12. Perpisahan

Acara pernikahan telah usai, Kira akan bersiap-siap pindah ke rumah barunya yaitu rumah Nathan. Dia sebenarnya tidak ingin dan tidak bisa meninggalkan Ayah dan Raka sendirian di rumah ini namun karna dia sekarang sudah menjadi istri orang, dia jadi harus mengikuti apa kata suami. Itulah yang di ajarkan Ayah Cahyo padanya.

Karna acara pernikahan tidak berjalan dengan baik gara-gara peristiwa perkelahian Vano dan Raka, maka acara pernikahan langsung di berhentikan lagi pun Nathan bisa menggantinya dengan hari lain kalau Kira mau.

"Udah selesai belom?" tanya Nathan, menunggu Kira di depan kamarnya. Pria menyebalkan itu menunggu Kira di ambang pintu sambil mengamati setiap pergerakan Kira disana.

Kira memutar bola matanya malas. Dia menenteng tas besar berisi baju-baju di dalamnya. Padahal Nathan sudah bilang kalau dia akan membelikan baju-baju baru untuk Kira.

Nathan mengambil alih tas itu dari tangan Kira. Dia menyengir lebar pada Kira yang mendengus kesal. "Ayo jelek!"

Kira berjalan duluan meninggalkan Nathan yang masih berdiri di ambang pintu kamar Kira. Kira menghampiri Ayah Cahyo dan Raka yang berada di ruang tengah duduk di sofa, sofa pemberian Nathan.

"Kakak," Raka menatap Kira senduh. Dia menangis hingga mengeluarkan hingus.

Kira duduk disebelah Raka. Dia membelai rambut Raka. "Mulai sekarang jangan nakal, dengerin apa kata Ayah. Jangan berantem mulu, belajar yang bener, trus jangan godain anak perempuan sampai nangis apalagi nyolong celana dalem perempuan yang gak tau punya siapa. Jangan ngebantah Ayah, aku bakal ngirim kamu uang dan sering-sering main ke sini." kata Kira.

Wajah Raka memerah ketika Kira mengatakan aib dirinya yang suka mengambil celanadalam perempuan yang Raka pun tidak tahu punya siapa, dia mengambil itu ketika sepulang sekolah.

Nathan yang mendengarnya menahan tawa. Ternyata Raka sangat lucu dan juga sangat memalukan. Sedangkan Ayah Cahyo hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Kamu juga, jangan ngebantah suami, dengerin kata-katanya. Sekarang surga kamu ada di Suamimu jadi jangan durhaka." kata Ayah Cahyo sukses membuat Nathan senang.

"Tuh dengerin!" Nathan membuka suara membuat Kira memutar bola matanya malas.

"Kak, nanti aku bolehkan ke rumah Kakak? Sekalian mau silahturahmi sama Vano, bolehkan kak?" Raka mengeluarkan pupil matanya.

Nathan melotot. "Gak, gak, entar lo malah ngeberantakin rumah gue lagi!"

Bibir Raka mengerucut. "Kak, aku gak boleh masa nemuin Kakak tercintahku sama Pig itu."

"Heh!" Nathan tidak terima jika dia dikatai Pig oleh adik iparnya sendiri.

"Udahlah, jangan bikin masalah! Ayah tau tujuan kamu mau ganggu si Vano kan?" Ayah Cahyo berbicara.

Raka menyengir. "Mungkin, tapi aku kan mau ketemu Kakak, Yah."

"Yah, bolehlah masa adik aku sendiri gak boleh sih?" Kira mencium pipi Raka singkat. Itu membuat Nathan yang melihatnya cemburu setengah mati. Memang sih Raka itu adiknya, tapi ya gimana mereka itu seperti sepasang kekasih sih.

Raka yang di cium Kira langsung memasang wajah meledek ke Nathan yang menatapnya tajam.

"Yaudah kalo gitu, aku pergi dulu ya, Yah, Ka, aku janji sering main ke sini." ucap Kira dengan dada yang sesak karna meninggalkan sang Ayah dan adiknya itu.

Ayah Cahyo mengangguk, dia memeluk Kira. "Jangan lupa kirim kabar ke Ayah ya nak." katanya.

