Setelah beberapa bulan terlewati hubungan aulia dan Dzaky pun semakin dekat walau tak ada status khusus tersemat di hubungan mereka tapi kenyamanan telah mereka rasakan.
mereka sering keluar berdua, bertemu, jalan dan kondangan berdua. telah banyak kegiatan yang mereka lakukan ke sawah, ke kebun . Dzaky pun semakin akrab dengan keluarga Aulia. keluarga dan teman-teman Dzaky pun telah mengetahui tentang hubungan spesial yang terjalin diantara mereka walaupun tak pernah tercetus sekalipun tentang bagaimana hubungan yang mereka jalani saat ini namun dari gaya bahasa dan setiap perlakuan yang mereka lakukan itu membuktikan bahwa diantara mereka telah tumbuh rasa sayang dan cinta. cinta mereka semakin tumbuh saat acara pesta pernikahan Budi, mereka mendapat undangan namun keluarga Aulia tidak bisa datang akhirnya Aulia yang mewakili mereka, berangkat bersama Dzaky, Doni dan Adit dengan menyewa mobil mereka sampai ditempat acara, Aulia berharap bisa bertemu dengan kak Tara tapi ternyata Tara tidak bisa hadir di karenakan sedang tugas keluar kota, itu pun Budi yang memberikan informasi saat mereka berbincang, Aulia yang terlihat kecewa langsung digenggam tangannya oleh Dzaky sejujurnya Dzaky sangat cemburu disaat hubungan mereka sudah ada kemajuan Aulia masih sempat memikirkan sang mantan, namun Dzaky tak ingin membuat aulia merasa tak nyaman jadi dia tidak menmapakkan rasa cemburunya
dari situlah benih cinta antara Dzaky dan aulia tumbuh semakin besar.
***
Hari ini Dzaky ingin melamar Aulia secara simbolis antara mereka sebagai bukti keseriusan dzaky. tepatnya mereka sekarang berada di danau tempat dimana pertama kali mereka ngobrol khusus hanya berdua.
"Dek, sebenarnya kakak ingin ngomong serius!".
"ngomong ap kak? " terlintas di fikiran Aulia perpisahannya dengan Tara, apa mungkin kak Dzaky ingin berpisah seperti yang dilakukan kak Tara.
"kakak ingin kita........."kalimat tersebut menggantung lama hingga membuat Aulia membenarkan apa yang sedang ia fikiran. "koq adek sedih?" tanya Dzaky bingung, pasalnya ia belum mengatakan maksud dan tujuannya namun raut wajah Aulia terlihat sedih.
"gak ada kak, ngomog aja insyaallah aku kuat."
"maksudnya kuat apa ini?" Dzaky bertambah bingung.
"kakak mau kita pisah kan!" dengan air mata yang telah menggenang Aulia menguatkan hati mengucapkan kalimat itu.
"pisah apa sih dek! fikiran kamu itu jangan yang macem-macem" Dzaky pun langsung tertawa melihat ekspresi Aulia.
"terus kakak mau ngomong apa?" dengan cemberut Aulia bertanya
"makanya dengerin dulu..."
"habisnya kakak lama."
"gini, kakak mau serius sama adek, kakak mau kita nikah,umur kita udah pas buat kearah situ."
Aulia diem dia mencerna semua kata yang telah keluar dari mulut Dzaky rasa tak percaya kalau dia telah mendengar kata yang telah lama ingin ia dengar.
"koq diem??? adek ga suka???"
"adek suka". dengan berlinang air mata ul menjawab.
"suka koq nangis sayang" tanya dzaky sambil mendekati Aulia
"adek merasa seperti mimpi kakak ngajak adek buat nikah...."
"kamu mau kan sayang? kita bina hubungan ini ke jenjang pernikahan kita bangun rumah tangga bersama, waktu yang kita lewati sudah cukup membuat kakak percaya kalau kamu insyaallah menjadi jodoh kakak, menjadi istri kakak, menjadi ibu dari anak-anak kakak.." sambil meraih tangan Aulia Dzaky menyematkan cincin mas polos Kejari manisnya
sambil menangis ul melihat cincin pemberian Dzaky.dia merasa sangat bahagia.
***
Seminggu setelah kejadian itu Dzaky datang kerumah Aulia untuk meminta persetujuan ibu dan keluarga Aulia, diruang tamu sederhana itu telah berkumpul ibu, Adi, bian dan istrinya serta teman-teman Dzaky yang menemaninya, sementara Bisma dan alin sedang menonton TV diruangan sebelah.
"nak Dzaky serius dengan ucapan nak dzaky? apa keluarga nak Dzaky sudah menyetujui tentang keputusan yang ingin menikahi anak ibu yang hanya seorang perempuan biasa dan dari keluarga biasa?"
"untuk masalah itu insyaallah keluarga Dzaky tidak mempermasalahkannya, menurut kami derajat manusia itu semua sama Dimata Allah SWT Bu." padahal Dzaky belum memberitahukan rencana dan keputusan nya yang ingin menikahi Aulia.
"kalau begitu Alhamdulillah dan kami menerima serta menyetujui hal ini bila Aulia anak ibu menginginkannya, tidak ada alasan bagi kami untuk menolak ataupun menunda niat baik dari nak Dzaky karena dari segi usia kalian sudah cukup untuk menjalaninya. bagaimana Aulia betulkan jawaban ibu kalau ul menerima nak Dzaky?" tanya ibu menggoda anaknya.
dengan malu-malu Aulia mengangguk,,,
"Alhamdulillah". ucap dzaky dan teman-teman bersamaan.
"nanti sebelum keputusan tanggal mama Dzaky dan keluarga akan berkunjung kemari Bu."
"ya,,pintu rumah ibu terbuka lebar menyambut kedatangan keluarga nak Dzaky, ibu tunggu kabar baiknya".
dan mereka pun mengobrol santai sambil menikmati makanan buatan ibu, ul dan Lita yang telah disajikan.
***
Ke esokan harinya pada sore hari Dzaky menelepon sang ibu untuk memberikan kabar yang menurutnya telah lama sang ibu nantikan....
"assalamualaikum ma..."
"waalaikum sallam bang, semangat betul apa sebegitu kangennya kamu denger suara mama sampe bahagia itu?".
"mama apa kabar? Abang kangen mama.naufal mana? mama sama Naufal sehatkan?"
"tanya itu ya satu- satu dong bang! Alhamdulillah mama sehat adik kamu juga, Naufal lagi keluar Abang sehat? ada apa nich telpon..?"
"Alhamdulillah Abang jg sehat, gak boleh nih Abang telfon?"
"ya boleh sayanggg...tapi ga kayak biasanya, yang ini lebih semangat!."
"Abang punya kabar gembira buat mama, Abang bakal kabulin keinginan mama buat Abang nikah."
like
like
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments