,Ric." Rico langsung memesan dua menu untuk dirinya dan juga Aaram.

"Kenapa yang lain belum datang?" Tanya Aaram bingung,karena sejak tadi ia tidak melihat yang lainnya,termaksud Dira.

"Mereka sedang on the way,dan Dira datang sedikit terlambat karena ia sedang ke butik nyokap gue buat pesen pakaian untuk acara minggu depan."

"Memangnya minggu depan ada acara apa?" Aaram begitu sangat penasaran kalau menyangkut soal Dira.

"Hhhmmm... Gue dengar minggu depan Dira akan dilamar oleh kekasihnya." Ucap Rico ragu,ia merasa tidak enak dengan Aaram.

"La-ma-ran?" ucap Aaram gagap,ia merasa kaget dengan ucapan Rico. Ia tak percaya jika Dira sudah akan dilamar oleh seseorang.

"Ya,gue juga baru dengar berita itu semalam pas kita semua kerumahnya."

Obrolan mereka terhenti karena pelayan kafe itu membawakan pesanan mereka.

Kemudian mereka langsung menyantap makanan yang sudah disajikan di atas meja. Aaram yang melihat hidangan didepannya itu seketika selera makannya hilang. Kini sudah tidak ada kesempatan untuk meraih Dira kembali.

Pintu kafe terbuka dan menampilkan dua orang yang masih mereka tunggu,Sandra dan Sely datang bersamaan. Mereka langsung menuju meja dimana ada Rico dan juga Aaram.

"Aduuuhhh,maaf kita telat." Ucap Sely

"Dira belum datang?" tanya Sandra yang langsung duduk di samping Rico bahkan Sandra tidak menatap ke arah Aaram.

"Mereka masih dijalan,katanya sebentar lagi sampai."

"Nah itu mereka" suara Sely langsung membuat yang ditunjuk menoleh kearah meja mereka.

Terlihat Dira mengandeng tangan Kendra,sambil tersenyum kearah mereka. Aaram diam mematung ia sejenak merasa terpesona dengan kecantikan Dira saat ini. Ia begitu sangat menyesal telah meninggalkan wanita secantik dan sebaik Dira.

Seandainya aku tak melakukan kesalahan mungkin kita masih bersama dan bukan pria itu yang kamu gandeng tangannya saat ini ,Ra.

(batin Aaram)

"Maaf ya telat," Ucap Dira sambil duduk disebelah Sely,dan Kendra duduk disebelah Dira. Dira melihat ke arah Aaram,dia pun menyapanya.

"Hai Ar,oh ya kenalkan ini kak Kendra. Sayang kenalkan ini Aaram."

Kendra menjulurkan tangannya kearah Aaram dan disambut oleh Aaram.

Kemudian Aaram pun memulai pembicaraannya yang menjadi tujuannya berkumpul di tempat ini.

"Eheeemmmm,Gue-" ada sedikit jeda dari omongan Aaram. "Malam ini gue mau minta maaf atas kesalahan gue selama ini. Terutama kamu,Ra. Aku sangat merasa bersalah terhadap kamu. Aku benar-benar sangat menyesal udah nyakitin hati kamu. Mau kah kamu maafin aku Ra?"ucap Aaram tulus

Aaram menatap Dira dengan rasa penyesalan yang dalam,ia merasa takut jika Dira tidak akan memaafkan dirinya. Ingin rasanya ia memeluk wanita yang pernah mengisi hatinya itu. Dira menatap mata Aaram,disana ia hanya melihat penyesalan dalam diri Aaram. Lalu ia menganggukkan kepalanya.

"Aku sudah memaafkan dirimu sejak kejadian itu dan aku juga sudah melupakan semuanya,Ar. Jadi,tidak perlu mengungkit masa lalu lagi mari kita masing-masing membuka lembaran baru." Ucap Dira tanpa ada dendam sama sekali di hati nya.

"Terimakasih,Ra, apakah kita masih bisa berteman?" Tanya Aaram ragu

"Iya,kita masih bisa berteman." Dira tersenyum menatap Aaram.

"Udahan kan sesi minta maaf nya? Gue mau makan perut gue udah lapar nih." Ketus Sandra,ia sudah tak tahan dengan rasa laparnya itu.

Sedangkan yang lain hanya tersenyum mendengar ucapan Sandra. Kini mereka menikmati makan siang mereka dengan obrolan dan canda tawa seperti dulu. Aaram sangat bersyukur karena maaf nya telah di terima oleh Dira. Memaafkan orang atas apa yang mereka lakukan atau katakan kepada kita memang tidak mudah karena membutuhkan hati yang seluas samudra serta ketulusan hati untuk melakukannya.

Terpopuler

Comments

Rhenii RA

Rhenii RA

Sedikit saran untuk penggunaan tanda bacanya thor diperbaiki lagi yah😌

2021-12-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!