#6

El bangun sangat pagi dan memulai aktivitas paginya seperti biasa. Hari ini El akan berangkat bersama Damien ke kantor karena mobil yang dikendarainya kemarin memang mobil milik Damien.

Mereka sarapan pagi bersama tanpa ada obrolan sedikitpun.

"Kau seorang wanita tapi kenapa kau memakai baju laki laki?apa kau tomboy atau lesbi?", tanya Damien didalam mobil.

"Aku tidak punya baju wanita", jawab El jujur.

"Apakah gajimu terlalu kecil sampai kau tidak bisa membeli baju?", tanya Damien sembari menyetir.

"Bukan urusanmu Tuan", ingin rasanya El mengatakan hal itu tetapi dia sadar bahwa pria disampingnya adalah bigboss di perusahaannya.

Gaji El selalu mengalir kepada ibunya. Dia sama sekali tak memiliki hak untuk memakai gajinya sendiri.

Bahkan semua baju dan kebutuhannya disiapkan oleh sang ibu.

Sampai saat ini pun dia hanya memegang sedikit uang yang hanya tinggal beberapa lembar saja didompetnya. Dia mengandalkan gaji bulan depan. Dia bahkan tak memiliki rekening. Semua atas nama Emily dan El tak tahu pin ATMnya.

El akhirnya membuat rekening sebelum dirinya datang ke Magadan. Dan dia menghubungi kantor untuk mengubah rekening gajinya.

El benar benar diperlakukan seperti boneka oleh Emily.

"Kau belum menjawab pertanyaanku", kata Damien membuyarkan lamunan El.

"Ibuku yang menerima gajiku..dia yang mengatur semuanya", kata El.

"Kau benar benar anak yang berbakti", kata Damien terlihat heran.

El hanya melihat ke arah luar jendela mobil sepanjang perjalanan.

Setibanya di kantor, El masuk ke ruangannya begitu juga dengan Damien. Damien dan El sama sekali tak bertemu jika berada di kantor.

Malam menjelang dan El sudah membereskan pekerjaanya. Dia menunggu Damien di lobby.

Sampai pukul 7, Damien belum juga turun dari ruangannya. El mendatangi ruangan Damien yang berada di lantai paling atas.

El mengetuk pintu ruangan Damien kemudian membuka pintunya.

"Maaf..aku menunggu anda dibawah", kata El.

"Ah maaf..aku lupa jika harus pulang bersamamu..tunggulah disini..sebentar lagi selesai", kata Damien.

"Aku tunggu dibawah saja..permisi", kata El.

"Oke", jawab Damien yang sedikit heran. Dia bahkan berpikiran El adalah penyuka sesama jenis karena El sama sekali tak tertarik padanya.

Siapa yang tidak terpesona melihat Damien. Semua wanita pasti akan sangat senang jika bisa dekat dengan Damien. Tapi tidak dengan El. Dia sama sekali tak menunjukkan ketertarikan pada Damien.

Setengah jam kemudian, Damien turun kebawah dan melihat El menunggu didepan pintu lobby sambil memandang hujan.

"Ayo", kata Damien dibelakang El.

Dan El mengikutin Damien di belakangnya.

Dalam perjalanan El tetap diam seperti biasanya.

"Apakah kau selalu diam seperti ini El?", tanya Damien.

"Hmm", jawabnya singkat.

Damien hanya menggelengkan kepalanya.

"Wanita yang membosankan", batin Damien.

Dan akhirnya merekapun sampai di mess. Bibi Beatrix sudah menyiapkan makan malam untuk mereka.

Damien tak bertanya apapun lagi pada El. Karena dia terlalu malas dengan sikap cuek dan pendiam El. Damien tidak terlalu suka dengan wanita semacam itu.

Setelah makan malam, Damien langsung menuju kamarnya. Lalu El pun masuk kekamarnya.

El membuka wignya dan berkaca di cermin kamar mandi.

"Sampai kapan aku akan memakainya?keadaan mommy tetap tak merubahku dan aku masih stuck di masa lalu..seharusnya aku bergerak maju", gumam El memandang dirinya di cermin.

El membersihkan dirinya dan langsung beranjak tidur.

Terpopuler

Comments

Lily

Lily

yang ceriwis juga kamu tinggal Dam

2024-02-22

0

Lily

Lily

gini aja aku nangis

2024-02-22

0

Triiyyaazz Ajuach

Triiyyaazz Ajuach

yakin kamu Damien klau El bkn typemu

2024-02-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!