Sinar matahari telah masuk ke dalam celah jendela kamar apartemen Aaram,dan mengusik tidur nyenyak si penghuni kamar yang sedang asik terlelap.
"Hoaaamm...."
Sona mengerenyitkan matanya ya g masih tertutup itu,ia merasa terganggu dengan silaunya sinar matahari. Dia merenggangkan badannya,seluruh badannya terasa pegal dan sakit di bagian area sensitifnya.
Bagaimana tidak sakit Aaram menggempurnya hingga pukul dua pagi.
Ia melirik kearah samping,dilihatnya Aaram masih tertidur pulas. Lalu,ia melihat ke arah jam dinding dan waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh pagi. Ia benar benar sudah sangat terlambat bangun,sampai sampai melewatkan sarapan pagi nya. Untunglah hari ini adalah hari Minggu,jadi agak sedikit santai karena ini weekend day.
Ketika Sona hendak bangun dari tempat tidurnya,tiba tiba sebuah tangan melingkar diperutnya lalu menindih nya.
"Sayang ini sudah siang,kita melewatkan sarapan kita. Aku ingin membuatkan sarapan untuk kita."
"Hmm,kita sarapan disini saja,aku sudah tak tahan lagi. Dia sudah memberontak ingin dimanjakan" goda Aaram
"Ak-mmpth."
Belum sempat selesai berucap bibir Sona sudah dibungkam oleh bibir Aaram.
Bibir nakal Aaram terus menyesap dan mengabsen kedalam bibir Sona. Kecupan demi kecupan turun ke bagian leher jenjang Sona dan membuat tanda kepemilikan disana untuk yang kesekian kali.
"I love you." Ucap Sona diakhir pelepasan mereka,sedangkan Aaram yang mendengarkan itu hanya mampu membalasnya dengan senyuman.
"Sayang,Aku lapar." Rengek Sona dan di sambut kekehan oleh Aaram.
"Kita delivery order saja ya, kamu mau makan apa?" tanya Aaram
"Apa saja asal enak."
"Baiklah aku akan memesannya sekarang. Lebih baik kamu mandi dulu saja. Atau mau mandi bersama aku?"
Goda Aaram sambil menyeringai dan menaik turunkan alis nya. Sona yang melihat itu pun bergidik ngerih,segera ia bangun dari tempat tidurnya dan berlalu menuju kamar mandi.
Setelah Sona menghilang dibalik pintu kamar mandi. Aaram bangun dari tempat tidurnya,lalu ia mengambil celana bokser nya dan juga ponsel. Ia segera memesan beberapa makanan untuk nya dan juga Sona. Setelah memesan makanan ia berjalan ke arah dapur dan mengambil air mineral lalu meneguknya sampai tandas. Aaram mengambil beberapa cemilan di dalam kulkas. Lalu ia duduk di kursi meja makan ketika sedang melihat ke sekelilingnya tanpa sengaja Aaram melihat benda yang sangat iya kenal. Lalu ia bangun dari duduknya dan berjalan kearah benda itu. Dengan refleks tangan nya terulur meraih sebuah cangkir yang bertuliskan sebuah nama DIRA. Ia ingat dengan cangkir itu,Dira sengaja memberikan sebuah cangkir kepada Aaram dengan tercantum namanya agar ketika Aaram sedang minum dapat mengingat Dira.
Dadanya terasa sangat sesak mengingat atas apa yang ia lakukan terhadap Dira. Matanya memerah menahan sesak itu,seandainya kejadian dimalam itu tidak terjadi. Mungkin ia dan dira sampai saat ini masih bersama. Ya,malam dimana ia dan Sona terbangun dengan dalam keadaan tanpa busana disebuah hotel. Kejadian itu terjadi beberapa bulan lalu ketika ia dan Sona bertemu di sebuah pesta salah satu kolega Aaram. Disana Sona sedang menemani bos nya karena ia adalah sekertaris dari perusahan Aksara. Entah bagaimana bisa terjadi,ketika mereka terbangun Aaram begitu terkejut melihat Sona sedang menangis di sebelahnya dan Aaram pun semakin terkejut ketika posisi mereka benar-benar sudah sangat salah. Aaram terus mengingat kejadian semalam sampai ia dan Sona berakhir di kamar hotel ini.
Flashback on
Disebuah kamar hotel Aaram terbangun karena mendengar suara perempuan sedang menangis,lalu ia membuka matanya perlahan dan betapa terkejutnya ia melihat seorang wanita menangis. Lebih terkejutnya lagi ia melihat dirinya tidak mengenakan sehelai benang pun dan juga ia mengenal perempuan yang sedang menangis itu.
