#14

Sean dan Iren makan malam bersama keluarga relasi Sean. Mereka menyambut Sean dan Iren dengan ramah.

"Aku mengenalmu..apakah aku bisa foto denganmu?", tanya Anak dari relasi Sean yang bernama Shofia pada Irena.

"Boleh..kemarilah", kata Iren dengan ramah.

Shofia yang masih remaja memang mengidolakan Irena yang sering dilihatnya di internet. Dia bahkan sering melihat Iren berjalan di catwalk.

"Aku ingin sepertimu nanti", kata Shofia dengan senyum lebarnya.

"Kau cantik sayang..kau pasti bisa menjadi model terkenal", kata Iren menyemangatinya.

"Terima kasih", kata Shofia sengan senyumnya yang malu malu karena pujian Iren.

"Kalian tampak serasi", kata Nyonya Brenda, ibu Shofia.

"Benarkah?terima kasih", jawab Iren tersenyum.

Sean hanya tersenyum samar. Mereka pun makan malam dengan suasana santai. Iren dan Shofia tampak mendominasi pembicaraan makan malam ini.

Relasi Sean, Tuan Hector tampak senang dengan makan malam ini. Putri tunggalnya, Shofia, sangat bahagia dengan pertemuan yang tidak disengaja dengan idolanya ini.

Padahal sebelumnya Shofia tak mau ikut ke acara makan malam ini dan Brenda memaksanya ikut.

Hector mengundang Sean makan malam karena merayakan proyeknya yang berhasil bersama Sean.

Setelah 2 jam berlalu, akhirnya merekapun mengakhiri acara makan malam ini. Shofia meminta nomer ponsel Iren. Dan Iren tak kebaratan memberikannya karena Shofia anak yang sopan dan manis menurutnya.

Sean melihat interaksi Iren dan Shofia yang hangat bagaikan kakak adik padahal mereka baru saja bertemu.

Iren memang terlihat lembut dan ramah diluar tapi sebenarnya sangat keras kepala dan tak mau kalah, itu yang ada dipikiran Sean hingga membuatnya tersenyum.

"Apa yang kau pikirkan Sean?", tanya Iren yang melihat ke arah Sean yang sedang menyetir.

"Nothing", jawab Sean.

"Kau pasti memikirkanku..ya kan?", tanya Iren curiga.

Sean hanya diam tak menjawab. Dia tetap fokus menyetir.

"Sean..ajak aku berlibur", lanjut Iren.

"Aku sangat sibuk", kata Sean.

"Aku sedang sangat bosan Sean...ayo kita berlibur", Iren memohon.

"Akan aku pikirkan", kata Sean akhirnya.

"Aku akan yang akan memilih tempatnya", kata Iren.

"Aku belum mengiyakannya Iren", ucap Sean.

"Tak masalah..aku hanya ingin menyiapkannya dulu", kata Iren.

Tak berapa lama, mereka tiba di mansion. Sean langsung masuk ke kamarnya. Begitu juga dengan Iren.

Sesampainya dikamar, ponsel Iren berbunyi.

"Halo Jess", kata Iren.

"Apa kau jadi ke club?kami menunggumu Iren", kata Jess.

"Ya..aku akan mencoba keluar nanti..jemput aku satu jam lagi di depan gerbang mansionku..oke?! aku tak bisa membawa mobilku...Sean selalu mengawasiku", jawab Iren.

"Baiklah..bersiaplah", kata Jess.

Iren mengganti bajunya dan berdandan cantik. Tak berapa lama, Iren segera menuju kebawah. Dia menutup pintu kamarnya dengan sangat pelan.

Lalu Iren berjalan berjinjit dengan menenteng sepatu high heelsnya. Dia tak ingin membuat suara karena kamar Sean berada tepat di seberang kamarnya.

Sesampainya dibawah, Iren langsung berlari ke arah gerbang yang jaraknya lumayan jauh dari rumah utama.

Iren mengatakan pada satpam bahwa dirinya ada urusan dengan agensi modelnya. Dan satpam tampak tak bisa menolak keinginan majikannya karena Iren merayunya dengan wajah manis dan memelasnya.

Jess sudah berada di depan gerbang mansion dan Iren cepat naik ke mobilnya.

"Yessss", kata Iren senang.

Mata Sean memandang kepergian Iren dari atas balkonnya.

"Dia memang benar benar gadis nakal", gumam Sean.

Sean kemudian mengambil coatnya dan memakainya. Dia menuju ke tangga dan menuju pintu keluar mansion.

Sean membuka pintu mobilnya dan masuk kemudian langsung mengendarainya. Sean tidak bodoh, sebelumnya dia sudah memasang aplikasi GPS di ponsel Iren.

Jadi Sean akan tahu kemanapun Iren pergi.

JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORIT DAN HADIAH YAA ❤❤❤

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***