Married With You [MARZEL]
07:02
Seorang gadis dengan seragam putih abu-abu yang melekat di tubuhnya mulai melangkahkan kakinya dengan terburu-buru agar bisa masuk kelas sebelum bel berbunyi.
Leta Nayara Zelia atau lebih di kenal dengan panggilan Zelia, gadis itu berdecak sebal saat sampai di halaman sekolahnya ternyata sudah terlambat. Dia meluruhkan pundaknya sembari berjalan dengan gontai mendekati perkumpulan anak-anak yang terlambat.
"ZELIA!"
Zelia memutar bola matanya dengan malas, guru yang memanggil namanya itu mendekatinya dengan tatapan tajam.
"Mau sampai kapan kamu terus-terusan kaya gini?"marah sang guru yang bernama Sinta.
"Maaf, Bu,"gumam Zelia dengan malas.
Terlihat jelas bahwa Bu Sinta berkali-kali menghembuskan nafas gusar, dia benar-benar emosi menghadapi muridnya yang satu ini.
Tanpa aba-aba dia berjalan menjauhi Zelia yang membuat gadis itu menghela nafas lega.
"SEMUA BARIS DENGAN RAPI!"komando Marvel sang ketua osis dengan tatapan datarnya.
Semua siswa-siswi yang terlambat pun dengan sigap langsung merapikan barisannya masing-masing.
"Ta, bantu catat nama-nama mereka,"perintah Marvel menatap Janeta yang merupakan wakil osis.
Janeta yang di suruh pun langsung melaksanakan tugasnya, dia mulai keliling menanyai satu-persatu nama murid-murid yang telat untuk di masukan ke daftar hitam.
Marvel pun sama dia ikut membantu untuk mencatat nama-nama siswa-siswi yang hobi terlambat.
Matanya menajam saat menatap gadis yang ada di hadapannya."Ngapain?"tanyanya.
Zelia yang tak mengerti dengan pertanyaan Marvel pun mengerutkan keningnya."Apanya?"
"Telat?"
Zelia memutar bola matanya malas, memang berbicara dengan Marvel membutuhkan kesabaran yang sangat ekstra. Karena lelaki itu jika bicara hanya setengah-setengah.
"Iya, gue suka di hukum,"jawab Zelia santai.
"Ikut gue,"titah Marvel.
"Gak, gue gak mau ngikut orang yang sesat."
"Ta, lanjutin ya gue mau ngurus bocah satu ini,"ucap Marvel yang di angguki oleh Janeta.
Marvel tak mempedulikan ucapan Zelia dia justru menarik lengan gadis itu dan membawanya untuk menjauhi halaman sekolahnya.
Zelia mendengus pelan saat ternyata Marvel membawa dirinya ke lapangan."Mau ngapain?"
"Keliling lapangan 20 kali."
Zelia melotot tajam."Lo gila?"
"Gak peduli."
"Dasar manusia tak berperasaan,"gerutu Zelia seraya mulai berlari memutari lapangan.
Marvel mendudukkan bokongnya di kursi yang terletak di pinggiran lapangan, laki-laki itu terus mengawasi Zelia yang sedang memutari lapangan.
"VEL, UDAH YA. LO GAK KASIAN SAMA GUE?"
Zelia mendekati lelaki itu."Udah ya? Gue capek gila!"
Marvel menyilangkan kedua tangannya di depan dada."Berapa putaran?"
"15 putaran, udah ya?"
"Gak, gue minta 20."
"Ck, dasar manusia iblis."Zelia kembali berlari melakukan hukumannya.
"Vel, yang lain udah selesai kok Zelia belom?"tanya Janeta yang baru saja tiba.
Marvel menolehkan kepalanya menatap gadis yang sedang berdiri di sampingnya."Lo ke kelas aja, dia urusan gue."
"Yaudah, gue duluan ya."
Setelah kepergian Janeta Marvel kembali mengfokuskan pandangannya kepada gadis yang sedang berlari mendekatinya dengan nafas tak beraturan.
Zelia mendudukkan bokongnya di samping Marvel."Cowok gila,"gumam Zelia seraya meminum air dingin yang dia bawa.
Marvel melirik Zelia tajam,"Gue denger!"
Zelia tak mempedulikan gumaman Marvel, dia memilih bangkit dari kursinya seraya berniat meraih ranselnya yang berada di samping Marvel.
"Siapa yang nyuruh ngambil tas?"
"Dih, gue kan udah selesai. Jadi siniin tas gue,"pinta Zelia.
"Gak, hukuman lo belom selesai."
"Apa lagi?"
"Bersihin kamar mandi cowok sama cewek, gak ada bantahan,"perintah Marvel."Jangan berpikir buat bohong. Gue punya mata-mata,"lanjut Marvel seraya berjalan pergi meninggalkan lapangan.
Zelia menatap punggung Marvel dengan kesal, lelaki itu dengan kurang ajarnya menghukum dirinya dengan sangat-sangat kejam.
"Sumpah gue benci banget sama lo!"Zelia meraih tasnya dengan kasar lalu segera berjalan ke kamar mandi untuk melaksanakan hukuman kedua.
...•••...
"Telat lagi?"tanya Gea saat melihat Zelia yang baru saja memasuki kelasnya setelah bel istirahat berbunyi.
Zelia dengan kasar langsung menghempaskan tubuhnya ke kursi kayu miliknya."Gue di hukum sama Abang lo yang gak punya akhlak!"
"Marvel, Zel?"tanya Fara.
"Ya iyalah, Far. Emang Gea punya Abang berapa?"sahut Liora.
"Tau tu, Fara,"cerca Kara.
"Lo si telat mulu, Zel."
Zelia yang mendengar ucapan Gea pun semakin kesal."Bacot kalian semua."
"Udah, jangan ribut. Ke kantin aja yok?"ajak Fara yang mendapat anggukan dari teman-temannya.
"Zel, ayok?"
"Duluan. Gue nyusul,"sahut Zelia yang masih sibuk dengan ponselnya.
Akhirnya Gea dan yang lainnya pun berjalan keluar kelas. Sebenarnya bel istirahat sudah berbunyi dari 15 menit yang lalu, tetapi berhubung di sekolahnya memberi waktu istirahat selama 45 menit membuat mereka semua santai saat istirahat.
Zelia meletakan kembali ponselnya kedalam baju seragamnya, dia beranjak dari kursinya dan segera pergi keluar kelas untuk ke kantin.
Sesampainya di kantin gadis itu langsung memesan makanan, dia yang melihat keberadaan teman-temannya pun memutar bola matanya malas.
Dengan ogah-ogahan Zelia mendekati meja Gea yang bersatu dengan geng Marvel."Ge, Atm gue yang kemaren mana?"ucap Zelia membuat semua insan yang ada di sana langsung mengalihkan pandangannya kecuali Marvel.
"Wah Neng Zelia, tambah cantik aja lo,"puji Danil.
"Tadi di hukum ya Zel sama Pak Ketos?"tanya Kenzo.
Zelia sama sekali tak menanggapi ucapan teman-teman Marvel, dia masih fokus kepada Gea untuk meminta atmnya yang kemaren di titipkan kepada Gea.
Gea menarik tangan Zelia pelan membuat gadis itu terduduk di sampingnya."Atm lo di ambil Bang Marvel,"bisik Gea.
"APA?"pekik Zelia terkejut, hal itu membuat semua isi kantin menatap Zelia dengan jengah.
"Berisik!"gumam Marvel.
Zelia yang kesal langsung mendekati Marvel. Gadis itu menyodorkan tangannya bermaksud meminta atm miliknya yang ada di Marvel.
Lelaki itu mendongakkan kepalanya seraya mengangkat sebelah alisnya.
Zelia mendengus sebal."Atm gue."
"Ouh,"jawab Marvel kembali fokus ke ponselnya.
"HEH! Ah oh ah oh, sini atm gue!"
"Gak!"
"Vel, gue laper jangan bikin emosi,"keluh Zelia dengan tatapan lelahnya.
"Yaelah Vel, lo udah kaya suami yang gak nafkahi istri aja,"celetuk Kenzo yang mengundang gelak tawa teman-temannya.
"Kasian istri lo minta uang, Vel,"timpal Kara seraya terkekeh.
"Istri-istri pala lo!"kesal Zelia.
"Butuh berapa?"tanya Marvel yang semakin membuat Zelia geram.
"Dih, gue minta atm milik gue bukan minta uang lo,"ketus Zelia.
"Atm lo di rumah,"sahut Marvel. Lelaki itu merogoh saku celananya seraya mengeluarkan dompetnya.
"Pake ini dulu,"titah Marvel seraya menyerahkan atm miliknya.
Dengan kasar Zelia langsung merampas atm itu. Sembari menggerutu Zelia berjalan menghampiri warung Mbok Yem untuk membeli batagor.
Zelia kembali dengan nampan berisi juz jambu dan batagor di tangannya. Gadis itu langsung duduk di kursi kosong yang tepat berada di samping Marvel, sebenarnya dia sedikit malas tetapi memang cuma kursi itu yang tersisa.
Zelia tanpa banyak bicara langsung menyantap makanannya. Dia sama sekali tidak mempedulikan keberadaan teman-temannya.
"Pelan-pelan,"tegur Marvel membuat Zelia langsung menghentikan kunyahannya.
"Yeee, Marvel ma diem-diem perhatian,"ledek Rendra yang langsung mendapat tatapan tajam dari Marvel.
Semuanya tertawa karena memang mereka paling suka menggoda Marvel dan Zelia yang selalu bertengkar jika bertemu.
Sedari tadi semuanya sudah asik berbincang-bincang membahas hal-hal yang sama sekali tak penting, kecuali satu orang.
Alden, lelaki itu sedari tadi hanya diam, bahkan belum mengeluarkan suaranya sama sekali. Tatapan datarnya terus tertuju kepada gadis yang duduk tepat di hadapannya. Gadis itu adalah Liora.
"Yang cuma diem aja juga ada,"sindir Gea membuat semua mata langsung tertuju kepada Alden.
"Tau lo, Al. Udah kaya orang sakit gigi aja,"cletuk Kenzo.
"Bacot."Begitulah Alden, sekali bicara sangat membagongkan.
"Yang di perhatiin dari tadi juga gak peka-peka,"ucap Fara berniat menyindir Liora yang duduk di sampingnya.
"Gimana mau baikan, yang satu cuek yang satu gak pekaan. Kalo marahan yang gitu diem-diem aja,"timpal Danil.
"Udah?"tanya Marvel dengan tatapan tajamnya membuat mereka yang sedang tertawa langsung bungkam.
"Bener kata Alden, kalian semua bacottt,"ucap Zelia yang sudah menghabiskan makanannya.
"Lo juga suka ngebacot, Zel."
"Jawab lagi,"kesal Zelia menatap Danil tajam.
Zelia tak menyadari bahwa sedari tadi Marvel terus memperhatikannya. Pemandangan itu sedari tadi tak pernah lepas dari seorang gadis yang duduk tak jauh dari Zelia, menatap mereka berdua dengan tatapan tak suka.
Gue bakal bikin kalian berdua saling benci. gumam wanita itu di dalam hati.
...Tbc...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Marwan Ermadi
nyimak apaan cetita nghak jelas
2024-02-04
0
Andhira Arni
nyimak dulu deh.
2022-11-08
0
Aryatie
mampir....🤗🤗🤗
2022-01-11
1