#5

El mulai bekerja hari ini. Dia bekerja di kantor menyusun laporan audit untuk dilaporkan ke perusahaan pusat.

Jarak kantor dari mess sekitar setengah jam. El menyetir sendiri mobil yang disediakan perusahaan.

El masuk ke kantor dan sama sekali tak memperlihatkan senyumnya. Dia hanya menundukkan kepalanya untuk menyapa seseorang.

Bajunya yang kuno dan terkesan seperti laki laki membuatnya tak terlihat dan tak diperhatikan oleh para pegawai.

El masih memakai wig pendeknya. Dia sudah terbiasa dengan penampilan ini. Bertahun tahun seperti ini, membuatnya enggan melepaskan wignya. Tak banyak yang memperhatikannya dan menanyainya macam macam.

"Jadi kau nona Elouise?", tanya kepala HRD.

"Ya", jawab El singkat.

"Kau terlihat seperti masih remaja", kata Pria tua itu.

El tak menanggapinya seperti biasa.

"Kemarilah..ikut aku..oh iya namaku Robert", katanya.

El hanya menunduk.

Lalu Robert mengantarkan El ke ruangannya.

"Disini mejamu", kata Robert.

"Terima kasih", kata El.

Lalu Robert kembali ke ruangam kerjanya. El segera mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaannya.

Menjelang malam, El menata semua berkasnya dan menaruhnya lagi di tempatnya. Dia akan melanjutkannya besok.

Lalu dia kembali ke mess dan mengendarai mobilnya dengan santai karena dia ingin meniknati perjalanannya. Dia merasa bagaikan burung yang keluar dari sangkarnya. Sepanjang perjalanan senyumnya mengembang.

Dia menikmati kicauan suara burung malam yang terdengar dari dalam hutan.

Sesampainya di mess, El langsung masuk kekamarnya. Dia tak melihat ada seseorang duduk di sofa dan memperhatikannya.

"Apa kau pegawai dari Moskow?", tanya Damien.

El langsung menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah suara itu. Dia melihat seorang pria tampan duduk santai di sofa dengan memegang gelas yang berisi wine.

"Ya ", El tahu bahwa itu pasti tuan Damien.

El menundukkan kepalanya.

"Aku kira kau seorang wanita..bukankah namamu Gracia?", kata Damien.

"Aku memang seorang wanita..dan aku menggantikan Gracia..namaku Elouise", jawab El datar.

Damien mendekati El yang berada di ujung ruangan.

"Kau seperti bocah laki laki..berapa umurmu..", kata Damien.

"24 tahun", jawab El yang masih menundukkan kepalanya.

"What???really??kau terlihat seperti anak sekolahan", Damien tersenyum. Tapi tidak dengan El yang sudah terbiasa dengan komentar itu.

"Kau sudah makan malam?", tanya Damien.

"Belum".

"Gantilah bajumu lalu makan denganku", kata Damien.

"Baik", jawab El.

"Kau sangat irit bicara", kata Damien.

Damien kemudian menuju meja makan. Dan El segera menaruh tas dan coatnya tanpa berganti baju.

Lalu El bergabung dengan Damien di meja makan. Mereka memakan makanan yang dihidangkan oleh bibi Beatrix.

"Sudah berapa lama kau bekerja di perusahaanku?", tanya El.

"2 tahun", jawab El.

"Mereka tidak memberitahuku bahwa kau menggantikan Gracia".

"Gracia akan bertunangan minggu ini".

"Lihatlah aku jika berbicara denganku", kata Damien.

Damien tidak suka diabaikan. Dan berbicara tanpa memandang matanya sama saja mengabaikannya.

El mengangkat wajahnya dan memandang mata biru Damien.

Damien tampak memperhatikan bentuk wajah El yang justru terlihat seperti bayi.

"Kau terlihat seperti vampir..kau sama sekali tidak menua dengan usiamu yang sudah 24 tahun", kata Damien.

El memang terlihat sangat imut di usianya yang terbilang matang. Meskipun penampilannya sangat monoton tapi wajah baby facenya sangat menggemaskan. Dan Damien adalah salah satu orang yang terlihat gemas melihat wajah El.

El hanya menjawab singkat pertanyaan pertanyaan Damien. Setelah makan malam, El kembali ke kamar. Sedangkan Damien masih berada di sofa ruang tengah untuk menonton film.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***