"Apa yang kau lakukan hah,"bentak David menatap marah kepada orang yang dengan lancang duduk di kursi kebesaran nya, membuat orang tersebut terkejut.
"Eh kodok kodok...,"pekik Tari bangkit mengelus dadanya saking terkejut mendengar suara teriakan David.
"Siapa suruh kamu duduk di kursi kebesaran ku hah,"sentak David mencengkram erat pipi Tari hingga memerah.
"Bapak sakit,"ujar Tari meringis kesakitan berusaha melepaskan cengkraman David dari pipi nya.
"Kenapa kau tidak menjawab ku hah,"ucap David mendekap rapat tubuh Tari, hingga bola voli Tari dapat di rasakan oleh David.
Shitt kenapa ini sangat lembut dan empuk, tidak keras seperti wanita semalam batinnya kesal.
"Kan bapak tidak buta, jadi pasti tahu kalau saya tadi duduk di kursi bapak,"balas Tari mengerucutkan bibirnya membuat David salah fokus.
Cup.
"Bapak kenapa sih suka banget main nyosor aja, lama lama saya panggil bapak kang nyosor aja,"ketus Tari mendorong dada bidang David karena ia merasa sesak apalagi David menggesek kan dada bidangnya dengan bola voli Tari.
"Ingat Tara Utara, untuk kali ini aku memaafkan mu karena sudah lancang duduk di kursi ku, tapi bila nanti kau mengulangi nya maka aku akan menghukum mu,"bisik David seraya mencium telinga Tari.
"Ah."
"Bersabarlah, nanti disaat kita menikah aku akan memuaskan mu,"ujar David membelai bibir Tari.
Tok tok tok
Suara ketukan pintu membuat David melepaskan dekapannya, ia melihat Doni masuk dengan membawa amplop berwarna coklat di tangannya.
"Ini tuan, semuanya sudah tertera jelas di dalamnya,"ujar Doni menyodorkan amplop tersebut.
"Baiklah Don, kau bisa keluar sekarang,"titah David tersenyum puas.
Tari mengernyitkan dahinya di kala melihat amplop tersebut, karena ia merasakan sesuatu yang tak enak akan terjadi sebentar lagi.
"Duduk."
"Ini buka baca dan pelajari,"titah David santai menyodorkan amplop coklat tersebut dan Tari pun menerimanya.
"Ini apa pak,"tanya Tari bingung.
"Baca saja." Tari langsung membaca amplop tersebut dengan teliti, matanya membulat sempurna dengan mulut yang terbuka lebar.
**Peraturan setelah menikah :
Pihak kedua harus mematuhi perintah pihak pertama tanpa ada bantahan.
"2. kalau pihak kedua melanggar perintah pertama maka pihak pertama akan memberikan hukuman yang setimpal.
Pihak kedua harus menyiapkan segala kebutuhan pihak pertama setiap harinya.
Pihak kedua harus bisa bersandiwara menjadi istri yang baik dan patuh serta menjadi pasangan yang romantis di depan orang banyak.
Pihak kedua harus sanggup melayani pihak pertama dalam urusan ranjang kapan pun dan dimana pun.
Bila pihak kedua melanggar semua peraturan yang tertera di atas maka akan di kenakan denda 800 juta USD**.
"Saya keberatan dengan semua peraturan setelah menikah pak, karena isi peraturan di atas itu hanya menguntungkan untuk anda, dan lagi saya tidak setuju dengan adanya hubungan intim,"tegas Tari menatap serius David.
"Baiklah jadi kamu maunya bagaimana,"balas David santai tersenyum penuh arti.
"Saya ingin peraturan ke 5 harus dihapuskan,"ungkap Tari membuat David tersenyum samar.
"Baiklah,"balas David enteng membuat Tari menaikkan alisnya sebelah namun ia bisa bernafas lega karena David menghapus peraturan tersebut, namun Tari tidak tahu bahwa David selangkah di depannya.
Kau gadis cerdik dan licik, namun sayang kau tidak akan bisa menyaingi ku yang penuh siasat ini batin David menyeringai.
"Kita akan menikah Minggu depan dan lusa kita akan fitting baju,"lanjut David membuat Tari tersentak kaget.
"Apakah itu tidak terlalu cepat pak, dan untuk apa lagi kita melakukan fitting baju bukankah pernikahan kita ini hanya rekayasa, jadi tinggal nikah saja tanpa harus ada pesta perayaan,"balas Tari polos membuat David mencebikkan bibir nya.
