Pelangi Sebelum Badai

Mentari pagi menyambut hari, angin berembus membuat tirai berkibar. Sinar hangat mentari menyinari ruangan, menandakan bahwa hari sudah berganti. Sepasang suami istri masih terlelap dalam tidurnya dengan masih berpelukan.

Brian mengerjapkan mata, menatap lekat wajah istrinya yang cantik laksana Dewi Yunani menyinari bumi.

"Sayang, bangun," ucapnya sembari mengecup bibir istrinya yang masih tidur.

"Sebentar lagi, Bri! Kepalaku masih sedikit pusing!" Jessi masih enggan membuka matanya, kepalanya terasa berdenyut-denyut pagi ini membuatnya malas untuk beranjak dari mimpi.

Brian membiarkan sang istri kembali tidur, dia lantas bangun, pergi membersihkan diri menuju ke kamar mandi. Setelah beberapa saat langkahnya mulai menyusuri walk in closet. Terlihat istrinya belum menyiapkan pakaian seperti biasa, membuat pria itu mengambil baju sendiri hari ini.

Setelah siap dan rapi dia keluar, tetapi istrinya masih belum bergeming dari posisinya.

"Apa kamu sakit, Sayang?" Brian yang khawatir mendekat ke arah Jessi, meletakkan punggung tangan di dahi istrinya.

"Tidak aku hanya sedikit pusing. Maafkan aku tak melayanimu pagi ini, Bri!" Suara Jessi terdengar begitu lemas, wajahnya yang cantik kini terlihat pucat dan tak bersemangat.

"Tidak apa-apa, Sayang! Kamu sedang tidak sehat hari ini. Haruskah kita periksa ke dokter, Sayang? Aku takut kamu kenapa-napa?" Raut wajah Brian terlihat begitu mengkhawatirkan kondisi sang istri karena Jessi sangat jarang sakit sebelumnya.

"Tak perlu, biarkan aku tidur sebentar lagi! Nanti siang juga sudah membaik." Jessi meletakkan kembali tangannya di bawah pipi dan membuka sedikit kelopak mata dan melihat saminya sudah rapi, serta siap untuk berangkat bekerja.

"Maaf, Bri. Hari ini kamu sarapan sendiri, ya! Aku terlalu malas untuk bangun."

"Bukan masalah! Nanti aku akan menyuruh pelayan membawakan bubur untukmu kemari!" Diciumnya kening Jessi dengan begitu lembut lantas mengusap kepala istrinya perlahan dengan dengan senyum mengembang.

"Aku pergi dulu, istirahatlah lagi, Sayang!" Brian menaikkan selimut sampai ke atas dada Jessi, dia ingin menemani istrinya. Namun, pekerjaan di restoran sudah menantinya.

"Hmm, hati-hati!" Jessi lantas kembali melanjutkan mimpi yang tertunda setelah kepergian sang suami.

Setelah keluar dari kamar, Brian turun menuju meja makan, sarapan seorang diri dengan sepotong roti dan kopi. Pria memanggil salah seorang pelayan yang biasa membantu Jessi mengurus mansion.

"Bi, nanti tolong antarkan bubur ke kamar! Biarkan Jessi tidur dulu! Jangan diganggu jika ada urusan yang tidak penting! Nanti kalau ada apa-apa kabari saya!" Brian memberi perintah pada pelayan setelah selesai dengan sarapan, lalu mengambil tas kerja di sampingnya.

"Baik, Tuan."

Pria itu langsung beranjak pergi berangkat bekerja. Brian memasuki mobil mewah Maserati Quattroporte Gts, dan membawanya melaju menyusuri sepanjang jalan raya.

Ada beberapa mobil sport di garasi milik istrinya, hadiah yang diberikan oleh Brian kepada Jessi di setiap kesempatan. Meskipun, wanita itu tidak pernah meminta hal tersebut. Namun, dia ingin memberikan yang terbaik untuk orang yang begitu dicintanya.-

Beberapa saat berlalu dalam kesendirian, hingga beberapa saat kemudian, terdengar suara ketukan pintu dari arah luar kamar Jessi.

"Masuk!"

"Nyonya, ini saya membawakan bubur putih." Seorang wanita melangkah memasuki kamar sambil membawa sebuah nampan berisikan makanan dan minuman untuk sang nyonya rumah.

"Letakkan dulu di meja! Tolong bantu aku duduk!"

Pelayan pun meletakkan nampannya di atas meja, lalu membantu sang nyonya rumah untuk duduk di ranjang, disandarkannya punggung Jessi di pinggir headbord. Lantas mengambilkan bubur yang sudah dia bawa tadi.

Jessi mengambil mangkuk, memasukkan sesuap bubur ke dalam mulutnya. Baru beberapa sendok makanan berhasil masuk, tetapi perutnya sudah terasa mual seperti diaduk-aduk. Wanita itu berlari menuju close set memuntahkan semua isi perut tanpa aba-aba.

Dia mengeluarkan seluruh isi perut melalui mulut, padahal baru sedikit bubur yang masuk ke dalam perutnya. Pelayan yang panik langsung menyusul ke kamar mandi, memijat tengkuk majikannya secara perlahan. Setelah dirasa lega Jessi terduduk sebentar, badannya terasa sangat lemas kali ini, kakinya seakan tak mampu lagi untuk melangkah kembali menuju ranjang.

"Nyonya, haruskah saya menghubungi Tuan? Tadi sebelum berangkat tuan berpesan, jika terjadi sesuatu dengan, Nyonya. Saya harus menghubunginya." Pelayan terlihat begitu mencemaskan kondisi Jessi karena hal seperti ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Dia adalah sosok yang kuat di mata para pelayannya.

"Tak perlu! Aku tak ingin merepotkannya!" Jessi hendak berdiri, dengan segera pelayan itu memapah majikannya secara perlahan kembali ke ranjang.

"Tolong hubungi saja Jane! Suruh dia ke sini dan jangan katakan apapun pada Brian!"

"Baik, Nyonya." Pelayan itu lantas pergi keluar kamar untuk menghubungi Jane sesuai dengan permintaan Jessi.

Jessi tidak ingin merepotkan Brian yang sudah banyak pekerjaan, dia lebih memilih meminta tolong kepada Jane.

Jane adalah kakak angkat dari Jessi, ibunya meninggal ketika dia berumur sepuluh tahun, Jessi yang saat itu berumur tujuh tahun begitu dekat dengan Jane dan ibunya yang merupakan tetangganya.

Setelah kepergian ibunya yang terkena penyakit kanker Jane hidup sebatang kara, tidak memiliki saudara yang menemaninya. Nenek Amber dan Jessi lantas meminta wanita itu untuk ikut mereka menjadi satu keluarga yang saling menyayangi.

Hingga beberapa tahun yang lalu, sang adik menikah dengan Brian. Jane kemudian merawat Nenek Amber. Mereka hidup di sebuah rumah, tidak jauh dari tempat tinggal Jessi.

Beberapa saat kemudian terdengar suara Jane datang dan mendorong pintu dengan kencang saking paniknya.

"Hei! Apa yang terjadi padamu? Kenapa wajahmu pucat sekali? Apa suamimu tak memberimu makan? Akan ku tendang bokongnya nanti sudah berani membuatmu seperti ini?!" Cerocos Jane seperti kereta listrik tanpa jeda karena khawatir ketika melihat wajah pucat adiknya.

"Jane, Aku baik-baik saja. Entahlah aku hanya merasa hari ini badanku lemas sekali, semua makanan aku muntahkan. Karena itulah memintamu kemari, dan bukan untuk mendengarmu memarahiku!"

"Kau muntah dan lemas?" Jane menunjuk wajah Jessi dengan mengernyitkan sebelah alisnya. Wanita itu hanya mengangguk lemas.

"Kapan terakhir kali kau datang bulan?"

Mengingat hal itu membuat Jessi melebarkan matanya. "Aku lupa, seharusnya minggu-minggu ini!"

"Ayo! Kita cek ke rumah sakit!" Jane mengambilkan jaket untuk Jessi, memapahnya secara perlahan keluar kamar menuju mobil.

Meskipun, Jane adalah wanita yang kasar, tetapi dia sangat menyayangi adiknya. Baginya, Jessi dan Nenek Amber adalah dunia. Dia tidak butuh lelaki, hanya ingin merawat dua kesayangan ini seumur hidup.

Setelah beberapa saat, mereka tiba di rumah sakit, Jane menyuruh Jessi duduk di ruang tunggu. Sementara itu, kakaknya mendaftarkan dirinya terlebih dahulu.

Sekilas mata Jessi seperti melihat Brian. Namun, dengan cepat dia menggelengkan kepalanya. Tak mungkin Brian di rumah sakit, dia kan sedang bekerja! Lagi pula, bukankah pria tadi bersama seorang ibu hamil? Pasti orang lain! Dia berusaha untuk meyakinkan diri.

Jantung Jessi berdegup cepat, bukan hanya karena melihat itu. Namun, juga disebabkan dirinya sendiri. Benarkah saat ini di tengah mengandung? Dia tak ingin kecewa seperti yang lalu-lalu, membuatnya tidak ingin berharap lebih.

"Ayo!" Ajakan Jane membuyarkan lamunannya.

Jane memasuki ruangan dengan tegang, jantungnya berdegup cepat. Terlihat seorang dokter sedang duduk di kursinya dengan seorang perawat di sampingnya.

"Selamat siang, Nyonya. Silakan duduk!" Jane dan Jessi duduk di kursi di depan dokter tersebut.

"Apa keluhan Anda, Nyonya?"

"Saya mual dan muntah, Dok. Sejak pagi badan saya terasa lemas," keluh Jessi.

"Tanggal berapa anda terakhir kali datang bulan, Nyonya?"

"Saya lupa, Dok!"

"Baiklah kita bisa mencoba memeriksanya dengan USG, silahkan!" Dokter meminta Jessi untuk merebahkan dirinya di atas tempat tidur yang sudah disediakan.

Dibantu perawat yang menyibakkan baju di perut Jessi lalu mengolesi dengan gel. Dokter meletakkan Doppler USG di atas perut Jessi. Menekannya sambil diputar-putar ke arah lain.

"Ini adalah kantong kehamilan!" Dokter menunjuk ke arah lingkaran di layar monitor.

"Untuk usia kandungannya sudah berjalan tujuh minggu, Nyonya. Janin masih sebesar buah ceri, detak jantungnya belum terdengar. Silakan kembali lagi setelah kehamilan dua belas minggu! Saat itu, Nyonya bisa mendengar detak jantung janin."

Mendengar perkataan sang dokter membuat Jessi kehilangan kata-kata. Benarkah yang dia dengar ini? Ada kehidupan lain di dalam perutnya, sesuatu yang dia tunggu selama lima tahun ini. Jessi memanggil Jane dengan mata berkaca-kaca.

"Kakak, benarkah ini?"Jessi bergetar mendengar kehamilannya, rasa bahagia menyeruak dalam dirinya. Kehadiran sang buah hati yang telah ditunggu lima tahun lamanya, kini benar-benar tumbuh dalam rahimnya.

"Ya benar! Ada keponakan ku di dalam perutmu." Jane ikut menangis haru melihat apa yang selalu diharapkan adiknya kini terwujud. Dia berharap Jessi selalu bahagia bersama keluarga kecilnya.

To Be Continue..

Terpopuler

Comments

Zila Aziz

Zila Aziz

Rezeki zuriat akan hadir bila mana kita sudah redha dengan takdir

2024-05-25

0

Hasma Fatma

Hasma Fatma

ucapan selamat pagi dgn ciuman bibir

2022-12-20

1

Aya Vivemyangel

Aya Vivemyangel

Awal baca dah tau konfliky kemana, awal" dah bikin greget mendem emosi 😂😂😂

2022-07-18

0

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan Kehidupan
2 Pelangi Sebelum Badai
3 Pelangi Dan Badai Bersamaan
4 Sisi Lain
5 Berperan sebagai Maleficent
6 Rencana Jessi
7 Kemalangan Jessi
8 Kesadaran Jessi
9 Hari Pembalasan
10 Orang Asing
11 Mario dan Maurer
12 Nicholas Bannerick
13 Kucing Baru Jessi
14 Mars, Venus, Sun, Moon
15 Pertemuan Tak Terduga
16 Nyonya Muda
17 Pemburu Liar
18 First Kiss
19 Patah Pusaka
20 Helikopter Baru
21 Pulau Ceria 1
22 Pulau Ceria 2
23 Pulau Ceria 3
24 Kembali dari Pulau Ceria
25 Kesepian Jessi
26 Diculik
27 Akhir untuk Tom
28 Makan Siang Bersama
29 Kenyataan untuk Patricia
30 Makan Malam
31 Mommy Laura ( Part 1 )
32 Mommy Laura ( Part 2 )
33 Mommy Laura ( Part 3 )
34 Alice
35 Alice dan Jackson ( Part.1 )
36 Alice dan Jackson ( Part.2 ) Flashback
37 Alice dan Jackson ( Part.3 ) Flashback
38 Alice dan Jackson ( Part.4 ) Flashback
39 Lelaki Lain
40 Musuh di Balik Topeng
41 Mencari Angelina ( Part.1 )
42 Mencari Angelina ( Part. 2 )
43 Mencari Angelina ( Part. 3 )
44 Kondisi Angelina
45 Mafia Virgoun
46 Lari Pagi
47 Kakak Ipar
48 Ceker Ayam
49 Emily Night
50 Alex Barrack
51 Ingatan Masa Lalu
52 Bertemu Jessi
53 Keluarga Alexander ( Part.1 )
54 Keluarga Alexander ( Part.2 )
55 Keluarga Alexander ( Part.3 )
56 Keluarga Alexander ( Part.4 )
57 Latihan
58 Rencana Emily
59 Senjata Makan Tuan
60 Kepulangan Angelina
61 Pejabat Perdagangan Manusia
62 Iblis Haus Darah
63 Akhir untuk Rossi
64 Kebejatan Barron
65 Rencana Barron dan Kate
66 Wanita yang Malang
67 Grand Opening
68 Pelabuhan Putih
69 Mie Berisikan Ganja
70 Emily Bertindak
71 Jessi terluka
72 Pangkuan Seorang Ibu
73 Tuan Muda Memasak
74 Mario Pulang Kampung
75 Menuju Kota Strawberry
76 Ancaman Brian
77 Keluarga Kim Dae Ho ( Part. 1 )
78 Keluarga Kim Dae Ho ( Part.2 )
79 Keluarga Kim Dae Ho ( Part. 3 )
80 Keluarga Kim Dae Ho ( Part. 4 )
81 Misi Penyelamatan 1
82 Misi Penyelamatan 2
83 Misi Penyelamatan 3
84 Misi Penyelamatan 4
85 Kekejaman Ayah dan Anak
86 Balasan Untuk Orang Jahat
87 Tikus Terakhir
88 Breaking News Negara K
89 Stella
90 Kekasih Tom Evening
91 Obat Kuat
92 Lubang Neraka Vs Rudal Rusia
93 Bayi Kembar Moon
94 Brian Morning
95 Korban Brian Selanjutnya
96 Bom Waktu
97 Anak Buah Nich
98 Profesor Pineapple
99 Mario dan Kim Dae Ho
100 Pantai Malam
101 Bulan Madu Dadakan
102 Kembali Mengusut
103 Orang Tua Jackson
104 Kenyataan di Kala Hujan
105 Maafkan Aku
106 Obsesi Emily
107 Awal Kehancuran Emily
108 Calon Mayat
109 Calon Presiden
110 Dion
111 Mata-mata
112 Cacing
113 Gas Beracun
114 Suami Kedua
115 Jane
116 Are You Ready
117 Charlies Angels
118 Aksi Charlie's Angel Beda Usia
119 Anak Sialan
120 Jane dan Damien
121 Malam Kelam Istimewa
122 Mineral Beracun
123 Tantangan Damien
124 Akhir Emily
125 Mainan Baru
126 Tikus Kantor
127 Ibu yang Berharga
128 Kartu Nama
129 Stephanie
130 Pedofil
131 Tahu Busuk dan Mimpi Buruk
132 Menculik Pasien
133 Perawat Gadungan
134 Terluka Parah
135 Kemarahan Jerry dan Brian
136 Terungkap
137 Patung Themis
138 Secercah Harapan
139 Bimbang
140 Kegilaan Brian
141 Siapa Dion
142 Harapan
143 Kate Berulah
144 Ancaman Jerry
145 Rencana Jerry
146 Jessi Bertemu Jerry
147 Nenek Amber
148 Catur
149 Pilihan Sulit
150 Awal Pertarungan
151 Dimulai
152 Pertempuran
153 Jessi dan Jane
154 Awal Pembalasan
155 Kehamilan Jessi
156 Kesadaran Jane
157 Nich Frustrasi
158 Penyiksaan Brian
159 Mencari Sesuatu
160 Akhir Kate
161 Luka Hati
162 Jessi Kembali
163 Kandungan Jessi
164 Adik Jackson
165 Penderitaan Dion
166 Orang Tua Jessi
167 Pilihan Jane
168 Jane dan Damien
169 Cinta dan Dendam
170 Mengidam
171 Masih Mengidam
172 Brian Vs Jessi
173 Idaman Jessi
174 Keraguan Jerry
175 Penyesalan Jerry
176 Akhir dari Jerry
177 Hormon Kehamilan
178 Kecemburuan Jessi
179 Akhir Johny
180 Senjata Makan Tuan
181 Jane Memilih Pergi
182 Pengacara John
183 Ingin Menikah
184 Mengidam di Tengah Malam
185 Keinginan Bumil
186 Pingsan
187 Kondisi Jane
188 Pagi Damien
189 Kembali
190 Hari Pernikahan
191 Resepsi
192 Siapa Wanita Itu?
193 Rosa
194 Aksi Mertua dan Menantu
195 Kediaman Gery
196 Menebus Dosa
197 Hukuman untuk Gery
198 Jane dan Damien 1
199 Jane dan Damien 2
200 Jane dan Damien 3
201 Lintah Darat
202 Jane dan Stella Pindah
203 Gas Beracun Membawa Petaka
204 Bertepuk Sebelah Tangan
205 Kehidupan di Desa
206 Akal Bulus
207 Kebakaran
208 Lary Vs Jane
209 Kedatangan Damien
210 Amarah Jane
211 Bandot Tak Tahu Malu
212 Keadilan Bagi Warga Desa
213 Penyesalan Datang Terlambat
214 Perusak Suasana
215 Otak Udang
216 Bumil Gila
217 Balasan Dari Bumil
218 Lagi-lagi Bumil
219 Mengakui Istri
220 Sang Provokator
221 Sindiran Jessi
222 Kesempatan Kedua
223 Matrealistis
224 Mustahil Bersama?
225 Terlalu Kejam Berucap
226 Lamaran Kilat
227 Memilih Gaun
228 Selangkah Menuju Altar
229 Janji Suci
230 Membelah Diri
231 Cacing Alaska
232 Pagi Hari Pasutri
233 Kebocoran Informasi
234 Pengunduran Diri
235 Mulut Bukan Otak
236 Mencetak Pewaris
237 Solusi Terbaik
238 Sidang Dua Asisten
239 Bukan Salah Cinta
240 Mencari Istri Baru
241 Berkulit Badak
242 Menyatakan Cinta
243 Pernikahan Kedua
244 Pria Kolot
245 Anugerah atau Musibah
246 Kasihan Rahmat
247 Terbitlah Terang
248 Hadiah Pernikahan
249 Otak Mampet
250 Dasar Kolot
251 Mummy Bercadar
252 Hal Tak Terduga
253 Membuang Zigot
254 Nasi Jadi Bubur
255 Bermain-main
256 Sensasi Baru
257 Rada Sarap
258 Jadilah Berharga
259 Mak Comblang
260 Kaki Gajah
261 Sepuluh Pulau Tenggelam
262 Tragedi Kamar Mandi
263 Wanita Adalah Ratu
264 Kebelet
265 Perjuangan Ibu
266 Persalinan Menegangkan
267 Triplets
268 Bibit Merepotkan
269 Kesayangan Daddy
270 Bolehkah Menganggap Sebagai Mama?
271 Reynold Gerald
272 Semoga Kau Bahagia
273 Duku Mateng
274 Mario Vs Anna
275 Mampus Aku
276 Bagaimana Caramu Bertanggung Jawab?
277 Puas Dengan Servisku?
278 Tak Berpikir Panjang
279 Hanya Orang Bodoh
280 Misi Rey
281 Kupu-kupu Beterbangan
282 Salah Paham
283 Lagi-lagi Obsesi
284 Di Waktu Bersamaan
285 Sebatang Kara
286 Tidak Sendirian
287 Wanita Penguntit
288 Resmi Sepasang
289 Berikan Milikmu Yang Terbaik
290 Rugi Besar
291 Penculik Bodoh
292 Pembuat Ulah
293 Ambil Saja
294 Cantik Terakreditasi
295 Bagaimana Caranya Menikahimu?
296 Diam-diam Menghanyutkan
297 Lelaki Terbaik
298 Keanehan Damien
299 Kehidupan dan Kematian
Episodes

Updated 299 Episodes

1
Pengenalan Kehidupan
2
Pelangi Sebelum Badai
3
Pelangi Dan Badai Bersamaan
4
Sisi Lain
5
Berperan sebagai Maleficent
6
Rencana Jessi
7
Kemalangan Jessi
8
Kesadaran Jessi
9
Hari Pembalasan
10
Orang Asing
11
Mario dan Maurer
12
Nicholas Bannerick
13
Kucing Baru Jessi
14
Mars, Venus, Sun, Moon
15
Pertemuan Tak Terduga
16
Nyonya Muda
17
Pemburu Liar
18
First Kiss
19
Patah Pusaka
20
Helikopter Baru
21
Pulau Ceria 1
22
Pulau Ceria 2
23
Pulau Ceria 3
24
Kembali dari Pulau Ceria
25
Kesepian Jessi
26
Diculik
27
Akhir untuk Tom
28
Makan Siang Bersama
29
Kenyataan untuk Patricia
30
Makan Malam
31
Mommy Laura ( Part 1 )
32
Mommy Laura ( Part 2 )
33
Mommy Laura ( Part 3 )
34
Alice
35
Alice dan Jackson ( Part.1 )
36
Alice dan Jackson ( Part.2 ) Flashback
37
Alice dan Jackson ( Part.3 ) Flashback
38
Alice dan Jackson ( Part.4 ) Flashback
39
Lelaki Lain
40
Musuh di Balik Topeng
41
Mencari Angelina ( Part.1 )
42
Mencari Angelina ( Part. 2 )
43
Mencari Angelina ( Part. 3 )
44
Kondisi Angelina
45
Mafia Virgoun
46
Lari Pagi
47
Kakak Ipar
48
Ceker Ayam
49
Emily Night
50
Alex Barrack
51
Ingatan Masa Lalu
52
Bertemu Jessi
53
Keluarga Alexander ( Part.1 )
54
Keluarga Alexander ( Part.2 )
55
Keluarga Alexander ( Part.3 )
56
Keluarga Alexander ( Part.4 )
57
Latihan
58
Rencana Emily
59
Senjata Makan Tuan
60
Kepulangan Angelina
61
Pejabat Perdagangan Manusia
62
Iblis Haus Darah
63
Akhir untuk Rossi
64
Kebejatan Barron
65
Rencana Barron dan Kate
66
Wanita yang Malang
67
Grand Opening
68
Pelabuhan Putih
69
Mie Berisikan Ganja
70
Emily Bertindak
71
Jessi terluka
72
Pangkuan Seorang Ibu
73
Tuan Muda Memasak
74
Mario Pulang Kampung
75
Menuju Kota Strawberry
76
Ancaman Brian
77
Keluarga Kim Dae Ho ( Part. 1 )
78
Keluarga Kim Dae Ho ( Part.2 )
79
Keluarga Kim Dae Ho ( Part. 3 )
80
Keluarga Kim Dae Ho ( Part. 4 )
81
Misi Penyelamatan 1
82
Misi Penyelamatan 2
83
Misi Penyelamatan 3
84
Misi Penyelamatan 4
85
Kekejaman Ayah dan Anak
86
Balasan Untuk Orang Jahat
87
Tikus Terakhir
88
Breaking News Negara K
89
Stella
90
Kekasih Tom Evening
91
Obat Kuat
92
Lubang Neraka Vs Rudal Rusia
93
Bayi Kembar Moon
94
Brian Morning
95
Korban Brian Selanjutnya
96
Bom Waktu
97
Anak Buah Nich
98
Profesor Pineapple
99
Mario dan Kim Dae Ho
100
Pantai Malam
101
Bulan Madu Dadakan
102
Kembali Mengusut
103
Orang Tua Jackson
104
Kenyataan di Kala Hujan
105
Maafkan Aku
106
Obsesi Emily
107
Awal Kehancuran Emily
108
Calon Mayat
109
Calon Presiden
110
Dion
111
Mata-mata
112
Cacing
113
Gas Beracun
114
Suami Kedua
115
Jane
116
Are You Ready
117
Charlies Angels
118
Aksi Charlie's Angel Beda Usia
119
Anak Sialan
120
Jane dan Damien
121
Malam Kelam Istimewa
122
Mineral Beracun
123
Tantangan Damien
124
Akhir Emily
125
Mainan Baru
126
Tikus Kantor
127
Ibu yang Berharga
128
Kartu Nama
129
Stephanie
130
Pedofil
131
Tahu Busuk dan Mimpi Buruk
132
Menculik Pasien
133
Perawat Gadungan
134
Terluka Parah
135
Kemarahan Jerry dan Brian
136
Terungkap
137
Patung Themis
138
Secercah Harapan
139
Bimbang
140
Kegilaan Brian
141
Siapa Dion
142
Harapan
143
Kate Berulah
144
Ancaman Jerry
145
Rencana Jerry
146
Jessi Bertemu Jerry
147
Nenek Amber
148
Catur
149
Pilihan Sulit
150
Awal Pertarungan
151
Dimulai
152
Pertempuran
153
Jessi dan Jane
154
Awal Pembalasan
155
Kehamilan Jessi
156
Kesadaran Jane
157
Nich Frustrasi
158
Penyiksaan Brian
159
Mencari Sesuatu
160
Akhir Kate
161
Luka Hati
162
Jessi Kembali
163
Kandungan Jessi
164
Adik Jackson
165
Penderitaan Dion
166
Orang Tua Jessi
167
Pilihan Jane
168
Jane dan Damien
169
Cinta dan Dendam
170
Mengidam
171
Masih Mengidam
172
Brian Vs Jessi
173
Idaman Jessi
174
Keraguan Jerry
175
Penyesalan Jerry
176
Akhir dari Jerry
177
Hormon Kehamilan
178
Kecemburuan Jessi
179
Akhir Johny
180
Senjata Makan Tuan
181
Jane Memilih Pergi
182
Pengacara John
183
Ingin Menikah
184
Mengidam di Tengah Malam
185
Keinginan Bumil
186
Pingsan
187
Kondisi Jane
188
Pagi Damien
189
Kembali
190
Hari Pernikahan
191
Resepsi
192
Siapa Wanita Itu?
193
Rosa
194
Aksi Mertua dan Menantu
195
Kediaman Gery
196
Menebus Dosa
197
Hukuman untuk Gery
198
Jane dan Damien 1
199
Jane dan Damien 2
200
Jane dan Damien 3
201
Lintah Darat
202
Jane dan Stella Pindah
203
Gas Beracun Membawa Petaka
204
Bertepuk Sebelah Tangan
205
Kehidupan di Desa
206
Akal Bulus
207
Kebakaran
208
Lary Vs Jane
209
Kedatangan Damien
210
Amarah Jane
211
Bandot Tak Tahu Malu
212
Keadilan Bagi Warga Desa
213
Penyesalan Datang Terlambat
214
Perusak Suasana
215
Otak Udang
216
Bumil Gila
217
Balasan Dari Bumil
218
Lagi-lagi Bumil
219
Mengakui Istri
220
Sang Provokator
221
Sindiran Jessi
222
Kesempatan Kedua
223
Matrealistis
224
Mustahil Bersama?
225
Terlalu Kejam Berucap
226
Lamaran Kilat
227
Memilih Gaun
228
Selangkah Menuju Altar
229
Janji Suci
230
Membelah Diri
231
Cacing Alaska
232
Pagi Hari Pasutri
233
Kebocoran Informasi
234
Pengunduran Diri
235
Mulut Bukan Otak
236
Mencetak Pewaris
237
Solusi Terbaik
238
Sidang Dua Asisten
239
Bukan Salah Cinta
240
Mencari Istri Baru
241
Berkulit Badak
242
Menyatakan Cinta
243
Pernikahan Kedua
244
Pria Kolot
245
Anugerah atau Musibah
246
Kasihan Rahmat
247
Terbitlah Terang
248
Hadiah Pernikahan
249
Otak Mampet
250
Dasar Kolot
251
Mummy Bercadar
252
Hal Tak Terduga
253
Membuang Zigot
254
Nasi Jadi Bubur
255
Bermain-main
256
Sensasi Baru
257
Rada Sarap
258
Jadilah Berharga
259
Mak Comblang
260
Kaki Gajah
261
Sepuluh Pulau Tenggelam
262
Tragedi Kamar Mandi
263
Wanita Adalah Ratu
264
Kebelet
265
Perjuangan Ibu
266
Persalinan Menegangkan
267
Triplets
268
Bibit Merepotkan
269
Kesayangan Daddy
270
Bolehkah Menganggap Sebagai Mama?
271
Reynold Gerald
272
Semoga Kau Bahagia
273
Duku Mateng
274
Mario Vs Anna
275
Mampus Aku
276
Bagaimana Caramu Bertanggung Jawab?
277
Puas Dengan Servisku?
278
Tak Berpikir Panjang
279
Hanya Orang Bodoh
280
Misi Rey
281
Kupu-kupu Beterbangan
282
Salah Paham
283
Lagi-lagi Obsesi
284
Di Waktu Bersamaan
285
Sebatang Kara
286
Tidak Sendirian
287
Wanita Penguntit
288
Resmi Sepasang
289
Berikan Milikmu Yang Terbaik
290
Rugi Besar
291
Penculik Bodoh
292
Pembuat Ulah
293
Ambil Saja
294
Cantik Terakreditasi
295
Bagaimana Caranya Menikahimu?
296
Diam-diam Menghanyutkan
297
Lelaki Terbaik
298
Keanehan Damien
299
Kehidupan dan Kematian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!