First Kiss

"Mereka menjadikan pulau kami sebagai markas kelompoknya," ujar Lucky sambil melirik ke arah wanita di depannya dengan perasaan was-was.

"Berapa kira-kira jumlah mereka?" tanya Jessi.

"Mungkin sekitar 1000 orang lebih yang ada di pulau itu, Nona. Dia!" Lucky menunjuk pemburu di sampingnya. "Dan satu orang yang lain kemarin, merupakan anggota mafia yang ditugaskan untuk mengawasi setiap pemburu yang keluar dari Pulau Ceria."

"Jack, antarkan dua orang berisik ini pada Moon dan Sun!" Jessi berdiri dari duduknya karena rasanya sudah cukup informasi yang dia dapatkan dari pria tersebut.

"Kau!" Jari telunjuk Jessi hanya berjarak beberapa senti dari wajah Lucky, hingga membuat jantung pria tersebut berdegup dengan cepat seakan bersiap keluar dari tubuhnya.

"Aku akan memeriksa ucapanmu, kalau kau berbohong, kematianmu akan lebih menyakitkan dari mereka!" Jessi berlalu pergi meninggalkan ruangan itu sambil melepaskan sarung tangannya. Dia melangkah menuju garasi untuk mengambil mobilnya dan menghabiskan malam dengan melihat pabrik uangnya.

Jessi memacu kendaraannya menuju kasino dengan santai, hingga beberapa saat kemudian wanita tersebut sudah tiba di lokasi tujuan. Dia melihat sudah ada Mario dan Maurer yang menunggunya di sebuah ruangan pribadi.

"Maurer, cari tau tentang Pulau Ceria!" Jessi langsung duduk, tangannya meraih minuman di depannya dan jemari wanita tersebut berpytar di bibir gelas wine mahal itu. Dia mencoba untuk berpikir siapa yang kira-kira menjarah sebuah pulau untuk markasnya. Meskipun awalnya hal itu bukanlah urusan Jessi, tetapi entah mengapa firasatnya berkata jika ada sesuatu di sana.

Maurer menggerakkan jarinya dengan cepat di keyboard laptop miliknya setelah menerima perintah dari Jessi.

"Apa ada sesuatu yang mengusik anda, Nona," tanya Mario ketika melihat Jessi beberapa kali mengerutkan dahi.

"Mereka hanya mengusik anak kucingku, firasatku mengatakan ada sesuatu di sana." Wanita tersebut lantas mencium aroma anggur merah tersebut dan meneguk secara perlahan sambil menikmati manis, asam, dan pahitnya wine mahal itu.

Mario hanya mengangguk kecil, dia paham dengan tebakan nonanya yang selalu benar karena selama ini bisnis tidak bisa berjalan lancar tanpa perlindungan Jessi di belakangnya. Apalagi usaha kasino dan klub, pastilah banyak orang yang berusaha menjatuhkan tempat itu, tetapi sang nona mampu melindungi mereka di balik layar.

"Nona Pulau Ceria adalah sebuah pulau di perbatasan laut negara ini, Nona," ujar Maurer.

"Retas dan cari tau apa yang terjadi dengan pulau itu!" Berulang kali Jessi memainkan jemarinya dengan cepat layaknya bermain piano. Hal itu seimbang dengan pemikirannya yang melayang jauh entah ke mana.

"Sepertinya dalam setahun ini terdapat pergerakan pengambil alihan paksa pulau itu, menjadikan Pulau Ceria sebagai markas mereka."

"Kelompok mana?"

"Lucifer," jawab Maurer.

"Lucifer." Jessi mengerutkan dahinya mengingat apakah dia pernah bersinggungan dengan kelompok mafia itu.

"Mereka adalah penyelundup senjata dan juga pembunuh bayaran bagi para pejabat yang berkuasa di negara ini." Suara bariton Nicholas yang baru datang terdengar sangat jelas, dia langsung duduk di sebelah Jessi, membuat semua orang di ruangan tersebut terkejut dengan kehadiran tamu tak diundang tersebut.

"Apa yang kau lakukan di sini?" Jessi terkejut melihat pria di sebelahnya langsung menatapnya dengan tajam.

"Tentu saja mengunjungimu, Sweety. Bukankah kau sendiri yang memintaku datang kemari!" Nich dengan santainya melingkarkan kedua tangannya di perut Jessi seakan mereka sudah lama menjalin kasih. Padahal baru hari ini keduanya bertemu. Jessi terlihat seperti orang bodoh dengan ekspresi terkejut, beraninya orang lain menerobos masuk ruangannya tanpa izin dan langsung memerlakukannya seperti itu.

"Lepaskan tanganmu!" Jessi meronta, dia berusaha melepaskan tangan Nich dari perutnya dengan wajah kesal.

Namun, pria itu terlalu kuat untuk ukuran tubuh mungilnya jika melawan. "Tidak akan! Biarkan seperti ini dulu, Sweety! Ini sangat menenangkan." Nich menundukkan kepalanya di bahu Jessi, dia terlihat seperti anak kucing yang manja yang menghirup aroma menenangkan dari wanita pujaannya.

Para anak buah yang tak pernah melihat nonanya dekat dengan lelaki pun tercengang. Ini kah raja akhirat pendamping nonanya? Mereka sungguh memiliki aura yang sama, sama-sama mengerikan.

Jessi hanya bisa mengembuskan napas kasar dan memilih membiarkannya saja apa yang dilakukan Nich. Percuma saja berdebat dengan orang kaya, hanya akan membawa petaka, lebih baik memanfaatkannya karena informasi lebih penting saat ini.

"Apa yang kau tahu tentang mereka?"

"Suruh mereka keluar dulu, Sweety! Sangat tidak nyaman memadu kasih dilihat oleh orang lain." Nich berbisik di telinga Jessi, embusan napas hangatnya membuat tubuh wanita tersebut seketika meremang.

"Kalian keluarlah!" Jessi mengibaskan tangannya ke arah anak buahnya sebelum pria di sampingnya berlaku lebih jauh dan hanya akan membuatnya kehilangan harga diri di depan ketiga bawahannya. Mario, Maurer, dan Jack lantas keluar dari ruangan itu, meninggalkan dua sejoli yang sedang dalam masa pendekatan itu

"Apa yang kau ketahui tentang mereka?" tanya Jessi sekali lagi pada pria di sampingnya.

Nich menepuk pahanya mengisyaratkan Jessi agar duduk di pangkuannya tanpa menanyakan apakah wanita tersebut bersedia atau tidak. Hal itu sontak membuat Jessi membelalakkan mata dengan kesal melihat tingkah Nich.

"Kau pikir aku j*lang!" Wanita tersebut berdiri dengan amarah serta wajahnya merah padam layaknya kepiting panggang.

"Kau bukan ******, kau adalah istri kesayanganku." Nich seketika menarik tubuh Jessi yang langsung terduduk di pangkuannya tanpa mau mendengar banyak alasan dan celotehan wanita tersebut.

"Apa kau menyukaiku?" Nich menganggukkan kepalanya dengan cepat dan tanpa ragu.

"Lebih tepatnya sangat mencintaimu." Nich menenggelamkan kepalanya di lekuk leher Jessi, aroma tubuh wanita tersebut layaknya sebuah mantra yang mampu menghipnotisnya secara halus dan perlahan.

Jessi hanya bisa menaggapinya dengan memutar jengah kedua bola matanya. Menghadapi pria seperti ini akan sangat merepotkan jika terlalu panjang, lebih baik menggali informasi sebanyak mungkin daringa. "Lanjutkan ceritamu!"

Sejenak Nich menghirup napas dalam-dalam di bahu Jessi, sebelum akhirnya mulai bercerita. "Sebelumnya mereka salah satu mafia berpengaruh di sini. Hanya saja sepertinya terjadi masalah internal, sehingga kelompok mereka terpecah, banyak anggotanya yang menjadi pengawal bayangan para pejabat dan pengusaha kaya." Pria tersebut berhenti bercerita sambil menikmati aroma tubuh Jessi yang menenangkan baginya. Bahkan lebih menyenangkan dari bau bawang ibunya.

"Apa lagi?"

"Mereka merakit dan menyelundupkan senjata ilegal. Banyak pengusaha yang menggunakan jasa mereka karena kelompok itu selalu berhasil dalam bertindak."

"Apa kau tau siapa pemimpin mereka?" Jessi mendengarkannya saksama. Pria di sampingnya sungguh layaknya Google yang serba tahu hanya dengan sekali bertanya.

"George Peanut."

Wanita tersebut seketika melirik tajam ke arah Nich. "Apa kau salah satu pengguna jasa mereka?"

Nich hanya menggeleng santai. "Aku tidak perlu bekerja sama dengan mereka jika menginginkan sesuatu!"

"Bagaimana bisa kau begitu tahu banyak tentang mereka?" Jessi menggeser duduknya menjadi sedikit berhadapan dengan Nich, membuat pria itu seketika tersenyum melihatnya.

"Apa yang tidak bisa di ketahui oleh seorang Nicholas Bannerick?" Senyum di wajah pria tersebut berhasil membuat jantung Jessi berdegup sangat cepat. Dia mencoba untuk menetralkan diri terlebih dahulu dengan mengalihkan pandangan, lalu berdeham kecil guna mengurangi kegugupannya.

"Jadi kelompokmu lebih kuat dari mereka?"

Nich hanya mengangguk. "Sweety, mengapa aromamu harum sekali? Bagaimana kalau kita menikah saja?" Pria tersebut langsung mencium lekuk leher Jessi dan meninggalkan bekas kecupan di sana.

"Iiishh." Jessi berdesisis ketika merasakan gigitan kecil di lehernya dan langsung berdiri di depan pria tersebut dengan tangan yang menutupi bekas gigitan. "Kurang ajar! Beraninya kau melakukan hal itu! Apa kau tahu siapa aku?"

"Jesslyn Light, perempuan paling berbahaya di balik berdirinya semua nama Light di negara ini." Pria tersebut semakin lancar menggoda Jessi, padahal selama ini dia tidak pernah dekat dengan wanita mana pun selain ibunya. Namun, bersama Jessi Nich mampu menjadi perayu ulung layaknya seorang profesional.

"Kau sudah tau siapa aku dan masih ingin menikahiku?" Jessi menunjuk dirinya sendiri mendengar penuturan pria ini. Sungguh tingkat kepercayaan dirinya sangat tinggi mengalahkan pohon jambu.

Nich mengangguk lagi, lalu ikut berdiri dan menyibakkan anak rambut Jessi ke belakang telinga. "Yang aku tahu kau adalah wanitaku, aku tidak bisa mengendalikan diriku untuk jatuh cinta padamu sejak pertama kali kita bertemu! Kau adalah orang yang selalu membuatku berdebar setiap kali aku mengingatmu, merindukanmu di saat kau tidak di sampingku, merasa nyaman saat kau bersamaku dan aku selalu ingin melindungimu dengan segenap jiwa ragaku!" Kalimat pria tersebut diakhiri dengan sebuah senyuman indah yang membuatnya semakin terlihat mempesona di mata Jessi.

Jantung Jessi terasa berpacu dengan begitu cepat mendengar ungkapan Nich yang terdengar begitu tulus. Hawa panas seakan berkumpul di sekitar keduanya hingga membuat pipi wanita tersebut seketika merah layaknya terpanggang di dalam api. Namun, dengan segera dia menyangkal apa hang dirasakan hatinya. Mencintai lelaki hanya akan membawa luka dan kembali menjatuhkan ke dasar jurang tanpa ampun.

"Rayuanmu sungguh sangat berkelas. Apa kau tahu kau mungkin lebih muda dariku?" Jessi berdecih sambil mencebikkan bibir layaknya bunga bakung yang baru saja merekah.

"Tidak masalah, aku sudah tiga puluh satu tahun." Nich mendekatkan kepala ke wajah wanita tersebut, menatap lekat mata perempuan yang sudah berhasil memikatnya sejak awal.

Suara tawa Jessi seketika menggelegar memenuhi ruangan dengan segala perlengkapannya. "Kau tiga puluh satu tahun."

Sekejap kemudian sebuah sentilan tangan Jessi berhasil mendarat di dahi Nich dengan sangat keras, hingga membuat pria itu terkejut sambil memegang dahinya yang sedikit merah karena tingkahnya.

"Apa otakmu ini sudah konslet adik kecil? Aku bahkan sudah tiga puluh dua tahun." Jessi dengan bangga mengatakan jika dia lebih tua. Mungkin mengatakan hal itu adalah jalan terbaik agar Nicholas mengundurkan niatnya.

Namun, sanyangnya pria tersebut bersikukuh dengan pilihannya. "Bukan masalah hanya beda satu tahun! Itu tidak akan menjadi penghalang untukku."

"Apa sebenarnya isi yang ada dalam otak kecilmu ini? Kau ini masih muda,

mungkin bukan hanya umur dan otakmu ini yang kecil, bahkan barangmu mungkin masih dalam masa pertumbuhan!" Jessi mengejek dengan mendekatkan wajah mereka, seolah hal itu adalah sesuatu yang lucu baginya. Akan tetapi, bukannya tersinggung Nich malah terfokus menatap bibir ranum Jessi yang terlihat begitu menggoda ketika banyak bicara dan melambai ke arahnya.

Tak mampu lagi menahan pesona bibir Jessi, Nich segera mengecup daging kenyal yang terasa lembut itu secara halus. Rasa manis dan menyenangkan membuatnya menyesap lebih jauh lagi. Kedua bola mata Jessi membulat sempurna melihat apa yang di lakukan pria tersebut dengan sangat berani. Bocah ini sungguh terlalu berani!

Di saat Jessi ingin memundurkan kepalanya Nich menahan tengkuk Jessi dengan tangannya kembali dan semakin Jessi memberontak semakin erat Nich memeluknya juga mencium lebih dalam lagi. Merasa tidak mendapatkan respons, Nich lantas menggigit bibir bawah Jessi.

"Akkhh." Tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan Nich segera menyerang Jessi, layaknya anak kecil yang memakan permen lolipop. Hingga beberapa saat kemudian barulah pria tersebut melepaskannya pangutannya.

"Kau bocah yang sangat mesum!" Jessi menutup bibirnya yang bengkak. Bahkan ketebalannya bisa dia rasakan akibat kuatnya sesapan Nicholas.

"Manis." Nich dengan tersenyum penuh kemenangan sambil tertawa kecil melihat tingkah Jessi. Bunga-bunga cinta seketika bermekaran dalam dadanya yang kita bersiap untuk meledakkan kelopaknya.

"Kau sangat mesum!" Jessi membentak Nich, wajahnya merah padam dan juga geram. Meskipun dia juga menikmati hal itu, tetapi Nicholas tidam memberikannya kesempatan untuk menghindar.

"Sweety, kau seharusnya bahagia sudah berhasil mengambil ciuman pertamaku. Apakah kamu tau banyak wanita mengantri hanya untuk itu?" Nich mengeluarkan jurus kucing jinaknya.

Suara tawa kembali menggelegar ketika Jessi mendengar pengakuan Nicholas. "Kau sungguh bocah busuk! Seperti itu kau bilang ciuman pertama? Kau bahkan terlihat lebih ahli dari Don Juan." Jessi berkacak pinggang mengatakan hal itu, bagaimana bisa ciuman pertama mampu membuat bibirnya bengkak hanya dalam beberapa detik saja.

Nich mengelengkan kepalanya. "Don Juan memiliki banyak wanita, sedangkan aku ini hanya milikmu seorang!"

"Kau harus mengganti kerugianku bocah mesum!" Jessi menunjuk Nich dengan kemarahannya. Jika yang pertama saja seperti itu, bagaimana selanjutnya. Ah jangan memikirkan selanjutnya! batinnya.

"Apa yang kau inginkan, Sweety?"

"Berikan aku helikopter tempur!" Jessi menegadahkan tangan, seolah Jet Tempur hanya seukuran telapak tangan baginya.

"Tidak masalah."

"Dalam dua hari harus sudah ada di kediamanku!"

"Bukan hal yang sulit, kau siapkan saja landasannya, Sweety!"

Mata Jessi membola sempurna mendengar penuturan santai Nich. Apakah bocah ini sekaya itu? pikirnya.

To Be Continue

Terpopuler

Comments

Warni Arni

Warni Arni

Benar kata Jane, kalau Jessi ini licik.

2024-12-08

0

Warni Arni

Warni Arni

Kuras semuanya.

2024-12-08

0

Warni Arni

Warni Arni

Raja Akhirat yaa

2024-12-08

0

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan Kehidupan
2 Pelangi Sebelum Badai
3 Pelangi Dan Badai Bersamaan
4 Sisi Lain
5 Berperan sebagai Maleficent
6 Rencana Jessi
7 Kemalangan Jessi
8 Kesadaran Jessi
9 Hari Pembalasan
10 Orang Asing
11 Mario dan Maurer
12 Nicholas Bannerick
13 Kucing Baru Jessi
14 Mars, Venus, Sun, Moon
15 Pertemuan Tak Terduga
16 Nyonya Muda
17 Pemburu Liar
18 First Kiss
19 Patah Pusaka
20 Helikopter Baru
21 Pulau Ceria 1
22 Pulau Ceria 2
23 Pulau Ceria 3
24 Kembali dari Pulau Ceria
25 Kesepian Jessi
26 Diculik
27 Akhir untuk Tom
28 Makan Siang Bersama
29 Kenyataan untuk Patricia
30 Makan Malam
31 Mommy Laura ( Part 1 )
32 Mommy Laura ( Part 2 )
33 Mommy Laura ( Part 3 )
34 Alice
35 Alice dan Jackson ( Part.1 )
36 Alice dan Jackson ( Part.2 ) Flashback
37 Alice dan Jackson ( Part.3 ) Flashback
38 Alice dan Jackson ( Part.4 ) Flashback
39 Lelaki Lain
40 Musuh di Balik Topeng
41 Mencari Angelina ( Part.1 )
42 Mencari Angelina ( Part. 2 )
43 Mencari Angelina ( Part. 3 )
44 Kondisi Angelina
45 Mafia Virgoun
46 Lari Pagi
47 Kakak Ipar
48 Ceker Ayam
49 Emily Night
50 Alex Barrack
51 Ingatan Masa Lalu
52 Bertemu Jessi
53 Keluarga Alexander ( Part.1 )
54 Keluarga Alexander ( Part.2 )
55 Keluarga Alexander ( Part.3 )
56 Keluarga Alexander ( Part.4 )
57 Latihan
58 Rencana Emily
59 Senjata Makan Tuan
60 Kepulangan Angelina
61 Pejabat Perdagangan Manusia
62 Iblis Haus Darah
63 Akhir untuk Rossi
64 Kebejatan Barron
65 Rencana Barron dan Kate
66 Wanita yang Malang
67 Grand Opening
68 Pelabuhan Putih
69 Mie Berisikan Ganja
70 Emily Bertindak
71 Jessi terluka
72 Pangkuan Seorang Ibu
73 Tuan Muda Memasak
74 Mario Pulang Kampung
75 Menuju Kota Strawberry
76 Ancaman Brian
77 Keluarga Kim Dae Ho ( Part. 1 )
78 Keluarga Kim Dae Ho ( Part.2 )
79 Keluarga Kim Dae Ho ( Part. 3 )
80 Keluarga Kim Dae Ho ( Part. 4 )
81 Misi Penyelamatan 1
82 Misi Penyelamatan 2
83 Misi Penyelamatan 3
84 Misi Penyelamatan 4
85 Kekejaman Ayah dan Anak
86 Balasan Untuk Orang Jahat
87 Tikus Terakhir
88 Breaking News Negara K
89 Stella
90 Kekasih Tom Evening
91 Obat Kuat
92 Lubang Neraka Vs Rudal Rusia
93 Bayi Kembar Moon
94 Brian Morning
95 Korban Brian Selanjutnya
96 Bom Waktu
97 Anak Buah Nich
98 Profesor Pineapple
99 Mario dan Kim Dae Ho
100 Pantai Malam
101 Bulan Madu Dadakan
102 Kembali Mengusut
103 Orang Tua Jackson
104 Kenyataan di Kala Hujan
105 Maafkan Aku
106 Obsesi Emily
107 Awal Kehancuran Emily
108 Calon Mayat
109 Calon Presiden
110 Dion
111 Mata-mata
112 Cacing
113 Gas Beracun
114 Suami Kedua
115 Jane
116 Are You Ready
117 Charlies Angels
118 Aksi Charlie's Angel Beda Usia
119 Anak Sialan
120 Jane dan Damien
121 Malam Kelam Istimewa
122 Mineral Beracun
123 Tantangan Damien
124 Akhir Emily
125 Mainan Baru
126 Tikus Kantor
127 Ibu yang Berharga
128 Kartu Nama
129 Stephanie
130 Pedofil
131 Tahu Busuk dan Mimpi Buruk
132 Menculik Pasien
133 Perawat Gadungan
134 Terluka Parah
135 Kemarahan Jerry dan Brian
136 Terungkap
137 Patung Themis
138 Secercah Harapan
139 Bimbang
140 Kegilaan Brian
141 Siapa Dion
142 Harapan
143 Kate Berulah
144 Ancaman Jerry
145 Rencana Jerry
146 Jessi Bertemu Jerry
147 Nenek Amber
148 Catur
149 Pilihan Sulit
150 Awal Pertarungan
151 Dimulai
152 Pertempuran
153 Jessi dan Jane
154 Awal Pembalasan
155 Kehamilan Jessi
156 Kesadaran Jane
157 Nich Frustrasi
158 Penyiksaan Brian
159 Mencari Sesuatu
160 Akhir Kate
161 Luka Hati
162 Jessi Kembali
163 Kandungan Jessi
164 Adik Jackson
165 Penderitaan Dion
166 Orang Tua Jessi
167 Pilihan Jane
168 Jane dan Damien
169 Cinta dan Dendam
170 Mengidam
171 Masih Mengidam
172 Brian Vs Jessi
173 Idaman Jessi
174 Keraguan Jerry
175 Penyesalan Jerry
176 Akhir dari Jerry
177 Hormon Kehamilan
178 Kecemburuan Jessi
179 Akhir Johny
180 Senjata Makan Tuan
181 Jane Memilih Pergi
182 Pengacara John
183 Ingin Menikah
184 Mengidam di Tengah Malam
185 Keinginan Bumil
186 Pingsan
187 Kondisi Jane
188 Pagi Damien
189 Kembali
190 Hari Pernikahan
191 Resepsi
192 Siapa Wanita Itu?
193 Rosa
194 Aksi Mertua dan Menantu
195 Kediaman Gery
196 Menebus Dosa
197 Hukuman untuk Gery
198 Jane dan Damien 1
199 Jane dan Damien 2
200 Jane dan Damien 3
201 Lintah Darat
202 Jane dan Stella Pindah
203 Gas Beracun Membawa Petaka
204 Bertepuk Sebelah Tangan
205 Kehidupan di Desa
206 Akal Bulus
207 Kebakaran
208 Lary Vs Jane
209 Kedatangan Damien
210 Amarah Jane
211 Bandot Tak Tahu Malu
212 Keadilan Bagi Warga Desa
213 Penyesalan Datang Terlambat
214 Perusak Suasana
215 Otak Udang
216 Bumil Gila
217 Balasan Dari Bumil
218 Lagi-lagi Bumil
219 Mengakui Istri
220 Sang Provokator
221 Sindiran Jessi
222 Kesempatan Kedua
223 Matrealistis
224 Mustahil Bersama?
225 Terlalu Kejam Berucap
226 Lamaran Kilat
227 Memilih Gaun
228 Selangkah Menuju Altar
229 Janji Suci
230 Membelah Diri
231 Cacing Alaska
232 Pagi Hari Pasutri
233 Kebocoran Informasi
234 Pengunduran Diri
235 Mulut Bukan Otak
236 Mencetak Pewaris
237 Solusi Terbaik
238 Sidang Dua Asisten
239 Bukan Salah Cinta
240 Mencari Istri Baru
241 Berkulit Badak
242 Menyatakan Cinta
243 Pernikahan Kedua
244 Pria Kolot
245 Anugerah atau Musibah
246 Kasihan Rahmat
247 Terbitlah Terang
248 Hadiah Pernikahan
249 Otak Mampet
250 Dasar Kolot
251 Mummy Bercadar
252 Hal Tak Terduga
253 Membuang Zigot
254 Nasi Jadi Bubur
255 Bermain-main
256 Sensasi Baru
257 Rada Sarap
258 Jadilah Berharga
259 Mak Comblang
260 Kaki Gajah
261 Sepuluh Pulau Tenggelam
262 Tragedi Kamar Mandi
263 Wanita Adalah Ratu
264 Kebelet
265 Perjuangan Ibu
266 Persalinan Menegangkan
267 Triplets
268 Bibit Merepotkan
269 Kesayangan Daddy
270 Bolehkah Menganggap Sebagai Mama?
271 Reynold Gerald
272 Semoga Kau Bahagia
273 Duku Mateng
274 Mario Vs Anna
275 Mampus Aku
276 Bagaimana Caramu Bertanggung Jawab?
277 Puas Dengan Servisku?
278 Tak Berpikir Panjang
279 Hanya Orang Bodoh
280 Misi Rey
281 Kupu-kupu Beterbangan
282 Salah Paham
283 Lagi-lagi Obsesi
284 Di Waktu Bersamaan
285 Sebatang Kara
286 Tidak Sendirian
287 Wanita Penguntit
288 Resmi Sepasang
289 Berikan Milikmu Yang Terbaik
290 Rugi Besar
291 Penculik Bodoh
292 Pembuat Ulah
293 Ambil Saja
294 Cantik Terakreditasi
295 Bagaimana Caranya Menikahimu?
296 Diam-diam Menghanyutkan
297 Lelaki Terbaik
298 Keanehan Damien
299 Kehidupan dan Kematian
Episodes

Updated 299 Episodes

1
Pengenalan Kehidupan
2
Pelangi Sebelum Badai
3
Pelangi Dan Badai Bersamaan
4
Sisi Lain
5
Berperan sebagai Maleficent
6
Rencana Jessi
7
Kemalangan Jessi
8
Kesadaran Jessi
9
Hari Pembalasan
10
Orang Asing
11
Mario dan Maurer
12
Nicholas Bannerick
13
Kucing Baru Jessi
14
Mars, Venus, Sun, Moon
15
Pertemuan Tak Terduga
16
Nyonya Muda
17
Pemburu Liar
18
First Kiss
19
Patah Pusaka
20
Helikopter Baru
21
Pulau Ceria 1
22
Pulau Ceria 2
23
Pulau Ceria 3
24
Kembali dari Pulau Ceria
25
Kesepian Jessi
26
Diculik
27
Akhir untuk Tom
28
Makan Siang Bersama
29
Kenyataan untuk Patricia
30
Makan Malam
31
Mommy Laura ( Part 1 )
32
Mommy Laura ( Part 2 )
33
Mommy Laura ( Part 3 )
34
Alice
35
Alice dan Jackson ( Part.1 )
36
Alice dan Jackson ( Part.2 ) Flashback
37
Alice dan Jackson ( Part.3 ) Flashback
38
Alice dan Jackson ( Part.4 ) Flashback
39
Lelaki Lain
40
Musuh di Balik Topeng
41
Mencari Angelina ( Part.1 )
42
Mencari Angelina ( Part. 2 )
43
Mencari Angelina ( Part. 3 )
44
Kondisi Angelina
45
Mafia Virgoun
46
Lari Pagi
47
Kakak Ipar
48
Ceker Ayam
49
Emily Night
50
Alex Barrack
51
Ingatan Masa Lalu
52
Bertemu Jessi
53
Keluarga Alexander ( Part.1 )
54
Keluarga Alexander ( Part.2 )
55
Keluarga Alexander ( Part.3 )
56
Keluarga Alexander ( Part.4 )
57
Latihan
58
Rencana Emily
59
Senjata Makan Tuan
60
Kepulangan Angelina
61
Pejabat Perdagangan Manusia
62
Iblis Haus Darah
63
Akhir untuk Rossi
64
Kebejatan Barron
65
Rencana Barron dan Kate
66
Wanita yang Malang
67
Grand Opening
68
Pelabuhan Putih
69
Mie Berisikan Ganja
70
Emily Bertindak
71
Jessi terluka
72
Pangkuan Seorang Ibu
73
Tuan Muda Memasak
74
Mario Pulang Kampung
75
Menuju Kota Strawberry
76
Ancaman Brian
77
Keluarga Kim Dae Ho ( Part. 1 )
78
Keluarga Kim Dae Ho ( Part.2 )
79
Keluarga Kim Dae Ho ( Part. 3 )
80
Keluarga Kim Dae Ho ( Part. 4 )
81
Misi Penyelamatan 1
82
Misi Penyelamatan 2
83
Misi Penyelamatan 3
84
Misi Penyelamatan 4
85
Kekejaman Ayah dan Anak
86
Balasan Untuk Orang Jahat
87
Tikus Terakhir
88
Breaking News Negara K
89
Stella
90
Kekasih Tom Evening
91
Obat Kuat
92
Lubang Neraka Vs Rudal Rusia
93
Bayi Kembar Moon
94
Brian Morning
95
Korban Brian Selanjutnya
96
Bom Waktu
97
Anak Buah Nich
98
Profesor Pineapple
99
Mario dan Kim Dae Ho
100
Pantai Malam
101
Bulan Madu Dadakan
102
Kembali Mengusut
103
Orang Tua Jackson
104
Kenyataan di Kala Hujan
105
Maafkan Aku
106
Obsesi Emily
107
Awal Kehancuran Emily
108
Calon Mayat
109
Calon Presiden
110
Dion
111
Mata-mata
112
Cacing
113
Gas Beracun
114
Suami Kedua
115
Jane
116
Are You Ready
117
Charlies Angels
118
Aksi Charlie's Angel Beda Usia
119
Anak Sialan
120
Jane dan Damien
121
Malam Kelam Istimewa
122
Mineral Beracun
123
Tantangan Damien
124
Akhir Emily
125
Mainan Baru
126
Tikus Kantor
127
Ibu yang Berharga
128
Kartu Nama
129
Stephanie
130
Pedofil
131
Tahu Busuk dan Mimpi Buruk
132
Menculik Pasien
133
Perawat Gadungan
134
Terluka Parah
135
Kemarahan Jerry dan Brian
136
Terungkap
137
Patung Themis
138
Secercah Harapan
139
Bimbang
140
Kegilaan Brian
141
Siapa Dion
142
Harapan
143
Kate Berulah
144
Ancaman Jerry
145
Rencana Jerry
146
Jessi Bertemu Jerry
147
Nenek Amber
148
Catur
149
Pilihan Sulit
150
Awal Pertarungan
151
Dimulai
152
Pertempuran
153
Jessi dan Jane
154
Awal Pembalasan
155
Kehamilan Jessi
156
Kesadaran Jane
157
Nich Frustrasi
158
Penyiksaan Brian
159
Mencari Sesuatu
160
Akhir Kate
161
Luka Hati
162
Jessi Kembali
163
Kandungan Jessi
164
Adik Jackson
165
Penderitaan Dion
166
Orang Tua Jessi
167
Pilihan Jane
168
Jane dan Damien
169
Cinta dan Dendam
170
Mengidam
171
Masih Mengidam
172
Brian Vs Jessi
173
Idaman Jessi
174
Keraguan Jerry
175
Penyesalan Jerry
176
Akhir dari Jerry
177
Hormon Kehamilan
178
Kecemburuan Jessi
179
Akhir Johny
180
Senjata Makan Tuan
181
Jane Memilih Pergi
182
Pengacara John
183
Ingin Menikah
184
Mengidam di Tengah Malam
185
Keinginan Bumil
186
Pingsan
187
Kondisi Jane
188
Pagi Damien
189
Kembali
190
Hari Pernikahan
191
Resepsi
192
Siapa Wanita Itu?
193
Rosa
194
Aksi Mertua dan Menantu
195
Kediaman Gery
196
Menebus Dosa
197
Hukuman untuk Gery
198
Jane dan Damien 1
199
Jane dan Damien 2
200
Jane dan Damien 3
201
Lintah Darat
202
Jane dan Stella Pindah
203
Gas Beracun Membawa Petaka
204
Bertepuk Sebelah Tangan
205
Kehidupan di Desa
206
Akal Bulus
207
Kebakaran
208
Lary Vs Jane
209
Kedatangan Damien
210
Amarah Jane
211
Bandot Tak Tahu Malu
212
Keadilan Bagi Warga Desa
213
Penyesalan Datang Terlambat
214
Perusak Suasana
215
Otak Udang
216
Bumil Gila
217
Balasan Dari Bumil
218
Lagi-lagi Bumil
219
Mengakui Istri
220
Sang Provokator
221
Sindiran Jessi
222
Kesempatan Kedua
223
Matrealistis
224
Mustahil Bersama?
225
Terlalu Kejam Berucap
226
Lamaran Kilat
227
Memilih Gaun
228
Selangkah Menuju Altar
229
Janji Suci
230
Membelah Diri
231
Cacing Alaska
232
Pagi Hari Pasutri
233
Kebocoran Informasi
234
Pengunduran Diri
235
Mulut Bukan Otak
236
Mencetak Pewaris
237
Solusi Terbaik
238
Sidang Dua Asisten
239
Bukan Salah Cinta
240
Mencari Istri Baru
241
Berkulit Badak
242
Menyatakan Cinta
243
Pernikahan Kedua
244
Pria Kolot
245
Anugerah atau Musibah
246
Kasihan Rahmat
247
Terbitlah Terang
248
Hadiah Pernikahan
249
Otak Mampet
250
Dasar Kolot
251
Mummy Bercadar
252
Hal Tak Terduga
253
Membuang Zigot
254
Nasi Jadi Bubur
255
Bermain-main
256
Sensasi Baru
257
Rada Sarap
258
Jadilah Berharga
259
Mak Comblang
260
Kaki Gajah
261
Sepuluh Pulau Tenggelam
262
Tragedi Kamar Mandi
263
Wanita Adalah Ratu
264
Kebelet
265
Perjuangan Ibu
266
Persalinan Menegangkan
267
Triplets
268
Bibit Merepotkan
269
Kesayangan Daddy
270
Bolehkah Menganggap Sebagai Mama?
271
Reynold Gerald
272
Semoga Kau Bahagia
273
Duku Mateng
274
Mario Vs Anna
275
Mampus Aku
276
Bagaimana Caramu Bertanggung Jawab?
277
Puas Dengan Servisku?
278
Tak Berpikir Panjang
279
Hanya Orang Bodoh
280
Misi Rey
281
Kupu-kupu Beterbangan
282
Salah Paham
283
Lagi-lagi Obsesi
284
Di Waktu Bersamaan
285
Sebatang Kara
286
Tidak Sendirian
287
Wanita Penguntit
288
Resmi Sepasang
289
Berikan Milikmu Yang Terbaik
290
Rugi Besar
291
Penculik Bodoh
292
Pembuat Ulah
293
Ambil Saja
294
Cantik Terakreditasi
295
Bagaimana Caranya Menikahimu?
296
Diam-diam Menghanyutkan
297
Lelaki Terbaik
298
Keanehan Damien
299
Kehidupan dan Kematian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!