"Tapi kan Ayah gak bisa main HP, Yah." sambung Raka dengan wajah tidak berdosa nya.

Ayah Cahyo memukul kepala putranya itu. "Maksud Ayah kan bisa ngirim kabar ke kamu, gitu aja gak tau!"

Kira terkekeh. Dia memeluk erat Ayah Cahyo, seperti tidak mau pergi dari sang Ayah. Dia bahkan menumpahkan air mata di baju Ayahnya.

Ayah Cahyo melepaskan pelukan Kira, dia menghapus air mata Kira dengan ibu jarinya. "Udah jangan mewek-mewekan, Sekarang kamu pulang ke rumah Nathan ya, istirahat."

Kira mengangguk kan kepala. Dia mendekati Nathan yang setia menunggunya, dia memasang wajah jutek ke Nathan saat Nathan tersenyum-senyum kepadanya.

"Aku pergi dulu ya," pamit Kira.

"Hati-hati kak, inget strategi ngelumpuhin musuh!" teriak Raka kencang membuat Ayah Cahyo memukul kepalanya untuk kedua kalinya.

Nathan berjalan keluar gang dia berjalan di sebelah Kira sambil membawa tentengan baju-baju Kira. Dia menatap Kira yang menatap lurus. "Strategi apaan?" tanya Nathan, penasaran dengan perkataan Raka tadi. Kira melirik tajam Nathan. Entah kenapa saat bersama Nathan, dia emosi terus.

...****************...

Mobil Nathan terhenti di bagasi Rumah miliknya. Dia melepaskan sabuk pengamannya dan berinisiatif melepaskan sabuk pengaman yang melekat di tubuh Kira, namun Kira sudah terlebih dahulu bisa melepaskannya membuat Nathan menarik nafas karna gagal cari kesempatan.

Kira berdecak kagum melihat Rumah yang sangat besar dan mewah milik Nathan. Apa dia sedang bermimpi? Kenapa sekarang dia merasa seperti Cinderella yang tinggal di dalam istana?

Nathan menatap Kira yang membuka mulutnya terkagum-kagum, dia menutup mulut Kira dengan telapak tangannya. "Hati-hati, di sini banyak dedemit, loh! nanti kalo masuk ke dalam mulut kamu gimana trus tubuh kamu di ambil alih sama dia gimana?" celoteh Nathan.

Kira menepis tangan Nathan  yang berada di mulutnya kencang. Dia menatap galak Nathan. "Jangan pernah ya, sentuh-sentuh bibir saya dengan tangan anda yang kotor itu!"

Nathan menyengir, emang bener sih tangannya kotor, orang tadi dia gunakan untuk garuk-garuk bokongnya.

"Yaudah yuk masuk,  gak usah sungkan anggap aja rumah sendiri." ucap Nathan dengan wajah tidak berdosa nya.

Kira menganga tidak percaya. Dia itu kan bukan tamu!

Nathan menarik tangan Kira ke dalam rumah nya secara tiba-tiba membuat Kira terpekik terkejut.

Saat masuk ke dalam Mension, semua para pelayan menyambut mereka di depan pintu utama. Mereka secara serentak menundukkan kepalanya kepada Nathan, Kira saja yang melihatnya bengong.

"Bawakan tas Istri saya dan bawa ke kamar saya!" perintah Nathan dan para pelayan itu mengikuti perintah Nathan.

"Apa gak keterlaluan menyuruh mereka membawa tas padahal saya masih bisa melakukannya." kata Kira, merasa tidak tega. Sekarang sudah jam sepuluh malam, seharusnya mereka sudah beristirahat.

Melihat Kira yang iba kepada para pelayannya, Nathan tersenyum miring. Selembut itu hati Istrinya sampai tidak tega kepada para pelayan itu?

"Udahlah, mereka kan aku gaji."

Kira menatap Nathan kesal. Ya, memang itu kewajiban dia mengaji para pelayan yang berkerja untuknya.

"Ayo ke kamar kita," ajak Nathan, meraih tangan Kira namun Kira langsung menepisnya.

"Apa? Tunggu, Kita? Maksudnya kita sekamar begitu?" Kira mentap Nathan tidan percaya.

Nathan mengangguk kencang dengan senyuman lebar. "Iya," jawabnya.

"Gak, saya gak mau sekamar sama anda." tolak Kira.

"Kenapa? Kita ini suami-istri loh!"

"Pokoknya saya gak mau seka-- ehhhh!" pekik Kira ketika Nathan secara tiba-tiba menggendong tubuhnya. "Turunin saya!" teriak Kira, mencoba turun dari gendongan Nathan namun tenaga Nathan lebih besar darinya, Kira pikir itu tidak berguna jadi dia langsung melingkarkan tangannya di leher Nathan saat menaiki tangga. Walau Kira terpaksa melakukannya, Nathan tetap saja sangat senang.

Sesampai di kamarnya, Nathan menurunkan Kira di atas ranjang yang penuh dengan kelopak bunga mawar yang berserakan diatas ranjang. Matanya menatap wajah Kira lekat-lekat.

"Kenapa kita sekamar?" tanya Kira dengan kedua alis terangkat.

"Karna, karna kita adalah sepasang suami-istri." jawab Nathan santai.

Haruskah dia sekamar dengan Pria ini?

"Oke, saya terima sekamar dengan anda tapi jangan harap kita bisa tidur satu ranjang!" Kira bangun, berjalan ke sofa panjang yang ada di dalam kamar Nathan.

Nathan mendengus. "Kamu itu kenapa sih?" geram Nathan.

"Cuma gak mau tidur satu ranjang sama anda." jawab Kira, mendudukkan bokongnya di sofa.

Nathan mengacak-acak rambutnya frustasi. Inikan malam pertamanya yang seharusnya menjadi malam paling romantis dalam hidupnya tapi kenapa Kira malah menolaknya sih!

"Kenapa?" tanya Kira, dia ingin tertawa melihat Nathan frustasi seperti itu.

Bibir Nathan cemberut. "Gak papa, cuma mau mandi!" ketus Nathan. Nathan berjalan ke arah kamar mandi dengan kesal namun siapa sangka dia terpentok pintu kamar mandi.

Kira tertawa renyah melihat itu, tidak dengan Nathan yang justru menyalahkan pintu itu sampai dia memukul pintu itu kencang sebelum dia masuk ke dalamnya.

"Hati-hati mangkanya!" teriak Kira saat Nathan benar-benar sudah masuk ke dalam kamar mandi.

Nathan membuka pintu kamar mandi, dia menyembulkan kepalanya. "Berisik!" setelah mengatakan itu, Nathan kembali menutup pintu kamar mandi kembali.

Kira semakin mengencangkan tawanya, dia tidak menyangka memiliki suami yang koplaknya sebelas-dua belas dengan Raka.

Terpopuler

Comments

Karyatireza Reza

Karyatireza Reza

critanya sngt,,,,bgs smngt thor nulisnya.

