Episode 17

Xavier menatap Ghiea dengan kening yg berkerut dalam, ia mengangkat tangan nya dan melambaikan nya di depan wajah Ghiea.

"Ghiea..."

"Emh..." Ghiea melenguh, dada nya naik turun dan nafas nya memburu. Tak ayal hal itu membuat Xavier cemas, apa lagi saat melihat kening Ghiea yg berkeringat, ia pun menyentuh kening Ghiea dengan punggung tangan nya dan sekali lagi, gadis itu melenguh dan kening nya mengkerut.

"Ghiea, kamu sakit?"

"Ghiea, bangun. Hey..." Xavier menepuk pipi Ghiea dan hal itu berhasil membuat Ghiea terlonjak kaget dan ia langsung terbangun dari tadur nya. Ghiea yg melihat Xavier berada di depan nya dan sedang mencondongkan tubuh nya pada Ghiea langsung membuat Ghiea panik, dan karena panik, ia langsung menendang selengkangan Xavier membuat Xavier mengerang sakit dan memegang senjata nya yg langsung terasa nyilu itu.

"Ghiea, apa yg kamu lakukan? Aduh..." Xavier benar benar kesakitan dan hal itu mengembalikan kesadaran Ghiea.

Ghiea menatap Xavier dari ujung kepala hingga ujung kaki, dan pria gila itu masih berpakaian sangat lengkap dan rapi. Bahkan celana nya masih ada dalam baju nya dan ikat pinggang nya masih melingkar sempurna di pinggang nya.

Ghiea menelan ludah nya dengan kasar, ia mengusap pipi nya yg terasa lengket dan ia meringis saat menyadari itu air liur nya.

Ghiea menunduk, memperhatikan diri nya sendiri. Dan Ghiea baru menyadari, hari ini ia tak mengenakan rok, melainkan celana bahan berwarna biru. Ghiea memang tidak suka memakai rok.

"Jadi semua hanya itu mimpi?" Ghiea memijit pelipis nya, tiba tiba kepala nya terasa pening.

"Tapi kenapa terasa begitu nyata?" ia mengerang tanpa sadar, Ghiea bahkan merapatkan kedua paha nya. Xavier yg menangkap gerak gerik aneh Ghiea itu pun langsung bertanya.

"Habis mimpi, eh? Mimpi apa?" tanya Xavier tajam.

"Kamu... Kamu melecehkan saya kan? Ayo ngaku!!!" tuduh Ghiea sembari menunujuk tepat di wajah Xavier. Membuat Xavier merasa bingung.

"Mimpi? Mimpi di lecehkan?" tanya Xavier masih menatap Ghiea dengan bingung, namun di detik selanjutnya tatapan bingung nya itu menjadi tatapan misterius dan ia berseringai mesum.

"Atau... Mimpi bercinta dengan ku, eh?" goda Xavier yg membuat Ghiea langsung melempar Xavier dengan majalah yg di pegang nya.

Majalah?

Ghiea baru tersadar ia memegang sebuah majalah, tunggu... Bukan kah di mimpi nya ia memang sedang membaca majalah?

"Kamu pasti melecehkan ku secara diam diam, iya kan? Ayo ngaku..." teriak Ghiea marah.

"Melecehkan di bagian mana nya?" tanya Xavier dengan santai nya, ia menatap mata Ghiea, turun ke hidung nya, turun ke bibir nya, turun ke dagu nya, kini perhatian nya ke leher dan dada Ghiea. Ghiea yg menyadari itu kembali menggeram marah, apa lagi saat Xavier dengan terang terangan menatap ke perut nya dan di bawah perut nya.

"Apa kamu merasakan sesuatu disana? Menjadikan ku fantasi liar mu, eh?" tanya Xavier dengan suara parau, yg membuat Ghiea menganga dan kemudian berteriak lantang yg bahkan membuat Xavier harus menutup kedua telinga nya.

"AAAA... DASAR GILA!!!"

.........

Ghiea duduk termenung di sofa dengan pandangan lurus ke layar televisi yg menyiarkan berita sangat tak penting dalam hidup Ghiea.

Ghiea terlihat pucat, ia tampak kesal, dan terkadang tampak sangat marah, kemudian tampak jengkel, dan berkali kali ia menarik nafas lesu, menghembuskan nafas kasar.

