Namanya Nathan Alberic Melio, pemilik dari generasi ketiga MelCorp. Wajah yang tampan dengan rambut yang ditata seperti artis korea itu membuat para Wanita-wanita berlomba-lomba untuk menarik perhatian dari tuan muda itu. Bukan hanya tampan dan kaya raya, Nathan juga dikenal sebagai random dan aneh karna sikapnya berubah-ubah. Terkadang dia menjadi tengil dan pecicilan, terkadang juga dia menjadi dingin seperti kutub es.
Namun siapa sangka tuan muda yang terkenal playboy itu tertarik pada Perempuan penghantar minuman di Club Malam? Perempuan yang menjawab namanya Udin itu sukses membuat Nathan tertarik apalagi saat Gadis itu menolak menemaninya saat di Club, itu semakin membuat Nathan tertarik dengan Perempuan itu padahal semua Wanita yang bersamanya tidak ada yang membuatnya tertarik sama sekali.
"Lo mikirin siapa sih?" tanya Rendy, sekretaris sekaligus kaki-tangan Nathan yang sedang menyetir di bangku pengemudi. Rendy adalah sahabat Nathan sedari kecil jadi wajar saja dia tidak sopan berbicara pada atasannya.
Nathan berdecak. Dia tidak menjawab pertanyaan dari Rendy, dia tetap menatap keluar jendela. Ayolah dia sedang dalam mode malas berbicara.
"Gue denger dari klien kita tadi malam, lo mabuk berat. Kenapa lo? Ada masalah?" ucap Rendy membuat Nathan mendengus kesal.
"Bukan urusan lo." jawab Nathan ketus.
Rendy tertawa pelan mendengar jawaban Nathan. "Emang bukan urusan gue. lagipun gue gak peduli sama urusan lo." kata Rendy membuat Nathan memutar bola matanya malas.
"Bisa diam gak?!" ketus Nathan.
Rendy terkekeh kecil. "Jangan-jangan lo kepikiran dia lagi?" tebak Rendy. Nathan berdecak pelan membuat Rendy tertawa pelan karna dugaannya itu benar. "Udah ketebak deh."
"Perlu lo tau, dia itu--" belum menyelesaikan perkataannya Nathan terlebih dulu menyela.
"Gak usah sok tau lo!"
"Tau dong, gue kan tau semua tentang lo, ahayy," goda Rendy.
Nathan memutar bola matanya malas. "Najis banget."
"Durhaka lo jadi teman!" Rendy mengerucut bibirnya.
"Gak peduli!"
"Sialan!" gerutu Rendy. Ya, maklumlah dia harus banyak-banyak bersabar dan harus kuat mental menghadapi tuan muda yang random itu.
"Oiya, nanti ada meeting coy jangan lupa." kata Rendy, mengingatkan Nathan.
"Hm," Nathan hanya berdeham.
"Sabarkan hambamu ini ya Allah menghadapi makhluk random ini," gumam Rendy dramatis.
Nathan yang mendengarnya hanya mendengus, dia masih menatap keluar jendela, berharap ada yang menarik di jalanan besar itu. Hingga akhirnya matanya mengkap seorang Gadis yang menarik perhatiannya sedang duduk di tepi jalan dengan wajah kusut.
Sudut bibir Nathan terangkat, dia menepuk-nepuk bahu Rendy yang tengah fokus menyetir itu. "Berhenti!" titahnya dan Rendy pun memberhentikan mobil tepat dihadapan seorang Perempuan yang sempat di duga Rendy adalah orang gila karna baju dan rambut Perempuan itu berantakan.
Gadis itu yang menyadari sebuah mobil berhenti di hadapannya langsung was-was, takut dirinya akan diculik seperti di film-film. Gadis itu memeluk kantung plastik berwarna putih berisi mie instan erat-erat, takut di jambret pikirnya.
Nathan membuka kaca mobil satunya, dia menurunkan kacamata hitamnya sampai hidung, menatap Perempuan itu yang masih duduk di tepi jalan sambil memeluk kantung plastik erat-erat.
"Kamu mengenalku?" tanya Nathan kepada Gadis itu.
Perempuan itu menatap Nathan aneh lalu Perempuan itu menggeleng, dia menyipitkan matanya. "Anda mengenal saya emangnya?" Perempuan itu bertanya balik.
"Udin, si penghantar minuman kan? Aku harap kamu mengenalku." senyum Nathan mengembang.
Memang menghantar minuman di Club Malam adalah pekerjaannya lalu dari mana Nathan tahu pekerjaannya padahal Kira tidak ingat Pria tersebut.
"Kenapa bisa anda kenal saya kalo saya saja tidak kenal dengan anda?" mata Kira memicing. Apa Pria itu semacam penguntitnya? oh tidak, dia punya penguntit?
"Apa jangan-jangan anda ini penguntit saya? ayo ngaku?! Dasar kurang ngajar." lanjut Kira menunjuk Nathan dengan mata melotot.
Eh? apa Perempuan itu hilang ingatan? jelas-jelas pertemuan mereka baru tadi malam lalu mengapa Perempuan itu langsung melupakannya? baru kali ini ada seseorang yang bisa melupakan Pria seperti Nathan dan itu membuat Nathan merasa ketampanannya mulai luntur.
Rendy menahan tawanya sedari tadi. Perempuan yang ia anggap orang gila itu sedikit menghibur dirinya.
"Kamu benar-benar tidak mengenalku?" tanya Nathan sekali lagi.
Kira menaikkan kedua alisnya, dahinya mengkerut. "siapa?" tanya baliknya.
"Pria yang di ruangan VVIP tadi malam." Nathan berusaha mengingatkannya. entah kenapa Nathan geram mengingatkan Perempuan itu akan dirinya. dan ini baru pertama kalinya Nathan melakukannya.
Kira terdiam sebentar mengingat yang dikatakan Nathan. Dalam otaknya dia terus bertanya-tanya siapakah pria itu sampai bisa mengenalinya hingga sebuah ingatan terlintas di pikirannya. Pria itu adalah Pria yang memintanya menemaninya tadi malam di Club. Pria tidak sopan yang sudah berani melecehkannya itu. Iya, dia Pria itu! Dia mengingatnya.
"Oh anda, Pria yang tidak punya sopan santun asal menyentuh orang sembarangan ya?!" Kira bangun dari duduknya, mendekati kaca mobil itu sambil menunjuk-nunjuk Nathan yang menunjukkan wajah tengilnya.
Di bangku kepengemudi Rendy sudah tidak bisa menahan tertawa, dia tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan Perempuan itu. Entah apa yang membuat Nathan tertarik pada Perempuan itu padahal tidak ada yang spesial dari Perempuan itu.
"Asal anda tau ya, saya emang jelek, tubuh saya pun gak ada bagus-bagusnya tapi anda sudah melecehkan saya jadi saya harap anda ganti rugi kalo tidak mau saya laporkan." ancam Kira. Matanya menatap Nathan dengan tatapan benci.
Nathan menganga tidak percaya.
"Cih, dasar orang tidak tahu sopan santun. asal menyentuh orang sembarangan dan sekarang dengan beraninya menunjukkan wajah anda kehadapan saya seperti tidak punya rasa bersalah. menjijikan!" Umpat Kira. Dia marah saat dia dilecehkan tadi malam dan dengan tidak merasa bersalahnya Pria itu menunjukkan wajahnya lagi.
Kira mengulurkan tangannya di depan wajah Nathan. "Ganti rugi mana," pintanya.
Melihat wajah Nathan tidak bergeming, Kira memutar bola matanya. "Gaya kayak orang kaya, tapi disuruh ganti rugi atas pelecehan yang dilakukan malah gak mau." kata Kira menatap Nathan remeh. "Oke, karna saya lagi laper banget plus harus pulang cepat, nda saya biarkan kali ini." kata Kira lalu pergi meninggalkan mobil mewah Nathan yang masih terparkir di sana.
"HEI, AKU PUNYA BANYAK UANG ASAL KAMU TAU!" teriak Nathan kepada Kira yang berjalan menjauh.
Kira tidak menghiraukannya. dia terus berjalan tanpa menoleh lagi ke mobil Nathan. melihat wajah Pria itu hanya membuat Kira menjadi marah. yah, bayangkan saja apa yang dilakukan pria itu padanya. Melecehkannya, bagaimana dia tidak membencinya?
Nathan menutup kaca mobilnya ketika melihat punggung mungil Kira menghilang, wajahnya di tekuk. Rendy yang melihat itu pun tertawa terbahak-bahak melihat bagaimana lucunya Perempuan itu dan Nathan.
"Jalan!" titah Nathan dengan wajah ditekuk.
Begitu Nathan memberi perintah, Rendy pun menyalahkan kembali mesin mobilnya. Rendy masih tertawa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Elya Roza Herel
hebohhh Udin ☺️☺️☺️
2022-01-11
0
Lisa Sasmiati
ceritanya bagus thor
2021-12-05
1
Opick Cynkcibehsllu
bagus bnget critanya thoor lanjuuut
2021-11-16
0