Chapter 14: Upshot

Jose kembali ke ruang tamu dengan wajah lebih cerah dibanding ketika pergi. Blake menduga berita yang datang tadi adalah berita baik bagi sang marquis. Ia sendiri sudah kembali duduk di sisi Lucy, bersikap seolah tidak pernah beranjak dari tempatnya.

"Kalian tidak minum tehnya?" Jose bertanya heran.

"Kami tidak datang untuk pesta minum teh," sahut Blake kalem. Matanya kembali mengamati Jose, melihat bahwa meski kelihatan sama, tapi itu jelas kemeja dan jas yang berbeda dari sebelumnya.

Tidak mungkin lelaki itu pergi hanya untuk ganti pakaian, jadi pasti pakaiannya kotor secara tak disengaja. Ada banyak kemungkinan kenapa setelan yang dikenakan seseorang bisa kotor, tapi yang membuat seorang lelaki jadi seceria itu dalam waktu singkat hanya sedikit. Biasanya sesuatu yang berkaitan dengan uang, atau wanita.

"Sepertinya Anda sempat bersenang-senang selagi kami lama menunggu," sindir Blake.

Jose menaikkan sebelah alis, sudut bibirnya melekuk kecil dalam senyum samar. "Baiklah, mari kita mulai dari awal. Bisa kalian terangkan apa hubungannya Relik Hantu dengan teman kalian yang hilang? Karena aku tidak mengerti."

Lucy memberi tanda bahwa Jose memang jujur.

Blake mengangguk. "Anda tahu bahwa Relik Hantu adalah barang-barang jarahan dari makam, kan?"

"Ya. Raja-raja dan bangsawan lama dimakamkan bersama seluruh harta bendanya. Akhir-akhir ini makam semacam itu sering ditemukan, tapi alih-alih melapor ke istana, orang justru merampok isinya."

"Benar, Sir. Itu relik-relik yang biasa. Namun sebutan Relik Hantu sendiri berasal dari benda semacam ini." Blake menunjuk gelangnya yang masih berada di atas meja, di sisi piring perak berisi biskuit. "Ini dibuat dari sisa mayat, dipercaya punya efek magis."

"Contohnya?"

"Mengabulkan keinginan seseorang, membuat jadi kaya, membuat orang lain jatuh cinta. Tergantung dari sejarah mayat yang digunakan untuk membuat relik ini." Blake diam sejenak, berusaha membaca reaksi lawan bicara.

Jose masih diam mendengarkan. Tidak ada perubahan air muka, tidak ada reaksi. Jangankan mencemooh, bahkan lelaki itu juga tidak berkedip. Tak ada tanda-tanda emosi yang berarti, seolah Blake barusan hanya membicarakan hal umum seperti soal cuaca—hal yang justru membuat Blake yakin akan kebenaran rumor yang didengarnya: Jose Argent memang benar-benar pernah terlibat dalam kasus supernatural di Bjork. Makanya hal semacam ini tidak mengagetkannya.

Mungkin, renung Blake dalam hati, karena itu Redstone diberikan padanya.

Ia melanjutkan kembali, "Devon membawa satu relik ketika menghilang. Relik langka."

"Khasiatnya adalah ...?" Seolah mengerti bahwa sejak tadi dirinya diamati dan ketenangannya dianggap janggal, Jose mulai memperlihatkan wajah tertarik.

Blake melirik Lucy sekilas, hanya sedetik, sebelum kembali pada Jose. Mata hitam kepada mata hitam.

Sial, pikir Blake ketika melihat cara Jose menatapnya. Marquis itu jelas menangkap kelemahannya.

"Khasiatnya adalah," Blake meneruskan dengan wajah lempeng, berharap itu bisa mengelabui lawan bicaranya. "Membunuh orang, menariknya ke alam baka sebelum waktunya."

Jose tertawa pendek. "Sebentar," katanya sambil mengangkat sebelah tangan, "lalu kau ingin aku melakukan apa? Pergi ke alam baka dan mencari apakah ada Devon di sana, lalu mengembalikannya ke sini? Kau pikir aku ini Azrael?"

Blake menggeleng. "Mana mungkin saya berani meminta Anda melakukan itu Sir," tukasnya. "Saya yang akan mencari Devon. Yang saya butuhkan hanya izin dari Anda untuk memeriksa relik yang keluar masuk Redstone lebih dulu, mencari relik yang dimiliki oleh Devon. Siapa pun yang memegangnya, dia pasti tahu di mana Devon berada."

"Ah." Jose mengangguk, mengamati Blake lekat-lekat. "Kau menganggap bahwa Devon mungkin dilukai oleh orang yang menginginkan relikui yang dibawanya. Sejak awal, kau berpikir bahwa dia ditangkap manusia, bukan ditelan relik. Kau tidak percaya benda-benda itu memang punya kekuatan."

"Memang tidak," Blake mengakui dengan mudah.

