Jangan tanya apakah Ghiea merasa kesal dan marah pada Xavier, ia bahkan merasa kepala nya saat ini seperti mengeluarkan dua tanduk merah yg besar dan berasap.
Saat ini, Ghiea sedang memegang tas nya dengan erat dan menutupi dada nya dengan tas nya itu . Ia melirik tajam Xavier yg saat ini sedang menyantap sarapan nya dengan tenang.
"Letakkan tas mu dan makan lah, tidak perlu di tutup seperti itu dada mu, tidak akan ada yg mengambil nya juga" kata Xavier yg membuat Ghiea mendengus.
"Kau pasti gila..."
"Stress?"
"Depresi?"
"Atau kau seorang Psycho?"
Xavier hanya tertawa renyah mendengar pertanyaan Ghiea yg beruntun itu.
"Aku sangat waras, Sweetheart. Anyways, tidak apa apa jika kau tidak ingin sarapan, apa kau ingin menurun kan berat badan mu?" tanya Xavier sambil tersenyum jahil yg membuat tanduk di kepala Ghiea terasa semakin berasap.
"Jadi maksud mu aku gendut, huh?" teriak Ghiea kesal.
"Tidak, Sweetheart. Kamu sangat seksi dan..." Xavier menatap Ghiea dengan tatapan berhasrat nya, ia bahkan menjilat sudut bibir nya sendiri "Sangat menggoda, shh..." sontak hal itu membuat emosi Ghiea naik hingga ke ubun ubun nya.
"Menjijikan..."
"Disgusting..."
"Sialan..."
"Dasar cabul..."
"Mesum..."
Mendengar sumpah serapan Ghiea, Xavier malah terkekeh geli.
"Kamu sangat seksi saat marah, Sayang. Bagaimana dengan... Mengerang?" tanya nya dengan suara serak di akhir kalimat, membuat Ghiea kembali emosi bahkan nafas nya kini memburu dan memberat.
Tangan Ghiea meraba raba garpu karena ia ingin sekali menusuk mata Xavier yg jelalatan itu pada nya, namun tiba tiba seorang pelayan datang dengan membawa pakaian baru Ghiea.
Xavier pun langsung mengambil nya mendahului Ghiea, kemudian ia memberi isyrat pada pelayan itu untuk pergi.
"Ini, pakailah" kata Xavier dengan enteng nya yg membuat Ghiea melongo.
"Di sini?" pekik Ghiea.
"Dimana lagi, sweetheart? Apa kita perlu menyewa sebuah kamar hotel?"
"BASTARD!!!!"
..........
Diana dan Melissa memperhatikan Ghiea dari ujung rambut hingga ujung kaki, rambut nya di gerai bebas, dan Ghiea mengenakan sebuah dress berwarna putih dengan panjang hingga di bawa lutut nya. Dress itu memiliki taburan manik di bagian bawah dan memiliki tali yg kemudian membentuk pita di pinggang nya, dress itu slsedikit mengembang dari bagian pinggang hingga ke bawah. Sementara bagian atas atas nya polos dan begitu tertutup, dress itu berlengan dengan panjang hingga siku Ghiea.
Diana dan Melissa melongo, karena apa yg di kenakan Ghiea saat ini benar benar bukan seperti Ghiea.
"Kamu.... Habis dari undangan, Ghe?" tanya Melissa mengerutkan dahi nya.
"Habis dari pesta anak, Ghe? Perasaan ini gaun lucu sekali" sambung Melissa.
Sementara Ghiea langsung melempar tas nya ke meja kerja nya dan enggan menanggapi kedua sahabat nya itu.
"Ghe, kamu kenapa?" tanya Diana penasaran karena kini Ghiea benar benar cemberut.
"Tidak apa apa" jawab Ghiea malas, ia menyalakan komputer nya, membuka sebuah berkas yg ada di meja kerja nya.
Ghiea mencoba bekerja seperti biasa, namun ia tak bisa. Bayang bayang Xavier terus terngiang dalam benak nya, bahkan saat monitor nya menyala, Ghiea di hantui oleh wajah tampan Xavier yg tiba tiba muncul di monitor.
"Bastard!!!"
"Bastard!!!"
"Bastard!!!"
Ghiea mendesis sambil memukul mukul layar monitor di depan nya karena ia melihat Xavier di sana, membuat Diana dan Melissa semakin bingung.
"Monitor salah apa, Ghe? Kenapa di bilang Bastard?" tanya Diana yg langsung menyadarkan Ghiea.
Ghiea pun pergi ke toilet untuk menenangkan diri dan menghindari pertanyaan pertanyaan kedua sahabat nya.
Di toilet wanita, Ghiea menatap diri nya sendiri di cermin. Penampilan nya sekarang adalah atas keinginan Xavier, dan jangan tanya kenapa Ghiea tak menolak nya. Dia sudah sangat menolak nya namun Xavier adalah makhluk tanpa sebuah penolakan.
Ghiea menyiram wajah nya dengan air hingga ia merasa merasa sedikit lebih segar dan tenang. Ghiea menarik nafas dan menghembuskan nya perlahan.
"Biarkan saja, Ghe. Mungkin ini akan berlangsung selama satu atau dua minggu, setelah ini Xavier pasti akan bosan sendiri dan meninggalkan mu"
...........
Clara tidak pergi ke kantor hari ini, ia pergi ke sebuah hotel tentu saja bersama Jamie, sang selingkuhan.
Di kamar hotel, kedua nya bermesraan seolah tak sedikitpun merasa berdosa atas perselingkuhan yg mereka lakukan.