"So-Sona... Apa yang sebenarnya telah terjadi?" tanya Aaram bingung
"Kamu bertanya apa yang terjadi,Ar?apa kamu lupa kalau kamu sudah melakukan itu kepadaku" ucap Sona dengan terus menangis
"Ti-tidak mungkin,Na. Aku gak mungkin melakukan ini." Aaram terus membantah dan ia juga terus mengingat-ingat kembali potongan-potongan memory pada malam itu,yang ia ingat hanya tiba-tiba kepalanya pusing dan tubuhnya terasa panas.
"Aaarrrrggggtt... " Aaram berteriak dengan sangat frustasi ia menjambak rambutnya.
"Na,ini hanya kecelakaan. Aku mohon lupakan kejadian ini. Tolong jaga rahasia ini,aku tak mungkin menyakiti Dira."
"Apa kata mu,Ar?melupakan semuanya?kamu harus tanggung jawab,Ar"
Aaram benar-benar tak tahu harus bagaimana,ini semua diluar kendalinya. Waktu terus berlalu dan semenjak tragedi malam itu Aaram dan Sona selalu bertemu dengan diam-diam tanpa sepengetahuan Dira dan yang lainnya,bahkan mereka sering melakukan itu setiap bertemu.
Flashback Off
__________________________________________________________________________
Sebenarnya Aaram ingin sekali menemui Dira lalu meminta maaf dan berlutut dihadapan wanita yang ia sakiti hati nya itu. Tapi,itu tidak mungkin mudah untuk Aaram menemui Dira. Aaram tau betul siapa Dira,ia tidak akan mudah menemui orang yang sudah sengaja melukai hati nya. Apalagi kedua orang tua Dira,Aaram benar-benar sudah mengecewakan mereka. Cukup lama Aaram menatap cangkir itu dengan diam dan dengan rasa penyesalan yang baru ia sadari.
"Maaf" lirih nya
"Maafkan aku Dira,maaf."
Aaram mengusap wajahnya dengan kasar lalu mendongakkan kepalanya agar air mata itu tidak keluar lagi. Lalu ia beralih menuju wastafel untuk mencuci wajahnya.
Tak lama pintu kamar pun terbuka dan menampilkan wanitanya yang baru selesai dari ritual mandinya. Aroma sabun dan shampoo keluar dari tubuh Sona,ketika Aaram ingin menghampiri wanitanya itu.Tiba tiba bel pintu berbunyi.
Ting tong....
"Sepertinya itu kurir yang mengantar pesanan kita. Biar aku yang membuka pintunya,lebih baik kamu mandi dulu." Ucap Sona menyuruh Aaram segera membersihkan dirinya.
Tanpa menunggu lagi Aaram langsung menuju ke kamar mandi yang ada didalam kamar nya. Sedangkan Sona langsung menuju ke arah pintu masuk,dan membukakan pintu untuk kurir yang mengantarkan pesanan mereka. Setelah memberikan uang kepada sang kurir,Sona segera menuju ke arah dapur dan mengambil beberapa peralatan makan,ia menata semua makanan tersebut diatas piring. Tak lupa ia juga sudah menyiapkan jus jeruk yang memang sudah ada didalam kulkas.
Makanan sudah tertata dengan rapi,sambil menunggu Aaram selesai mandi ia membuat secangkir teh dan mengambil beberapa cemilan dari dalam kulkas dan bergegas ke arah ruang tv. Seperti biasa ia menyaksikan acara favorit nya yaitu sinetron di chanel tv ikan terbang.
Beberapa menit kemudian Aaram yang sudah selesai mandi pun keluar dari dalam kamar. Sona yang melihat Aaram sudah selesai mandi,ia bangun dari duduknya lalu mendekati Aaram. Mereka bersama-sama menuju meja makan,segera mereka menyantap makan pagi yang kesiangan itu dan mereka sangat menikmatinya.
"Satu jam lagi aku akan keluar, aku ada janji bertemu dengan klien ku." Ucap Aaram ketika mereka sudah selesai makan.
"Baiklah,aku juga harus kembali kerumah bibi ku,karena dari tadi dia terus menyuruhku untuk kerumahnya,setelah itu aku akan kembali ke apartemenku." Balas Sona
Sona masih berada di dapur karena ia harus merapikan dan mencuci semua peralatan makan bekas mereka gunakan.
"Dimana kamu akan bertemu dengan klien mu,sayang?" tanya Sona kepada Aaram
"Hmm... Di kafe seberang rumah sakit XX."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments