Hot CEO Dan Gadis Pelakor
INI ADALAH NOVEL BUATAN AUTHOR SENDIRI MURNI DARI PIKIRAN AUTHOR, MOHON JANGAN SAMAKAN DENGAN NOVEL LAIN KARENA SETIAP TOKOH DAN KARAKTER BISA SAJA SAMA NAMUN TIDAK DENGAN ISINYA..
SEBAGIAN DARI KISAH INI ADALAH KISAH NYATA DARI ORANG TERDEKAT AUTHOR JADI MOHON BIJAK DALAM KOMENTAR.
INGATLAH SETIAP KOMENTAR YANG MEMBUAT ORANG SAKIT ITU AKAN MENJADI PERTANGGUNGJAWABAN KELAK DI AKHIRAT...
DISARANKAN SEBELUM MEMBACA INI BACALAH ANAK KEMBAR TUAN MUDA TERLEBIH DAHULU...
SELAMAT MENIKMATI 🙏🙏
*****
Suasana pagi terasa sejuk di daerah perkampungan, terlihat mentari terbit dari timur, cahaya nya yang hangat mengitari belahan bumi di Bandung, nampak orang orang sudah mulai beraktivitas yaitu melakoni jabatannya masing masing.
Disebuah rumah sederhana beratap daun rumbia, nampak seorang gadis masih terlelap di kamarnya yang sederhana, ia merasa enggan bangun dari tidurnya walaupun sang Surya sudah menampakkan wujudnya.
"Tari bangun, ini sudah jam 8 pagi nak," teriak sang ibunda dari arah dapur yang berjarak dekat dengan kamar Tari.
"Eughhh," terdengar lenguhan dari mulut sang gadis yang bernama Tari itu, ia membuka matanya perlahan, pandangan nya yang masih kabur tertuju pada jam di dinding.
"Ya ampun, aku lupa kalau sebentar lagi ada janji dengan Daddy," pekik nya langsung bangkit berlari terburu-buru menuju kamar mandi yang nampak bersih namun kecil.
Ia segera melakukan ritual mandinya dengan semangat 45 karena ia sangat bahagia bertemu dengan sang pujaan hatinya yang baru pulang dari luar kota, setelah selesai ia segera memakai baju terbaiknya yaitu baju sweater di padu dengan rok mini di atas lutut, tak lupa dirinya merias dirinya senatural mungkin.
Ia keluar dari kamarnya, menuju meja makan yang kecil, ia duduk memakan sarapan nasi putih dengan lauk telur ceplok saja, sang bunda yang melihat penampilan Putri sulungnya itu pun menghela nafas berat.
"Tari, apa kamu masih berhubungan dengan pak Lan," tanya bunda lembut.
"Iya Bun," jawab Tari santai.
"Tari hubunganmu dengan pak Lan itu tidak benar, pak Lan itu sudah beristri bahkan umur nya hampir sama dengan umur bunda, akhiri hubungan kalian," tegas bunda nya marah menatap tajam ke arah Tari.
"Tari gak bisa Bun, Tari udah cinta sama pak Lan, lagian pak Lan sudah berjanji akan menikahi Tari," balas Tari tak kalah tegas.
"Kapan Tari? Kapan dia akan menikahi mu, apakah 10 tahun lagi saat umurmu tak lagi muda, hubungan mu dengan pak Lan sudah berjalan 5 tahun lamanya Tari, dulu dia berjanji akan menikahi mu saat kamu lulus SMA, tapi sampai sekarang dia tidak pernah mendatangi rumah kita untuk melamar mu," ucap bunda nya yang bernama Lina dengan penuh penekanan.
"Lalu kalau Tari putus dengan pak Lan, kita makan apa Bun, siapa yang akan membayar uang bulanan sekolah nya Yogi? Tari gak bisa memutuskan hubungan yang sudah Tari bangun bertahun tahun Bun, pak Lan bukan hanya pacar Tari tetapi dia juga ATM nya Tari," sahut Tari dengan pandangan sendu ke arah bunda nya.
Lina terdiam setelah mendengar penuturan anak nya itu, karena apa yang dikatakan oleh Tari semuanya benar, bahwa selama ini uang bulanan Yogi adik laki laki nya Tari yang menduduki bangku SMP berasal dari uang nya pak Lan.
"Tari tidak ingin berdebat dengan bunda, Tari pamit Bun," ujar Tari bangkit mencium pipi bundanya lalu pergi keluar rumah.
Lina memandang sendu ke arah punggung putri nya itu, ia tahu bahwa Tari akan pergi bertemu dengan pak Lan yang tak lain adalah laki laki yang sudah beristri.
*****
Tari turun dari taksi, ia berlari dengan girang menuju sebuah taman, dilihatnya seorang pria tampan meskipun sudah tua nampak gagah berdiri memandang ke arah air mancur, Tati berlari memeluk tubuh pria tersebut dari belakang.
"Tari kangen sama Daddy," ucap Tari manja membuat pria tersebut yang tak lain adalah pak Lan segera berbalik dan menangkup pipinya.
"Benarkah kamu kangen sama Daddy," tanya nya dengan nada menggoda.