"Ghiea, sudahlah..."

Ghiea menoleh pada asal suara itu dengan ekspresi yg kosong, Diana dan Melissa yg juga duduk di sofa yg lain, memperhatikan Ghiea dengan penuh prihatin.

Saat ini Ghiea ada di rumah Diana, tentu saja karena Ghiea tak ingin pulang ke apartement nya sendiri dimana Xavier bisa datang begitu saja dan mengacaukan hari nya, membuat Ghiea merasa lama lama dia bisa gila jika seperti itu terus.

"Sebenarnya yg gila itu...." Ghiea berkata lirih "Aku atau dia sih?" tanya nya sambil meringis.

"Kalau menurut aku nih ya..." Diana bersuara dengan antusias dan ia membenarkan posisi duduk nya

"Yg gila tuh dia, Pak Bos. Mungkin dia gila karena di selingkuhi istrinya, sudah gitu selingkuhan nya dari kelas bawah lagi" tukas Diana sangat yakin.

"Dan mungkin juga..." Melissa menyambung sambil menatap kedua sahabat nya itu bergantian "Pak Bos itu hanya ingin balas dendam sama istri nya, maka nya dia selingkuh nya sama Ghiea yg emmm..." Melissa cengengesan sambil garuk garuk tengkuk karena Ghiea menatap nya begitu tajam saat ini.

"Yg juga dari kelas bawah, begitu?" tanya Ghiea ketus.

"Ish, ya tidak bisa begitu konsep nya dong..." seru Diana lagi "Ghiea sama Clara, ya tentu tidak satu kelas, Clara itu wanita murahan, sudah dapat suami yg sempurna, eh malah selingkuh sama yg lebih tidak sempurna. Itu saja sudah membuat dia turun kelas, beda lah sama kita kita yg baik hati, cantik luar dalam..." Diana mengibaskan rambut nya dengan centil, membuat Melissa mendengus namun Ghiea tertawa kecil.

Setelah kejadian di ruangan Xavier itu, Xavier benar benar membawa Ghiea pulang seperti janji nya. Namun Ghiea mengatakan tidak ingin berbelanja karena ia merasa tidak enak badan, sementara Xavier mendapatkan telpon dari seseorang dan pamit pergi pada Ghiea. Tentu Ghiea menjadikan itu kesempatan untuk kabur dari apartement nya sendiri.

"Terus bagaimana?" tanya Melissa lagi "Gosip nya semakin hari semakin hangat lho"

"Sudah ke level panas..." Diana kembali menimpali sembari mengibas ngibaskan tangan nya di depan wajah nya.

"Mereka pasti mencaci maki aku ya?" tanya Ghiea sedih.

"Wanita wanita yg merasa sok suci, memang mencaci maki sih. Sedangkan wanita wanita yang keganjennan, malah iri sama kamu. Kata nya beruntung banget ya jadi Ghiea"

"Di cium lho sama Pak Xavier"

"Bu Clara saja tidak pernah di cium di tempat umum"

"Di antar jemput mobil mewah"

"Pasti di kasih uang bulanan yg banyak"

"Pasti di belikan barang barang branded"

Ghiea tertawa geli mendengar Diana dan Melissa yg bergantian menirukan ucapan orang orang di kantor mereka yg menggosipkan Ghiea.

"Tapi jujur saja ya, aku sebenarnya...." Ghiea kembali mengingat Xavier, tatapan nya, senyum nya, sentuhan nya, suara nya "Aku seperti mengenal Xavier cukup lama. Maksud ku, aku merasa tidak asing dengan nya"

"Ya mungkin karena sudah dua tahun ini kamu tahu Pak Xavier, tapi tidak pernah berbicara dekat apa lagi sampai... Ehem ehem... Cium bibir di lift"

"Diana...." Ghiea melempari Diana dengan bantal sofa, Ghiea cemberut kesal.

"Sebenarnya, logika nya ya... Apa yg membuat Pak Bos gila seperti ini? Kenapa kamu, Ghiea? Dan kenapa baru sekarang sementara kamu sudah bekerja di Anson's Group selama dua tahun?" tanya Melissa.