#18

Hari itu, El berangkat ke kantor sedikit terlambat karena ban mobilnya bocor ditengan jalan. El harus berjalan sedikit jauh dan baru menemukan taxi.

El baru sampai di kantor hampir jam makan siang. El melihat Damien keluar dari lift tetapi Damien mengabaikannya seolah mereka tak saling mengenal ketika mereka berpapasan.

"Bukankah ini yang kau inginkan El?", batin El yang sedikit merasakan rindu pada Damien.

Damien berusaha tak melihat El karena itu akan membuatnya lebih mudah.

Asisten Damien mengatakan bahwa mobil yang diapakai El mogok di tengah jalan. Dan Damien memerintahkan supir perusahaan untuk mengantar El pulang nanti.

El sebenarnya menjadi primadona di perusahaan karena wajah imutnya. Tetapi banyak yang tak berani mendekatinya karena wajah El yang terlihat angkuh dan jarang tersenyum.

Pulang dari kantor, El diantar oleh supir perusahaan atas perintah Damien.

El minta diantar ke sebuah pusat perbelanjaan terlebih dahulu sebelum kembali kerumah. El ingin membelikan sesuatu untuk bibi Beatrix dan paman Hugo.

El juga membeli beberapa baju untuk dirinya sendiri.

Kemudian dia pun kembali ke rumah mess pas di jam makan malam.

Bibi Beatrix tampak sudah menyiapkan makan malam untuk dirinya. Setelah makan El pergi kekamarnya.

Begitulah keseharian El. Berputar di kegiatan itu itu saja.

Hari minggu datang kembali. Dan Damien tetap tak menampakkan batang hidungnya di mess itu.

Siang itu, El hanya duduk dipinggir kolam renang dan memainkan kakinya di air kolam. Dia ingin berenang tapi tak bisa berenang.

El memakai celana hotpants dan kaos ketat hitam. Dia mengikat rambutnya keatas.

"Kau ingin berenang?", Damien tiba tiba muncul dibelakangnya dan membuatnya benar benar terkejut hingga El memegang dadanya.

"Tidak", jawab El.

El sebenarnya ingin menoleh pada Damien tapi dia merasa canggung karena lama tak bertemu.

"Naiklah..tidak ada yang menjagamu disini..kolam itu sangat dalam", kata Damien dingin.

Damien sebenarnya hanya ingin mengambil berkas penting di lemari kamarnya. Dia tidak berniat dan berharap tak bertemu El.

Tetapi melihatnya duduk dipinggir kolam sendirian membuatnya mau tak mau menghampirinya karena El tak bisa berenang.

El sedikit menutup tubuhnya yang agak terbuka.

"Aku bisa menjaga diriku sendiri", kata El yang tetap memainkan kakinya di air kolam.

Damien menghampirinya dan mengangkat tubuhnya.

"Damien..kau", bentak El.

Mata Damien menatapnya tajam. Tatapan mata yang berubah.

"Kau ada dirumahku..jika terjadi sesuatu padamu aku yang akan menanggungnya", katanya dingin.

El tahu Damien bersikap seperti itu juga karena El. Damien mungkin masih sedikit marah pada El.

Lalu Damien melepaskan El dan pergi masuk kekamarnya. El hanya bisa memandang punggung Damien tanpa mengeluarkan kata apapun.

El tidak ingin Damien pergi dari rumah ini lagi. Dia ingin mengatakan hal itu tapi suaranya seakan tercekat di tenggorokan.

Kemudian El masuk ke dalam kamarnya dan mengganti bajunya. Lalu dia keluar rumah dan duduk di taman.

Damien belum pergi dari rumah karena mobilnya masih berada di pekarangan rumah.

Lalu akhirnya El melihat Damien keluar dari rumah dan menuju ke mobilnya.

"Jangan pergi", batinnya.

Damien melihat El sekilas lalu menginjak pedal gas mobilnya dan pergi dari sana.

El hanya melihat kepergian mobil Demian. Entah mengapa hatinya merasa sedih. Sikap hangat Damien padanya sudah hilang.

Terpopuler

Comments

Triiyyaazz Ajuach

Triiyyaazz Ajuach

El msh trauma dgn hubungan antara laki" dan perempuan

2024-02-12

2

mamae zaedan

mamae zaedan

tuh kan sudah pergi,kamu sih cuek☺️😙

2023-12-06

7

Winsulistyowati

Winsulistyowati

Kmu El.gk Isa imbangi Damien..Kesepian kn..klu GK punya Teman..

2023-03-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!