"Izin yang kau inginkan ... kau pasti menebak aku akan memberikannya dalam bentuk surat. Tapi kalau aku memberimu surat itu, sama saja aku melegalkan beredarnya relik tersebut." Jose menyandarkan punggung pada sofa dan menautkan ujung-ujung jemarinya seperti tenda. "Dengan surat itu, kau benar-benar punya ototitas yang sah. Bahkan meski hanya memilikinya dalam waktu beberapa hari, kau bisa memanfaatkannya untuk menjiplak cap segel dan tanda tanganku, kau bisa melebarkan sayap Abysmal, kau bisa melakukan banyak hal yang nantinya tidak akan bisa kukendalikan."

Jose menjatuhkan pandangan pada gelang di meja, kemudian beralih pada Lucy. "Kau sudah lama bersama dengan Mr. Krücher kan? Kau tentu tahu apakah aku benar atau salah. Apakah Mr. Krücher memang serius ingin menemukan Devon atau memanfaatkan kesempatan untuk memperluas jaringannya?"

Lucy diam saja.

Dia mengancamku? Blake merapatkan rahang, tahu bahwa ia yang salah karena lengah memperlihatkan bahwa ia peduli pada Lucy.

Ada sesuatu pada diri Jose yang membuat Blake gentar. Awalnya, Blake berpikir rasa ngeri itu karena ia berada di manor Redstone, di jerumun sang marquis. Mungkin ia tertekan dinding-dinding yang mengintimidasi.

Namun Blake baru sadar apa yang membuatnya bergidik: Jose tidak pernah menaikkan nada suaranya.

Sepanjang hidupnya di Redstone, Blake sering berhadapan dengan orang-orang yang berteriak, menjerit, membentak, ada juga yang merendahkan suaranya dan menggeram. Blake tahu seseorang adalah jenis yang berbahaya jika orang itu berbisik saat mengancam.

Tetapi bukan hanya itu yang membuat Blake merasa ngeri. Ia tidak menyangka ada yang bisa menembus jalan pikirannya secepat dan sedalam yang dilakukan Jose barusan.

Kau sudah lama bersama dengan Mr. Krücher kan? Kau tentu tahu apakah aku benar atau salah.

Lelaki itu tidak membual ketika berkata tidak butuh Lucy untuk membaca orang lain.

"Anda terlalu curiga, Sir," Blake menyahut secepat batas normal. Ia tidak mau salah langkah lagi dan menunjukkan bahwa ia terlalu peduli. "Saya bahkan tidak berpikir sampai sana."

"Bagus kalau begitu." Jose memberi seulas senyum manis. "Aku berencana mengajak kalian jalan-jalan besok pagi. Karena kalau cerita Miss Lucy benar bahwa Devon menghilang di Jalan Emas, dan kalau cerita Mr. Krücher benar bahwa Devon membawa relik, maka kita pasti akan menemukan sesuatu di sana."

Lucy mengangguk penuh semangat.

"Kami sudah menyusuri jalan, tidak ada petunjuk apa pun," sahut Blake. Dahinya berkerut. "Jadi Anda setuju membantu mencari Devon?"

"Hanya kalau kau setuju bekerja untukku." Jose berdeham pelan. "Dan bekerja untukku, berarti hanya untukku. Kau harus meninggalkan patronmu."

"Patron apa?" Blake menatap kosong.

"Kau menyebut Van Heiden apa? Bandar informasi? Dia yang memberimu akses informasi soal di mana saja ada barang dan apa yang perlu kalian kerjakan, kan?" Jose mengibaskan tangan seperti mengusir lalat. "Kau memanfaatkannya dan dia memanfaatkanmu. Tapi tetap saja statusnya adalah kau bekerja untuk dia. Dia yang memberi kalian sarang."

Blake merapatkan rahang. Jika ada satu hal yang sangat dibencinya, itu adalah diingatkan bahwa ia ada di bawah Van Heiden.

"Baiklah," sahutnya hati-hati. Untuk saat ini ia akan menilai situasi, mempelajari orang seperti apa Marquis Redstone yang sekarang. "Anda mendapatkan saya."

Jose tersenyum simpul, mengulurkan tangan dan menjabat tangan kedua remaja di depannya sebagai tanda sepakat. Ia tahu bahwa Blake sengaja mengucapkan "saya" yang berarti dirinya sendiri, bukan Abysmal. Namun itu tidak masalah.

Yang ia inginkan memang hanya Blake seorang.

***

¬ Azrael: malaikat kematian dalam beberapa literatur kuno Yahudi.

¬ Patron: pelindung/penyokong. Biasanya yang membiayai hidup seseorang atau suatu organisasi.

¬ Jerumun: sarang.

Terpopuler

Comments

Kusuma Wardani Rara

Kusuma Wardani Rara

halo kakak author yg terhormat, aku mau tanya kak, untuk Red Stone di Cabaca itu apakah masih cerita tentang jose? terima kasih kak

2020-09-25

0

Trino

Trino

aku juga gitu

2020-08-25

0

Hana Rita ☘

Hana Rita ☘

oh my jose mmg top

2020-06-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!