"Maafkan aku Joliana, seandai nya saja saat itu aku tahu jika minuman yg ku minum ternyata ada obat perangsang maka akan ku buang minuman tersebut. Dan kamu tidak trauma tentang kejadian itu!" lirih Al.
"Pak?" ucap Joliana yg baru bangun.
"Eh iyaa, ada apa?" ucap Al.
"Bagaimana pekerjaan ku di kantor?" tanya Joliana.
"Hm, untuk itu saya tidak tahu, sementara pekerjaan ku saja di handle sama Eko" ucap Al.
"Lalu sekarang sudah pukul berapa pak?" tanya Joliana.
"2 siang" ucap Al.
"Apaaa??" teriak Joliana yg membuat Al kaget.
"Hei, bisa kah kamu tidak teriak?" ucap Al kesal.
"Eh iya maaf Pak, saya hanya kaget saja" ucap Joliana lalu ingin melepaskan jarum infus nya namun tiba tiba ...
"Jangan di lepaskan!" ucap Al.
"Kenapa pak? Saya sudah harus bekerja loh pak, saya kan chef sekaligus sekretaris bapak, saya mana boleh bolos kerja nanti gaji saya malah di potong" ucap Joliana.
"Sudah saya katakan jangan lepaskan ya jangan" ucap Al.
Joliana yg kesal pun langsung menyabut jarum infus nya.
"Heii, kenapa di cabut!" ucap Al kesal.
"Kan saya tadi sudah bilang!" ucap Joliana.
"Suster!" teriak Al.
"eh iya ada apa pak?" ucap suster yg blm kenal dengan Al.
"Tolong kamu pasang jarum infus nya itu ke wanita itu!" ucap Al.
"baik Pak" ucap suster itu lalu memasang jarum infus nya ke Joliana namun ...
"Sus, jangan di pasang!" ucap Joliana kesal.
"bu, maaf, kondisi ibu belum pulih, jadi harus masih di infus" ucap suster tersebut lalu ia memasang jarum infus nya tetapi hal itu gagal lagi sampai membuat Al kesal.
"Sus, tolong siapkan tali ya" ucap Al yg membuat Joliana panik.
"baik Pak" ucap suster tersebut lalu keluar mengambil tali dan kembali.
"pak, mau di buat apain saya?!" ucap Joliana.
"sstt, kamu cukup diam saja!" ucap Al.
"Apa yg ia ingin lakukan pada ku?" ucap Joliana dalam hati.
"ini pak tali nya" ucap suster tersebut.
"baiklah kamu bisa kembali" ucap Al
"baiklah pak" ucap suster tersebut lalu kembali ke tempat nya lagi.
"hei pak, apa yg ingin anda lakukan?" ucap Joliana ketakutan bahkan keringat dingin sudah mengalir di tubuh nya cukup deras.
"saya sudah katakan tadi, kamu cukup diam saja, tadi sudah disuruh diam biar suster nya pasangin jarum infus nya, tapi kamu nya yg gak mau, ya sudah saya ikat saja kamu agar tidak bergerak mulu, jadi dengan mudah saya memasang infus nya!" ucap Al.
Joliana dengan susah menelan saliva nya. Joliana sebenarnya bisa saja ia menyerang Al akan tetapi tubuh nya sangat lelah walau bagaimana pun Liana tadi menggunakan tubuh nya.
Al pun mengikatkan tangan kiri ke samping kiri kasur dan mengikat nya cukup kencang, lalu dengan tangan kanan ia juga melakukan hal yg sama begitu juga dengan kedua kaki nya.
"Aww!" ucap Joliana kesakitan karena Al terlalu kencang mengikat nya.
"Sudah sudah kamu cukup diam!" bentak Al.
Joliana yg melihat tindakan Al hanya bisa pasrah. Karena energi nya cukup terkuras karena tindakan tadi pagi.
Al pun memasangkan jarum infus nya pada tangan kanan Joliana.
"Aww! Sakit!" ucap Joliana menahan sakit di tangan kanan nya.
"ok sudah selesai" ucap Al.
"Maaf kan aku Joliana, sebenarnya aku tidak mau melakukan tindakan ini pada mu, akan tetapi karena kamu sudah membuat ku kesal maka dengan terpaksa aku mengambil cara ini agar bisa memasangkan jarum infus nya pada mu!" ucap Al.
"lalu dengan ikatan ini?" tanya Joliana.
"untuk ikatan nya aku tetap membiarkan nya sampai kamu sudah pulih!" ucap Al.
"kenapa harus menunggu ku sampai pulih!" ucap Joliana kesal. Seharusnya tadi Joliana tidak membiarkan Al mengikat nya. Kini tinggal penyesalan.
"Karena jika aku melepas nya sekarang maka kamu akan mencabut nya lagi, hal itu akan membuat ku lelah!" ucap Al.