"Heum bahkan saking kangen nya Tari sampai mimpi Daddy," balasnya tersenyum manis membuat Pak Lan tak tahan menghujani ciuman di wajah nya.
Cup.
Cup.
Cup.
"Udah pintar kamu yah godain Daddy," ujar Pak Lan dengan nada gemas.
"Hahaha Daddy berhenti, geli dad," pekik Tari membuat Dahlan menghentikan aksinya karena orang-orang menatap aneh ke arah mereka berdua.
"Kita ke apartemen Daddy," bisik Dahlan membuat Tari tersenyum senang, Dahlan langsung membawa Tari masuk kedalam mobilnya, setelah itu mereka menuju apartemen Dahlan yang terletak tak jauh dari taman tersebut.
Baru saja mereka masuk, Dahlan langsung mencium bibir Tari dengan penuh damba, begitu juga dengan Tari yang ikut membalas ciuman Dahlan.
"Hah...hah..boleh kah Tar?" Tanya Dahlan dengan nafas berat karena mencoba menahan hasratnya.
"Sorry Dad, kita belum menikah," tolak Tari secara halus membuat Dahlan menghela nafas berat, karena sedari mereka pacaran cuma ciuman saja, tidak lebih dari itu.
"Dad, bunda sudah bertanya kapan Daddy kerumah untuk melamar Tari," ujar Tari menangkup pipi Dahlan.
"Jangan sekarang yah Tar, Daddy sedang sibuk," balas Dahlan membuat Tari merasa kecewa.
"Daddy selalu beralasan sibuk, ingat dad kita ini sudah pacaran 5 tahun lamanya tanpa adanya sebuah ikatan, Tari rela jadi istri kedua Daddy, tidak masalah kalau hanya nikah siri dad Tari siap," sentak Tari menatap intens wajah Dahlan.
"Menikah itu tidak segampang yang kamu pikirkan Tar, menikah itu bukan hanya tentang komitmen,tetapi juga butuh kesiapan mental diri kita masing masing, apalagi dengan status Daddy yang sudah beristri, itu sangat sulit!" balas Dahlan mencengkram lembut pundak Tari.
"Bukan mental kita Dad, tapi cuma mental Daddy!" Sarkah Tari menatap sinis ke arah Dahlan.
"Tar, please pahami posisi Daddy," ucap Dahlan dengan suara lemah membuat Tari menghela nafas berat nya, ia sungguh kecewa pada Dahlan.
"Up to you Dad." Dahlan langsung merengkuh tubuh Tari, ia mencium pucuk kepala Tari berkali-kali.
"Just believe me honey."
I'm not sure Dad batin Tari.
***
Sebuah mobil BMW mewah berhenti tepat di depan gang kecil, membuat semua mata memandang ke arah mobil mewah tersebut, para ibu ibu tukang gosip pun langsung tersenyum sinis menatap mobil tersebut karena mereka tahu siapa yang akan turun dari mobil itu, dan ternyata tebakan mereka benar bahwa yang turun dari mobil tersebut adalah Tari si gadis sugar Daddy atau disebut juga gadis pelakor.
"Cih, lihatlah gaya nya itu terlihat seperti wanita malam, bau nya juga seperti bau pelakor," ucap tetangga A.
"Bukan hanya baunya yang pelakor buk, tapi rupanya juga seperti rupa pelakor," balas tetangga B.
"Hahaha benar ibuk ibuk, kasian yah cantik cantik tapi pelakor," timpal tetangga C.
"Mungkin dia juga tidak perawan lagi karena dari SMA sudah menjadi pelakor!"
Tari yang mendengarnya pun langsung geram ia menghentikan langkahnya dan segera berbalik menatap tajam ke arah ibuk ibuk tersebut.
"Hei ibuk ibuk, itu mulut dijaga yah jangan asal ngomong lurus kayak jalan tol, kerjaannya cuma ngegosip dasar radio bergigi," sentak Tari membuat mereka semua geram.
"Kagak sopan kamu sama orang tua yah Tari, bener bener gadis beracun kamu yah, apakah itu hasil dari didikan orang tua mu," teriak tetangga A.
"Cih, sopan? Saya cuma bisa sopan sama orang tua yang baik dan bisa menjadi teladan, bukan orang tua keladi seperti anda semua," sarkas Tari langsung pergi meninggalkan segerombolan ibuk ibuk rumpi tersebut.
Ia berusaha mengatur nafasnya untuk menetralkan emosinya, kemudian ia memasang senyuman tulus saat masuk kedalam rumahnya, ia melihat sang adik sedang mengerjakan tugas rumah nya.
"Kakak udah pulang," tanya Yogi ceria.
Bersambung.
Hai kakak semua...
Tolong dukung cerita ini dengan cara
like coment vote dan beri rating 5 yah 🥰💐💐💐
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Pipih Sopiah
mampir thor
2023-01-05
1
Casnialovly Purple
baiklah KK q baca anak kembar dulu ..q dah baca kisah anak tari si Diego q baca ini dulu baru baca k cerita tari
2022-09-05
1
Casnialovly Purple
q dah baca kisah anaknya tari q Bru mau mulai baca kisah tari ibunya Diego
2022-09-05
0