#18

Saat ini Sean sedang berada di ruangan kantornya. Dia mengambil ponselnya dan akan menelepon seseorang.

"Halo kak Rey...ada yang ingin kubicarakan padamu", kata Sean yang berbicara dengan Rey di telepon.

"Ada apa Sean?", tanya Rey.

"Aku ingin jujur pada kak Rey..aku dan Iren berpacaran...maaf kak.. aku hanya tidak ingin terjadi kesalah pahaman nantinya", kata Sean jujur.

"Kalian sudah dewasa Sean dan tinggal bersama jadi kurasa itu hal yang wajar..nanti aku akan menjelaskan pada Sera... kurasa Sera dan Alex tak keberatan dengan hal itu", kata Rey.

"Terima kasih kak sudah mengerti kami..", jawab Sean tersenyum.

"Apakah tidak sebaiknya kalian cepat menikah?kau sudah tidak muda lagi Sean..sudah bukan waktunya lagi untuk berpacaran", Rey tertawa.

"Apakah ini tidak terlalu cepat?", tanya Sean.

"Tentu saja tidak..aku lebih suka jika kau langsung menikahi Iren terlebih dulu sebelum kau menyentuhnya Sean..dan Alex pasti akan menyetujui hal itu..dia sangat menyayangi putri cantiknya", Rey tertawa lagi.

"Apakah Iren akan setuju Kak?", tanya Sean.

"Jika Iren menyukaimu itu suatu hal yang langka Sean...Iren tak akan semudah itu menerima seorang laki laki jika dia tidak benar benar menyukainya", kata Rey menjelaskan.

"Hmm..baiklah kak.. aku akan memikirkannya..thanks..salam untuk kak Galy dan yang lainnya", kata Sean menutup pembicaraan dengan Rey.

Sean tampak menopang dagunya dengan kedua tangannya. Sudah seminggu ini dia menjalani hubungan dengan Iren. Dan itu semua masih dibatas wajar.

"Haaaiii..my hot bodyguard", Iren muncul dari balik pintu dan menyapa Sean dengan panggilan seperti biasanya.

"Iren..kau terlalu sering kemari", kata Sean berdiri.

"Lalu?tidak masalah bukan?", Iren tersenyum dan menghampiri Sean yang berjalan ke arahnya.

Pasalnya sudah 3 kali dalam seminggu Iren mengunjunginya di kantor.

Sean mencium bibir Iren dan memeluk pinggangnya.

Iren melihat Sean yang menatap ke arah matanya.

"Apa ada yang kau pikirkan?", tanya Iren.

"Hmm", jawab Sean singkat.

"Apa itu?aku ingin tahu", kata Iren.

"Jika aku menikahimu..apa kau mau berhenti dari dunia modellingmu?", tanya Sean.

Iren tampak sedikit terkejut dengan ucapan Sean yang membahas pernikahan.

"Kau mau menikahiku?", tanya Iren dengan mata berbinar.

"Aku sudah tidak muda lagi Iren..dan aku tak ingin membuang buang waktu untuk berpacaran lama..jika kau tidak mau menikah denganku..aku akan mencari yang lain", kata Sean.

BUUUGGGG...

Iren memukul perut Sean.

"Oh my God..itu sakit Iren", Sean memegang perutnya.

"Jangan coba coba mencari yang lain..atau akan kupatahkan tanganmu", ancam Iren.

"Kau menakutkan sayang", kata Sean.

Iren memeluk Sean dan menikmati keharuman maskulin dari tubuh Sean yang disukainya.

"Baiklah..aku mau menikah denganmu", kata Iren.

Sean menangkup pipi Iren agar melihat ke arahnya.

"Pernikahan bukan permainan Iren..pikirkan ini baik baik...aku akan banyak mengaturmu nanti..apa kau siap dengan hal itu?", tanya Sean serius.

Iren menatap netra Sean dan tersenyum. Iren menyadari bahwa dirinya telah jatuh cinta pada Sean.

"I love you Sean... kurasa aku tak perlu berpikir panjang untuk menikahimu..karena aku ingin selalu hidup bersamamu..kau pacar pertama dan terakhirku..aaahh indah sekali kata kata ini..kurasa aku harus berterima kasih pada daddy karena selama ini tak membiarkan aku berpacaran", Iren tertawa kecil kemudian mengecup bibir Sean yang menggoda.

Sean tersenyum dan kemudian mencium bibir Iren dengan mesra dan lama.

JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORIT DAN HADIAH YAA ❤❤❤

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***