Di saat memanggang para pemuda itu tidak fokus kepada panggangan ya, mereka lebih fokus melihat Aulia.
Wushhhh...sebuah potongan kayu kecil mendarat dikepala Budi, ulah Adit.
" Woy sakit bro."
" Habisnya muji cewe ga inget tunangan".kata Adit
" Cuma muji bro gak macem - macem aku."kata budi
" Ingat bapak Budi sebentar lagi kamu mau nikah,gak usah lirak lirik cewek lagi kamu udah ada capnya". kata Doni.
"iya iya ...."kata Budi
"Sudah jangan berisik didengar kak bian gak enak". Tara menyambung.
Sementara Dzaky hanya memperhatikan Aulia tanpa mau menanggapi obrolan teman-temannya.
" Sudah ada yang Mateng belum ikannya?" Tanya kak bian sambil membawa beberapa potong kayu bakar.
"Sebentar lagi kak" jawab Adit
" Perut si Budi dah keluar bunyinya tuch".Doni
" Enak aja perut kamu kali....!" jawab Budi
"Halah sudah pada bunyi aja perutnya masih saling mengelak". Doni
" Kalau sudah Mateng langsung bawa ke pondokan saja, panggang sekali lagi habis itu kita langsung makan kakak udah laper banget" ujar kak bian.
" Ini....'"Tara menyerahkan hasil panggangnnya ke Aulia, Aulia menerima tanpa mengeluarkan kata, Tara langsung duduk di sebelah Aulia.
" Kamu kakaknya Adi kan?" Tara basa basi
" Iya, kalo aku adiknya kak bian berarti aku mbaknya Adi kak....."hehe Tara nyengir kuda sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, mau basa basi hasilnya basi dan garing.
" Kok kakak baru liat kamu?" Tanya Tara lagi
" Selama ini aku ikut kakak tertua di kota xx"
" Oo.......lama?".
" Lumayan dua tahun kak."
Krik krik ...Tidak ada obrolan sampai istri kak bian keluar dengan membawa nasi dan beberapa piring.
" Eh Tara sudah ada yang Mateng ikannya?"tanya lita
" Iya mba, sekali panggang lagi selesai, kak bian sudah laper katanya."
" Emang kamu belum laper?"
" Sambil senyum tara menjawab laper juga sih mba."
Ditempat memanggang.
" Eh itu si Tara sudah PDKT aja". kata Adit
" Wih gercep dia". Doni.
" Kata ibu Budi kalo gak cepet ketinggalan". Budi
" Iya......bapak Budi". jawab mereka kompak
" Ayo sudah siap sini makan-makan". kak bian
Mereka makan dengan hening alin yang disuapin ibunya, Bisma yang makan sambil melihat ikan yang ia letakan didalam toples bening, Aulia makan dengan malu-malu.
***
Setelah acara panggang memanggang ikan para pemuda karyawan BUMN itu setiap weekend mereka lewatkan dirumah kak bian.
" Mba kayaknya temen-temennya kak bian pada naksir sama mba". Adi
" Ngaco kamu tau dari mana kamu?" Aulia
" Orang mereka setiap weekend di rumah kak Bian! Pasti mau liat mba."
" Mereka kan memang sering kerumah kak Bian."
" Iya, tapi nggak sesering sekarang setelah jumpa mba, kalo ada yang suka sama mba terima aja mba, mereka ganteng-ganteng apalagi kak Dzaky banyak uangnya lagi!"
" Suka belum tentu cinta dek..."
" Suka itu menuju ke cinta mba......."
"Sudah ah kamu masih kecil udah ngomong cinta-cintaan, jangan-jangan kamu sudah punya pacar ya??? Hayo ngaku....." Aulia mengalihkan pembicaraan.
" Eh eh belajar yang bener dulu selesaiin sekolah dapetin nilai yang bagus, kalo bisa dapet beasiswa di...."
Ibu yang arah matanya ke siaran tv itu bereaksi menggeser tempat duduknya mendekati anak bungsunya..
" Sudah sana belajar terus tidur besok sekolah!".
" Iya Bu....."
" Ul"
" Iya Bu......?"
" Bener mereka ada yang naksir kamu?"
" Ih ibu percaya aja Sama omongannya si Adi, jangan didengerin Bu ..." Sambil masuk kedalam kamar.
Aulia duduk di tepian ranjang sambil bergumam
apa ia ada yang suka sama aku? seandainya saja ia ,aku maunya sih kak Tara dia orangnya asik ganteng lagi,kalo kak Dzaky ganteng sic tapiiiiii kaku, kak Adit kak Doni orangnya lucu tapi kurang ganteng.
plak ul memukul pelan pipinya.
" Apaan sic ngimpi aja kerjaannya mana ada yang tertarik sama aku, aku bukan level mereka."
jempolnya sayaaaaaaang kasih vitamin buat author dongg
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
GLDG
masih nyimak semangay
2021-12-06
0