Joliana yg sudah sangat kesal mencoba melepaskan ikatan tangan nya dan kaki nya. Namun, cara itu tidak berhasil karena ikatan nya justru makin kencang dan membuat semakin sulit untuk membuka ikatan nya. Dan tanpa Joliana sadari, tangan kanan nya yg di infus mengeluarkan banyak darah karena Joliana dari tadi bergerak terus hingga air yg di infus menjadi darah. Al yg melihat itu langsung memanggil dokter.
"Dokter!!" teriak Al.
"Ada apa Tuan?" ucap dokter.
"itu dok, coba dokter lihat!" ucap Al.
Saat dokter berbicara sama Al, Joliana sudah terlebih dahulu pingsan karena kehilangan banyak darah.
Dokter pun segera memeriksa Joliana. Tapi sebelum dokter memeriksa, ia melepas ikatan tali dengan di bantu Al.
"Maaf Tuan, wanita mu ini kehilangan banyak darah karena banyak bergerak saat ia di infus. Dan golongan darah nya AB+, dan di rumah sakit sekarang di bank darah golongan AB+ habis" ucap dokter tersebut.
"AB+??" ucap Al.
"Iya Tuan, golongan AB+ ini bisa di bilang golongan darah yg sangat langka, jadi bagaimana Tuan?" jawab dokter tersebut.
"Hm, saya pikirkan dulu soal golongan darah nya, tapi tolong berikan perawatan yg terbaik ya dok!" ucap Al.
"Baik Tuan" ucap dokter tersebut.
***
Sementara di tempat apartemen Joliana...
"Bi Sofia, menurut bibi, apa mommy punya banyak musuh sampai ada 15 pria yg menyerang mommy?" tanya Nicholas pada Bi Sofia.
"Bibi juga gak tahu nak" ucap Bi Sofia.
"Bang, bagaimana jika kita coba cari masa lalu nya mommy? Mungkin kita akan mendapatkan informasi!" usul Alana.
"Ide bagus kak!" ucap Alina semangat.
"Hm, ide kamu cukup bagus Ana" ucap Nicholas.
"Ya sudah kak, yuk kita cari!" ucap Alana.
"Ok, abang mau ambil peralatan kita dulu!" ucap Nicholas sambil mengambil peralatan yg di butuhkan nya.
"Sini, kita bantu!" ucap Alina, Alena, Alana dan Nicholas.
Setelah beberapa menit, akhirnya mereka sudah selesai menyiapkan peralatan yg di butuhkan mereka.
Mereka pun mencari hingga beberapa saat akhirnya mereka menemukan juga.
"Tega sekali adik tiri nya mommy!" ucap Alena kesal.
"Sabar Lena" ucap Alina.
"Tapi ini loh, bisa bisanya dia fitnah mommy kita! Kalau ketemuan nanti pengen aku bunuh saja!" ucap Alena.
"Sstt, diam!" ucap Nicholas yg kesal sama Alena.
"Iya iya" ucap Alena.
"Hm, nenek lampir ini cukup pintar untuk membohongi orang, sepertinya aku punya sesuatu untuk nenek lampir!" ucap Nathan dengan senyum iblis nya itu.
"nenek lampir?" ucap mereka bersamaan kecuali Nathan.
"iya, nenek lampir, yg adik tiri nya mommy itu, aku sebut nya nenek lampir saja!" ucap Nathan.
"Oh, kirain tadi siapa!" ucap mereka kecuali Nathan.
"Emang rencana apa yg ingin kamu lakukan?" ucap Nicholas.
"Rahasia!" ucap Nathan.
"Ayo lah kasih tahu sama kami!" ucap mereka dengan wajah imut nya, sedangkan Nathan hanya memalingkan wajah nya agar ia tidak luluh🤭.
"Ayoo!!" ucap mereka dengan ekspresi imut sama seperti tadi.
"Hm"
"Ayoo lah!!"
"Hm"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Kira kira Nathan nya mau kasih tahu gak ya sama mereka dan sama para reader nih ya wkwk. Kita tunggu jawaban nya Nathan!
Ini cuma kalangan author doang ya, author bukan dokter jadi agak kurang tahu hihi≧﹏≦.
***
Hai kak!☺
Ini Novel nya masih lanjut yaa kak!!
Novel ini hanya ada di Noveltoon / MangaToon ya kak!!
Jangan lupa taruh novel ini di rak buku kalian yaa, like, komen, 5 bintang dan vote dari kalian yaa!!
Terimakasih yaa kak!! 🙏🏻😊🥰
...See you:-...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 218 Episodes
Comments
lina
semangat updat
2022-03-21
2
Liaastmrg
susah mencerna, makasih thor
2022-02-08
3