2022-05-20

0

Lisa Sasmiati

Lisa Sasmiati

kok Raka hobbynya aneh ya😱😱

2021-12-05

0

Wali Yunus

Wali Yunus

lanjut kk nungguwin ni

2021-10-13

0

lihat semua
Episodes
1 1. Awal
2 2. Ganti Rugi
3 3. Depkolektor
4 4. Bertemu Lagi?!
5 5. Rumah Sakit
6 6. Suster Susu
7 7. Penghulu atau K.U.A
8 8. Playboy Cap Kakap
9 9. Berhenti!
10 10. Penglunas Hutang
11 11. Pernikahan Yang Kacau
12 12. Perpisahan
13 13. Ciuman di Pagi hari
14 14. Vano
15 15. Kebohongan Nathan
16 16. Bekal
17 17. Raka cemburu
18 18. Kantin
19 19. Pengganggu
20 20. Berita yang Mengejutkan
21 21. Pindah
22 22. Cari Kesempatan
23 23. Kira Cemburu
24 24. Mantan Kekasih
25 25. Jin Mall
26 26. Udang Goreng
27 27. Kira Kerasukan?!
28 28. Plakor Merajalela
29 29. Insinyur bukan Insicure
30 30. Nathan yang Cemburu
31 31. Nathan Mabuk?
32 32. Cantik
33 33. Maaf
34 34. Aku tunggu kamu
35 35. Thanatophobia
36 36. Lingerie
37 37. Pamer
38 38. Tersiksa
39 39. Kelewat Batas
40 40. Eka
41 41. Obsesi Mauren
42 42. Permintaan Vano
43 43. Perselisihan
44 44. Aku Siap
45 45. Rendy S*alan
46 46. Mau Dilanjutin?
47 47. Raka Galau
48 48. Candu
49 49. Tidak Tahu Malu
50 50. Kehidupanku
51 51.Pertengkaran.
52 52. Pertengkaran (2)
53 53. Tidur di luar
54 54. Kira VS Mauren
55 55. Ibu Nathan
56 56. Bercerita
57 57. Masa Kelam
58 58. Berapa Ronde?
59 59. Kencan Romantis
60 60. Keluar Kota
61 61. Yang Mauren Inginkan
62 62. Godaan Mauren
63 63. Hamil?!
64 64. Kira hamil?
65 65. Nathan possesif
66 66. Kenapa harus Nunda?
67 67. Dinner?
68 68. Kira Ngidam
69 69. Cewek Spesial Raka
70 70. Episode Spesial
71 71. si Papa Kebo
72 72. Minimarket
73 73. Pertengkaran Part 3
74 74. Grebekan
75 75. Latihan Grebek Orang
76 76. Kedatangan Eka
77 77. Berhentilah
78 78. Raka Kecelakaan?
79 HAI
Episodes

Updated 79 Episodes

1
1. Awal
2
2. Ganti Rugi
3
3. Depkolektor
4
4. Bertemu Lagi?!
5
5. Rumah Sakit
6
6. Suster Susu
7
7. Penghulu atau K.U.A
8
8. Playboy Cap Kakap
9
9. Berhenti!
10
10. Penglunas Hutang
11
11. Pernikahan Yang Kacau
12
12. Perpisahan
13
13. Ciuman di Pagi hari
14
14. Vano
15
15. Kebohongan Nathan
16
16. Bekal
17
17. Raka cemburu
18
18. Kantin
19
19. Pengganggu
20
20. Berita yang Mengejutkan
21
21. Pindah
22
22. Cari Kesempatan
23
23. Kira Cemburu
24
24. Mantan Kekasih
25
25. Jin Mall
26
26. Udang Goreng
27
27. Kira Kerasukan?!
28
28. Plakor Merajalela
29
29. Insinyur bukan Insicure
30
30. Nathan yang Cemburu
31
31. Nathan Mabuk?
32
32. Cantik
33
33. Maaf
34
34. Aku tunggu kamu
35
35. Thanatophobia
36
36. Lingerie
37
37. Pamer
38
38. Tersiksa
39
39. Kelewat Batas
40
40. Eka
41
41. Obsesi Mauren
42
42. Permintaan Vano
43
43. Perselisihan
44
44. Aku Siap
45
45. Rendy S*alan
46
46. Mau Dilanjutin?
47
47. Raka Galau
48
48. Candu
49
49. Tidak Tahu Malu
50
50. Kehidupanku
51
51.Pertengkaran.
52
52. Pertengkaran (2)
53
53. Tidur di luar
54
54. Kira VS Mauren
55
55. Ibu Nathan
56
56. Bercerita
57
57. Masa Kelam
58
58. Berapa Ronde?
59
59. Kencan Romantis
60
60. Keluar Kota
61
61. Yang Mauren Inginkan
62
62. Godaan Mauren
63
63. Hamil?!
64
64. Kira hamil?
65
65. Nathan possesif
66
66. Kenapa harus Nunda?
67
67. Dinner?
68
68. Kira Ngidam
69
69. Cewek Spesial Raka
70
70. Episode Spesial
71
71. si Papa Kebo
72
72. Minimarket
73
73. Pertengkaran Part 3
74
74. Grebekan
75
75. Latihan Grebek Orang
76
76. Kedatangan Eka
77
77. Berhentilah
78
78. Raka Kecelakaan?
79
HAI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!