Merasa ia takkan sukses tanpa bantuan Shi Fang, Ye Lan kemudian berhutang Budi kepadanya. Setiap hari ia terus belajar dengan giat agar suatu hari nanti ia akan mampu membalas hutang budinya. Dan hal itu benar-benar terjadi, Ye Lan akhirnya mendapatkan kesempatan untuk membalas hutang budinya. Setelah beberapa saat, Shi Yue dan Ye Lan pergi ke taman rumah sakit untuk berbincang.
Ye Lan kemudian bertanya tentang Shi Fang dan dibalas dengan Shi Yue menceritakan segala kejadian yang menimpa mereka. Dari sanalah Shi Yue menangis tersedu-sedu meluapkan segala kesedihannya di depan Ye Lan. Ye Lan yang tahu bahwa Shi Fang bunuh diri karena merasa tertekan, membuatnya merasa teramat kesal. Namun, Ye Lan juga tak mampu berbuat banyak. Sebab ia hanya seorang pengusaha dan di bawah naungan keluarga Ning.
Merasa dirinya bekerja untuk orang yang sangat kejam membuat dirinya sedikit menyesal bekerja untuk keluarga Ning. Bermodalkan cerita itu, Ye Lan memutuskan hubungan dengan keluarga Ning dan menjadi perusahaan swasta yang tidak terikat akan pemerintah maupun keluarga Ning. Namun, itu hanya rencana. Faktanya, akan sangat sulit melakukannya. Sebab dengan memutuskan hubungan dengan keluarga Ning maka itu berarti memutuskan hubungan dengan para investor. Yang dimana perusahaan tanpa investor dijamin bangkrut.
Setelah bercerita dengan Ye Lan, Shi Yue kembali menemui Shi Xiong yang dalam keadaan terbaring lemas di rumah sakit. Shi Yue menjaga putranya selama beberapa saat sampai ia tertidur. Setelah itu, ia keluar dan segera menuju ke rumah Ye Lan. Sesampainya di rumah Ye Lan, Shi Yue meminta tolong agar Ye Lan bersedia membantu dirinya untuk membawa mereka keluar dari negara China. Shi Yue berencana membawa putrinya Shi Ling dan Shi Xiong pergi ke tempat yang jauh.
Ye Lan yang merasa berhutang Budi, bersedia membantu Shi Yue. Keesokan harinya, Ye Lan pergi ke kantornya. Sesampainya di kantor, mata Ye Lan terbuka lebar saat melihat investor dari keluarga Ning hendak melakukan sesuatu yang tidak seharusnya dilakukan oleh dua orang yang bukan muhrimnya. Dengan ancaman akan dipecat dan seluruh keluarganya dalam bahaya, mereka memaksa seorang karyawan wanita untuk melayani mereka yang berjumlah tiga orang.
Ye Lan benar-benar kesal melihat perilaku mereka. Bahkan, saat Ye Lan datang. Mereka bertiga masih sangat sombong seakan Ye Lan hanyalah seorang budak di perusahaan itu. Alhasil, Ye Lan benar-benar marah namun ia menahannya. Kemudian diadakanlah rapat setelah nya. Dalam rapat, Ye Lan mengatakan akan menjual sahamnya pada para investor yang berminat. Rapat berlangsung lama dengan hasil, Ye Lan berhasil menjual sahamnya kepada seorang investor.
Dengan uang itulah, Ye Lan akan membawa Shi Yue dan anaknya pergi ke tempat yang jauh dan mendirikan perusahaan dengan uangnya. Setelah beberapa lama, Ye Lan pulang ke rumah. Rencana pun telah matang. Hanya sisa bagaimana cara mereka membawa putri Shi Yue yaitu Shi Ling dari genggaman keluarga Ning. Setelah seminggu, Shi Xiong akhirnya pulih dan dibawa ke rumah milik Ye Lan. Setelah itu, Shi Xiong di buat pingsan oleh Ye Lan dan dimasukkan ke dalam kotak barang dan dikirim melalui jalur laut.
Setelah Shi Xiong dibawa pergi, Shi Yue dan Ye Lan merencenakan pelarian mereka. Keesokan harinya, Ye Lan pergi mengurus tiket dan Shi Yue pergi menolong putrinya Shi Ling. Hari itu diadakan pesta besar-besaran di kediaman Ning. Shi Yue tahu letak putrinya selalu dikurung berkat bantuan Ye Lan. Saat acara berlangsung, Shi Ling di sekap di dalam kamar. Hal itu kemudian di manfaatkan oleh Shi Yue ibu kandungnya.
