"Iya dek, kakak bawa pulang nasi goreng kesukaan kamu dan juga ada kue bakpao kacang kesukaan bunda," balas Tari tersenyum hangat mengelus kepala adiknya.
"Yes, akhirnya Yogi bisa isi perut," pekik Yogi membuat Tari terkekeh geli.
"Bunda kemana dek?" tanya Tari yang tak melihat sang bunda di rumah.
"Bunda tadi ke sawah kak, jadi mungkin sebentar lagi juga pulang," jawab Yogi membuka bungkusan nasi goreng.
"Bunda udah berapa kali kakak bilang agar tidak ke sawah, tapi bunda tidak pernah mau mendengarkan kakak," sungut Tari kesal membuat Yogi menggeleng geleng kepala nya.
"Emang kakak kerja apa sih, kok bisa setiap kali pergi bisa bawa pulang makanan enak seperti ini dan juga berapa gaji kakak?" Tanya Yogi penasaran karena ia selalu di beri uang jajan yang banyak oleh sang kakak tercinta nya.
Mendengar pertanyaan sang adik membuat Tari tersenyum masam, andai saja adik nya itu tahu kalau Tari mendapatkan uang tersebut dari pacar nya yang berstatus suami orang, maka sudah pasti Yogi tidak akan mau menerima uang tersebut.
"Kakak kerja nya jadi asisten dosen dek, jadi kakak bisa dapat gaji yang banyak, dan lagian kerjanya juga pas kakak di butuhkan aja," bohong Tari membuat Yogi yang masih polos pun mengangguk kepalanya.
"Kakak sangat pintar tapi sayang tidak bisa kuliah karena biaya," gumam Yogi namun masih terdengar oleh Tari.
"Itulah sebabnya kakak kerja agar kamu bisa kuliah dek, biar kamu bisa meraih cita cita kamu menjadi jaksa," ucap Tari tersenyum lembut membuat Yogi tersenyum haru.
"Yogi janji akan menjadi jaksa yang sukses kak."
"Sukses tapi juga adil dek, karena sangat banyak sekarang jaksa yang bekerja karena uang, mereka mengesampingkan sumpah mereka dulu, gara gara ketidakadilan yang mereka berikan mampu membuat orang orang yang tak bersalah memakai baju orange dan juga mendapatkan gelar ( narapidana) yang membuat hidup mereka tersiksa karena gelar tersebut," nasihat Tari seraya membersihkan sisa nasi di sudut bibir adik nya.
"Baik kak, Yogi akan menjadi jaksa yang adil dan juga jujur," janji Yogi dengan penuh semangat.
"Assalamualaikum."
"Wa'alaikumussalam, bunda sudah pulang?" Tanya Tari tersenyum lembut mencium punggung tangan Lina.
"Iya Tar, kamu sudah makan?"
"Sudah Bun, dan ini Tari bawa pulang bakpao kacang kesukaan bunda," ucap Tari membuat Lina tersenyum lembut.
"Ya sudah bunda mandi dulu ya nak, karena badan bunda lengket semua."
"Baik Bun."
Sedangkan di sisi lain tepat nya di sebuah rumah mewah, tampak suasana dalam rumah tersebut sangatlah tegang dikarenakan pemilik rumah tersebut sedang berdebat parah, suara pot bunga pecah di mana mana, membuat keadaan semakin histeris.
"Kamu selingkuh di belakang aku mas, berani kamu mengkhianati aku hah, setelah apa yang kita jalani semua nya mas, kamu tega, akkkkkk hiks hiks," teriak seorang wanita memukul dada bidang suami nya.
"Ma, aku minta maaf ma," ucap pria tersebut merengkuh tubuh istri nya.
"Lepasin mama pa, sebaiknya papa pergi dengan selingkuhan papa itu," sentak sang anak laki laki tunggal nya, ia segera merebut paksa tubuh sang mam nya.
"Sudah ma, untuk apa mama menangisi papa, bila papa bisa selingkuh kenapa mama tidak," ujarnya lantang membuat sang papa murka.
"Apa maksud mu Rafa, kamu menyuruh mama mu selingkuh?" Bentak pria tersebut yang tak lain adalah pak Dahlan.
Diam diam istrinya dan juga sang anak menyelidiki kegiatan apa saja yang Dahlan lakukan di Bandung, itu semua mereka lakukan karena sudah mulai curiga terhadap sang papa yang sikap nya berubah.