Mereka bercumbu mesra hingga melakukan hubungan intim.
"Ceraikan dia, Honey..." pinta Jamie pada Clara namun Clara terkekeh dan menggeleng.
"Aku mencintai nya, Jam. Sangat..." jawab Clara.
"Tapi dia tidak mencintai mu, dia bahkan tidak menganggap mu ada selama satu tahun pernikahan kalian" kata Jamie lagi, dan Clara langsung terlihat sedih.
Satu tahun yg lalu, ia di jodohkan, lebih tepat nya di jual oleh sang ibu kepada keluarga Anson. Karena dari perjodohan nya dengan Xavier, keluarga Xavier memberi uang yg sangat banyak pada ibu Clara, memberi nya sebuah rumah dan mobil.
Clara sendiri tidak tahu kenapa keluarga Xavier memaksa Xavier menikah dengan nya, namun yg Clara duga, seperti nya Xavier adalah seorang gay, karena semenjak menikah, Xavier tak sedikit pun memperlihatkan ketertarikan nya pada Clara, dan bahkan tak menyentuh Clara sedikitpun. Clara fikir, karena itu lah keluarga Xavier memaksa Xavier menikah dengan nya, supaya aib Xavier tertutupi dengan pernikahan ini.
Namun, meskipun setelah semua sikap dingin Xavier pada Clara, bagaimana Xavier mengacuhkan nya, dan sekalipun Xavier memang seorang gay, Clara malah jatuh cinta pada Xavier. Sementara perselingkuhan nya dengan Jamie murni karena hasrat semata, ironis memang. Clara merindukan sebuah sentuhan hangat dari suami nya, namun malah mendapatkan nya dari bawahan suami nya. Jadi kenapa tidak, fikir nya.
"Aku masih mencintai nya, dan aku yakin suatu hari nanti dia akan mencintai ku" kata Clara.
"Bagaiamana jika dia tahu perselingkuhan kita?" tanya Jamie sembari mencumbu tubuh Clara.
"Aku akan membunuh mu" desis Clara di tengah erangan kenikmatan nya.
....... ...
Saat jam makan siang, seperti biasa Diana dan Melissa akan mengajak Ghiea makan bersama di luar. Sementara Max kembali datang dengan kotak bekal di tangan nya, Max tersenyum malu malu saat Ghiea menatap nya.
"Ada apa, Max?" tanya Ghiea masih menatap Max, entah kenapa Ghiea suka sekali menggoda dan merayu Max, entah itu dengan kata kata ataupun tatapan yg menggoda. Ghiea suka dengan respon Max saat Max tersipu malu dan menunduk dalam.
"Ghiea, apa kau ingin makan siang bersama ku lagi? Aku membawa bekal yg banyak, ini sangat sehat, aku memasak nya sendiri, Ghiea" kata Max gugup. Ghiea tersenyum geli melihat tingkah Max.
"Aku akan makan bersama Max" kata Ghiea yg membuat Diana dan Melissa tertawa geli.
"Oh, boy... Beruntung sekali kau..." kata Diana sambil mencubit gemas pipi Max, membuat Max cemberut.
"Sangat lucu, aku jadi ingin membungkus mu dan membawa mu pulang" sambung Melissa sambil mengacak rambut Max yg klimis.
"Ih, Melissa. Jangan di acak, nanti berantakan" kata Max merajuk, ia bahkan mencebikan bibir nya.
"Oh, Max. Kau tetap tampan..." goda Ghiea sembari merapikan rambut Max kembali. Max tersipu mendengar ucapan Ghiea dan ia merasa gugup saat Ghiea menyentuh nya.
"Ka..." ucapan Ghiea terpotong saat tiba tiba ponsel nya yg ada di atas meja berdering. Ghiea melirik nya dan tertera sebuah nomor asing di sana. Ghiea pun menjawab nya dan terdengar suara yg tak asing bagi nya.
"Ke ruangan ku sekarang, Sweetheart" Ghiea terbelalak saat menyadari itu adalah Xavier, bahkan Xavier terdengar sangat marah dari setiap kata yg di ucapkan nya penuh penekanan. Ghiea langsung melirik kedua teman nya dan juga Max, Ghiea sangat takut mereka tahu tentang kegilaan Xavier pada nya.
Ghiea langsung memutuskan sambungan telpon nya dan meletakkan ponsel nya kembali ke meja.
"Siapa, Ghe?" tanya Diana penasaran.
"Kenapa kamu terlihat shock?" sambung Melissa.
"Bukan siapa siapa, salah sambung" kata Ghiea cengengesan. Diana dan Melissa saling melempar tatapan karena hari ini tingkah Ghiea sangat aneh.
"Ghe..."
Ucapan Diana terpotong saat tiba tiba Xavier datang, menarik tangan Ghiea dan langsung menyemprot tangan Ghiea dengan hand sanitizer, membuat Ghiea melongo bingung apa lagi ketiga manusia di samping Ghiea itu, di tambah dengan beberapa karyawan yg memperhatikan hal aneh itu.
Dan semua nya semakin melongo saat Xavier mengecup telapak tangan Ghiea kemudian mengusapkan tangan Ghiea itu ke rambut nya. Ghiea terlalu shock untuk protes apa lagi menolak apa yg di lakukan Xavier itu.
"Sweetheart, kau tidak boleh menyentuh siapapun kecuali aku"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments
Radiah Hassan
😀😀😀X blh da lelaki
2024-12-28
0
Elis Nursiana
inget Max nya Bastian😅
2023-01-08
2
💜 OT7 💜
kocak banget 😂😂😂
2022-12-16
0