BAB 2 - Kontrakan Berhantu

Hari pertama Bagas bekerja bisa dibilang lancar. Semua pegawai bersikap ramah padanya. Teman-teman satu timnya di divisi Finance pun terlihat sangat solid. Tak butuh waktu lama bagi Bagas untuk membaur dan akrab terlebih, staf keuangan masih bujang sepertinya, Andre namanya.

"Gas, ke kantin yuk! makan, ngopi sekalian ngrokoknya!" ajak Andre saat jam istirahat tiba.

"Ayo!"

"Kamu tinggal di mana Gas kok gak ada di mess?" tanya Andre di sela-sela agenda makan siang mereka.

"Saya ngontrak di desa Gatra."

"Kenapa ngontrak kalau ada yang gratisan?"

"Gak apa-apa, lebih bebas dan nyaman saja. Enak juga kalau misal ada keluarga yang datang berkunjung, bisa menginap di kontrakan."

"Iya sih, kapan-kapan deh, aku ke kontrakanmu."

"Boleh, nginep juga boleh. Kontrakanku lumayan gede Dre. Ada dua kamar dan aku tinggal masuk, semua fasilitas sudah tersedia."

"Enak banget ya?"

"Rejeki ini namanya, harganya cuma empat juta loh setahun."

"Serius?"

"Serius."

"Untung banyak kamu."

Bagas tertawa ,"iya."

Pulang kerja, Bagas mampir untuk membeli beras dan mampir ke warung di dekat pabrik untuk membeli makanan. Sesampainya di rumah, Bagas lekas membersihkan diri dan kemudian makan. Usai makan, terdengar suara ketukan disertai ucapan salam. Bagas lekas bergegas membukakan pintu dan terlihatlah seorang bapak-bapak di depan pintu rumahnya.

"Waalaikumsalam pak, ada apa ya?"

"Mas, di rumah saya ada acara tahlil 1000 hari almarhumah ibu saya ba'da isya nanti. Kalau mas tidak keberatan, monggo turut hadir!"

"Oh iya pak, nanti saya kesana!"

"Mas siapa ya namanya?"

"Saya Bagas pak."

"Emm, saya Yani. Baiklah kalau begitu, saya pulang dulu!"

"Iya pak Yani, terima kasih."

"Iya mas."

Bagas kembali menutup pintu usai pak Yani berbalik, berjalan kembali pulang ke rumahnya.

"Tahu gitu gak usah beli makan, kenapa gak dari kemarin sih ngundang tahlilnya? kan lumayan hemat uang makan," gumam Bagas diiringi cekikikan.

Seperti yang telah dijanjikan. Bagas menghadiri acara tahlil di rumah pak Yani. Banyak pasang mata menatapnya dan kemudian mulai menanyainya serta mengajaknya berkenalan. Acara tahlil berjalan dengan hikmat hingga tiba saat ramah tamah. Nasi rawon dibagikan, semua warga makan dengan lahap sembari saling bercengkeramah hangat.

"Gimana mas, betah gak tinggal di desa sepi seperti ini?" tanya salah seorang warga.

"Dibetah-betahin pak, sudah cita-cita saya kerja di pabrik gula."

"Ngomong-ngomong ada apa aja di rumah kontrakan pak Hasan?"

"Ada apa maksudnya? oh, ada perabotan lengkap pak."

Jawaban Bagas lekas mengundang gelak tawa.

"Bisa aja nih mas Bagas."

Bagas yang menganggap pertanyaan itu sebagai candaan pun ikut tertawa.

Di rumah, Bagas menyalakan televisi sembari memainkan smartphonenya. Bagas tampak sibuk bermain game saat terdengar suara benda terjatuh.

"Apa tuh? suaranya dari dapur."

Bagas bangkit lalu berjalan menuju dapur. Namun tak ada satu pun barang yang berserakan di lantai. Semua tertata rapi di tempatnya. Kemudian, ia dengar lagi suara benda jatuh dari ruang tamu. Bagas kembali bergegas untuk memeriksanya. Lagi-lagi tak ada apa pun yang mencurigakan. Suara ketiga terdengar dari ruang tengah, dengan langkah ragu, Bagas kembali memeriksa. Ternyata, di sini pun sama, tak ada benda jatuh satu pun. Bagas merasa keheranan lalu memutuskan untuk mematikan televisi dan tidur lebih awal.

Dalam tidurnya, Bagas bermimpi. Ia melihat seorang perempuan duduk menghadap jendela di ruang tamu kontrakannya. Awalnya, Bagas hanya diam memperhatikan. Namun, lama-kelamaan, rasa penasaran kian tak terbendung. Bagas memberanikan diri untuk mendekat dan kemudian menyapa.

"Mbak.. mbak.. mbak ini siapa ya, kok malam-malam ada di kontrakan saya?"

Perempuan itu masih diam tak menjawab. Alhasil, Bagas kembali menanyainya untuk yang kedua kali.

"Mbak ini siapa ya?"

Untuk sesaat, perempuan itu diam namun kemudian ia palingkan wajahnya. Seketika Bagas terkejut hingga tubuhnya terhuyung jatuh melihat wajah perempuan itu yang hancur. Terdapat banyak luka sayatan dan darah segar. Seketika itu juga, Bagas terbangun dari mimpinya dengan kondisi napas tersengal.

"Ya Alloh mimpi apaan sih tadi? serem amat."

Bagas berusaha menormalkan deru napas lalu menenggak air mineral di nakas yang lekas ia muntahkan karena ternyata terdapat seekor cicak yang tengah berendam di gelas minumannya.

"Sial, cicak sialan!" umpat Bagas.

Terpaksa, Bagas berjalan menuju dapur untuk mengambil gelas baru dan air minum. Saat itulah ia merasa seolah ada seseorang di belakangnya. Namun ketika ia berbalik, tak ada seorang pun di sana.

"Halusinasi," gumamnya.

Bagas kembali berjalan memasuki kamar. Kali ini, ia tak lupa membaca doa sebelum memejamkan mata. Tidurnya cukup nyenyak hingga ia merasa seperti ada yang mengoyang ranjangnya. Bagas meraba pinggiran ranjang, coba memastikan apa yang ia rasakan.

"Gempa ya? wah iya gempa."

Seketika Bagas terjingkat karena menganggap telah terjadi gempa. Namun yang terjadi adalah sebaliknya. Tak ada satu barang pun yang bergeser dari tempatnya dan ranjangnya terlihat diam tak bergerak.

"Aneh, parah nih, kayaknya, aku perlu ke dokter deh. Halusinasiku makin parah."

Bagas kembali merebahkan tubuhnya dan mencoba untuk tidur. Dalam tidurnya, lamat-lamat ia merasa seolah ada yang tengah memperhatikannya. Bagas mencoba mengabaikannya karena ngantuk yang tak tertahan. Namun, perasaan itu tak kunjung menghilang. Akhirnya, ia putuskan untuk membuka mata dan sekali lagi dia dibuat terkejut. Ada wajah seorang wanita yang menatapnya tepat di depan wajah. Seketika Bagas beringsut mundur hingga dirinya terjatuh dari ranjang.

"Allohu Akbar Allohhu Akbar"

Terdengar suara adzan subuh berkumandang. Wajah wanita itu pun telah menghilang dan tinggallah Bagas yang meringkuk di lantai kamar sekarang.

Setelah kondisinya tenang, Bagas beranjak ke kamar mandi lalu menunaikan solat subuh, lanjut merebus mie instan untuk sarapan. Bagas memikirkan kembali kejadian yang tadi ia alami. Bagas masih percaya bahwa apa yang ia lihat adalah halusinasi semata meski sudut hatinya yang lain berkata bukan. Wajar saja Bagas beranggapan begitu karena memang dia tergolong orang yang rasional. Hampir sepanjang hidupnya tak pernah melihat penampakan makhluk astral. Begitu pun dengan sekarang, otaknya berusaha keras mengelak. Ia menganggap, apa yang ia lihat adalah hasil dari rasa lelah.

"Nanti malam, aku harus tidur lebih awal dan tidak boleh lupa membaca doa. Sepertinya, tubuhku kurang istirahat jadi memunculkan hal-hal aneh di luar nalar," ucap Bagas sembari menguyah mie instan.

Usai makan, Bagas mengganti pakaian, bersiap untuk bekerja. Sekitar pukul setengah delapan, Bagas telah siap, ransel ia tautkan di punggung dan tak lupa mengunci pintu kontrakan sebelum kemudian melajukan motornya menuju pabrik tempat ia bekerja.

🤗 BAB 2 SELESAI 🤗

Terpopuler

Comments

🥰Siti Hindun

🥰Siti Hindun

untung gak kena tampol sama Bagas ya, tu demit. seenak'y aja nongol depan muka orang😆

2024-07-01

0

dyul

dyul

Pabrik gula deket cirebon ya gas..... peace..... 🤣🤣🤣
Btw pindah rmh atau masuk rmh baru, salam, kl muslim tiap sudut di azanin, abis itu setel murotal setiap habis magrib, biar gak di gangguin Gas.... ngono🤭🤭🤭

2023-09-01

1

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

𝘽𝙖𝙜𝙖𝙨 𝙢𝙨𝙝 𝙗𝙡𝙢 𝙣𝙜𝙚𝙝 𝙣𝙞𝙝 😱😱😱

2023-07-27

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 - Kontrakan Berhantu
2 BAB 2 - Kontrakan Berhantu
3 BAB 3 - Kontrakan Berhantu
4 BAB 4 - Kontrakan Berhantu
5 BAB 5 - Kontrakan Berhantu
6 BAB 6 - Kontrakan Berhantu
7 BAB 7 - Kontrakan Berhantu
8 BAB 8 - Kontrakan Berhantu
9 BAB 9 - Kontrakan Berhantu
10 BAB 10 - Kontrakan Berhantu
11 BAB 11 - Kontrakan Berhantu
12 BAB 12 - Kontrakan Berhantu
13 BAB 13 - Kontrakan Berhantu
14 BAB 14 - Sejarah Kelam Rumah Kontrakan
15 BAB 15 - Puasa Mutih
16 BAB 16 - Murka Bian
17 BAB 17 - Kesaktian Bian (1)
18 BAB 18 - Maksud Terselubung Pak Karyo
19 BAB 19 - Keganjilan Yang Diabaikan
20 BAB 20 - Bukan Manusia
21 BAB 21 - Muntah Sejadi-Jadinya
22 BAB 22 - Terror Marni
23 BAB 23 - Drop Lagi
24 BAB 24 - Pocong 1
25 BAB 25 - Pocong 2
26 BAB 26 - Terjerat
27 BAB 27 - Kesurupan, Menolak Lepas
28 BAB 28 - Penuh Belatung
29 BAB 29 - Kesaktian Bian 2
30 BAB 30 - BUTO
31 BAB 31 - SESAJEN
32 BAB 32 - TERROR PESUGIHAN
33 BAB 33 - Di Ambang Kematian
34 BAB 34 - SELAMAT TINGGAL
35 BAB 35 - DENDAM
36 BAB 36 - SUMPAH POCONG 1
37 BAB 37 - SUMPAH POCONG 2
38 BAB 38 - SUMPAH POCONG 3
39 BAB 39 - Mimpi Buruk
40 BAB 40 - Tarung Sukmo
41 BAB 41 - PRAKTIK PESUGIHAN
42 BAB 42 - Teluh Kembang Bayang 1
43 BAB 43 - Teluh Kembang Bayang 2
44 BAB 44 - Teluh Kembang Bayang 3
45 BAB 45 - AJAL
46 BAB 46 - DIKUCILKAN
47 BAB 47 - BABON SAK PERANAK-AN E (END)
Episodes

Updated 47 Episodes

1
BAB 1 - Kontrakan Berhantu
2
BAB 2 - Kontrakan Berhantu
3
BAB 3 - Kontrakan Berhantu
4
BAB 4 - Kontrakan Berhantu
5
BAB 5 - Kontrakan Berhantu
6
BAB 6 - Kontrakan Berhantu
7
BAB 7 - Kontrakan Berhantu
8
BAB 8 - Kontrakan Berhantu
9
BAB 9 - Kontrakan Berhantu
10
BAB 10 - Kontrakan Berhantu
11
BAB 11 - Kontrakan Berhantu
12
BAB 12 - Kontrakan Berhantu
13
BAB 13 - Kontrakan Berhantu
14
BAB 14 - Sejarah Kelam Rumah Kontrakan
15
BAB 15 - Puasa Mutih
16
BAB 16 - Murka Bian
17
BAB 17 - Kesaktian Bian (1)
18
BAB 18 - Maksud Terselubung Pak Karyo
19
BAB 19 - Keganjilan Yang Diabaikan
20
BAB 20 - Bukan Manusia
21
BAB 21 - Muntah Sejadi-Jadinya
22
BAB 22 - Terror Marni
23
BAB 23 - Drop Lagi
24
BAB 24 - Pocong 1
25
BAB 25 - Pocong 2
26
BAB 26 - Terjerat
27
BAB 27 - Kesurupan, Menolak Lepas
28
BAB 28 - Penuh Belatung
29
BAB 29 - Kesaktian Bian 2
30
BAB 30 - BUTO
31
BAB 31 - SESAJEN
32
BAB 32 - TERROR PESUGIHAN
33
BAB 33 - Di Ambang Kematian
34
BAB 34 - SELAMAT TINGGAL
35
BAB 35 - DENDAM
36
BAB 36 - SUMPAH POCONG 1
37
BAB 37 - SUMPAH POCONG 2
38
BAB 38 - SUMPAH POCONG 3
39
BAB 39 - Mimpi Buruk
40
BAB 40 - Tarung Sukmo
41
BAB 41 - PRAKTIK PESUGIHAN
42
BAB 42 - Teluh Kembang Bayang 1
43
BAB 43 - Teluh Kembang Bayang 2
44
BAB 44 - Teluh Kembang Bayang 3
45
BAB 45 - AJAL
46
BAB 46 - DIKUCILKAN
47
BAB 47 - BABON SAK PERANAK-AN E (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!