#12

"Sean? oohh aku merindukanmu pria tampan", Irena mencium pipi Sean berkali kali.

"Kau selalu merepotkan Iren", kata Sean.

Irena memeluk leher Sean dan menciumi lehernya.

"Oh my God..stop it", Sean merasa geli karena Irena menciumi lehernya tanpa henti.

"Kau sangat harum..aku suka", kata Irena yang sedang mabuk.

Sean dengan cepat membawa Irena ke mobilnya.

"Huffttt...aku pria normal Iren..", Sean menurunkan Irena di kursi mobil.

Irena tertidur sepanjang perjalanan.

Sesampainya di mansion, Sean langsung membawanya ke kamar dan melepas sepatu Iren lalu menyelimuti Irena.

Sean akhirnya masuk ke kamarnya sendiri dan membersihkan tubuhnya. Setelah itu, dia langsung beranjak ke ranjangnya karena sangat lelah menempuh perjalanan yang lumayan jauh.

Irena bangun dengan kepala pusing. Irena jarang sekali mabuk. Tapi semalam dia memang ingin minum banyak karena merasa perutnya kembali sakit.

Tamu bulanan Irena kembali datang dan dia sangat tidak suka dengan hal ini.

Irena hanya ingin tidur saja hari ini. Dia melewatkan makan paginya dan membuat Sean pergi melihatnya ke kamar.

"Iren..bangunlah..kau belum makan pagi", Sean menghampiri ranjang Iren.

Iren memegang kepala dan perutnya.

"Kau sakit?", Sean memegang kepala Irena.

"Sean??kau sudah datang?kapan?", tanya Irena dengan menyipitkan matanya.

"Semalam aku yang mengantarmu pulang..jangan mabuk lagi Iren..itu tidak baik untuk kesehatanmu", kata Sean.

"Apa kau sakit?", tanya Sean.

"Kepalaku pusing..mungkin karena mabuk semalam", jawab Irena lemah.

"Apakah perutmu juga sakit?".

"Hmm..seperti biasa..tiap bulan aku merasakannya..jangan khawatir", kata Irena.

Lalu Sean pergi ke kamar mandi dan mengisi bath tub dengan air hangat.

Setelah itu dia kembali ke kamar dan menggendong Irena.

"Mandilah", kata Sean.

Dan Sean menurunkan Irena didepan bathtub.

"Sean..aku sedang datang bulan..bagaimana bisa mandi di sini", kata Irena.

"Ah ya aku lupa..baiklah sekarang mandi saja..aku menunggumu di meja makan", kata Sean kemudian keluar dari kamar Irena.

Setelah mandi dan berganti baju, Irena tampak turun dari tangga.

Sean dan Irena pun makan pagi bersama. Sean dengan sikap datarnya dan Irena dengan wajah malasnya karena tak terlalu enak makan.

"Iren...habiskan makananmu", kata Sean seperti seorang baby sitter.

"Kau sangat cocok menjadi baby sitter, Sean", kata Irena.

Sean hanya melihat Irena yang terlihat malas.

"Setelah ini aku akan membawamu ke dokter", kata Sean.

"Untuk apa?", wajah Irena tampak tak senang dan langsung berdiri kemudian menuju kamarnya.

"Iren...", panggil Sean kemudian berdiri dan menarik tangan Iren.

"Lepaskan tanganku Sean..aku ingin tidur", kata Iren malas.

"Tidak..kau harus kedokter hari ini", kata Sean memaksa.

"Oh God.. aku baik baik saja Sean", Iren menghempaskan tangan Sean hingga terlepas lalu berjalan kembali menuju kamarnya.

Sean tak bisa melakukan apapun lagi karena Iren memang sangat keras kepala.

Sean akhirnya bersiap pergi ke perusahaan. Hari ini Sean sedikit akan sibuk karena banyak pekerjaan menunggunya. Jadi Sean bisa pastikan akan pulang larut.

Iren seharian ini hanya ada di mansion tanpa keluar kemanapun. Perutnya masih sedikit sakit dan membuat dirinya tak enak makan.

Iren mengisi harinya dengan menggambar sketsa sketsa baju untuk materi kelas designnya.

JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORIT DAN HADIAH YAA ❤❤❤

Terpopuler

Comments

Nendah Wenda

Nendah Wenda

keras kepala banget iren

2024-01-25

1

Triiyyaazz Ajuach

Triiyyaazz Ajuach

kayaknya perut Irena bermasalah

2024-01-13

1

Elisanoor

Elisanoor

Dari gadis ampe makmak klo lagi mens hilang sudah nafsu makan saya juga paling mkan kue2 yg manis, nasi mah ga masuk bgt .

2023-12-20

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!