Dengan seragam putih abu-abu yang melekat di tubuhnya, lalu tas yang bertengger di bahunya. Zelia mulai menuruni satu persatu anak tangga berjalan menuju meja makan yang sudah di isi dengan anggota keluarganya.
"Sayang, kok bajunya gak di masukin?"tegur Nia —Mama Zelia, saat melihat Zelia duduk di hadapannya.
"Nanti, Ma."
"Kemaren telat lagi?"tanya Gino—Papa Zelia.
Zelia memutar bola matanya malas."Marvel ngadu?"
"Bukan Marvel, Abang yang bilang Mama Papa,"sahut Jordan—Abang Zelia.
Zelia menolehkan kepalanya menatap Jordan yang duduk di sampingnya."Pasti Abang di kasih tau Marvel, kan?"
"Ya dia gak salah. Emang Abang minta dia buat mata-matain kamu,"ungkap Jordan.
"Bang ak—"
"Udah dewasa? Kalo udah dewasa harusnya kamu bisa lebih disiplin dong, Zel."Jordan memotong ucapan Zelia.
"Udah udah, kok berantem si. Jadi makan, gak?"tegur Clara—Kakak Zelia, menengahi yang sedari tadi hanya diam.
"Bang Jor—"
"Zelia udah!"tegur Gino membuat Zelia langsung bungkam.
Pada akhirnya meja makan kembali hening, mereka memulai sarapannya tanpa berbicara.
Clara yang sudah menyelesaikan sarapannya pun bangkit dari kursinya membuat Zelia ikut bangkit.
"Zel, kamu bareng Marvel, ya. Kakak buru-buru soalnya. Jadi gak bisa nganterin kamu,"ujar Clara membuat Zelia menghela nafas pelan.
Zelia menatap Jordan yang masih sibuk dengan sarapannya."Bang Jor—"
"Abang gak bisa. Lagian tadi Papa udah bilang sama Marvel,"sela Jordan yang tau isi otak Zelia.
Zelia meluruhkan pundaknya."Ngeselin semua!"gerutu Zelia seraya mulai menyalami tangan kedua orang tuanya dan Jordan.
Dengan kesal Zelia berjalan keluar rumah. Gadis itu berjalan keluar gerbang menghampiri rumah Marvel yang tepat berada di samping rumahnya.
Setelah masuk pekarangan rumah Marvel, Zelia langsung berjalan masuk ke dalam.
"Pagi Bun, Yah."Zelia berjalan menghampiri keluarga yang sedang sarapan.
"Pagi, sayang. Udah sarapan?"tanya Lia (Mama Marvel dan Gea).
"Udah, Bun. Marvel mana?"
"Masih di kamar, Zel,"sahut Gea yang sedang sarapan.
"Iya, Zel. Samperin aja sana. Tadi pagi Papa kamu bilang kalian mau bareng, kan?"timpal Juan (Papa Marvel dan Gea).
Zelia mengangguk pelan seraya mulai berjalan menjauhi ruang makan. Gadis itu mulai menaiki tangga untuk pergi ke kamar Marvel.
Saat sampai di depan kamar itu Zelia langsung memegang gagang pintu berniat membukanya, tetapi dia terkejut saat pintu sudah terbuka lebih dahulu.
Marvel menaikkan sebelah alisnya saat melihat Zelia berdiri di depan pintu kamarnya."Ngapain?"
"Papa nyuruh gu—"
"Ngapain di depan kamar?"potong Marvel.
Zelia berdecak kesal, memang Marvel paling suka memotong ucapannya."Kata Ayah suruh nyamperin ke kamar."
"Ck, alesan!"decak Marvel seraya berjalan meninggalkan Zelia.
"Dih, lempeng banget,"gerutu Zelia seraya mengikuti langkah Marvel.
"Bun, Marvel berangkat dulu,"pamit Marvel seraya mulai menyalami tangan Lia diikuti Zelia.
"Gea mana, Bun?"tanya Zelia setelah menyalami tangan Bundanya.
"Udah berangkat sama Ayah,"sahut Lia membuat Zelia menganggukan kepalanya.
"Duluan, Bun,"pamit Zelia di angguki oleh Bundanya saat melihat Marvel berjalan meninggalkannya.
Marvel menyerahkan helm kepada Zelia yang langsung di terima oleh gadis itu.
Setelah memasang helmnya Zelia langsung naik ke atas motor besar milik Marvel. Gadis itu menarik sedikit roknya saat merasa pahanya terlalu terekspos.
Marvel yang menyadari itu langsung menyodorkan jaket yang baru saja di ambil dari dalam tasnya kepada Zelia."Pake,"titah Marvel.
Zelia langsung menerimanya dan memasangnya di atas pahanya."Makasih,"ucap Zelia.
Marvel langsung menghidupkan mesin motornya lalu mulai melajukannya meninggalkan pekarangan rumahnya menuju sekolah.
Setelah menempuh perjalanan hampir 25 menit, akhirnya motor yang Marvel kendarai berhenti di parkiran SMA Taruna Nusantara yang terlihat sudah ramai.
Zelia langsung turun seraya melepaskan helmnya.
"Wow, ada yang bareng lagi, ni,"ucap Danil yang baru saja sampai dengan teman-temannya.
Zelia memutar bola matanya malas."Nih, gue ke kelas,"ucap Zelia setelah memberikan helmnya kepada Marvel.
"Baju nya."Marvel menatap tajam gadis yang berdiri di depannya, pasalnya baju gadis itu sengaja di biarkan keluar dari roknya.
