Bab 15

"Itu itu hm, iya itu diri ku!" ucap Joliana.

Flash back on🌷

Dulu Joliana dan Callysta saat pertama kali bersamaan, mereka sudah membuat sebuah perjanjian.

Perjanjian nya itu adalah

Kalau misalnya Callysta yg perang dan berhasil, dan orang memberi puji saat Joliana sudah mengambil alih tubuh nya sendiri, maka katakan lah bahwa itu bukan lah diri mu. Tetapi jika ia seperti ingin meminta Joliana menjelaskan, kamu katakan lah bahwa itu diri mu, kamu katakan saja jika tadi kamu salah bicara.

Dari saat itu lah Joliana selalu mengingat perjanjian nya dengan Callysta. Karena jika ia melanggar perjanjian itu, maka akan terjadi peperangan antara Joliana dan Callysta. Dan yg menang jelas Callysta. Joliana tidak mau jika itu terjadi. Jadi ia tak pernah melanggar perjanjian Callysta. Membuat Callysta selalu siap membantu Joliana jika Joliana membutuhkan bantuan nya.

Flash back off🌷

"Hei!!" ucap Al yg membuyarkan lamunan Joliana.

"Hm, eh iya, ada apa pak?" tanya Joliana.

"Itu pertanyaan ku tadi!!" ucap Al.

"Iya itu emang diri ku, tadi aku salah bicara, maaf" ucap Joliana.

"Hm, ya ya" ucap Al.

"Ya udah, saya permisi dulu mau pergi ke supermarket, nanti takutnya anak anak pada cariin di apartemen. saya permisi dulu pak!" ucap Joliana.

"Hm ya" ucap Al.

Al pun kembali ke mobil nya dan ia melihat mobil Eko sudah tidak ada.

"eh mobil Eko kemana? Hm, sepertinya ia sudah pulang nih!! Ya sudah deh mending saya pulang saja!!" ucap Al.

***

Di tempat apartemen Joliana...

"Bi Sofia, kira kira kok mommy lama sekali ya??" tanya Alina.

"Bibi juga gak tahu nona kecil! Ini soalnya sudah 1 jam, kalau mau ke supermarket kan cuma ½ jam saja. Apa mungkin terjadi sesuatu lagi ya pada nona Joliana?? Soalny perasaaan bibi juga gak enak ini" ucap Bi Sofia.

"Hm" ucap Alina karena tak mendapatkan jawaban yg ia harap.

Ting tong..

"Eh mommy sudah pulang yaa???" ucap Alina sambil ke depan pintu.

"Iya sayang, maaf ya mommy agak lama, soalnya tadi jalanan pas mau pulang macet sekali sayang, terus pas antri di supermarket nya panjang sekalii" ucap Joliana bohong.

"Oh iya mommy, aku kira tadi mommy dalam bahaya" ucap Alina.

"Eh non, yuk masuk dulu" ucap Bi Sofia.

"Eh iya bi" ucap Joliana.

"Huftt, untung tidak ada yang curiga aku dari mana, maafin mommy ya sayang, mommy harus bohong sama kalian" ucap Joliana dalam hati.

"Yey mommy udah pulangg!! Tadi mommy beli apa saja??" tanya Alena.

"Tadi mommy ada beli mi instan, roti, kue dll" ucap Joliana.

"Ini roti kesukaan aku!! Makasih mommy" ucap Alina sambil mengecup pipi Joliana.

"Sama sama sayang" ucap Joliana.

...Keesokan harinya......

Sekarang Joliana sudah di perbolehkan untuk ke kantor.

"Mommy hati hati yaa!!" ucap anak anak nya.

"Iya sayang, mommy akan hati hati kok" ucap Joliana.

"Hati hati non" ucap bibi.

"Iya bi" ucap Joliana lalu keluar dari apartemen nya dan naik mobil nya.

Joliana sudah pintar menyetir saat berumur 20 tahun, Joliana sudah latihan dari umur 19 tahun.

"Untung saja hari ini tidak ada lagi si Velly!! Aneh sih, apa anak buah nya sudah habis kali yaa?? Kan kemaren udah 100 ituu" ucap Joliana dalam hati.

