"Tidak mulai hari ini, karena sekarang kamu milik ku. Maka kemana pun kamu pergi akan bersama ku"
"Tapi..."
"Tidak ada tapi tapi, ini keputusan mutlak ku lagi" kata Xavier tanpa bisa di bantah yg tentu saja semakin memancing emosi Ghiea.
"Keputusan mutlak...keputusan mutlak" pekik Ghiea tepat di depan wajah Xavier "Kamu fikir aku boneka hidup mu yg harus menerima semua keputusan mutlak mu, huhh?" ia kembali berteriak membuat Xavier menutup telinga nya.
Tiba tiba Xavier membuka dasi nya dan menatap Ghiea dengan tajam.
"Diam atau aku akan menyumpal mulut mu dengan ini" ancam Xavier yg membuat Ghiea tersentak dan secara refleks ia langsung menutup mulut nya rapat rapat. Ghiea bahkan tampak takut pada Xavier yg terlihat marah.
Namun tiba tiba ia tercengang saat Xavier malah merangkul nya dan mencium pipi nya dengan lembut, membuat tubuh Ghiea menegang.
"Maaf, aku tidak bermaksud membentak mu. Jangan takut, aku tidak akan menyakiti mu" kata Xavier juga dengan begitu lembut, membuat Ghiea justru merasa bingung.
Selama ini, Ghiea tidak pernah mengenal dekat Alexavier Anson ini. Tidak tahu karakter yg sesungguhnya, selain sikap dingin dan tegas nya yg memang sudah terkenal di kalangan para karyawan Anson's Group.
Selama dalam perjalanan, Ghiea diam saja begitu juga dengan Xavier. Dan sesekali Ghiea melirik tangan Xavier yg masih setia merangkul pundak nya.
"Sialan, jika ada yg melihat kami dalam kondisi seperti ini, bisa bisa aku di sangka selingkuhan nya" batin Ghiea menggerutu kesal dan ia pun berusaha menyingkirkan tangan Xavier namun yg ada Xavier justru mendekap nya, membuat tubuh Ghiea kini bersentuhan bahkan menempel dengan tubuh Xavier.
Tak lama kemudian mobil berhenti di depan salah gedung apartement Ghiea, membuat Ghiea bertanya tanya bagaimana bisa Xavier tahu apartement nya.
"Apa dia tahu di apartement nomor berapa aku tinggal?" Hati Ghiea bertanya penasaran.
Sopir Xavier turun kemudian membukakan pintu untuk Xavier, Xavier pun keluar dengan menarik Ghiea agar ikut turun dengan nya.
"Kenapa? Kamu tidak ingin pulang dan beristirahat setelah seharian bekerja?" tanya Xavier saat Ghiea malah hanya berdiri mematung dan menatap nya.
"Tentu saja aku akan pulang, terima kasih tumpangan nya, Pak Xavier" kata Ghiea dan hendak pergi meninggalkan Xavier tapi Xavier menarik tangan nya.
"Ada apa lagi? Kau ingin ongkos, eh?" tanya Ghiea sinis yg membuat Xavier terkekeh.
"Kamu memang tidak pernah berubah, Nona Kaviani" kata Xavier absurd kemudian ia melingkarkan tangan nya di pinggang Ghiea dan melangkahkan kaki nya.
"Tu_tunggu, kamu mau kemana?" tanya Ghiea sembari berusaha melepaskan diri dari Xavier, namun apalah daya, kekuatan nya tentu tak sebanding dengan kekuatan bos besar nya ini.
"Pulang, Sweetheart. Apa lagi? Aku lelah dan ingin istirahat" jawab Xavier dengan polos nya.
"Memangnya kamu tinggal di apartement sini? Dan berhenti memeluk ku seperti ini, Pak Xavier. Karena saya tidak mau di tuduh sebagai selingkuhan mu" tegas Ghiea namun Xavier menanggapi nya dengan senyum.
"Memang kamu selingkuhan ku" jawab Xavier dengan tak berdosa nya.
"Apa? Tidak sudi aku menjadi selingkuhan mu!" pekik Ghiea sambil mendorong Xavier menjauh dari nya. Sekali lagi Xavier terkekeh dan hanya dalam satu kali gerakan kini ia sudah berhasil menggendong Ghiea seperti menggendong sekarung beras.
"Hey, lepaskan aku!!!!" teriak Ghiea sambil memukul punggung Xavier dan ia menendang nendangkan kaki nya. Bahkan kini mereka berdua sudah menarik perhatian orang orang yg berlalu lapang di sana namun Xavier tentu sangat tidak perduli.