Betapa terkejutnya mereka mengetahui fakta bahwa Dahlan berselingkuh di belakang mereka, apalagi mereka tahu kalau Dahlan berselingkuh sudah 5 tahun lamanya, sungguh hancur hati mereka berkeping keping.
Dan tadi sore istrinya yang bernama Rini langsung menghubungi nya menyuruh nya untuk segera pulang, karena ada hal mendadak yang harus mereka bicarakan, dengan berat hati Dahlan pulang ke rumahnya yang berada di kota P.
Saat ia pulang dia langsung di hadiahi tamparan keras oleh Rini begitu juga dengan Rafa yang menendang perut nya.
"Kenapa papa marah? Kalau papa saja bisa selingkuh, kenapa mama tidak? Lagian mama juga masih muda, umur mama masih 37 tahun jadi Rafa yakin masih banyak pria kaya yang mau menerima mama dan juga Rafa," jelas Rafa tersenyum sinis ke arah papa nya yang dulu sangat ia hormati, namun rasa hormat yang pernah ada langsung menguap hilang tak berbekas setelah mengetahui hal hina yang papa nya lakukan.
"Papa tidak akan membiarkan hal tersebut terjadi, karena mama hanya milik papa," sentak Dahlan marah.
"Lalu bagaimana dengan wanita j*lang itu hah, apa dia juga milik papa?" Teriak Rafa marah ia menatap papa nya dengan tajam seolah olah ingin menelannya hidup hidup.
Dahlan terdiam di saat mendengar ucapan Rafa, ia bingung harus memilih siapa karena kalau boleh memilih Dahlan ingin memilih keduanya.
Melihat papa nya yang diam membuat amarah Rafa semakin meluap-luap, ia benar benar sangat membenci papa nya.
"Ayo ma kita kemas barang barang kita, setelah itu kita pulang ke rumah kakek," tegas Rafa dingin, ia langsung menarik lembut tangan Rini menuju kamar mereka masing masing.
Setelah mengemasi baju mereka kedalam koper, Rafa langsung menggandeng tangan sang mama berjalan keluar dari rumah mewah mereka meninggalkan Dahlan yang berdiri membeku di ruang tamu.
Ia segera sadar setelah menatap punggung Rafa dan Rini menghilang dari pandangan nya, ia berlari keluar rumah dan melihat Rini dan Rafa yang baru ingin masuk ke mobil.
"Tunggu," teriak Dahlan berlari menghampiri mereka berdua, ia pun langsung merengkuh tubuh Rini.
"Apa yang papa lakukan," teriak Rafa marah ingin memisahkan Dahlan dan Rini namun Rini mengisyaratkan untuk tetap diam.
"Maafkan aku ma, aku janji akan meninggalkan wanita itu, jangan tinggalkan aku, aku mohon ma, aku mencintai kamu," ujar Dahlan menangis penuh sesal membuat Rini luluh.
"Papa harus janji untuk tidak pernah menemui wanita itu dan juga papa tidak boleh mengulangi kesalahan yang sama, karena jika itu terjadi mama dan Rafa akan pergi jauh dari hidup papa," tegas Rini dengan suara yang serak karena menangis.
"Papa janji tidak akan mengulanginya lagi ma."
Malam itu juga Dahlan balik lagi ke Bandung secara diam diam di tengah malam, ia segera menghubungi Tari untuk menemui di taman tempat mereka biasa berjumpa.
"Daddy, kok kita jumpa nya tengah malam sih, untung tadi bunda sama Yogi sudah tidur, kalau tidak Tari pasti di marahi habis habisan," sungut Tari cemberut.
"Mari kita berpisah," ucap Dahlan datar.
Deggg
**Bersambung
Tolong dukung karya ini dengan cara like coment vote dan beri rating 5 yah..
Mohon bijak dalam berkomentar..🙏🙏
Salem Aneuk Nanggroe Aceh ❤️🥰🥰**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Jeng Anna
Ga bisa kuliah kok jadi asdos piye to?
2022-07-24
0
🍊𝐂𝕦𝕞𝕚
mencintai istri tapi tetap mendua 🤨🤨🤨🤨
2022-07-14
0
Momy Victory 🏆👑🌹
ada pemeran utamanya pelakor didukung habis oleh pembaca, karena beda kasusnya.
2022-05-23
0