"Ah sudahlah" ucap Joliana lalu menyetir mobil nya ke kantor nya.

Setelah beberapa menit, akhirnya Joliana sampai di kantor perusahaan Alexander tempat ia bekerja. Tak di sangka, Joliana sudah bekerja disini sekitar 7 tahun.

"Eh bu, itu lengan kiri nya di perban kenapa bu??" tanya salah satu pegawai yg melihat Joliana masuk.

"Hm, tidak apa apa kok pak, cuma luka kecil saja!" ucap Joliana.

"Hm, hati hati ya bu" ucap pegawai itu.

"Iya pak makasih" ucap Joliana lalu masuk ke dalam lift dan memecet lantai 25275 dan kebetulan Al juga ada di dalam lift tersebut. Di perusahaan Alexander ini ada 25275 lantai, tempat direktur, asisten pribadi nya dan sekretaris nya. Sungguh membutuhkan waktu lama untuk sampai ke paling atas.

"Joliana?" ucap Al.

"Eh iya pak" ucap Joliana.

"Ini nanti jadwal kita ada pertemuan klien kita nanti pas jam makan siang" ucap Al.

"Ok Pak" ucap Joliana.

"Eh bentar, kamu kalau bisa sih jangan panggil saya 'pak' ya" ucap Al.

"Loh kenapa emang nya pak?" tanya Joliana.

"Hm, soalnya yg kerja di sini tuh yg manggil 'pak' cuma kamu, saya seperti ngerasa jadi bapak kamu" ucap Al.

"Hm, masa sih? Terus kalau bukan manggil pak terus apa dongg??" tanya Joliana.

"Kalau yg lain pada manggil saya 'bos' , tapi kalau untuk kamu berbeda" ucap Al.

"Berbeda??" tanya Joliana.

"Iya, kamu manggil sayang ya" ucap Al dengan sedikit menggoda.

"Pakk!!" teriak Joliana kesal.

"Kenapaa??"

"Kenapa harus manggil sayang!! Kan kita hanya dari seorang majikan kepada bawahan nya bukan kekasih!"

"Hm, jadi kalau mau manggil sayang harus kekasih, berarti .." goda Al.

"Sssttttt, diam!" ucap Joliana yg mulai kesal.

"Kenapa harus diam? Ini aja baru nyampe di lantai 1275, masih ada 25100 lantai lagi. 1275 lantai sekitar 25 menit loh" ucap Al.

"Sssttt, diam saja lah pak, nanti ada sesuatu pula hehe" ucap Joliana.

Joliana sebenarnya ingin mengatakan kepada Al, kalau misalnya Joliana di bikin kesal mulu, nanti takutnya Callysta muncul dan menyerang Al pula.

"Hm, baiklah" ucap Al pasrah.

Setelah sekitar 2 jam, mereka pun sampai di lantai paling atas. Karena tadi saat mereka di lift, Joliana meningkatkan kecepatan nya agar biar cepat sampai dan ini lumayan sih.

"Pak, emang nya tidak bisa lagi kah buat cepetin lift nya??" tanya Joliana.

"Hm, kalau mau sih ada dong, bahkan saya saja bisa 10 menit langsung nyampe paling atas" ucap Al.

"Kalau bisa, kenapa tadi tidak di bikin saja! Sampai aku keringat beginian" ucap Joliana kesal.

"Ya kamu nya gak bilang, kalau mau di cepetin" ucap Al.

"Hm, iya juga ya" gumam Joliana pelan tetapi masih bisa terdengar jelas oleh Al.

🌷🌷🌷

Sementara di tempat Velly...

"Aaaaaaaaa!!! S**l!! Kenapa tak ada satu pun anak buah yg ku kirim tak ada satu pun yg kembalii!!" teriak Velly sampai membuat sisa anak buah yg tidak ingin merinding ketakutan.

"SEBENARNYA JOLIANA ITU SIAPA SIHHH?!!" teriak Velly lagi.

"PERASAAN DULU GAK PUNYA ILMU BELA DIRI!! KOK TIBA TIBA SAJA SEKARANG ADA!! INI PASTI ADA YG TIDAK BERES SAMA SI JOLIANA!" teriak Velly lagi dan lagi.