"Ck..kau itu benar benar udik, tentu aku harus membuat acara perayaan karena jabatan ku yang CEO, kau kira pekerjaan ku cleaning servis , yang nikahnya bermodalkan kata sah lalu langsung pulang tanpa adanya pesta, cih tak berkelas,"sinis David membuat Tari mengerucutkan bibirnya.
"Itu sombong udah bisa di kasih zakat pak, karena terlalu banyak nanti bisa membuat bapak asam urat,"balas Tari tak kalah sinis membuat David geram.
"Dasar gadis kampung, kau tidak akan mengerti kehidupan orang kaya, pergi buat kan aku kopi sana"titah David membuat Tari langsung beranjak dari tempat duduk menuju pantry, mata David menelisik penampilan Tari yang tampak seksi dan elegan.
Badannya seperti gitar spanyol, bokong nya seperti Donal bebek, dan dada nya seperti herkules, pasti sangat nikmat bila ku pakai setiap malam, akkk rasanya bisa gila aku dengan membayangkan nya saja sudah membuat si tongkat baseball ku bangun batin David tak sabar untuk menikmati tubuh Tari.
***
"Tari,"panggil Monica terkejut melihat penampilan Tari yang sangat cantik.
"Eh Hay Monica apa kabar,"sapa Tari ramah.
"Kamu tidak kerja lagi disini,"bukan menjawab tetapi Monica segera bertanya pada Tari.
"Aku kerja, tapi bukan lagi sebagai OG tetapi sebagai sekretaris pak David,"balas Tari santai membuat Monica tak percaya.
"Serius Tar."
"Iya Mo, hari ini adalah hari pertama ku bekerja,"balas Tari jujur karena ia merasa Monica perlu mengetahui yang sebenarnya.
"Aku permisi dulu ya Mo, mau antar kopi dulu untuk pak David,"lanjut Tari langsung pergi meninggalkan Monica yang menatapnya penuh arti.
"Ini kopi nya pak,"ujar Tari meletakkan kopi di atas meja.
"Pijit aku,"titah David datar tanpa menoleh ke arah Tari karena ia sibuk memeriksa berkasnya.
"Tapi kan itu bukan tugas saya pak,"tolak Tari membuat David langsung menatap nya dengan tajam.
"Iya iya, ini saya pijitin,"ujar Tari yang terpaksa karena merasa terintimidasi dengan tatapan David yang terlihat mengerikan.
"Apa kamu belum makan atau kekurangan gizi hah, masa pijit saja tidak bisa,"ketus David membuat Tari kesal.
"Iya iya ini saya tambah tenaga lagi,"balas Tari menambah tenaganya hingga membuat David merasa nyaman dengan pijitan Tari.
"Kau lebih cocok jadi tukang urut daripada OG,"ucap David memejamkan matanya menikmati pijatan Tari.
"Entah apa yang dimakan oleh mama disaat mengidam mengandung bapak, saya heran kenapa mulut bapak bisa setajam silet dan sepedas sambal mercon dan bahaya seperti lem setan,"ketus Tari membuat David langsung membuka matanya dan menarik Tari hingga terjatuh ke atas pangkuannya.
"Apa yang bapak lakukan,"pekik Tari melingkar kan tangannya di leher David.
"Aku ingin membungkam mulut mu yang cerewet dari tadi,"balas David tanpa aba aba langsung mencium rakus bibir mungil Tari dengan rakus, ia menggigit bibir Tari hingga membuat Tari membuka mulutnya dan David bebas mengabsen seluruh isi dalam mulut Tari.
Cklek.
David dan Tari langsung melepaskan ciuman mereka dikala mendengar suara pintu yang terbuka, Tari langsung bersembunyi dalam dekapan David karena sangat malu melihat siapa yang masuk.
"David...,"
"Kau...,"balas David terkejut melihat siapa yang datang.
**Bersambung
hai kakak author balik lagi nih..
maaf kemarin cuma up satu bab..
jangan lupa like coment vote dan beri rating 5 yah..
bantu author untuk mendapatkan rangking karya baru 🙏🥰**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
🍊𝐂𝕦𝕞𝕚
peraturan nu enak di kamu tak enak di tari
2022-07-14
0
Aqiyu
peraturan 1 dan 5 Tari harus dihapuskan
2022-05-10
0
Hana Moe
si ubi bakar udah berubah jadi tongkat bisball ya
2022-03-14
1