Zelia langsung menganggukkan kepalanya."Nanti di toilet."Setelah itu dia langsung berjalan meninggalkan parkiran.
"Kalian masuk,"titah Marvel kepada teman-temannya.
"Siap, Pak Bos,"sahut Kenzo seraya mulai berjalan menuju ke kelasnya bersama teman-temannya.
Sedangkan Marvel, lelaki itu melangkahkan kakinya menuju ruangan osis. Berhubung dia ketua osis jadi setiap pagi akan memimpin tim organisasi untuk memeriksa kedisiplinan siswa-siswi di sekolahnya.
...•••...
"YA AMPUN ZELIA! IBU TU CAPEK LAMA-LAMA SAMA KAMU YA!"pekik Bu Atut marah.
Hal itu membuat anak-anak yang ada di dalam kelas langsung menutup kedua telinganya. Mereka semua menatap Zelia malas.
"Maaf, Bu. Semalem ketiduran."Memang Zelia semalam tidak sempat mengerjakan tugasnya karena ketiduran.
Bu Atut menghela nafas pelan. Dia semakin menajamkan tatapannya."Keluar! Kamu berdiri di depan tiang bendera sampai jam pelajaran saya selesai,"titah Bu Atut tak terbantahkan.
Sedangkan teman-teman Zelia hanya bisa diam. Mereka tidak berani jika berurusan dengan Bu Atut yang terkenal paling galak di sekolah ini.
Zelia memutar bola matanya malas. Gadis itu beranjak dari kursinya dan berlalu keluar kelas begitu saja seakan-akan tidak ada guru di hadapannya.
Zelia berdiri dengan malas di depan tiang bendera, gadis itu menundukkan kepalanya seraya meletakkan tangannya di samping pelipisnya untuk hormat. Karena cahaya matahari yang sangat pekat membuat Zelia terus menundukkan kepalanya.
"Masuk!"
Zelia mendongakkan kepalanya saat mendengar suara seseorang. Begitu melihat Marvel yang berdiri di hadapannya Zelia langsung menghela nafas malas.
"Masuk,"titah Marvel lagi, jangan lupakan tatapannya yang selalu datar dan tajam.
"Gak, gue salah jadi harus nyelesain hukumannya,"jawab Zelia.
Marvel berdecak pelan."Gue ketua osis disini."
"Terus?"
"Masuk, gue bilang masuk!"
"Gak, nanti Bu Atut marah."
"Guru ada rapat. Jadi murid-murid di pulangin,"jelas Marvel lalu berjalan pergi meninggalkan Zelia.
Zelia yang melihat Marvel pergi pun langsung berlari meninggalkan halaman sekolahnya. Gadis itu langsung segera menuju ke kelasnya.
"WOY ZEL, LO GAK MAU PULANG?"teriak Gea dari kursinya saat melihat Zelia baru memasuki kelasnya.
Zelia berjalan mendekati kursinya."Pulang cepet, ni?"tanya Zelia.
"Iya, Zel. Kita duluan ya gaes,"pamit Liora dan Kara.
"Hati-hati kalian,"jawab Gea di angguki Liora dan Kara yang sudah berjalan keluar kelas.
"Far, lo mau bareng, gak?"tanya Gea.
"Gak, gue di jemput, kok. Gue duluan ya,"pamit Fara. Setelah mendapat jawaban dari Gea dan Zelia gadis itu langsung berjalan meninggalkan kelasnya.
Zelia dan Gea berjalan keluar kelas."Zel, lo sama Bang Marvel, kan?"tanya Gea.
Zelia hanya menganggukkan kepalanya pelan.
"Gue duluan ya, soalnya naik taksi."
"Jangan dong, kenapa gak minta tolong sama Rendra aja,"ujar Zelia menahan lengan Gea.
"Eh, itu mereka."Zelia menunjuk gerombolan cowok yang sedang berjalan di arah yang berlawanan, mereka adalah Marvel dan teman-temannya.
"Bang, pesenin taksi,"pinta Gea saat sudah berhadapan dengan Marvel.
Marvel menolehkan kepalanya."Ren, tolong anterin adek gue, ya,"pinta Marvel yang langsung di angguki Rendra.
"Sama Rendra aja,"lanjut Marvel membuat Gea langsung menganggukkan kepalanya.
"Gue sama lo, kan?"tanya Zelia menatap Marvel.
Marvel mengedikan bahunya acuh. Hal itu membuat Zelia mencebikan bibirnya kesal.
"Sama gue aja, Zel. Kalo Marvel gak mau,"tawar Danil.
Marvel langsung menatap Danil tajam. Tanpa aba-aba dia langsung menarik lengan Zelia membawanya ke parkiran. Teman-temannya pun mengikuti dari belakangnya.
"Yee, makanya jangan kaya gitu, Bos. Di gandeng pula,"goda Kenzo membuat teman-temannya tertawa.
"Sekarang gitu. Nanti lama-lama juga cinta,"timpal Danil.
Akhirnya mereka semua memutuskan untuk pulang ke rumahnya masing-masing.
...•••...
Hai kakak², siapapun yang udah baca karya aku makasih banyakkk:) Terus dukung karya aku ya, dengan cara like dan komen setiap babnya 💚
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Ameerah Khair
aku selalu suka cerita ringan begini😁
2022-07-16
0
Ray Aza
magelang dong
2022-03-12
0
StAr1086
menarik...
2022-02-11
0