.
"Dengar..." Ghiea berkata pada Xavier dan juga pada satu polisi wanita yg saat ini sedang mengintrogasi Diana dan Melissa.
Sebenarnya ada polisi pria juga, namun Xavier tidak mengizinkan nya masuk ke kamar Diana karena ia tak mampu ada pria lain yg melihat Ghiea dalam keadaan seperti ini.
Hal itu juga tentu membuat semua orang hanya bisa kembali melongo dengan tingkah konyol dan bodoh nya Xavier.
"Kita bertiga itu sahabat, dan yg paling penting, kami semua normal" Ghiea berkata tegas.
"Normal apa nya?" tanya Xavier dengan nada tinggi "Lihat ini, kamu di lecehkan..." Xavier menarik tali tank tip Ghiea yg sudah robek.
"Lihat juga pakaian Melissa..." seru Ghiea kemudian.
Saat ini, Diana dan Melissa tidak lagi bersembunyi di balik selimut. Kedua nya berdiri di belakang ibu Diana, namun keduanya masih dalam keadaan yg sama.
"Ghiea..." geram Xavier.
"Pak Xavier, kami itu sangat normal. Tadi kami cuma main gelitikan" ujar Diana merengek.
"Iya, Pak..." Melissa menimpali.
"Benar, Pak. Kami tidak bisa menangkap orang begitu saja tanpa alasan yg jelas dan tanpa bukti yg kuat" ujar Bu polisi itu.
"Tapi..."
"Pak Xavier, please...." geram Ghiea "Aku itu bukan siapa siapa kamu, jangan posesif sama aku" tukas Ghiea kesal.
Xavier menghela nafas panjang, ia menatap Ghiea dalam dalam.
"Padahal aku cuma khawatir sama kamu, sweetheart" Xavier berkata dengan lirih, dan tatapan nya kini melembut.
Ghiea kembali merasakan perasaan aneh namun tak asing saat tatapan nya bertemu dengan tatapan Xavier yg sendu.
Ia juga tak mengerti kenapa Xavier begitu posesif pada nya, bahkan sampai hal hal kecil seperti ini. Xavier bertindak gila, konyol dan bodoh hanya karena Ghiea.
Ghiea memijit pelipis nya, ia menarik nafas dalam dan menghembuskan nya secara perlahan.
"Aku baik baik saja, dan mereka sahabat ku. Tadi kami hanya senang senang" Ghiea juga berkata lirih. Xavier hanya diam dan masih menatap sendu pada Ghiea.
"sebaik nya kamu pulang" pinta Ghiea akhir nya.
"Sama kamu..." Xavier berkata dengan merengek pada Ghiea, yg lagi lagi membuat Ghiea melihat sisi yg berbeda dari Xavier.
"Okey, dengan syarat masalah ini tidak di perpanjang" tegas Ghiea dan Xavier pun langsung mengangguk.
Diana dan Melissa bernafas lega karena mereka tidak jadi di tangkap, begitu juga dengan ibu Diana.
Ibu polisi yg melihat itu juga tampak bingung dengan Xavier ini.
Namun Xavier meminta ibu polisi itu kembali pada tugas nya, Xavier bahkan tidak berterima kasih ataupun meminta maaf, baik pada polisi itu maupun pada Diana dan Melissa juga ibu Diana.
Xavier membawa Ghiea pulang dari rumah Diana, dan Ghiea manut saja karena ia tak ingin membuat masalah untuk kedua sahabat nya.
...
Sesampai nya di apartment, Ghiea langsung bergegas ke kamar nya. Ia berganti pakaian dan kemudian melompat ke atas ranjang nya dengan kesal.
Sekarang Ghiea tahu, ia takkan bisa lepas dari Xavier. Xavier akan selalu punya seribu satu cara untuk menarik Ghiea kedalam dekapan nya.
Sementara Xavier kini berada di kamar sebelah, Xavier memijit pelipis nya. Ia menghela nafas panjang dan menutup mata.
Ghiea benar, ia memang sangat posesif pada Ghiea. Karena Xavier sangat takut terjadi sesuatu pada Ghiea nya, Xavier hanya ingin melindungi nya.
...
Clara sangat kesal pada Xavier, selama beberapa hari ini, suami nya itu sangat jarang pulang. Tentu Clara tahu semua itu pasti gara gara Ghiea.
Clara mengambil tas nya, memasukan ponsel serta dompet nya. Kemudian ia mengambil kunci mobil nya.
"Mau kemana?" tanya Granny Kelly yg melihat Clara hendak pergi.
"Mau kerumah Mama" jawab Clara dingin, karena ia masih kesal pada nenek mertua nya yg telah menampar nya itu.
"Kamu ini istri Xavier, kamu tidak boleh pergi tanpa izin dari Xavier" tukas sang nenek yg membuat Clara merasa jengah.
"Tapi Xavier sendiri tidak pulang, Granny. Dia pasti sedang bersama selingkuhan nya" ujar Clara kesal.
"Kan bisa di telfon" balas sang nenek yg membuat Clara menghembuskan nafas kasar.
"Tidak akan mau mau menjawab panggilan ku Xavier itu" Clara menggerutu kesal. Kemudian ia segera bergegas pergi dari rumah mewah namun terasa sepi dan dingin itu.
Clara menyetir dengan kecepatan penuh, ia benar benar kesal saat ini. Terbersit dalam benak nya untuk menggugat cerai Xavier, tapi Clara mencintai Xavier dan juga, jika dia bercerai tanpa ada nya anak, maka Clara tidak akan mendapatkan apapun dari Xavier.
Clara memasuki sebuah rumah yg cukup besar, ia memarkirkan mobil nya di depan rumah itu dan setelah itu ia berlari masuk.
"Mama..." panggil Clara sembari mengetuk pintu "Ma, buka pintu nya" Clara bahkan kini sudah menggedor pintu rumah itu.
Tak lama kemudian, Mama nya membuka pintu.
"Kenapa malam malam begini kesini?" tanya Mama nya sembari membuka pintu lebih lebar, Clara pun masuk kerumah pemberian keluarga Xavier itu.
"Aku capek tinggal sama Xavier, Ma. Aku mau cerai saja" tukas Clara yg membuat ibu nya langsung melotot terkejut.
"Jangan gila kamu, Clara. Kamu mau menceraikan pria yg sempurna seperti Xavier?" seru ibu nya dengan lantang, membuat Clara semakin kesal.
"Tapi Xavier itu selingkuh, Ma" Clara berkata penuh emosi.
"Terus kenapa?" tanya Mama nya dengan santai nya yg membuat Clara melotot.
"Ya aku sakit hati lah, Ma..." seru Clara lagi.
"Aduh, Clara. Sakit hati itu tidak akan memberi mu apa apa. Abaikan saja kelakuan Xavier dan jangan pernah sekali kali berbicara tentang perceraian. Rugi kamu"
"Tapi, Ma... Xavier itu... Xavier itu juga masih belum mau menyentuh ku" Clara berkata putus asa.
"Terus kenapa kamu tidak prancing saja dia dengan obat?"
"Obat apa?"
"Obat perangsang lah"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments
Radiah Hassan
Aduh.. Moga2 Xavier dpt mnahan klau Clara bermain kotor dgn mmberi ubat ransangan kpd ny
2024-12-28
0
Widia Aja
Emak nya Clara ternyata iblis...
2022-12-26
0
Puji Rahayu
gpp minum obat perangsang tp d lampiasin k ghiea😃😃😃
2022-11-08
0