Ia memasuki lift dan menekan tombol no 5. dimana apartement Ghiea di lantai itu. Ghiea masih terus memberontak namun Xavier benar benar tak mau mengalah rupa nya. Ghiea malu pada orang orang yg memperhatikan mereka dan dia juga sangat kesal dengan kelakuan bos besar nya yg kurang ajar ini.
"Pak Xavier, lepaskan aku atau aku akan berteriak!!!" ancam Ghiea namun Xavier benar benar tidak memperdulikan nya.
"Aku akan berteriak dan mengatakan kalau kamu menculikku!!!" ancam Ghiea lagi tak putus asa.
"Apa orang akan percaya seorang Alexavier Anson menculik seorang wanita?" tanya Xavier dengan senyum sinis.
Kini mereka sudah sampai di apartement Ghiea, dan entah dari mana Xavier tahu tapi ia memasukan kode apartement Ghiea dengan benar.
Hal itu membuat Ghiea tercengang dan ia kembali takut pada Xavier, Xavier bukan hanya tahu alamat apartement nya tapi ia bahkan tahu kode apartments Ghiea.
Xavier menurun kan Ghiea setelah ia menutup pintu apartments.
"Kamu... Bagaimana bisa kamu tahu?" tanya Ghiea gugup.
"Siapkan air hangat, aku ingin mandi" kata Xavier dengan tenang nya sambil membuka jas nya dan melempar nya dengan sembarang ke sofa. Membuat Ghiea menganga dengan kelakuan Xavier yg sudah seperti berada di rumah nya sendiri.
"Aku tanya dari mana kamu tahu, Pak Xavier?" tanya Ghiea penuh penekanan.
"Tentu saja aku tahu, pada umum nya seorang wanita akan menggunakan angka sebagai password. Dan biasa nya ulang tahun nya" Jawab Xavier.
"Tapi itu bukan ulang tahun ku" desis Ghiea "Kamu memata matai ku, huh?"
"Aku hanya mengenal mu dengan baik, itu saja" kata Xavier kemudian ia bergegas ke kamar Ghiea.
Ghiea kembali di buat menganga, bagaiamana Xavier tahu dimana kamar Ghiea dan kenapa pria gila itu kesana?
Bagi Ghiea, sekarang Xavier benar benar seperti orang gila.
"Hey, jangan berani masuk kesana" pekik Ghiea sambil berlari mengikuti Xavier yg sudah berada di kamar Ghiea.
Xavier meringis saat melihat kamar Ghiea yg sudah sangat berantakan, bahkan ada bra Ghiea di tepi ranjang dimana seprei dan selimut nya sudah kusut.
"Astaga, wanita macam apa kamu ini, Ghiea?" pekik Xavier. Ghiea langsung berlari dan mengambil bra nya.
"Pak Xavier, saya mau sekarang juga kau keluar dari apartement saya!" tegas Ghiea sembari tangan nya menunjuk ke pintu keluar.
"Nanti, setelah aku mandi dan beristirahat" kata Xavier kemudian ia bergegas ke kamar mandi.
"Hey, Nona Kaviani..." teriak Xavier sebelum ia masuk ke kamar mandi "Bersihkan ranjang, setelah ini aku mau tidur, aku benar benar lelah hari ini" kata Xavier yg lagi dan lagi membuat Ghiea hanya melongo.
Pintu kamar mandi masih terbuka lebar dan sudah terdengar suara gemercik air, yg berarti Xavier sudah mandi.
Ghiea memukul pipi nya sendiri kemudian, ia merasa saat ini ia sedang bermimpi buruk.
"Ghiea, bangun, Ghe. Ayo bangun...." kata Ghiea sambil memukul pipi nya lebih keras dan ia meringis saat merasakan pipi nya itu sakit.
"Ouch, jadi ini bukan mimpi? Bagaimana bisa? Tidak tidak... Ini pasti mimpi"
Ghiea berlari keluar, ia masuk ke kamar yg lain dan mengunci pintu di sana.
Ghiea mondar mandir di kamar itu dan ia terus memikirkan Xavier, seharian ini ia seperti sedang berada di alam yg tak nyata dan mengerikan.
Ghiea naik ke atas ranjang dimana ranjang itu sedikit lebih kecil dari ranjang nya sendiri.
"Aku akan tidur, saat aku bangun nanti, semua ini pasti sudah hilang. Tidak ada Xavier di sini"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments
Radiah Hassan
Ghiea x mgkin Xavier akn pergi dr apartment mu miskipun kau tidur skli.. Entah2 kau akn di bikin kaget..
2024-12-27
0
Taengo
l
lah ghea ga tau kalau itu electric dulu?
2025-03-07
0
tris tanto
typo
2024-01-13
0