Setelah itu, Shi Yue menyelinap dan berhasil ke depan pintu kamar tempat putrinya dikurung. Setelah beberapa lama berusaha. Shi Yue akhirnya berhasil membuka pintu kamar. Namun, betapa terkejutnya Shi Yue ketika melihat putrinya telah tewas gantung diri. Shi Yue melihat kondisi putrinya yang memprihatinkan. Seluruh tubuh Shi Yue penuh dengan luka cambuk dan bekas tamparan keras di wajahnya. Air mata Shi Yue keluar dengan sendirinya.
Shi Yue tak kuasa menahan marahnya. Shi Yue kemudian menyembunyikan pisau dibalik pakainnya. Kemudian bergabung dalam keramaian. Shi Yue kemudian menyerang pria brengsek yang membuatnya menderita. Shi Yue menyerang di bagian leher. Sehingga Shi Yue dihadapkan pada satu masalah besar saat beberapa orang dari geng anjing hitam mulai menyerang Shi Yue. Namun, bukannya melawan Shi Yue malah pasrah sehingga mendapat luka yang menggores wajah dan lengan kirinya.
Saat salah satu dari mereka hendak menghabisi Shi Yue, Ye Lan kemudian datang dan menolong Shi Yue tepat waktu. Karena tak aman berada di sana. Ye Lan membawa Shi Yue pergi meninggalkan China lewat jalur udara. Setelah beberapa jam perjalanan, Shi Yue dan Ye Lan tiba di sebuah negara, yakni Negara kesatuan republik Indonesia. Sesampainya di sana, Ye Lan langsung membawa Shi Yue ke rumah sakit terdekat untuk segera menolong Shi Yue.
Keesokan harinya, Ye Lan pergi ke pelabuhan untuk mengambil barang kirimannya yang tentunya adalah Shi Xiong. Setelah penjelasan panjang lebar, Shi Xiong pergi ke rumah sakit tempat ibunya di rawat. Keesokan harinya, Ye Lan kembali ke Negara China sebab ia mengingat kakaknya yang mungkin saja akan menjadi sasaran geng anjing hitam. Sesampainya di kediaman sang kakak, Ye Lan melihat penampakan kakaknya yang sudah tak bernyawa.
Saat Ye Lan ingin kabur, beberapa orang menghadangnya. Setelah beberapa saat bertarung, akhirnya Ye Lan tak lagi mampu melawan dan akhirnya wafat di bunuh oleh geng anjing hitam. Sementara itu, kondisi Shi Yue semakin memburuk sebab pisau yang digunakan geng anjing hitam, ternyata memiliki racun. Sehingga dokter hanya bisa menolongnya dengan cara operasi dan itupun tak seutuhnya sembuh.
Beruntung, biaya rumah sakit telah dibayar oleh Ye Lan menggunakan kartu kredit. Sehingga tagihannya akan langsung di arahkan ke kartu kreditnya. Setelah selesai dioperasi, dokter menyarankan agar sering-sering minum air kelapa. Dalam waktu yang cukup singkat, Shi Yue hanya terdiam setiap saat. Penderitaan mereka tak hanya sampai disitu, sebab Shi Xiong dan ibunya Shi Yue sekarang tinggal di bawah kolom jembatan. Mereka benar-benar menggelandang.
Dengan kondisi ibunya yang hanya terdiam seperti halnya patung, Shi Xiong menanggung semua bebannya. Shi Xiong berusaha mencari nafkah dengan memungut sampah dijalan untuk kemudian ditimbang. Hari terus dilalui Shi Xiong dengan cara yang sama. Kondisi ibunya juga masih sama, seperti halnya sebuah patung. Tampaknya, kejadian itu benar-benar membuat mentalnya terguncang hebat.
Suatu hari, Shi Xiong melihat sebuah perumahan yang dalam kondisi sedang dibangun.
Shi Xiong kemudian menawarkan diri untuk bekerja sebagai kuli. Karena memang kekurangan kuli, dan Shi Xiong yang saat itu telah berumur tujuh belas tahun, maka mandor akhirnya menerima Shi Xiong bekerja disana. Sebulan setelahnya, Shi Xiong menyewa kontrakan kecil dan membawa ibunya untuk tinggal disana.
Karena telah punya uang, Shi Xiong membelikan obat untuk ibunya dan sering Kali membeli kelapa muda untuk ibunya sesuai saran dokter. Alhasil, Shi Yue pulih secara perlahan. Tak lama kemudian, Shi Xiong kehilangan pekerjaan lantaran perumahan yang dikerjanya telah berhasil dibangun. Meski begitu, itu tak membuat Shi Xiong putus asa. Shi Xiong kemudian keluar untuk mencari pekerjaan namun kembali dengan tangan kosong.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments