Pemburu Liar

Setelah membersihkan diri Jessi pun duduk di sebuah bangku bersama Jane. Mereka makan siang bersama layaknya kakak beradik pada umumnya.

"Jane, Apa kau tahu Nicholas?" Jessi bertanya sambil menyuap makanan ke dalam mulut tanpa melihat ke arah sang kakak.

"Aku hanya pernah dengar satu nama Nicholas di negara ini, Nicholas Bannerick," jawab Jane santai sambil menyeruput minuman.

"Siapa dia?" Jessi mengernyitkan dahi karena nama itu memanglah sangat asing baginya, tetapi kenapa pria tadi bersikap sok kenal. Meskipun dia tanpan, tetapi sikapnya cukup mencuri perhatian kaum wanita.

"Kau tidak tahu dia siapa?" Jane mendekatkan wajahnya ke wajah Jessi. Apa adiknya selama ini tinggal di gua sehingga tidak mengetahui seluk beluk dunia bisnis. Apalagi pria tersebut menduduki jajaran tertinggi lelaki impian wanita elit.

"Aku mana pernah mengurusi urusan orang lain?" Jessi menyeruput minuman di gelasnya dengan wajah acuh tak acuh. Dia memang tidak pernah mengurus tentang perkembangan bisnis, wanita tersebut hanya tahu uang mengalir ke rekeningnya setiap hari tanpa kurang sedikit saja.

"Dia adalah pewaris tunggal Bannerick Group keluarga konglomerat paling berpengaruh di negara ini. Apa kau membuat masalah dengannya? Aku tidak ingin ikut campur kalau sampai kau melakukan itu!" Jane memperingatkan Jessi dengan tegas. Keluarga Bannerick dikenal sebagai pihak yang enggan untuk disentuh pendatang seperti mereka. Apalagi bisnis Jessi sedang berkembang saat ini, bisa-bisa dalam semalam mereka gulung tikar jika berurusan dengan keluarga tersebut.

Jessi lantas memperlihatkan ponselnya pada kakaknya. Jane yang membaca apa yang diperlihatkan padanya langsung melebarkan matanya dan berdiri menggebrak meja dengan keras. Suara gebrakannya berhasil membuat semua pengunjung terkejut dan melihat ke arah mereka, termasuk Nyonya Laura yang sedari tadi senyum-senyum sendiri mendengar pembicaraan kakak beradik tersebut.

"Apa kau baru saja merampoknya?" Jane berkata dengan lirih, tetapi masih dapat di dengar oleh Nyonya Laura. Obrolan kakak beradik itu benar-benar sangat menggelitik baginya. Tidak ada antusias keduanya yang memerlihatkan jika mereka adalah wanita matrealistis yang bangga mengenal keluarga Bannerick.

"Cih, kalau aku merampok sudah aku ambil semuanya, itu hanya kompensasi atas apa yang aku terima tadi." Jessi berdecih sambil mendengus kesal hingga bibirnya berkembang dan bisa langsung diikat dengan karet gelang.

"Apa yang dia lakukan padamu? Biar aku menghajar orang yang berani mengusik adikku!" Dalam sekejap Jane berubah ekspresi menjadi membelanya membuat sang adik langsung memutar bola mata karena jengah melihat tingkah kakaknya.

"Tadi kau berkata tidak akan mengurusiku! Sekarang kau bilang akan menghajarnya dasar plin-plan!" Jessi kembali menyendok makanan ke dalam mulutnya terlebih dahulu baru kembali berbicara. "Dua ekor tiku tadi menyiram kopi padaku!" ucapnya dengan mulut penuh makanan.

"Ooo jadi karena itu, tadi kau kembali sudah seperti itik masuk parit?" Jessi hanya menganggukkan kepalanya sambil menikmati makanan di mulut. "Kalau hanya di siram kopi saja kau bisa mendapatkan 25% sahamnya, aku juga mau. Kalau begitu aku tak perlu lah membelikanmu pulau lagi!" Jane kembali duduk dengan mata menggoda ke arah Jessi. Siapa yang tahu jika adiknya bisa terbujuk karena itu.

Namun, sayangnya Jessi tetaplah Jessi. Wanita yang sangat pandai memanfaatkan dituasi dan menolak negosiasi. "No no no, itu sudah lain lagi urusannya!" Wanita tersebut menggerakkan telunjuknya sebagai tanda penolakan di depan wajah Jane.

"Lalu, apa yang akan kau lakukan dengan saham ini?" Jane mendengus kesal, hingga melemparkan ponsel Jessi ke atas meja.

"Entahlah, akan aku simpan dulu. Mungkin kelak akan aku tukar dengan jet tempur pribadi." Jessi berbicara dengan santai, seakan itu adalah hal mudah baginya. Sementara, Jane hanya bisa mencebik mendengar rencana adiknya yang selalu membuatnya pusing.

"Kau sungguh perampok licik!" Jane menggelengkan kepalanya dengan adiknya itu. Lebih mengerikan daripada deb.colletor.

"Sudahlah, aku sudah kenyang. Aku akan pulang dulu melanjutkan tidur cantikku."Jessi meminum airnya lantas pergi keluar dari restoran itu tanpa menunggu jawaban Jane.

"Hati-hati!"

Nyonya Laura lekas mendekati Jane setelah keduanya berpisah. "Nona, apa perempuan tadi adalah adikmu?"

"Iya, kenapa, Nyonya? Jangan bilang kau ingin menjadikannya menantu!" Jane bercanda dengan kata-kata yang biasa dia terima. Mustahil wanita paruh baya bertanya apa skincare Jessi, pastilah menanyakan hal absurd tanpa berpikir panjang.

"Iya aku ingin menjadikannya menantuku." Senyum Laura mengembang menatap ke arah perginya Jessi tanpa mengeluarkan keraguan sedikit pun.

Jane seketika menyemburkan minumannya mendengar penuturan ibu ini. Ekspresi wanita tersebut berubah tajam dan tegas menatap ke arah Laura. "Sebaiknya kau mundur sekarang dan jauhkan keluargamu sejauh mungkin, Nyonya! Kalau kau tidak ingin seluruh hartamu dikeruk habis olehnya, dia benar-benar rubah licik!" Jane memperingatkannya dengan tegas, lalu berdiri pergi meninggalkan wanita paruh baya yang masih membayangkan Jessi menjadi menantunya.

Di sisi lain Jessi memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi agar cepat sampai ke mansionnya. Dia sungguh butuh pelampiasan kemarahan kali ini.

Tak perlu waktu lama mobil tersebut pun mulai memasuki kawasan kediaman Light. Setibanya di mansion, Jessi langsung menuju ke ruang bawah tanah dan Jackson langsung mengikuti di belakangnya.

"Ada berapa pemburu di sana?" Jessi bertanya sambil memasang sarung tangan. Dia tidak ingin darah merusak kuku-kuku cantiknya yang baru saja dirawat.

"Lima orang, Nona."

Jackson membuka pintu. Aroma khas ruang bawah tanah sudah tercium di sana. Jessi pun duduk di sebuah kursi khusus untuknya. "Buka penutup kepala mereka!"

Anak buah Jackson membuka penutup kepala para pemburu memerlihatkan wajah-wajah pria dengan kulit hitam dan berewok panjang di dagu yang menambah kesan mengerikan.

"Informasi menarik apa yang kalian punya untuk ditukar dengan nyawa kalian?" Wanita tersebut menatap tajam ke arah mereka. Bukan Jessi namanya jika takut hanya dengan melihat wajah-wajah pria di depannya.

"Kau hanyalah perempuan j*lang. Apa yang bisa kau lakukan pada kami, hah!" Seorang pemburu berteriak mengejek padanya. Dalam benak pria itu, semua wanita adalah sama, hanya bisa berbelanja dan merengek pada pria.

Jackson yang geram dengan ejekan pria tersebut pun sontak memukul wajah pria yang berbicara kasar pada nonanya kuat-kuat. Selama ini tidak ada satu pun orang berani berkata seperti itu pada Jessi, membuatnya langsung memberi mulut kotor itu pelajaran.

"Akan aku tunjukkan sej*lang apa diriku!" Jessi mendekat ke arah perburu dengan sebuah senyum seringak mengerikan. Dia membuka belati lipat yang dibawa dan mengarahkan ke wajah pria tersebut seakan membelainya.

Suara teriakan kesakitan pemburu menggema di seluruh ruangan. Darah segar seketika keluar di kala pisau itu mengoyak kulitnya dengan perlahan. Rasa sakit membuat tubuh pria tersebut bergetar karena tak mampu menahan penyiksaan.

Jessi langsung menguliti wajah pemburu itu dengan belati kecil di tangannya sendiri tanpa mengedipkan mata. Para pemburu lain bergidik ngeri menyaksikan dengan mata kepalanya sendirk, wajah mereka pucat pasi. Mereka menganggap wanita di depannya bukanlah manusia,

"Mulutmu itu sangat kotor, membuatku marah saja. Jack, siram dia dengan air cuka!"

Jack langsung menyiram orang itu dengan seember air cuka. Suara teriakan terdengar semakin keras memenuhi ruangan tersebut hanya dari seorang pria. Sementara itu, teman-teman yang melihatnya merasa ngeri mendengar kesakitan teman mereka.

"Jika kalian tidak punya informasi yang menarik, Jangan harap bisa keluar dari sini!" Jessi berbicara dengan santai sambil meminum air kelapa muda, seakan penyiksaan itu tidak menimbulkan kesan apa-apa bagi wanita tersebut dan hanya layaknya angin lalu.

"Nona, kami ini hanyalah pemburu biasa. Kami tidak tau informasi seperti apa yang Nona inginkan," ujar seorang pemburu yang lain.

"Jack, potong pusakanya! Aku tidak butuh omong kosong." Suara tegas Jessi membuat Jackson langsung merobek celana pemburu tersebut dan memotong pusakanya degan pisau tanpa berkedip.

Teriakan kesakitan terdengar jelas memenuhi ruangan. Darah mengucur deras di antara kedua kakinya, tubuh pria itu bergetar hebat dengan tangan yang mengepal kuat ketika merasakan sakit di inti kejantanannya.

Pekerjaan mengerikan seperti ini sudah biasa Jackson lakukan selama bekerja dengan Jessi. Jika ada orang yang berani mengusik ketenangan nonanya, maka pembalasannya akan lebih kejam. Itulah prinsip mereka.

"Panggil Mars dan Venus kemari!"

Bawahannya yang lain langsung keluar memangil kedua harimau itu sesuai dengan perintah Jessi. Hingga beberapa saat kemudian, kedua harimau itu lantas masuk ke ruang bawah tanah. Aroma anyir darah yang menyebar seketika membuat insting binatang buas itu liar. Suara auman mereka mulai terdengar menggantikan teriakan kesakitan kedua orang itu.

"Tenanglah! Mereka adalah milikmu. Dua orang pemburumu yang terluka adalah milik kalian sebagai hadiah dariku. Jika kalian memakan yang lain maka aku akan membunuhmu!" ancam Jessi pada kedua harimau, hingga membuat mereka mengaum seakan memahami maksud wanita tersebut.

Jessi ingin melihat apakah kedua harimau ini benar-benar patuh padanya. "Jack lepaskan kedua orang itu!"

Jackson melaksanakan apa yang diperintahkan Jessi. Wanita tersebut lantas berdiri dari posisinya dan melangkah pergi meninggalkan ruang bawah tanah. "Kalian! Silakan pikirkan apa yang akan kalian katakan nanti malam! Beruntunglah kalian aku sedang mengantuk saat ini."

Suara harimau menerkam orang yang terluka terdengar begitu keras hingga keluar ruangan meskipun pintunya di tutup. Pintu dijaga oleh beberapa orang, jika nanti sang harimau sudah selesai dengan urusannya maka tugas mereka adalah mengembalikan kedua harimau ke tempatnya.

Jessi merebahkan tubuhnya di ranjang, rasa kantuk yang melanda membuatnya malas melakukan apa pun. Hingga suara dering ponsel mengganggunya. Jessi mengangkat tanpa melihat siapa yang menghubunginya.

"Akan kubunuh kau jika tidak penting!" Jessi berbicara dengan mata yang masih terpejam.

"Kenapa kau galak sekali, Sweety?" Suara bariton lelaki terdengar di ujung panggilan. Namun, tak membuat wanita tersebut bangun hanya untuk bersemangat menyapanya.

"Nicholas."

"Apa kau begitu merindukanku, Sweety? Sampai kau marah-marah sepertu ini, aku juga merindukanmu."

"Apa kau sudah gila, hah! Kau mengganggu tidurku hanya untuk mengatakan hal yang tidak penting!" Jessi berteriak dengan kuat, rasa kantuk membuat emosinya membuncah dan meluapkan semuanya kepada Nicholas.

"Iya, aku memang sudah tergila-gila padamu. Di mana aku bisa menemuimu, Sweety?" Suaranya terdengar sangat antusias. Khas orang jatuh cinta.

"Datanglah ke Kasino Light nanti malam dan jangan mengganggu tidur siangku!" Jessi mematikan taliannya dan melempar ponselnya ke sembarang arah tanpa menunggu jawaban dari pria tersebut. Dia hanya ingin merajut mimpi saat ini karena kelopak matanya sudah sangat lekat dan enggan untuk terbuka.

Jessi lantas tidur dengan nyenyak karena dia memang suka tidur dan hari ini dia sudah terlalu banyak menggunakan tenaga untuk bermain-main.

Beberapa wakti berlalu hingga malam hari tiba, setelah makan malam bersama Jessi kembali ke ruang bawah tanah. Masih tersisa tiga orang pemburu liar yang siap menjadi tawanannya kali ini.

"Apakah sudah kalian pikirkan, apa yang akan kalian ucapkan menentukan hidup kalian?"

"Kami tidak akan memberitahumu apa pun!" teriak seorang pemburu yang enggan memberikan informasi.

"Jack!" Jesi memainkan kuku jarinya sambil memerintah Jackson.

Jack lantas mengambil besi cap panas yang sudah disiapkan di atas tungku bara api sejak tadi. Dia kemudian, meletakkan benda itu di dahi pemburu yang berbicara. Suara teriakan pemburu yang kesakitan itu menggema di seluruh ruangan tak membuat mereka gentar untuk menyiksa lawan. Dahi pria tersebut mengepulkan asap beraroma daging dan meninggalkan bekas berbentuk bunga teratai dari lepuhan kulitnya.

"Nona, aku akan bicara," ujar seorang pemburu yang ketakukan.

"Apa kau gila, hah?" Pemburu yang lain berteriak kepada temannya yang ingin membocorkan rahasia. Sia-sia saja teman-temannya dikorbankan jika akhirnya salah satu dari mereka berkhianat.

"Aku hanya ingin pulang, aku sudah berjanji pada anakku merayakan ulang tahunnya bersama!" Pria tersebut membela diri. Bayangan kematian kedua temannya membuat pria tersebut bergetar dan ingin segera kembali ke pulau.

"Jack!" Jackson lantas menutup mulut salah satu pemburu agar tak lagi berbicara dan terus memberontak.

"Siapa namamu?"

"Lucky, Nona." Jessi hanya mengangguk dan memberi kode agar pria tersebut melanjutkan ceritanya.

"Sebenarnya kami hanyalah pemburu biasa di Pulau Ceria. Awalnya, warga desa kami kebanyakan adalah pelayan dan pemburu hewan yang hanya berburu untuk mencari makan di sekitar pulau." Sejenak pria tersebut menghentikan kalimatnya, menoba melihat perubahan ekspresi wanita di depannya, tetapi sepertinya dia jujur dan mau melepaskannya nanti. "Namun, sekelompok mafia datang menjarah kami, mereka memaksa kami untuk memburu hewan liar yang akan mereka jual untuk mendanai keperluan mereka," ungkap pemburu itu.

To Be Continue

Terpopuler

Comments

Estiti Kadam

Estiti Kadam

perubahan pribadi yg signifikan..Jessy yg lembut jadi kejam..

2022-03-19

0

sasip

sasip

Jessi neh perempuan bertangan besi dalam arti yang sesungguhnya ya.. bukan cuma tangannya yang seperti besi, hatinya juga sudah sebagian berubah jadi besi.. keras.. Untung baru sebagian, jadi masih ada sisi kemanusiaannya.. 😈😇

2022-03-04

5

suli sulimah

suli sulimah

sadissssss..

2022-03-02

0

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan Kehidupan
2 Pelangi Sebelum Badai
3 Pelangi Dan Badai Bersamaan
4 Sisi Lain
5 Berperan sebagai Maleficent
6 Rencana Jessi
7 Kemalangan Jessi
8 Kesadaran Jessi
9 Hari Pembalasan
10 Orang Asing
11 Mario dan Maurer
12 Nicholas Bannerick
13 Kucing Baru Jessi
14 Mars, Venus, Sun, Moon
15 Pertemuan Tak Terduga
16 Nyonya Muda
17 Pemburu Liar
18 First Kiss
19 Patah Pusaka
20 Helikopter Baru
21 Pulau Ceria 1
22 Pulau Ceria 2
23 Pulau Ceria 3
24 Kembali dari Pulau Ceria
25 Kesepian Jessi
26 Diculik
27 Akhir untuk Tom
28 Makan Siang Bersama
29 Kenyataan untuk Patricia
30 Makan Malam
31 Mommy Laura ( Part 1 )
32 Mommy Laura ( Part 2 )
33 Mommy Laura ( Part 3 )
34 Alice
35 Alice dan Jackson ( Part.1 )
36 Alice dan Jackson ( Part.2 ) Flashback
37 Alice dan Jackson ( Part.3 ) Flashback
38 Alice dan Jackson ( Part.4 ) Flashback
39 Lelaki Lain
40 Musuh di Balik Topeng
41 Mencari Angelina ( Part.1 )
42 Mencari Angelina ( Part. 2 )
43 Mencari Angelina ( Part. 3 )
44 Kondisi Angelina
45 Mafia Virgoun
46 Lari Pagi
47 Kakak Ipar
48 Ceker Ayam
49 Emily Night
50 Alex Barrack
51 Ingatan Masa Lalu
52 Bertemu Jessi
53 Keluarga Alexander ( Part.1 )
54 Keluarga Alexander ( Part.2 )
55 Keluarga Alexander ( Part.3 )
56 Keluarga Alexander ( Part.4 )
57 Latihan
58 Rencana Emily
59 Senjata Makan Tuan
60 Kepulangan Angelina
61 Pejabat Perdagangan Manusia
62 Iblis Haus Darah
63 Akhir untuk Rossi
64 Kebejatan Barron
65 Rencana Barron dan Kate
66 Wanita yang Malang
67 Grand Opening
68 Pelabuhan Putih
69 Mie Berisikan Ganja
70 Emily Bertindak
71 Jessi terluka
72 Pangkuan Seorang Ibu
73 Tuan Muda Memasak
74 Mario Pulang Kampung
75 Menuju Kota Strawberry
76 Ancaman Brian
77 Keluarga Kim Dae Ho ( Part. 1 )
78 Keluarga Kim Dae Ho ( Part.2 )
79 Keluarga Kim Dae Ho ( Part. 3 )
80 Keluarga Kim Dae Ho ( Part. 4 )
81 Misi Penyelamatan 1
82 Misi Penyelamatan 2
83 Misi Penyelamatan 3
84 Misi Penyelamatan 4
85 Kekejaman Ayah dan Anak
86 Balasan Untuk Orang Jahat
87 Tikus Terakhir
88 Breaking News Negara K
89 Stella
90 Kekasih Tom Evening
91 Obat Kuat
92 Lubang Neraka Vs Rudal Rusia
93 Bayi Kembar Moon
94 Brian Morning
95 Korban Brian Selanjutnya
96 Bom Waktu
97 Anak Buah Nich
98 Profesor Pineapple
99 Mario dan Kim Dae Ho
100 Pantai Malam
101 Bulan Madu Dadakan
102 Kembali Mengusut
103 Orang Tua Jackson
104 Kenyataan di Kala Hujan
105 Maafkan Aku
106 Obsesi Emily
107 Awal Kehancuran Emily
108 Calon Mayat
109 Calon Presiden
110 Dion
111 Mata-mata
112 Cacing
113 Gas Beracun
114 Suami Kedua
115 Jane
116 Are You Ready
117 Charlies Angels
118 Aksi Charlie's Angel Beda Usia
119 Anak Sialan
120 Jane dan Damien
121 Malam Kelam Istimewa
122 Mineral Beracun
123 Tantangan Damien
124 Akhir Emily
125 Mainan Baru
126 Tikus Kantor
127 Ibu yang Berharga
128 Kartu Nama
129 Stephanie
130 Pedofil
131 Tahu Busuk dan Mimpi Buruk
132 Menculik Pasien
133 Perawat Gadungan
134 Terluka Parah
135 Kemarahan Jerry dan Brian
136 Terungkap
137 Patung Themis
138 Secercah Harapan
139 Bimbang
140 Kegilaan Brian
141 Siapa Dion
142 Harapan
143 Kate Berulah
144 Ancaman Jerry
145 Rencana Jerry
146 Jessi Bertemu Jerry
147 Nenek Amber
148 Catur
149 Pilihan Sulit
150 Awal Pertarungan
151 Dimulai
152 Pertempuran
153 Jessi dan Jane
154 Awal Pembalasan
155 Kehamilan Jessi
156 Kesadaran Jane
157 Nich Frustrasi
158 Penyiksaan Brian
159 Mencari Sesuatu
160 Akhir Kate
161 Luka Hati
162 Jessi Kembali
163 Kandungan Jessi
164 Adik Jackson
165 Penderitaan Dion
166 Orang Tua Jessi
167 Pilihan Jane
168 Jane dan Damien
169 Cinta dan Dendam
170 Mengidam
171 Masih Mengidam
172 Brian Vs Jessi
173 Idaman Jessi
174 Keraguan Jerry
175 Penyesalan Jerry
176 Akhir dari Jerry
177 Hormon Kehamilan
178 Kecemburuan Jessi
179 Akhir Johny
180 Senjata Makan Tuan
181 Jane Memilih Pergi
182 Pengacara John
183 Ingin Menikah
184 Mengidam di Tengah Malam
185 Keinginan Bumil
186 Pingsan
187 Kondisi Jane
188 Pagi Damien
189 Kembali
190 Hari Pernikahan
191 Resepsi
192 Siapa Wanita Itu?
193 Rosa
194 Aksi Mertua dan Menantu
195 Kediaman Gery
196 Menebus Dosa
197 Hukuman untuk Gery
198 Jane dan Damien 1
199 Jane dan Damien 2
200 Jane dan Damien 3
201 Lintah Darat
202 Jane dan Stella Pindah
203 Gas Beracun Membawa Petaka
204 Bertepuk Sebelah Tangan
205 Kehidupan di Desa
206 Akal Bulus
207 Kebakaran
208 Lary Vs Jane
209 Kedatangan Damien
210 Amarah Jane
211 Bandot Tak Tahu Malu
212 Keadilan Bagi Warga Desa
213 Penyesalan Datang Terlambat
214 Perusak Suasana
215 Otak Udang
216 Bumil Gila
217 Balasan Dari Bumil
218 Lagi-lagi Bumil
219 Mengakui Istri
220 Sang Provokator
221 Sindiran Jessi
222 Kesempatan Kedua
223 Matrealistis
224 Mustahil Bersama?
225 Terlalu Kejam Berucap
226 Lamaran Kilat
227 Memilih Gaun
228 Selangkah Menuju Altar
229 Janji Suci
230 Membelah Diri
231 Cacing Alaska
232 Pagi Hari Pasutri
233 Kebocoran Informasi
234 Pengunduran Diri
235 Mulut Bukan Otak
236 Mencetak Pewaris
237 Solusi Terbaik
238 Sidang Dua Asisten
239 Bukan Salah Cinta
240 Mencari Istri Baru
241 Berkulit Badak
242 Menyatakan Cinta
243 Pernikahan Kedua
244 Pria Kolot
245 Anugerah atau Musibah
246 Kasihan Rahmat
247 Terbitlah Terang
248 Hadiah Pernikahan
249 Otak Mampet
250 Dasar Kolot
251 Mummy Bercadar
252 Hal Tak Terduga
253 Membuang Zigot
254 Nasi Jadi Bubur
255 Bermain-main
256 Sensasi Baru
257 Rada Sarap
258 Jadilah Berharga
259 Mak Comblang
260 Kaki Gajah
261 Sepuluh Pulau Tenggelam
262 Tragedi Kamar Mandi
263 Wanita Adalah Ratu
264 Kebelet
265 Perjuangan Ibu
266 Persalinan Menegangkan
267 Triplets
268 Bibit Merepotkan
269 Kesayangan Daddy
270 Bolehkah Menganggap Sebagai Mama?
271 Reynold Gerald
272 Semoga Kau Bahagia
273 Duku Mateng
274 Mario Vs Anna
275 Mampus Aku
276 Bagaimana Caramu Bertanggung Jawab?
277 Puas Dengan Servisku?
278 Tak Berpikir Panjang
279 Hanya Orang Bodoh
280 Misi Rey
281 Kupu-kupu Beterbangan
282 Salah Paham
283 Lagi-lagi Obsesi
284 Di Waktu Bersamaan
285 Sebatang Kara
286 Tidak Sendirian
287 Wanita Penguntit
288 Resmi Sepasang
289 Berikan Milikmu Yang Terbaik
290 Rugi Besar
291 Penculik Bodoh
292 Pembuat Ulah
293 Ambil Saja
294 Cantik Terakreditasi
295 Bagaimana Caranya Menikahimu?
296 Diam-diam Menghanyutkan
297 Lelaki Terbaik
298 Keanehan Damien
299 Kehidupan dan Kematian
Episodes

Updated 299 Episodes

1
Pengenalan Kehidupan
2
Pelangi Sebelum Badai
3
Pelangi Dan Badai Bersamaan
4
Sisi Lain
5
Berperan sebagai Maleficent
6
Rencana Jessi
7
Kemalangan Jessi
8
Kesadaran Jessi
9
Hari Pembalasan
10
Orang Asing
11
Mario dan Maurer
12
Nicholas Bannerick
13
Kucing Baru Jessi
14
Mars, Venus, Sun, Moon
15
Pertemuan Tak Terduga
16
Nyonya Muda
17
Pemburu Liar
18
First Kiss
19
Patah Pusaka
20
Helikopter Baru
21
Pulau Ceria 1
22
Pulau Ceria 2
23
Pulau Ceria 3
24
Kembali dari Pulau Ceria
25
Kesepian Jessi
26
Diculik
27
Akhir untuk Tom
28
Makan Siang Bersama
29
Kenyataan untuk Patricia
30
Makan Malam
31
Mommy Laura ( Part 1 )
32
Mommy Laura ( Part 2 )
33
Mommy Laura ( Part 3 )
34
Alice
35
Alice dan Jackson ( Part.1 )
36
Alice dan Jackson ( Part.2 ) Flashback
37
Alice dan Jackson ( Part.3 ) Flashback
38
Alice dan Jackson ( Part.4 ) Flashback
39
Lelaki Lain
40
Musuh di Balik Topeng
41
Mencari Angelina ( Part.1 )
42
Mencari Angelina ( Part. 2 )
43
Mencari Angelina ( Part. 3 )
44
Kondisi Angelina
45
Mafia Virgoun
46
Lari Pagi
47
Kakak Ipar
48
Ceker Ayam
49
Emily Night
50
Alex Barrack
51
Ingatan Masa Lalu
52
Bertemu Jessi
53
Keluarga Alexander ( Part.1 )
54
Keluarga Alexander ( Part.2 )
55
Keluarga Alexander ( Part.3 )
56
Keluarga Alexander ( Part.4 )
57
Latihan
58
Rencana Emily
59
Senjata Makan Tuan
60
Kepulangan Angelina
61
Pejabat Perdagangan Manusia
62
Iblis Haus Darah
63
Akhir untuk Rossi
64
Kebejatan Barron
65
Rencana Barron dan Kate
66
Wanita yang Malang
67
Grand Opening
68
Pelabuhan Putih
69
Mie Berisikan Ganja
70
Emily Bertindak
71
Jessi terluka
72
Pangkuan Seorang Ibu
73
Tuan Muda Memasak
74
Mario Pulang Kampung
75
Menuju Kota Strawberry
76
Ancaman Brian
77
Keluarga Kim Dae Ho ( Part. 1 )
78
Keluarga Kim Dae Ho ( Part.2 )
79
Keluarga Kim Dae Ho ( Part. 3 )
80
Keluarga Kim Dae Ho ( Part. 4 )
81
Misi Penyelamatan 1
82
Misi Penyelamatan 2
83
Misi Penyelamatan 3
84
Misi Penyelamatan 4
85
Kekejaman Ayah dan Anak
86
Balasan Untuk Orang Jahat
87
Tikus Terakhir
88
Breaking News Negara K
89
Stella
90
Kekasih Tom Evening
91
Obat Kuat
92
Lubang Neraka Vs Rudal Rusia
93
Bayi Kembar Moon
94
Brian Morning
95
Korban Brian Selanjutnya
96
Bom Waktu
97
Anak Buah Nich
98
Profesor Pineapple
99
Mario dan Kim Dae Ho
100
Pantai Malam
101
Bulan Madu Dadakan
102
Kembali Mengusut
103
Orang Tua Jackson
104
Kenyataan di Kala Hujan
105
Maafkan Aku
106
Obsesi Emily
107
Awal Kehancuran Emily
108
Calon Mayat
109
Calon Presiden
110
Dion
111
Mata-mata
112
Cacing
113
Gas Beracun
114
Suami Kedua
115
Jane
116
Are You Ready
117
Charlies Angels
118
Aksi Charlie's Angel Beda Usia
119
Anak Sialan
120
Jane dan Damien
121
Malam Kelam Istimewa
122
Mineral Beracun
123
Tantangan Damien
124
Akhir Emily
125
Mainan Baru
126
Tikus Kantor
127
Ibu yang Berharga
128
Kartu Nama
129
Stephanie
130
Pedofil
131
Tahu Busuk dan Mimpi Buruk
132
Menculik Pasien
133
Perawat Gadungan
134
Terluka Parah
135
Kemarahan Jerry dan Brian
136
Terungkap
137
Patung Themis
138
Secercah Harapan
139
Bimbang
140
Kegilaan Brian
141
Siapa Dion
142
Harapan
143
Kate Berulah
144
Ancaman Jerry
145
Rencana Jerry
146
Jessi Bertemu Jerry
147
Nenek Amber
148
Catur
149
Pilihan Sulit
150
Awal Pertarungan
151
Dimulai
152
Pertempuran
153
Jessi dan Jane
154
Awal Pembalasan
155
Kehamilan Jessi
156
Kesadaran Jane
157
Nich Frustrasi
158
Penyiksaan Brian
159
Mencari Sesuatu
160
Akhir Kate
161
Luka Hati
162
Jessi Kembali
163
Kandungan Jessi
164
Adik Jackson
165
Penderitaan Dion
166
Orang Tua Jessi
167
Pilihan Jane
168
Jane dan Damien
169
Cinta dan Dendam
170
Mengidam
171
Masih Mengidam
172
Brian Vs Jessi
173
Idaman Jessi
174
Keraguan Jerry
175
Penyesalan Jerry
176
Akhir dari Jerry
177
Hormon Kehamilan
178
Kecemburuan Jessi
179
Akhir Johny
180
Senjata Makan Tuan
181
Jane Memilih Pergi
182
Pengacara John
183
Ingin Menikah
184
Mengidam di Tengah Malam
185
Keinginan Bumil
186
Pingsan
187
Kondisi Jane
188
Pagi Damien
189
Kembali
190
Hari Pernikahan
191
Resepsi
192
Siapa Wanita Itu?
193
Rosa
194
Aksi Mertua dan Menantu
195
Kediaman Gery
196
Menebus Dosa
197
Hukuman untuk Gery
198
Jane dan Damien 1
199
Jane dan Damien 2
200
Jane dan Damien 3
201
Lintah Darat
202
Jane dan Stella Pindah
203
Gas Beracun Membawa Petaka
204
Bertepuk Sebelah Tangan
205
Kehidupan di Desa
206
Akal Bulus
207
Kebakaran
208
Lary Vs Jane
209
Kedatangan Damien
210
Amarah Jane
211
Bandot Tak Tahu Malu
212
Keadilan Bagi Warga Desa
213
Penyesalan Datang Terlambat
214
Perusak Suasana
215
Otak Udang
216
Bumil Gila
217
Balasan Dari Bumil
218
Lagi-lagi Bumil
219
Mengakui Istri
220
Sang Provokator
221
Sindiran Jessi
222
Kesempatan Kedua
223
Matrealistis
224
Mustahil Bersama?
225
Terlalu Kejam Berucap
226
Lamaran Kilat
227
Memilih Gaun
228
Selangkah Menuju Altar
229
Janji Suci
230
Membelah Diri
231
Cacing Alaska
232
Pagi Hari Pasutri
233
Kebocoran Informasi
234
Pengunduran Diri
235
Mulut Bukan Otak
236
Mencetak Pewaris
237
Solusi Terbaik
238
Sidang Dua Asisten
239
Bukan Salah Cinta
240
Mencari Istri Baru
241
Berkulit Badak
242
Menyatakan Cinta
243
Pernikahan Kedua
244
Pria Kolot
245
Anugerah atau Musibah
246
Kasihan Rahmat
247
Terbitlah Terang
248
Hadiah Pernikahan
249
Otak Mampet
250
Dasar Kolot
251
Mummy Bercadar
252
Hal Tak Terduga
253
Membuang Zigot
254
Nasi Jadi Bubur
255
Bermain-main
256
Sensasi Baru
257
Rada Sarap
258
Jadilah Berharga
259
Mak Comblang
260
Kaki Gajah
261
Sepuluh Pulau Tenggelam
262
Tragedi Kamar Mandi
263
Wanita Adalah Ratu
264
Kebelet
265
Perjuangan Ibu
266
Persalinan Menegangkan
267
Triplets
268
Bibit Merepotkan
269
Kesayangan Daddy
270
Bolehkah Menganggap Sebagai Mama?
271
Reynold Gerald
272
Semoga Kau Bahagia
273
Duku Mateng
274
Mario Vs Anna
275
Mampus Aku
276
Bagaimana Caramu Bertanggung Jawab?
277
Puas Dengan Servisku?
278
Tak Berpikir Panjang
279
Hanya Orang Bodoh
280
Misi Rey
281
Kupu-kupu Beterbangan
282
Salah Paham
283
Lagi-lagi Obsesi
284
Di Waktu Bersamaan
285
Sebatang Kara
286
Tidak Sendirian
287
Wanita Penguntit
288
Resmi Sepasang
289
Berikan Milikmu Yang Terbaik
290
Rugi Besar
291
Penculik Bodoh
292
Pembuat Ulah
293
Ambil Saja
294
Cantik Terakreditasi
295
Bagaimana Caranya Menikahimu?
296
Diam-diam Menghanyutkan
297
Lelaki Terbaik
298
Keanehan Damien
299
Kehidupan dan Kematian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!